Langit Yang Menjadi Saksi
Chapter 1
Disclaimer :Naruto Masashi Kishimoto.
Pair :NaruSasu.
Genre :Romance & Family.
Rate :T.
Warning :M-Preg,OOC,BL,Lime,Sequel dari Kyuubi Baby,dll.
Happy Reading
.
.
.
"Chici...kantong Shurikenku dimana?"
"Cari sendiri,itu kan barangmu!"
"Chici suapin aku dong?"
"Kazu-Chan...Chicikan sudah mengajarimu makan,lagi pula umurmu sudah 9 tahun,nggak malu sama teman-temanmu apa?!"
"Apa sebaiknya kau tidak kuberi misi hari ini?,lihat pagi-pagi wajahmu sudah kacau"ujar Naruto santai sambil melahap sarapan paginya.
"Jangan membuatku tambah marah,sudah 2 hari kau meliburkanku dengan alasan yang sama,aku ingin sekali menebas musuh-musuhku dengan pedangku- oh atau..."Sasuke memandang Naruto horor."Atau kau yang akan kutebas,aku tidak bercanda"lanjutnya dengan seringai kejamnya.
"Ah Ok aku akan memberimu misi hari ini"balas Naruto tergagap lalu memakan sarapannya dengan cepat.
"Nah kalian berdua,cepat habiskan sarapanmu dan Menma jangan lupa antarkan adikmu dulu keAkademi"perintah Sasuke sedikit lebih lembut tetapi masih ada kesan horor yang mereka rasakan,tanpa banyak protes Menma dan Kazumi pun memakan makanannya.
"Tousan...Chici menyeramkan"bisik Kazumi pada Naruto diikuti anggukan darinya.
"Dia kalau sudah marah memang begitu,ini lebih baik dari pada ia mendiamkan kita sebulan"balas Naruto,mereka bertiga teringat pernah membuat Sasuke marah besar-meskipun tidak sengaja- dan esoknya Naruto melihat Sasuke sedang menggandeng tangan Sakura dengan mesra.
"Aku mau kencan sama Sakura,bosan melihat wajah jelekmu itu!"dan Narutopun pundung seketika.
"Sasuke sarapannya mana?"tanya Naruto kala itu.
"Masak saja sendiri!"
Dan mereka bertiga berjanji tidak akan membuat sang Uchiha bungsu itu marah.
"Kazu-Chan ini bekal untukmu,Menma nanti kau ada latihan bersama dengan kelompomu ya?"tanya Sasuke yang sepertinya telah kembali ke mode good nya.
"Iya...padahal kami bertiga telah Chunin,Tousan ini..."keluh Menma pada Naruto yang hanya memandangnya polos.
"Ini kemauan senseimu sendiri,Tousan hanya menurutinya"balas Naruto.
"Ayo Niisan kita berangkat,aku sudah janjian sama teman-temanku berangkat jam setengah tujuh!"seru Kazumi lalu menarik-narik baju kakaknya.
"Iya iya...Tousan,Chici aku sabar nggak sih nih anak..."
Setelah membereskan meja makan dan semua ruangan dirumah yang cukup besar -dibantu dengan Naruto soalnya kalau Naruto nggak mau nggak dapet jatah malem ini- segera bersiap-siap dengan rompi hijaunya dan setelah membawa pedangnya itu mereka berdua berjalan dengan santai menuju kantor Hokage.
"Apa-apaan sih?!"bisik Sasuke kaget karena tiba-tiba Naruto menggenggam tangan kirinya.
"Biar terlihat So Sweet Sasuke..."balas terliaht kesal sebenarnya Sasuke juga menikmatinya,Harga diri Uchiha itu tingginya selangit.
"Cieee pagi-pagi udah jalan berduaan nih.."Naruto dan Sasuke membalikkan badannya kebelakang tidak lupa Sasuke yang langsung melepas genggaman tangan Naruto dan melihat Team 8 yang sepertinya sedang jalan-jalan pagi.
Info:Mereka bertiga masih Jomblo,entah malas mencari pacar atau apa.
"Sopanlah sedikit didepan Hokage-sama,Kiba"gumam Shino.
"Kalian ini kan temanku,panggil aku Naruto juga tidak apa-apa"balas Naruto nyengir dan ia pun mengobrol ria dengan Kiba sebaliknya dengan Sasuke yang sedari tadi memandang Hinata dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Hinata yang menyadari itu hanya menundukan kepalanya,malu.
"Ya sudah kalau begitu,kami berdua pergi dulu Jaa Nee...!"seru Naruto lalu kembali menggenggam tangan putih itu.
"Orang itu benar-benar membuatku iri,coba saja aku juga punya kekasih akan kugenggam tanga kekasihku itu erat-erat lebih erat dari yang Naruto lakukan pada Sasuke"ujar Kiba dibalas gonggongan Akamaru.
Shino hanya terdiam lalu tidak sengaja melihat tatapan tajam dari satu-satunya Kunoichi Team 7 tersebut.
"Walau bagaimanapun kau harus segera mengantisipasinya Naruto,anakmu tidak bisa mengendalikan Kyuubi,dia bisa saja lepas kendali dan mengamuk dides,ditambah lagi anak Kyuubi itu memiliki kekuatan lebih besar dari pada milikmu."
"Usianya telah menginjak 15 tahun,aku akan mengajarinya cara mengendalikan bijuu,aku sudah berbicara ini padanya dan Menma menyetujuinya."
"Baiklah kalau kau sudah mulai bergerak,semua ini adalah tanggung jawabmu Hokage-sama."
"Ya,aku akan bertanggung jawab."
'Ya aku memang harus mengajarinya mulai sekarang'batin sang hokage muda itu,mengingat pembicaraannya tadi dengan para tetuan Konoha membuatnya agak Stress.
"Wah..wah...wah...ternyata muridku yang satu ini benar-benar sudah dewasa ya"celetuk seseorang dari luar jendela.
"Kakashi-sensei lama tidak bertemu"balas Naruto lalu menghampiri gurunya itu.
"Aku berada diluar Konoha hanya seminggu,apa kau punya masalah?"Kakashi hapal sekali mimik wajah salah satu muridnya itu dan ia tahu kalau saat ini Naruto sedang mempunyai masalah.
"Tidak terlalu berat tetapi mau kan kau membantuku?"pinta Naruto dengan nada kekanak-kanakan.
"Baik-baik,memangnya kau meminta bantuan apa dariku?"tanya Kakashi pasrah.
"Kau harus mau menjadi Hokage sementara saat aku tak ada nanti"jawab Naruto dengan santainya.
"Ba-Apa..?!,memangnya kau mau kemana?"tanya Kakashi terkejut.
"Aku akan membawa Menma kesuatu tempat terpencil untuk mengajarinya mengendalikan bijuu miliknya,ini akan memakan waktu yang lama tetapi akan sedikit mudah karena ia memiliki Sharinggan"jawab Naruto lugas."Ini demi keamanan desa,kau harus mau sangat mempercayaimu tentang hal ini."
"Bagaimana dengan Shikamaru?,Neji? Atau Sasuke sendiri?"Kakashi mencoba mengelak.
"Shikamaru katamu?,aku sudah tahu kalau ia memiliki iq 200 tetapi kalau ia pemalas sama saja kan? Lagi pula ia tidak tertarik dengan jabatan ini,ia juga harus bolak-balik Konoha-Suna kalau Neji,ia telah menjadi pemimpin klannya dan Sasuke...walaupun saat itu ia bilang akan menjadi Hokage tetapi aku akan menyuruhnya lebih fokus menjadi kapten ANBU dan juga mengurus Kazumi,jadi satu-satunya harapan hanya kau Sensei..aku mohon..."jawab Naruto panjang lebar,tidak lupa puppy eyes yang telah setia dimatanya.
'Banyak alesan'batin Kakashi."Baiklah...apa boleh buat..."balasnya pasrah.
"Kau memang Senseiku yang paling baik deh,kalau begitu sampai hari itu tiba kau akan kuberi cuti Sensei!"seru Naruto lalu kembali mengerjakan dokumen-dokumennya."Selamat beristirahat"lanjutnya.
"Baiklah kalau begitu,aku permisi dulu"ujar Kakashi lalu setelah menutup pintu kantor Hokage ia berjalan pelan keluar dari ruangan besar itu.
Dilain tempat Menma yang dibuat kesal karena latihannya bersama-sama temannya dibatalkan oleh senseinya.
"Ada sesuatu yang harus aku urus,kalian bisa berlatih sendiri kan?"
"Sudahlah Menma-kun...kita bertiga kan bisa berlatih sendiri"hibur satu-satunya wanita dikelompok 5 itu,Yamanaka Shina.
"Kalau tahu begini lebih baik aku bersantai dirumah saja nonton tv,Hayaku-sensei memang menyebalkan"rutuk Asuka ikut-ikutan Menma.
"Menma-kun...Asuka-kun...sebentar lagi kalian akan menjadi seorang Jounin,apa seperti ini sikap ninja Jounin itu?!"bentak Shina dengan kepala berkedut membuat kedua shinobi didepannya cepat-cepat mengangguk.
"Baik-baik kita akan berlatih bersama."
"Bagus!"
.
"Apapun yang terjadi kita harus bisa menghabisi mereka berdua!"
"Tapi itu akan sulit Tuan,anda tahu sendiri kekuatan mereka setingkat dengan saja berbalik kita yang akan mereka bunuh."
"Kalian semua bodoh!"semua orang yang berada diruangan itu bergidik ngeri merasakan aura negatif yang mulai menguar dari dalam diri tuan mereka."Mereka berdua sudah membuat kesempatan yang aku tunggu selama bertahun-tahun musnah,anak yang seharusnya milikku menjadi milik mereka berdua,Kuso...!"
"Kenapa tidak anda ambil saja anak mereka berdua?"usul salah satu anak buah orang itu.
"Anak itu memiliki cakra Kyuubi dan kekuatannya lebih hebat da- Astaga kenapa aku tidak berpikir sampai kesana,baiklah kalian semua dengarkan kupastikan kedua orang itu dan mungkin seluruh desa yang mereka tinggali akan musnah seperti mereka memusnahkan rencanaku Ha...Ha...Ha...!"
Semua didalam ruangan itu tahu kalau hal ini akan benar-benar sangat buruk.
#.#.#.#.#.#
"Chici belum pulang Tousan?"tanya Kazumi sambil cemberut.
"Iya..mungkin malam ini atau besok pagi Chici pasti pulang,memangnya kenapa?,bukankah kau sudah sering ditinggal Chici berhari-hari?"tanya Naruto ganti lalu mengangkat tubuh kecil Kazumi kepangkuannya.
"Tousan diakademi aku mendapat tugas dari Sensei.."
"Tugas apa?"
"Membuat silsilah keluarga dimulai dari kakek dan Nenek Kazumi,Chici selalu menolak kalau aku sudah berbicara seperti itu,Jadi harapanku satu-satunya adalah nggak mau dapet nilai jelek Tousan.."rengek Kazumi sambil menarik-narik baju yang Naruto pakai.
'Astaga bagaimana ini...baiklah Kazumi sudah kuanggap anak akan membicarakan kebenaran tentang dirinya saat ia sudah cukup dewasa'sebelum Naruto bebicara Kazumi sudah menyahutnya.
"Chici dan Tousan bingungkan denga tugas yang Sensei berikan kepadaku,aku tahu kok Tousan kalau aku bukan anak kandung Chici dan Tousan"ujar Kazumi lirih,matanya telah basah oleh air matanya.
"A-Apa? 'Bagaimana ia bisa tahu?'"
"Aku dengar dari anak buah Tousan yang selalu mengawal Tousan,mereka bilang kalau aku bukan anak kandung berdua mengadopsiku hanya karena Niisan saja,hiks...aku bingung Tousan harus mengisi apa ditugasku hiks..."tangis Kazumi,Naruto menenangkan anaknya dengan pelukannya.
"Kata siapa kami berdua mengadopsi Kazumi hanya karena Niisan?,Apa iya Chici yang selalu terbangun dimalam hari karena tangisan Kazumi hanya untuk Niisan?,apa iya Tousan yang pernah menghukum anak-anak nakal yang selalu mengganggu Kazumi hanya karena Niisam?.Kami berdua telah menggap Kazumi anak kandung kami,adik setelah makan malam Tousan akan membantumu membuat tugas yang diberikan Senseimu,sudah jangan menangis,lihat Niisanmu yang sedari tadi menguping pembicaraan kita dari balik tembok juga ikut menangis tuh"setelah menghapus air matanya ia melihat Menma yang mulai keluar dari persembunyiannya.
"Kazumi jangan nangis dong...Niisan jadi sedih nih..."
"Hiks...aku nggak nangis kok Niisan..."
Naruto hanya tersenyum lebar melihat kedua anaknya yang sedang berpelukan sambil menangis itu.'Seharusnya kau melihat ini Sasuke...'
.
.
.
"Tousan tidak pernah bertemu dengan mereka berdua secara langsung dalam keadaan hidup,mereka berdua telah meninggal saat Tousan masih bayi"Naruto mendongengi Kazumi dan tentu saja Menma tentang kehidupannya,mereka bertiga sekarang berada dihalaman belakang sambil menikmati udara semilir di malam hari dan bintang-bintang berkelip-kelip dilangit.
"Lalu siapa yang merawat Tousan saat bayi?"tanya Kazumi.
"Hokage Ketiga"jawab Naruto.
"Uwah Oji-san ku seorang Hokage,Tousan ku juga seorang Hokage,setelah itu aku yang akan menjadi Hokage!"seru Kazumi bersemangat,ia memandang kearah langit berharap keinginanya terwujud.
"Genin aja belum udah mau jadi Hokage?,tentu saja Niisanmu ini yang akan menjadi Hokage"sahut Menma tidak terima.
"Melihat pandangan tajammu saja orang-orang sudah takut,nggak akan ada yang setuju kau akan menjadi Hokage...wekk..."
"Anak ini...!"
"Tadaima...!"
"Chici!"seru Kazumi lalu berlari menghampiri Sasuke yang baru melepas sepatunya.
"Sudah makan?"tanya Sasuke sambil mengacak-ngacak rambut pirang panjang anaknya."Besok rambutmu akan Chici potong."
"Tentu saja sudah,Eh jangan dong Chici aku suka rambut panjang bla..bla..bla.."
"Menma,Tousan mau berbicara denganmu,nanti setelah Chicimu membersihkan dirinya"ujar Naruto lalu bangkit dari duduknya.
"Mau bicara apa?"
"Nanti juga kau akan tahu."
"Ahh capeknya..."desah Sasuke lalu menjatuhkan dirinya keranjang."Nanti aku akan membuat laporan tentang misi,biarkan aku tidur sejenak"lanjutnya.
"Tidak perlu,kau bisa melaporkan padaku langsung,cepatlah ingin membicarakan sesuatu dengan Menma dan kau harus ikut"balas Naruto.
"Baiklah..."setelah mengambil handuknya ia segera memasuki kamar mandi yang satu ruangan dengan kamarnya.
"Sebentar Sasuke.."Naruto memegan tangan kanan Sasuke erat.
"Ada apa?"tanya pemuda berambut hitam itu heran.
"Apa kau sudah tahu kalau Kazumi..."
"Ada apa dengan Kazumi?,apa anak-anak nakal itu mengganggunya lagi?"
"kalau soal itu sudah selesai dari tahu Kazumi sudah mengetahui semuanya.."ujar Naruto menggantung.
"Mengetahui apa?"tanya Sasuke pelan,ada sedikit rasa takut yang menghinggapi dirinya.
"Kalau dia bukan anak kandung kita-Eits tenang dulu...aku sudah menjelaskan semuanya padanya,percaya percaya pada kita..."ujar Naruto buru-buru menjelaskan pada Sasuke saat meliahat Sasuke yang ancang-ancang akan membentaknya.
"Aku bersumpah akan membunuh anak-anak buahmu itu Naruto,seharusnya ia mendengarnya langsung dari kita!,kenapa mulut mereka sama saja seperti ibu-ibu tukang gosip itu!"balas Sasuke kesal.
"Kalau memang benar-benar mereka yang berbicara seperti itu aku akan menindak mereka dengan tegas,sudahlah lebih baik kau cepat mandi dan kau harus bersikap normal didepan mengerti?"Naruto tersenyum lega melihat suami a.k.a istrinya itu menangguk lalu memasuki kamar mandi.
Naruto tahu Sasuke menuruti keinginnannya tidak seikhlas hatinya."Kecapekkan mungkin"gumamnya lalu menunggu sang terkasih keluar dari kamar mandi.
.
.
.
To Be Continue.
Tadaa...!,Author datang dengan Fic baru sequel dari Kyuubi Baby.
Apa masih ada Typo?
Untuk kata-kata yang tiba-tiba kepotong itu Author juga nggak tahu,di Author juga nggak kepotong-potong jadi bingung sendiri,ada yang tahu kenapa bisa begitu?
Arigatou buat yang sudah mau membaca dan kebaikan kalian yang mau mereview Fic ini...
.
.
Akasaka Kirachiha a.k.a Uchiha Kirana
