Summary: Sebuah taruhan yang di berikan Uchiha sasuke kepada Hyuga Hinata membuat nya terjebak sendiri dalam taruhan nya tersebut. Taruhan yang mempermain kan perasan dan hati kedua nya. Bad summary.

My Secret Girl

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pair: Uchiha Sasuke x Hyuga Hinata

Rate: T

Genre: Romance, hurt/comfort

Warning: TYPO,AU,GAJE,ABAL,NOT EYD,Dan masih banyak lagi ketidak sempurnaan dalam fic saya ini, mohon maklum

Cerita ini murni punya saya, jika ada kesamaan dalam hal apapun, itu hanya kebetulan saja.

Happy reading.

.

.

.

Di sebuah ruangan yang cukup luas, terlihat beberapa orang sedang berkumpul. Mereka berkumpul bukan untuk bercakap-cakap biasa saja, namun mereka sedang membicarakan hal yang penting mengenai anak mereka, tepatnya perjodohan untuk anak-anak mereka. Yah anak-anak dari keluarga Uchiha dan Hyuga.

"Jadi, mulai sekarang kau akan segera di tunangkan dengan Hinata, Sasuke," ucap pria paruh baya itu kepada anak bungsunya, sedangkan si bungsu yang masih memperlihatkan wajah datarnya itu hanya mendengus kecil , tak terima dengan keputusan yang di berikan oleh ayahnya.

"Tapi ayah, aku tid…"

"Kau tidak bisa menolak Sasuke, kalian sudah di jodohkan sejak lahir dengan Hinata," Tegas ayahnya lagi sambil menoleh sebentar pada gadis yang di panggilnya Hinata, sedangkan gadis yang menjadi peran utama dalam pembicaraan ini hanya menunduk saja, pasrah dengan semua perjodohan ini.

Sebenarnya, ia juga ingin menolak perjodohan ini, karena ia hanya ingin hidup bersama pria yang di cintainya, bukan pria yang tidak di kenalnya, tapi ia tidak ingin mengecewakan keluarganya, apa lagi ayahnya yang sangat di sayanginya.

"Itu benar Sasuke, kalian berdua sudah di jodohkan sejak kecil." Kali ini, pria bermata sama dengan Hinata yang membuka suara.

Pria itu adalah Hyuga Hiashi, dia dalah teman lama dari Uchiha Fugaku. Karena hubungan mereka yang sangat erat, meraka pun sepakat, suatu hari nanti mereka akan menjodohkan anak mereka, dan kejadian ini lah yang terjadi sekarang.

"Tapi paman, aku bahkan belum,,,"

"Mengenal Hinata , dan menyayanginya, itu kan yang akan kau katakan?" potong wanita bersurai hitam panjang yang sedang duduk di sebelah suaminya. Mendengar itu Sasuke hanya mengangguk pelan.

"Sasuke sayang, kalian kan tidak akan langsung di nikahkan. Pertama-tama kalian bertunangan dulu, walaupun sebenarnya, ibu mau kalian langsung menikah karna ibu sudah ga sabar pengen punya menantu seperti Hinata. Lagi pula, kalian sudah pernah bertemu koq, waktu umur kalian 3 tahun," ucapnya sambil tersenyum lembut pada Hinata.

"Ibu, waktu itu kan aku masih kecil mana mungkin ingat kejadian itu, lagi pula aku dan Hyuga-san masih SMA, mana mungkin menikah bu." ucap Sasuke datar, namun sarat akan emosi.

"Apa salahnya menikah saat ini, kalian kan masih bisa melanjutkan sekolah kalian, menurut ibu itu tidak menggangu." ujar Mikoto santai, sedangkan Sasuke sudah kesal melihat kelakuan ibunya yang keliatan mendukung sekali perjodohan ini.

"Kalian tidak akan langsung menikah, tapi kalian akan di tunangkan dulu." ucap Fugaku sambil meminum kopi yang tadi di buat kan istrinya.

"Kapan acara pertunangannya?" Tanya Sasuke kesal, namun masih berusaha menyembunyikan emosinya yang hampir meledak itu.

"Satu bulan lagi." Ucap Hiashi enteng.

"Ck, sial," umpatnya kesal.

"Sasuke, kau kan tidak memiliki kekasih, jadi tidak ada salahnya kan menerima perjodohan ini, atau jangan-jangan kau itu gay?" ucap Mikoto polos yang langsung di hadiahi deathglare dari Sasuke. Lalu pandangannya pun beralih pada sosok yang sedari tadi hanya menunduk tanpa mengeluarkan suara sedikitpun

"Memangnya, Hyuga-san sudah setuju?" Tanya Sasuke dingin sambil memberikan tatapan yang tajam pada putri sulung Hyuga HIashi itu. Merasa dirirnya mendapat tatapan dingin dari Sasuke, Hinata semakin mendudukan kepalanya, berusaha menyembunyikan rasa takut dan gugupnya itu.

Melihat reaksi dari anaknya, Hiashi langsung menyentuh puncak kepala Hinata dan mengelusnya perlahan. Raut wajah Hiashi yang semula datar dan dingin itu langsung berubah menjadi hangat.

"Apa kau setuju dengan perjodohan ini Hinata? Tanya Hiashi dengan lembut. Mendengar pertanyaan itu, Hinata langsung mendongakkan kepalanya, menatap tatapan ayahnya yang lembut. Hanya dengan melihat tatapan mata ayahnya yang lembut, entah kenapa Hinata sudah tidak mempunyai alasan lagi untuk menolak perjodohan ini, lagi pula Hinata yakin ayahnya melakukan ini demi kebaikan dan masa depannya,tidak mungkin ayahnya akan menjerumuskan nya bukan? Lagi pula, kalau di pikir-pikir lagi, tidak ada ruginya dia menerima perjodohan ini, apa lagi ini bisa membuat ayahnya bahagia.

Sesaat Hinata mengalihkan tatapannya pada Sasuke untuk mengetahui jawaban apa yang terbaik untuk mereka berdua. Namun saat menatap kearah pemuda onyx itu, hanya tatapan tajam dan dingin yang ia dapatkan seolah mengisyarat kan 'jawab tidak, atau ku bunuh kau.' Melihat tatapan itu Hinata bergidig ngeri dan langsung mengembalikan tatapannya kepada ayah nya lagi. Gadis bermata lavender itu menutup matanya dan menghela nafas, setelah itu ia membuka matanya.

"A-aku setuju ayah," ucapnya penuh keyakinan. Mendengar jawaban itu semua orang yang ada di ruangan tersebut –minus Sasuke-menghela nafas lega. Mikoto yang ada di samping Fugaku pun langsung berdiri dan menghampiri Hinata,Mikoto langsung memeluk Hinata saking senangnya, sedangkan Sasuke, jangan ditanya lagi, dia sekarang sudah kesal setengah mati. 'Kenapa sih gadis itu malah menyetujui perjodohan konyol ini?' batinnya kesal.

"Baiklah, jadi apa kita sudah sepakat?" ucap Fugaku yang sedang menatap Hiashi, sedangkan yang di tatap hanya mengangguk pelan. Setelah mendapat isyarat bahwa Hiashi menyetujuinya, fugaku pun langsung mengarahkan onyx hitam miliknya kepada anaknya.

"Kau Sasuke?" merasa sudah tidak mendapatkan alasan lagi untuk menolak perjodohan ini, Sasuke pun dengan berat hati menyetujuinya.

"Baiklah, aku setuju, tapi aku punya satu syarat.," ucap uchiha muda itu. Wajah yang tadinya terlihat kesal dan marah itu kini telah menampilkan seringai misterius.

"Apa syaratmu Sasuke?" Tanya Hiashi dingin pada Sasuke. Hiashi merasa sedikit kesal dengan tingkah anak temannya ini yang menurutnya kurang sopan dengan mengajukan persyaratan,' memang siapa dia , heuuh? 'dengus Hiashi dalam hati.

" Aku hanya meminta waktu agar bisa menjadi lebih dekat dengan Hyuga-san, bukankah kita harus bisa lebih mengenal agar bisa menyayangi satu sama lain, dan aku ingin hal yang terkait dengan perjodohan ini, di rahasiakan terlebih dahulu, agar aku bisa mendekati Hyuga-san dengan leluasa, tanpa ada yang tau status kami yang telah di jodohkan." ucap Sasuke sambil melebarkan seringai yang hanya dapat di lihat oleh Hinata, karena memang seringai itu di tunjukan padanya. Sedangkan Hinata semakin bergidig ngeri melihat seringai dari Sasuke, 'apa yang akan di lakukannya?' batin Hinata.

"Itu benar suamiku, Hiashi, bagaimanapun juga, Hinata kan harus bisa menyesuaikan diri dulu dengan Sasuke." Ucap Mikoto yang menyetujui keinginan Sasuke. Sedangkan Fugaku dan Hiashi sedang memikirkan apa yang di katakan Sasuke , dan mereka pikir, ada benarnya juga, mereka harus mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Fugaku pun menatap Hiashi lalu Hiashi pun menganggukan kepalanya tanda ia setuju dengan ucapan Sasuke.

"Baik, kami setuju dengan Sasuke." Mendengar kalimat itu terlontar dari mulut ayahnya, Sasuke tersenyum penuh kemenangan, entah apa yang di rencanakan Sasuke untuk Hinata, tapi Hinata rasa, rencana itu bukan rencana yang baik untuknya. Hinata benar-benar merasakan firasat yang buruk.

Sasuke pun berdiri dari tempat duduknya, perlahan namun pasti, ia menghampiri Hinata dan duduk di sebelahnya. Tanpa izin dari Hinata, Sasuke langsung memegang tangan lembut gadis berumur 17 tahun itu, sedangkan Hinata, wajahnya sudah memerah akibat perlakuan Sasuke. Malu , kaget, dan takut, itulah perasaannya sekarang.

"Hyuga-san," onyx itu menatap tajam pada lavender Hinata. Hinata berusaha mendongakkan kepalanya dan menatap balik tatapan tajam dari Sasuke, namun kekutan yang ia kumpulkan mendadak menghilang karena perlakuan si Uchiha bungsu itu. Dan tanpa meminta izin lagi, Sasuke langsung mendaratkan kecupannya di kening Hinata dan itu sukses mebuat semua yang ada disana terkejut dengan kelakukan pemuda emo tersebut. Sebelum menjauhkan diri dari Hinata, Sasuke sempat membisik kan sesuatu yang hanya di dengar oleh Hinata, dan itu sukses membuat Hinata membelalakan matanya lagi.

"Sampai bertemu besok di Sekolah." Ucap nya dingin, sedetik kemudian Uchiha itu langsung meninggalkan tempat itu, meninggalkan semua orang yang di buat terkejut olehnya, terutama gadis Hyuga, bernama Hinata.

.

.

.

TBC

.

.

A/N:hayyy minnnaaaaaa,,mf yah fic nya jelek, aku newbie loh , salam kenal yah. Ini fic pertama aku yang aku post di ffn lo0h jadi maklum yah kalau jelek,hhe :D

Oh iya aku mau ngucapin terimakasih banyak buat yuko, dia sudah sangat banyak membantu ku, arigatou yukoi*peluk yukoi hhe,,dan terimakasih juga biuat FP GFSHI yang sudah banyak memberikan ilmu tentu saja admin nya yang kece-kece juga banyak berjasa ,, ok maaf banyak cincong, akhir kata, RnR n,n