Selamanya
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : Drama & Romance
Pairings : Sasuke U & Sakura H
Warning : AU, OOC, KEMUNGKINAN ADA TYPO(s), DLL.
.
.
Sakura vop
Kita selalu berharap ingin seseorang yang kita sukai itu menyukai kita dan lalu bersatu selamanya. Tapi, dalam kehidupan ku ini, aku tidak merasakan hal seperti itu. Aku dan orang yang berbaring di dekat ku ini tidak di takdirkan untuk bersatu selamanya. Memang benar, tidak selamanya dua orang yang saling menyukai bersatu untuk selamanya. Ada kalanya mereka harus berpisah di tengah jalan.
.
.
.
1 years ago
Sinar mentari perlahan-lahan mulai masuk menerangi kamar ku tatkala ada seseorang yang membukakan gorden jendela kamar ku. Uh, menggangu tidur ku saja. Aku menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut itu. "Sakura, ini sudah pagi. Jangan tidur terus." ucap kaasan ku mencoba membangunkan ku.
"Lima menit lagi." ucap ku dengan suara parau.
"Alah kau suka berbohong. Ngobrolnya lima menit lagi. Tapi nyatanya, malah sejam. Cepat bangun dan bersihkan badan mu. Baasan ingin di tengok oleh mu." ucap kaasan mulai bawel.
Aku langsung menyibak selimut ku dan aku langsung duduk di sisi ranjang ku. "Baasan masih di rumah sakit?" tanya ku.
"Iya. Cepat kamu bersihkan diri mu setelah membereskan ranjang mu tentunya." ucap kaasan yang setelah itu langsung pergi keluar dari kamar ku.
Aku dengan ogah-ogahan merapihkan ranjang ku dan bergegas membersihkan badan ku. Tidak lama aku membersihkan badan ku, aku sudah mengenakan pakaian. Dan aku langsung mengambil tas ku dan aku langsung keluar dari kamar ku.
Kaasan menyuruh ku untuk sarapan pagi terlebih dahulu. Setelah menghabiskan sarapan, aku langsung bergegas pergi menuju rumah sakit dimana baasan ku di rawat dengan menggunakan bis umum. Baasan ku itu sudah tua sekali dan dia jadi sering keluar-masuk rumah sakit. Dan dia selalu ingin di tengok dan di temani oleh cucu tersayangnya ini. Siapa lagi kalau bukan aku.
Tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke rumah sakit. Aku sekarang sudah berada di ruangan baasan ku dan duduk di sampingnya. Kalian tau, baasan ku sedari tadi memasang wajah bahagia terus. Segitu bahagiakah baasan melihat cucu mu ini berada di sisi mu?
"Sakura, baasan sangat bahagia sekali melihat mu disini." ucapnya senang.
'Dan aku bosan menunggu seorang nenek-nenek disini sendirian.' batin ku.
"Ya syukurlah kalau baasan bahagia." ucap ku.
"Kau tau, baasan tadi bertemu dengan sesama pasien yang umurnya mungkin seumuran dengan mu." ucap baasan.
Aku menganggukan kepala ku merespon ucapan baasan. "Dia sangat baik sekali. Kasihan, masih muda sudah sakit-sakitan." Ucap baasan ku.
"Emang dia sakit apa?" tanya ku mulai penasaran.
"Baasan pun gak tau. Dia hanya bilang bahwa dia di rumah sakit ini sudah lama." Ucap baasan ku yang sukses membuat ku sebal kepadanya.
"Ah baasan, kau nyebelin. Sakura mau ke kantin rumah sakit dulu ah." Ucap ku langsung keluar dari kamar rawat baasan ku.
"Kau akan kesini lagi kan?" tanya baasan ku.
"Iya. Sakura akan kesini lagi. Nih, tas Sakura simpan disini sebagai jaminan" ucap ku sembari menaruh tas ku di dekat ranjang baasan.
Baasan ku langsung tersenyum melihat ku. Aku langsung keluar dan berjalan menuju kantin rumah sakit ini. Aku sudah sering menuju rumah sakit ini, karena setiap baasan masuk rumah sakit, pasti rumah sakit ini lagi yang menjadi tempatnya di rawat. Rumah sakit yang bernama 'Uchiha' ini sangatlah megah sekali. Hebat kan baasan ku sering keluar-masuk rumah sakit ini.
Setelah membeli makanan dan minuman yang aku inginkan di kantin rumah sakit ini, aku berjalan kembali menuju ruang rawat baasan ku. Ketika aku berjalan dengan santainya, aku melihat di bangku taman rumah sakit ini terlihat seorang pemuda dengan memakai baju pasien sedang duduk disana. Dia hanya diam saja. melamun mungkin.
Entah kenapa aku malah berjalan mendekat kearahnya. Dia seorang pemuda yang wajahnya sangat datar sekali. Parasnya yang lumayan dan rambut yang jabrig berwarna biru donker. Aku langsung duduk di sisinya dan berdehem menyadarkan dirinya. "Ano... tidak apa-apa kan aku duduk disini?" tanya ku.
Pemuda itu langsung memalingkan wajah nya kepada ku. Aku pun langsung tersenyum kepadanya dan mulai memakan makanan ku. "Tidak apa kok." Ucapnya datar.
Sakura vo'p end
"Kau sedang apa disini?" tanya Sakura.
"Aku sedang berjemur." Ucap pemuda itu.
Sakura melihat jam tangan nya yang menunjukan pukul sepuluh pagi. "Ini kan sudah siang." Ucap ku bingung.
"Iya aku tau. Aku hanya menghabiskan waktu disini saja."
Hening terjadi diantara mereka berdua. Yang terdengar hanya suara-suara di sekitar mereka dan Sakura pun menikmati makanan dan minuman nya. Pemuda itu menatap Sakura lama. Sakura menyadari pemuda itu menatapnya, dia langsung menatap pemuda itu balik dengan makanan masih berada di mulutnya. Sakura langsung menelan cepat makanan itu "Kau mau?" tawar Sakura sembari menyodorkan makanan nya ke arah pemuda itu.
Pemuda itu langsung menggelengkan kepalanya. "Kau tau, aku ini pasien di rumah sakit ini. Jadi, aku dilarang makan yang begituan." Tolak pemuda itu.
"Oh ya ampun, aku lupa. Maafkan aku." ucap Sakura meminta maaf.
"Ah tidak apa." Ucap Pemuda itu sembari terkekeh.
Sakura hanya tersenyum malu kepada pemuda itu. "Kau sedang apa disini?" tanya pemuda itu.
"Aku sedang menunggu baasan ku."
"Oh begitu ya. Nama ku Sasuke." ucap pemuda itu yang ternyata bernama Sasuke sembari mengulurkan tangan kanan nya bermaksud untuk berjabat tangan dengan Sakura.
"Aku Haruno Sakura. salam kenal ya Sasuke." ucap Sakura sembari menjabat tangan Sasuke.
Sasuke langsung menganggukan kepalanya sembari tersenyum tipis kepada Sakura. Tiba-tiba saja seorang suster datang menghampiri mereka. "Sasuke-sama, rupanya anda disini. Sekarang waktunya anda untuk kembali ke ruangan anda." Ucap suster itu.
Sakura menatap bingung suster itu. Kenapa suster ini memanggil Sasuke dengan embel-embel sama? Biasanya juga suka dengan san? "Hn. Baiklah." Ucap Sasuke sembari berdiri dan dibantu oleh suster itu.
Sasuke langsung melihat Sakura dan tersenyum tipis. "Aku pergi keruangan ku. Aku harap kita bisa bertemu lagi, Sakura." ucap Sasuke.
"Ah ya silahkan. Aku juga berharap seperti itu." ucap Sakura.
Lalu Sasuke pergi dari hadapan Sakura dibantu oleh suster itu. Sakura menatap kepergian Sasuke sedikit bingung dan kasihan. "Kenapa dia dituntun seperti itu? padahal kan secara fisik dia sehat-sehat saja tuh." Ucap Sakura.
"Tau dah." Ucap Sakura sembari melanjutkan makan nya.
.
.
Seperti biasa, Sakura mengunjungi nenek nya di rumah sakit Uchiha. Neneknya belum di izinkan untuk pulang ke rumah. Sakura sering di suruh menemani nenek nya dan mau tak mau Sakura harus nurut. Dan Sakura juga jadi sering bertemu dengan Sasuke. Dan malah mereka berdua sudah akrab.
Sekarang ini Sakura sedang mengobrol dengan Sasuke di bangku taman rumah sakit dimana mereka pertama kali bertemu. "Kau tau sasuke, itu sangat memalukan sekali. Jatuh di antara kerumunan banyak orang." ucap Sakura yang di sambut dengan kekehan Sasuke.
"Makanya jangan banyak tingkah." ucap Sasuke.
Sakura hanya cengengesan mendengar ucapan Sasuke. Sasuke mengeluarkan gadget nya dari saku baju pasien nya dan mulai memainkan gadgetnya. "Sakura, kau tau ice cream yang sedang ngetren di internet?" tanya Sakura.
"Hah? yang mana?" tanya Sakura.
Sasuke menunjukan gadgetnya kepada sakura. Sakura melihat sebuah ice cream yang sangat tidak asing dimatanya. "Oh itu ice cream di jual di dekat kampus ku." ucap Sakura.
"Ba-bagaimana rasanya?" tanya Sasuke sedikit malu-malu.
"Enak. Emang ada apa dengan ice cream itu?" tanya Sakura.
"Emm.. bisakah kau membelikannya untuk ku?" tanya sasuke malu-malu.
Sakura menatap Sasuke tidak percaya. Sasuke yang di tatap seperti itu oleh Sakura wajahnya semakin bersemu dan mengalihkan tatapannya dari Sakura. Sasuke sudah siap untuk di tertawakan oleh Sakura. Namun, Sasuke tidak mendapatkan tawaan dari mulut Sakura melainkan pertanyaan "Kau kan sedang sakit?! kenapa ingin ice cream seperti itu?" tanya sakura khawatir.
"Aku hanya penasaran saja. Sudah lama sekali aku tidak pernah merasakan ice cream." ucap Sasuke.
Sakura menatap Sasuke khawatir dan bingung harus berbuat apa. Sasuke menatap Sakura sedikit memohon. "Kau tau, aku sangat sangat jarang sekali memakan sesuatu yang manis-manis. Tapi, kali ini aku sedang ingin sekali ice cream itu. Kumohon." Ucap sasuke memohon kepada Sakura agar membelikan apa yang dia inginkan.
Sakura langsung menghela nafas setelah memikirkan keinginan Sasuke yang agak aneh itu. Orang sakit ini ingin ice cream? Yang benar saja! "Aku takut suster mu itu akan marah pada ku." ucap Sakura.
"Ya sudah, jangan bilang itu untuk ku."
"Tapi kau akan memakan nya dimana? Disini?"
"Dikamar ku lah."
Sakura menghela nafas lagi. "Baiklah. Aku akan membelikan nya untuk mu. Kau tunggu saja di kamar mu. Dimana kamar mu?" tanya Sakura.
Selama Sakura sering menjenguk baasan nya dan bertemu dengan Sasuke, dia belum pernah berkunjung ke ruang inap Sasuke. Sasuke memberitahukan kamarnya dimana kepada Sakura. Sakura dengan segera membelikan ice cream yang Sasuke inginkan.
Tidak lama kemudian, Sakura telah membelikan ice cream itu dan berjalan dengan sedikit gugup menuju ruang rawat Sasuke. 'Aduh kalau suster atau dokter bertanya ini ice cream untuk apa aku harus jawab apa ya?' batin Sakura takut.
Saat Sakura akan membuka pintu kamar Sasuke, tiba-tiba saja seorang suster menegur Sakura. "Ah Sakura-san, anda ingin menengok Sasuke-sama?" tanya suster itu.
"Eh, a-apa. I-iyaa hehe..." ucap Sakura cengengesan.
Suster itu menatap Sakura bingung dan aneh. Suster itu menatap keresek yang dibawa Sakura. "Oh iya Sakura-san, itu ice cream untuk siapa?" tanya suster itu sedikit curiga.
Sakura langsung keringat dingin begitu ditanya seperti itu oleh suster itu. "Ah i-itu... untuk saya lah." Ucap Sakura.
"Oh begitu. Ingat ya, jangan kasihkan kepada Sasuke-sama. Sasuke-sama tidak boleh memakan makanan yang sembarangan." Ucap suster itu.
'Kami-sama, aku harus bagaimana ini? justru ini ice cream pesanan Sasuke.' batin Sakura.
Sakura menganggukan kepalanya dengan kaku. Suster itu pamit kepada Sakura dan Sakura langsung masuk ke kamar rawat Sasuke. Sakura melihat Sasuke sedang berbaring di ranjangnya sembari memainkan gadgetnya. "Ini pesanan kamu." Ucap Sakura sembari memberikan ice cream itu kepada Sasuke.
Sasuke dengan cepat mengambil ice cream itu dan menatap ice cream itu dengan tatapan sedikit tidak percaya. "Akhirnya aku bisa merasakan ice cream ini." ucap Sasuke yang langsung memakan ice cream itu.
"Oh Sasuke, aku harus menanggung dosa karena berbohong kepada suster tadi." Ucap Sakura.
Sasuke hanya terkekeh geli mendengar ucapan Sakura. "Oh ya Sasuke, sebenarnya kau itu sakit apa?" tanya Sakura dengan polosnya.
Sasuke langsung menghentikan kegiatan memakan ice cream nya. Dia menatap Sakura dengan tatapan sulit diartikan. Sedangkan Sakura dia menatap Sasuke polos. "Aku hanya demam biasa." ucap Sasuke sembari memberikan ice cream nya kepada Sakura.
Sakura langsung menerima ice cream itu dan menatap Sasuke aneh. "Demam? Tapi kenapa kamu harus dirawat di rumah sakit begitu lama?" tanya Sakura bingung.
Sasuke diam tidak menjawab pertanyaan Sakura. "Kau tau, orang tua ku itu jarang sekali menjenguk kepada ku. Mereka itu orang sibuk." Ucap Sasuke mencoba mengalihkan pertanyaan Sakura tadi itu.
"Hah? kok begitu sih?" tanya Sakura.
Sasuke sukses mengalihkan perhatian Sakura. "Ya karena mereka sibuk. Semenjak aku lulus dari senior high school, aku jadi sering dirawat di rumah sakit ini." ucap Sasuke.
"Jadi sudah lama sekali dong kamu dirawat di sini?" tanya Sakura tidak percaya.
"Ya seperti itu lah. Dan, aku pun hanya punya sedikit teman yang peduli terhadap ku. Diantaranya kamu." Ucap Sasuke.
Sakura menganggukan kepalanya merespon ucapan Sasuke. Sakura melihat kesebuah papan data pasien di ruangan sana dan disana tertera nama Sasuke "Uchiha Sasuke?" ucap Sakura tidak percaya saat membaca papan data pasien itu.
"Hm? Itu nama ku." ucap Sasuke datar.
"Jadi kamu itu dari keluarga Uchiha? Pantas saja para suster disini memanggil mu dengan embel-embel sama." Ucap Sakura tidak percaya.
Sasuke hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Sakura itu. "Oh sekarang aku mengerti kenapa orang tua mu itu jarang menjenguk mu. Keluarga Uchiha itu pasti sibuk-sibuk orang tuanya. Aku merasa kasihan pada mu." ucap Sakura sembari menatap kasihan Sasuke.
Sasuke hanya tersenyum miris mendengar ucapan Sakura. "Tapi tenang, aku ada disini untuk menemani mu dari rasa kesepian. Hehe..." ucap Sakura dengan polosnya.
Entah kenapa hati Sasuke menjadi tenang begitu mendengar ucapan Sakura barusan itu. "Kau makan saja itu ice cream." Ucap Sasuke.
"Apa? Kamu cuma makan beberapa gigit saja?" ucap Sakura tidak percaya.
"Aku hanya penasaran saja dengan rasanya. Lagian, aku tidak terlalu suka makanan yang manis-manis." Ucap Sasuke datar.
Sakura langsung menghela nafas mendengar ucapan Sasuke itu dan langsung memakan ice cream itu dengan perasaan sebal. "Jadi, sia-sia dong aku beli ice cream ini." ucap Sakura sebal.
Sasuke sedikit terkejut begitu melihat Sakura yang langsung memakan ice cream di bekas gigitan nya. Sasuke wajahnya sedikit bersemu dan langsung mengalihkan pandangan nya dari Sakura. 'Ci-ciuman tak langsung.' batin Sasuke.
.
.
"Kau menyukainya Sasuke." ucap pemuda berambut pirang yang seumuran dengan Sasuke.
Sasuke yang baru saja menceritakan tentang Sakura kepada sahabat nya itu hanya memasang wajah sedikit malu setelah mendengar kesimpulan dari sahabatnya itu. "A-aku tidak tau apakah aku memang menyukainya." Ucap Sasuke dengan wajah bersemu.
Naruto nama sahabat Sasuke itu tersenyum melihat Sasuke yang menurutnya sangat lucu. Ini adalah pertama kalinya Naruto melihat Sasuke jatuh cinta kepada seorang gadis. Namun begitu Naruto mengingat tentang Sasuke tiba-tiba saja dia menjadi tersenyum sendu dan berjalan mendekati Sasuke yang sedang terbaring di ranjang nya. "Aku yakin kok, gadis yang bernama Sakura-Sakura itu pasti menyukaimu juga." ucap Naruto mencoba memberikan semangat kepada Sasuke.
"Memangnya dia bakalan menyukai ku yang berpenyakitan ini?" tanya Sasuke dengan wajah nya yang tiba-tiba saja menjadi sedih.
Naruto langsung menatap Sasuke sedih dan dia langsung menepis perasaan itu mencoba menghilangkan rasa kesedihan nya. "Kalau dia benar-benar menyukai mu, dia pasti bisa menerima mu apa adanya. Ayolah, nanti kalau kamu ketemu dengan Sakura, nyatakan perasaan mu itu sebelum Sakura direbut oleh orang lain." Ucap Naruto.
Sasuke terdiam mendengar ucapan Naruto itu. Namun Sasuke langsung mengangguk mengerti merespon ucapan Naruto.
.
"Gaara temani aku menjenguk teman ku di rumah sakit yuk sekalian kamu juga jenguk baasan ku." ucap Sakura.
Pemuda berambut merah yang dipanggil Gaara oleh Sakura menatap Sakura bingung. "Teman mu yang di rumah sakit? Siapa? Sasuke-Sasuke kah yang sering kau ceritakan itu?" tebak Gaara.
"Iya." ucap Sakura semangat.
"Malas ah." Tolak Gaara dengan wajah datar.
"Ayolah Gaara. Aku ingin sekali memperkenalkan mu padanya." ucap Sakura sembari memohon-mohon pada Gaara.
Gaara menatap Sakura sulit diartikan dan dia langsung mengalihkan pandangan nya dari Sakura dengan perasaan kesal dan cemburu. Cemburu? Ya Gaara cemburu kepada seseorang yang bernama Sasuke yang sering Sakura ceritakan kepada dirinya. "Kau tau, kau itu sebenarnya menyukai orang yang bernama Sasuke-Sasuke itu." ucap Gaara dengan datarnya.
Ucapan Gaara sukses membuat wajah Sakura bersemu dan salah tingkah. "Da-da-darimana kamu menyimpulkan perasaan ku kepada dirinya seperti itu? A-ah so tau." ucap Sakura sembari memukul-mukul lengan atasnya Gaara.
Gaara hanya diam tidak merespon ucapan Sakura itu. "Ayolah Gaara, kamu nanti setelah kuliah, ikut aku ya ke rumah sakit?" mohon Sakura kepada Gaara.
Gaara melihat tatapan Sakura hatinya langsung luluh dan menghela nafas. "Ah percuma aku menolak keinginan mu, ujung-ujung nya aku yang mengalah." Ucap Gaara.
"Yee... gitu dong." ucap Sakura senang.
.
Sakura dan Gaara sekarang sudah berada di Rumah Sakit Uchiha dan mereka sedang berada di ruang rawat baasan nya Sakura. "Ah senang sekali Gaara menjenguk baasan." Ucap baasannya Sakura bahagia.
Gaara hanya tersenyum merespon ucapan baasan nya Sakura. "Kalian besok ke sini lagi ya bantu baasan pulang ke rumah dan bawa barang-barang baasan yang ada disini." ucap baasan nya Sakura.
"Besok baasan pulang?" tanya Sakura.
"Iya."
Sakura langsung menganggukkan kepalanya. Setelah itu, Sakura izin kepada baasan nya untuk pergi ke ruang rawat Sasuke. Gaara mengikuti Sakura di samping nya. Sakura sedari tadi hanya diam saja setelah mendengar ucapan baasan nya bahwa baasan nya besok akan pulang ke rumah nya. Saat memasuki ruang rawat Sasuke, terlihat Sasuke sedang tiduran di ranjang nya sembari memainkan gadgetnya. "Hay Sasuke aku datang bersama temanku." Ucap Sakura.
Sasuke langsung melihat Gaara dan tersenyum tipis. Gaara sedikit membungkukan badan nya kepada Sasuke. "Nama ku Rei Gaara. Salam kenal." ucap Gaara memperkenalkan diri.
Sasuke menganggukan kepalanya merespon ucapan Gaara. "Nama ku Uchiha Sasuke. Salam kenal juga." ucap Sasuke.
"Emm Sasuke, besok baasan ku akan pulang ke rumah." Ucap Sakura sembari menundukan wajah nya.
"Baguslah kalau begitu. Berarti baasan mu sudah sehat." Ucap Sasuke.
Sakura hanya diam tidak merespon ucapan Sasuke. Gaara yang melihat Sakura hanya diam menunduk langsung mendekati Sakura dan mengusap rambut Sakura. "Kau takut tidak bertemu Sasuke lagi ya? itu konyol. Kau kan bisa menengoknya setiap hari walau baasan mu sudah pulang." Ucap Gaara dengan ekspresi datar walau sebenarnya dia sedikit sakit.
Sakura langsung mengangkat kepalanya dan dia langsung menatap Gaara. "Be-benar juga ya. Ahaha..." ucap Sakura yang langsung tertawa.
"Aku berharap kau terus menengok ya." ucap Sasuke.
"Aku janji, aku akan menjenguk mu kalau aku ada waktu." Ucap Sakura sembari tersenyum.
"Oh ya, tadi ada teman ku datang ke sini." ucap Sasuke.
"Wah, terus?"
Sasuke dan Sakura mengobrol seputar teman Sasuke yang tadi datang menjenguk Sasuke. Gaara yang melihat mereka berdua entah kenapa hatinya sakit dan panas. 'Sakura, aku tau kau itu menyukainya.' Batin Gaara.
Gaara yang merasakan hatinya sakit dan panas dia langsung izin sebentar untuk pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli sesuatu. Sakura langsung nitip makanan yang dia inginkan kepada Gaara. Dan sekarang di ruangan itu hanya ada Sakura dan Sasuke. Hening terjadi begitu agak lama diantara mereka. 'Apa ini saatnya ya aku menyatakan perasaan ku kepada Sakura?' batin Sasuke.
"Emm... Sakura." ucap Sasuke sedikit keras.
Sakura yang sedang menatap luar jendela langsung terkejut dan menatap Sasuke sedikit takut. "I-iya Sasuke?" ucap Sakura.
"Eu... i-itu... s-sebenarnya semenjak kau sering menjenguk ku aku merasa senang..." ucap Sasuke.
Entah kenapa saat Sasuke mengucapkan itu, hati Sakura begitu senang. Dan juga tiba-tiba saja Sakura mendadak gugup dan malu untuk menatap Sasuke. 'Suasana apaan ini.' batin Sakura.
"T-terus?" ucap Sakura.
"Dan semenjak itu juga a-aku... aku... menyukaimu." Ucap Sasuke sembari menundukan kepalanya tidak sanggup untuk menatap Sakura.
Sakura langsung menatap Sasuke tidak percaya. Hati Sakura makin senang begitu mendengar ucapan Sasuke itu. Sakura entah kenapa langsung tersenyum senang. "Benarkah? Kau tidak berbohong?" tanya Sakura memastikan ucapan Sasuke itu benar.
"T-tentu saja aku tidak bohong." Ucap Sasuke.
"Aku juga menyukaimu Sasuke. Aku selalu nyaman ketika kita bersama." ucap Sakura yang akhirnya jujur juga dengan perasaan nya.
Sasuke langsung mengangkat kepalanya dan menatap Sakura tidak percaya. Sakura langsung tersenyum kepada Sasuke. Sasuke pun langsung tersenyum kepada Sakura. "Sakura mungkin ini terlalu terburu-buru. Mau kah kamu menjadi kekasihku?" tembak Sasuke.
"Ya. Aku mau." Ucap Sakura sembari memasang wajah bahagia.
Sasuke tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah mendengar ucapan Sakura. Sakura menerima cintanya. Sasuke senang bukan main. Dia langsung bangkit dari ranjang nya dan langsung memeluk Sakura penuh dengan kasih sayang. Sakura pun langsung memeluk balik Sasuke. "Aku senang sekali, Sakura." ucap Sasuke.
"Aku juga, Sasuke." ucap Sakura.
Tidak mereka sadari, Gaara sedari tadi sudah berada di balik pintu ruangan itu dengan membawa sekeresek yang berisi makanan. Gaara sudah ada disana saat Sasuke menembak Sakura. Hati Gaara begitu sakit dan remuk begitu tau sang pujaan hati menerima cinta Sasuke.
.
.
Walaupun baasan nya Sakura telah pulang ke rumahnya, Sakura masih sering berkunjung ke rumah sakit Uchiha itu untuk menjenguk sang kekasih yaitu Sasuke. Sakura masih tidak tau sebenarnya Sasuke itu sakit apa. Tapi, Sakura tidak mempermasalahkan itu selama Sasuke terlihat baik-baik saja dimatanya.
Dimalam hari ini, Sasuke sedang tiduran di ranjang nya. Tiba-tiba saja Sasuke ingin pergi ke kamar mandi. Setelah dari kamar mandi, tiba-tiba saja dada Sasuke terasa sakit. Sasuke mengerang kesakitan sembari memegang erat bajunya dibagian dadanya. 'K-kenapa harus kambuh disaat seperti ini!' batin Sasuke.
Sasuke berjalan dengan sempoyong mencoba untuk memencet tombol yang memanggil perawat ke kamarnya. Namun karena tombol itu terlalu jauh dari jangkauan Sasuke, Sasuke langsung ambruk di tempat dan pingsan.
Suster yang biasa merawat Sasuke, sekarang sedang berjalan menuju kamar Sasuke sembari membawa makan malam Sasuke. Saat membuka pintu kamar rawat Sasuke, betapa terkejutnya suster itu melihat Sasuke pingsan di dekat pintu kamar mandi. Dia langsung menyimpan nampan yang diatasnya ada makan malam untuk Sasuke di meja yang ada disana dan langsung menggotong Sasuke ke ranjang nya dan dengan cepat meminta pertolongan.
Dokter sudah memeriksa keadaan Sasuke. "Bagaimana keadaannya sensei? Fugaku-sama dan Mikoto-sama tidak bisa kesini katanya." Ucap suster yang sudah di percayai oleh orang tua Sasuke untuk merawat Sasuke.
"Keadaan nya semakin buruk. Penyakit jantung nya semakin parah. Untuk sementara, dia harus memakai kursi roda agar tidak terlalu capek" Ucap dokter itu.
"Kasihan sekali Sasuke-sama." Ucap suster itu menatap Sasuke yang sedang tertidur di ranjang nya dengan perasaan sedih.
.
.
"Aku dengar dari suster mu itu, kau harus mengenakan kursi roda ya kalau ingin jalan-jalan." Ucap Sakura.
Sekarang ini Sakura sedang mendorong kursi roda yang diduduki Sasuke. Mereka sedang berkeliling rumah sakit. Sasuke hanya diam tidak merespon ucapan Sakura. "Katanya waktu kemarin malam penyakit mu kambuh ya?" tanya Sakura.
Sakura memberhentikan jalan nya disebuah taman dimana pertama kali mereka bertemu. Sakura langsung duduk di bangku taman itu dan Sasuke dia duduk di depan Sakura dengan kursi rodanya. "Begitulah." Ucap Sasuke lemah.
"Sasuke, kau sakit apa? Kenapa kau tidak memberitahukan kepada kekasih mu ini?" tanya Sakura.
Sasuke menatap Sakura sulit diartikan namun dia cepat-cepat tersenyum kepada Sakura. "Kau mencintaku dan bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan ku kan?" tanya Sasuke sembari menggenggam tangan Sakura.
"Tentu saja." ucap Sakura.
"Suatu saat kau pasti akan tau aku ini kenapa. Kali ini, aku tidak akan memberitahukan nya pada mu." ucap Sasuke semakin mengeratkan pegangan tangan nya kepada tangan Sakura.
"Kenapa tidak sekarang Sasuke?"
"Entahlah, aku tidak ingin kau tau sekarang." Ucap Sasuke sembari tersenyum kepada Sakura.
Sakura melihat senyuman Sasuke itu entah kenapa dia tidak senang melihatnya. Itu senyuman palsu! Sakura langsung memasang wajah cemberut dan langsung mengalihkan pandangan nya dari Sasuke. "Ngambek nih ngambek." Ucap Sasuke sembari mencubit pipi Sakura.
"Ih, Sakit tau." ucap Sakura sembari menatap sebal Sasuke.
Sasuke tertawa melihat ekspresi Sakura. Sakura yang jarang melihat Sasuke tertawa entah kenapa Sakura juga ikut tertawa. Tiba-tiba saja dada Sasuke terasa sakit kembali sehingga Sasuke langsung menggerang kesakitan dan memegang erat dadanya. Sakura yang melihat Sasuke langsung kaget. "Siapa saja, tolong Sasuke." teriak Sakura sembari mencoba menenangkan Sasuke yang sedang mengerang kesakitan.
Untungnya tidak lama kemudian dua orang perawat langsung menghampiri mereka dan dengan segara memberikan pertolongan pertama kepada Sasuke. Dan sekarang Sasuke sudah berada di ruang rawat nya tidur dengan tenang tentunya setelah di beri obat penenang oleh perawat tadi. Sakura tidak henti-hentinya menangis mengkhawatirkan Sasuke.
Sedari tadi Sakura terus saja menggenggam tangan Sasuke seolah-olah tidak mau melepaskan nya. Suster yang biasa menjaga dan merawat Sasuke hanya diam di samping Sakura. "Suster, sebenarnya Sasuke itu mengidap penyakit apa?" tanya Sakura kepada suster yang selalu setia menjaga dan merawat Sasuke itu.
Suster itu diam dan dia bingung harus menjawab apa karena Sasuke pernah berpesan kepadanya bila Sakura menanyakan tentang penyakit nya jangan di jawab. "Sakura-san, Sasuke-sama tidak pengizinkan saya untuk memberitahukan nya kepada anda." Ucap suster itu.
Sakura sudah menebak bahwa suster itu pasti akan menjawab seperti itu. "Apakah Sasuke mengidap penyakit jantung atau paru-paru?" tanya Sakura.
Suster itu terkejut begitu mendengar pertanyaan Sakura itu. Suster itu langsung menggelengkan kepalanya "Maaf Sakura-san, saya tidak bisa memberitahukan nya." ucap suster itu merasa bersalah kepada Sakura.
Sakura langsung menatap Sasuke yang sedang tertidur dengan lelapnya. Sakura langsung menangis kembali. Kali ini dia bukan menangis khawatir melainkan sebal karena Sasuke tidak mempercayainya untuk memberitahukan penyakit yang mengidap dirinya. "Kau menyebalkan Sasuke. Kau masih tidak percaya kan kepada ku? kau takut kan aku akan menjauhi mu kalau aku tau penyakit mu? bodoh sekali." Ucap Sakura sembari memukul-mukul pelan lengan atas Sasuke.
Suster yang sedari tadi diam dan memperhatikan Sakura tak kuasa menahan rasa kasihan dan sedih. Dia langsung menangis dan permisi untuk keluar dari ruang rawat Sasuke.
.
.
.
.
TBC
Yeee selamat tahun baru 2015 *tiupterompet
Dan ini adalah karya pertama saya di tahun 2015 hoho #plak
Sebenarnya ini cerita dibuat mau one shot. Tapi, kepanjangan jadi di bagi dua saja._.
Terus, maafkan aku kalau ceritanya gaje sekali
aku tidak tau tentang rumah sakit dan penyakit-penyakit, apalagi penyakit jantung.
Disini saya buat Sasuke itu sakit jantung dan kalian bayangkan sendiri saja sasuke itu sakit jantung nya paaraah banget. gitu aja ya? hahaXD #plak
Terus disini semua karakter pada OOC, maafkan aku #ojigi
Oh ya, terimakasih ya yang sudah mau baca cerita gaje ku ini. Kalau bisa mah, review dong cerita ku ini dan kasih saran, komentar dan kritik. Gak apa-apa mau di flame juga asal jadi masukan nyehehe:3
Ah pokoknya saya mengucapkan terimakasih banyak.
di lanjut atau udah aja? tapi da mending di lanjut da udah beres, tinggal di edit yang bagian keduanya mah terus tamat deh:( #plak
Bisa minta review?
