How to be closer with Joshua Hong
Cast:
•Hong Jisoo
•Yoon Jeonghan
•Choi Seungcheol
•Hansol Vernon
•Lee Seokmin
•Kim Minggyu
•Jeon Wonwoo
•Wen Junhui
Genre:
Romance, Comedy
Rated:
T
Length:
Oneshoot
Summary:
Kumpulan berbagai macam cara para seme ganteng untuk lebih dekat dengan pria manis Pemilik nama Hong Jisoo Udah siap untuk liat trik trik mereka buat lebih dekat dengan Jisoo ?
More typo, Hong Jisoo Uke!
Not Like, Don't Read
Chapter 1
Guitar
Seungcheol – Jisoo
Seungcheol P.O.V
Hari ini tepat satu bulan aku mengikuti les music di sebuah gedung sederhana tidak jauh dari rumahku. Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan alat music karena aku sangat lamban dalam belajar not balok, jika dulu ada yang bertanya lebih memilih bermain sepak bola atau main music aku pasti akan dengan cepat menjawab sepak bola.
Tapi kali ini situasinya lain lagi, jika ada yang bertanya pertanyaan yang sama 'sepak bola atau music' aku akan dengan cepat menjawab music. Kenapa ? karena kalian tidak tau bahwa ada seseorang yang sedang aku incar di tempat les ini.
Modus ? ya katakan saja begitu, karena aku sengaja mempelajari music terutama gitar dan susah payah belajar gitar walau hanya hafal 2 kunci saja sudah untung bagi ku hanya demi lebih dekat dengan dia seorang. Aku rela berpikir keras hanya untuk menghafal kunci gitar yang sama sekali sangat rumit bagiku walau sudah 1 bulan aku belajar, tapi walau begitu dia akan kembali mengajariku dan kalau masih kurang dengan sabar dan terampil dia akan mengajarinya lagi dan lagi tanpa mengeluh.
Gila ? iya aku gila, karena pesonanya aku tidak bisa mengalihkan perhatian ku barang sedikit pun darinya. Wajahnya yang imut, manis dengan hidungnya yang mancung, matanya yang indah dan bibir pinknya yang seperti kucing itu membuatku tidak bisa mengontrol diriku kalau berdekatan terlalu lama dengannya. Aku serasa ingin menerkamnya saat itu juga, apalagi jika dia sudah berbicara dengan aksen inggrisnya yang entah mengapa menurutku itu sangat hot berbeda dengan ketika dia sedang bebicara dengan bahasa korea yang malah terdengar saat manis di telinga ku dan saat dia tersenyum dia akan berkali-kali lipat manisnya.
Dan ini berawal ketika aku tidak sengaja menjatuhkan gitarnya, gitar kesayangannya lebih tepatnya.
Flashback
"argghhtt sial aku bisa terlambat" aku berlari sepanjang koridor hanya untuk masuk kelas pelajaran pertama tepat waktu, namun sialnya bukannya malah cepat sampai malah dengan enaknya menabrak seseorang hingga dia terjatuh.
BRUKKK
"akhh" aku masih bisa mendengar pekikannya yang walau tidak terlalu jelas karena mungkin aku sedang kalut juga.
"ah maaf maaf, kau tidak apa-apa kan ?" ujarku yang langsung berjongkok membereskan barangnya yang berserakan di lantai.
"ah tidak apa-apa aku yang salah tidak lihat ke depan" dia membalasnya dengan sangat lembut dan tersenyum manis kepada ku, aku seperti terkena serangan jantung tiba-tiba melihatnya benar-benar manis tiada tandingannya. Namun raut wajahnya berubah ketika dia selesai membereskan barangnya dan menatap nanar benda yang sudah tergolek tidak berdaya di atas lantai. Dan aku pun mengikuti arah pandangnya, sebuah gitar klasik terjatuh cukup keras ke lantai mungkin agak rusak karena benturannya cukup keras juga dan seketika aku tersadar akan kesalahan ku.
"maaf aku benar-benar tidak sengaja, gitar mu..."
"tidak apa-apa itu bukan salah mu ko, mungkin hanya lecet saja aku masih punya yang lain ko dirumah" dia tersenyum lagi namun aku tau kali ini senyumnya agak dipaksakan dan mungkin gitar itu sangat berharga untuknya
Flashback Off
Setelah kejadian itu aku merasa sangat bersalah dan takut jika kita bertemu lagi nanti dia akan marah dan tidak mau melihat ku, memikirkannya saja serasa tidak akan ada hari esok untuk ku. Dan entah kebetulan atau apa, aku tidak melihatnya lagi bahkan 2 minggu lamanya, pikirku dia benar benar marah dan pergi jauh dari kota ini agar tidak bertemu denganku.
Namun tuhan sepertinya mendengar doaku, di minggu ke tiga aku melihatnya melintas di jalan menuju ke arah rumahku setelah pulang sekolah. Dia mengayuh sepeda dengan tas gitar di punggungnya, masih sama seperti pertama kali bertemu manis sekali dan aku seperti terjatuh kedalam pesonanya untuk kedua kalinya.
Aku mengikutinya sampai pada sebuah gedung yang sekarang selalu aku datangi paling awal hanya untuk memiliki waktu lebih lama berdua saja dengannya. Aku mengorek banyak informasi dari mereka yang sudah les di sana lebih dulu dibandingkan aku, hong jisoo namanya, kupikir namanya bagus dan cocok sekali dengannya. Akhirnya aku mendaftar dan membeli sebuah gitar pertama ku dari hasil sisa uang tabunganku.
Pertama kali kita bertemu ia sama sekali tidak menunjukan kalau kita pernah bertemu, mungkin dia masih marah dan tidak mau membahas dan mengingat kejadian itu lagi. Tapi walau begitu dia masih bersikap biasa dan baik terhadap semua orang termasuk aku dan senyuman indahnya tidak pernah luntur di bibir manisnya.
Aku menyukainya dan aku ingin mengatakannya perasaan ku padanya, tapi aku tidak berani untuk mengungkapkannya karena takut dengan kenyataan paling pahitnya kalau nanti aku bisa saja di tolak olehnya walau aku yakin dia akan mengatakannya dengan lembut tapi hey! tetap saja akan sakit pada akhirnya kan ?, apalagi aku akhir akhir ini sering melihatnya dengan seorang wanita, entah itu mengantarkannya ke tempat les atau entah itu menjemputnya. Ada kabar beredar bahwa mereka sudah berpacaran tapi aku masih belum yakin soal hal itu atau lebih tepatnya aku sedang dalam mode penyangkalan kenyataan.
Dan gara-gara itu, akhir akhir ini ia datang tepat saat semua muridnya tiba dan pulang setelah dia menutup sesi lesnya dan itu membuatku sedikit kesal dan mengumpat pada wanita itu. Tapi hari ini aku sudah membulatkan tekad untuk menanyakannya langsung. Dengan langkah gontai aku pun masuk ke dalam ruangan les namun langkah ku terhenti saat mataku menangkap seseorang yang sangat ingin aku temui.
"hai jisoo" ujarku dan membuat pria manis itu melihat ke arah ku
"oh coups kau datang paling awal hari ini, duduk lah dulu kita tunggu yang lainnya datang." Senyum manisnya masih terasa manis mengalahkan gula gula kapas aku yakin
"baiklah" aku pun duduk di kursi paling depan memperhatikan jisoo yang sedang menyiapkan kelasnya, ya wajar saja jisoo datang lebih awal aku lupa kalau hari ini ada tes sampai mana kemampuan murid muridnya setelah mengikuti lesnya selama ini, pantas dia datang awal dan terlihat err sangat sibuk. Ia sibuk menyiapkan kertas kertas dan bangku bangku walau aku lihat dia agak kesusahan juga sepertinya menyiapkannya sendiri.
"biar ku bantu, kau istirahatlah soo"
"tapi..."
"tidak apa-apa, percuma kalau kau menyiapkan semuanya sendiri sampai menguras tenagamu tapi akhirnya kau malah dilarikan ke rumah sakit gara-gara kelelahan"
"haha baiklah, aku ucapkan terimakasih sebelumnya" aku pun mengangguk dan tersenyum dengan senyuman paling keren yang aku punya, dan kembali menyelesaikan persiapan tesnya. Selang beberapa menit akhirnya selesai dan waktunya masih banyak untuk sekedar mengobrol maka dari itu aku menghampiri jisoo yang sedang duduk sambil memeriksa beberapa lembar kertas di tangannya dan duduk di sebelahnya.
"soo..." ujarku lembut, jisoo pun mengakhiri kesibukannya dan menatapku
"terimakasih ya"
"sudah jangan bilang terimakasih terus soo, aku hanya membantu mu sedikit"
"ya, tapikan..."
"sudah anggap saja itu penebusan dosa"
"penebusan dosa ?" raut wajahnya berubah bingung dan ekspresinya itu sangat amat lucu menurutku ah aku takut kelepasan sungguh, tuhan bantu aku .
"i-iya, waktu itu kan aku tidak sengaja menabrakmu" ujarku kikuk sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal sama sekali, harap harap cemas dengan apa yang dia katakan selanjutnya.
"ah itu, sudahlah itu hanya lecet sedikit lagi pula gitarnya memang sudah mau aku ganti soalnya sudah sumbang jangan dipikirkan, kau pasti memikirkannya sampai sekarang ya ?"
"ya begitulah"
"tidak apa, jangan di pikirkan toh aku sudah punya gitar baru yang lebih bagus kan sekarang ?"
"hm tapi maaf ya"
"iya tidak apa-apa"
"oiya, soo kau tidak di atar pacar mu ?" sebenarnya aku malas bertanya ini tapi aku harus mengakhiri rasa penasaranku dan mencoba peruntungan ku dalam menyatakan perasaan pada si pria manis di depanku "ah, itu... dia sedang sibuk makanya aku datang sendiri"
CLEBB
Bagai tertancap pedang, hatiku rasanya sakit sekali mendengar kenyataan pahit yang ku alami. Ternyata aku sudah benar-benar keduluan dan rasanya sangat sakit, ini semua gara-gara ketidak percaya dirianku yang tidak siap dengan jawaban pria manis penakluk hatiku ini.
"kenapa kau bertanya soal hal ini ?"
"tidak apa-apa" ujarku lemas "oiya aku ingin kau mengajariku bermain gitar sekali lagi sebelum tes nanti apa tidak apa ?"
"em... tentu saja" aku pun bergegas mengeluarkan gitar ku dan memposisikannya senyaman mungkin lalu mulai menempatkan jari-jariku di atas senarnya, lalu aku mulai memainkannya sebisaku.
"cukup, kukira kau sudah ada peningkatan dari hari pertama kau datang padaku"
"benarkah ? tapi aku rasa aku masih sama seperti pertama belajar belum terlalu mahir"
"itu hanya pikiran mu saja, ah bagaimana kalau aku ajarkan beberapa kunci lagi agar kau semakin cepat jadi pemain gitar professional"
"ide bagus"
"sebentar ya" jisoo pun mengambil gitarnya dan mulai menyeting nada gitarnya agar tida sumbang
"sekarang perhatikan aku lalu kau peraktekan ok" jisoo menempatkan jari jari kecilnya diatas senar gitar miliknya lalu mulai memetik sebuah kunci lalu dia mengisyaratkan ku untuk mengikutinya, walau dia bilang aku sudah banyak kemajuan tapi pada dasarnya kalau untuk menghafal sesuatu yang baru akan sulit lagi dan itu terjadi saat ini tangan ku kaku di atas senar gitarku dan jisoo terkekeh dengan manisnya menampilkan senyuman terindahnya membuatku semakin sulit untuk focus.
"bukan seperti itu, tapi seperti ini" jisoo memetik senarnya lagi untuk mengingatkan ku suara dari nada kuncinya "nah lakukan lah" aku dengan sebisanya mencoba lagi tapi hasilnya parah "bukan begitu, yang perlu kau tekan hanya senar yang ini lalu yang lainnya disini setelah itu kau memetiknya di baris yang ini saja jangan semuanya karena hasil bunyinya akan berbeda" paparnya panjang lebar dan hanya bisa aku balas dengan memandanginya dalam diam, masih merasa mimpi kalau jisoo baru saja menyentuh tanganku ya walau pun hanya untuk pembetulan tapi aku bisa merasakan halusnya permukaan kulit jisoo di atas kulitku. Begitu halusnya sehingga membuat ku ingin merasakan bagian lain kulit halusnya yang lain, oh seungcheol sadarlah !.
"coups are you ok ?" lamunanku buyar ketika ia menepuk nepuk pundakku karena dia agak bingung mungkin, kenapa aku hanya memandanginya tanpa menuruti perintahnya.
"ah i-iya aku ok aku ok"
"cobalah sekali lagi kau pasti bisa percaya lah" lihatlah betapa baiknya dia, fisik ok, otak ok, penampilan ok, dan yang paling penting adalah hatinya sangat baik. Begitu sempurna untuk sosok yang aku kagumi selama ini dan aku sudah tidak sabar untuk segera menjadikannya tawanan hatiku, sungguh aku tidak rela jika pria sebaik dan semanis dia dimiliki oleh orang lain. Walau aku juga tidak sempurna, tapi aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk membahagiakannya.
"soo .."
"iya " suaranya begitu lembut dan membuat hatiku tenang, persetan dengan logika dan kenyataan sekarang , aku sudah tidak peduli jika dia mungkin memang sudah punya pacar dan menolak ku karena dia masih 'LURUS' yang aku pedulikan adalah rasa sayangku terhadapnya yang semakin hari semakin menumpuk dan tidak bisa ku tahan lebih lama lagi.
Aku pun menaruh gitarku dan memberanikan diri mencondongkan badanku agar bisa lebih dekat dengannya, karena responnya hanya diam yg itu berarti kesempatan bagiku terbuka lebar. Akhirnya ku kecup bibir kucingnya yang manis itu dan sedikit melumatnya. ngomong-ngomong tentang bibir kucingnya yang terasa manis ternyata aku tidak keliru bibirnya sangat manis aku yakin dia tidak pernah merokok bahkan meminum alcohol dan aku suka tekstur lembut bibirnya yang membuatku ketagihan bagai candu itu.
Cukup lama aku melumat bibir manis itu, dan menekan tengkuknya mempersempit jarak di atara kita. Ku tuntun tubuh kecilnya untuk duduk di pangkuanku, ku peluk pinggangnya yang entah mengapa itu begitu pas di pelukan ku. Sampai sebuah pergerakan mulai aku rasakan, sepertinya jisoo mulai sadar dari keterkejutannya. Aku merasa nafasnya tersengal lalu pergerakannya mulai gelisah dengan terus meremas baju ku dan mencoba mendorongku sambil bergumam kecil untuk menghentikan aksi ku.
"aku menyukai mu soo" kataku to the point, setelah melepaskan ciuman ku.
Terlihat raut wajah jisoo yang terkejut, nafasnya masih tersengal dan bibirnya sedikit bengkak karena terlalu lama aku menciumnya.
"aku tau kau pasti terkejut dan tidak percaya dengan omonganku, tapi soo aku sungguh sungguh menyukai mu saat pertama kali kita bertemu dan aku semakin jatuh kedalam pesona mu saat kita semakin sering bertemu di tempat ini. Aku hanya ingin mengutarakan isi hatiku padamu soo, aku ingin kita lebih dari ini"
"apa kau mau menjadi seseorang yang special di hatiku ?" tambahku lagi
"kau serius ? kita sama sama pria, maksudku mungkin kau hanya terobsesi atau sejenisnya"
"aku serius, dan aku sungguh sungguh mencintaimu bukan karena apapun tapi karena hatiku yang memilihmu soo. Aku tau ini salah tapi hati tidak bisa di bohongi bukan ?" aku pun mencoba meyakinkannya untuk menerimaku walau aku tidak tau itu akan berhasil atau tidak "jadi bagaimana apa kau menerimaku ?"
Cukup lama ia tertegun namun sesuatu yang tidak terduga terjadi ia menganggukan kepalanya dan mencium bibirku walau hanya menempel dan tidak berlangsung lama.
Sejak saat itu kami memulai lembaran baru dengan cerita baru dan status baru, akhirnya aku bisa mendapatkan orang yang aku sukai sejak dulu dan itu benar benar membuatku serasa masih bermimpi. Dan sepertinya aku harus berterimakasih pada aksi tabrakan waktu itu sehingga mempertemukan ku dengan malaikat manis yang sekarang akan selalu ada mengisi hari hari ku. ngomong ngomong soal pacarnya jisoo sudah memutuskannya demi aku wah senangnya berarti kau miliku seutuhnya soo, youre mine !
-End -
Hai hai hai aku balik lagi sama FF gaje bikinan aku, makin gaje ya tapi gapapa lah lagi pengen bikin moment moment sweet jisoo sama member member svt lainnya gara gara liat photo photo yang bikin greget, buat FF yang lainnya di tunggu aja kelanjutannya ya masih proses soalnya, laptop lagi eror juga jadi aga lama selesainya tapi di usahakan update ya, dan selingannya nanti aku kasih FF gaje kaya gini lagi kalau kalian mau hehe bye see you next time, big hug buat kalian yang selalu support FF aku :*
