Disclaimer : Masashi Kishimoto
***
Psycho
Gaara, adalah seorang siswa biasa atau boleh dikatakan pemalu dan pendiam di Kage High school.
Dikarenakan sifat pemalu dan pendiamnya itu, Gaara tidak memiliki seorang teman pun. Semua orang di Kage high school menganggap Gaara aneh, freak dan sebagainya.
Namun, Gaara memiliki sebuah rahasia, sebuah dunia yang tidak bisa dimasuki orang lain..
***
Sakura Haruno..
Setiap bangun tidur, setiap menghela nafas, setiap berangkat dan pulang sekolah, tiap menit bahkan tiap detik nama itu selalu ada di benak Gaara.
Sakura Haruno adalah seorang siswi cantik, pintar dan populer di Kage High School. Telah lama Gaara memuja gadis idola yang juga merupakan teman sekelasnya itu.
Tetapi, Gaara sadar diri, tak mungkin dirinya yang aneh dan tidak populer bisa mendapatkan hati Sakura Haruno, sang idola sekolah.
Dan akibat perasaan minder yang berlebihan ditambah dengan rasa suka yang tidak wajar, Gaara menjadi terobsesi akan sosok Sakura.
***
Mata Gaara menangkap sosok cantik berambut pink yang duduk di bangku barisan paling depan.
'Semakin bertambah cantik.' batin Gaara, ketika melihat sosok yang dilihatnya tertawa riang bersama temannya.
"Eh, Sakura kuperhatiin, anak aneh itu lihatin lo melulu dari tadi." bisik Ino, teman sebangku Sakura.
"Anak aneh?" Sakura mengeryitkan keningnya.
"Itu tuh, yang duduk sendirian di pojok kelas."
Sakura menoleh ke arah pojok kelas, kemudian matanya menangkap sosok Gaara yang memang menatap dirinya dengan tatapan aneh.
'Sakura melihatku! Aku ada di mata Sakura!' batin Gaara, girang.
"Gaara maksud lo?" tanya Sakura pada Ino.
"Yah, tak pedulilah siapa namanya, tapi gue sebal liat dia menatap lo dari tadi." Ino mendengus, sambil melempar pandangan jijik ke arah Gaara, seolah-olah Gaara adalah parasit.
"Jangan berkata begitu pada teman sekelas sendiri." bela Sakura.
Ino mendengus, sampai tiba-tiba terdengar bisik-bisik kecil dari para murid perempuan di kelas.
Ternyata Sasuke Uchiha, murid pria paling tampan dan populer baru masuk ke dalam kelas.
Seketika wajah Sakura langsung berbinar saat melihat Sasuke, pujaan hatinya. Sedang Ino cekikikan melihat tingkah Sakura.
'Ukh! Sakura, kenapa kamu menatap Uchiha dengan wajah seperti itu?' batin Gaara sambil menatap penuh kebencian pada Sasuke yang sudah duduk di bangkunya.
***
Lonceng pulang sekolah telah berbunyi, para murid pun langsung berhamburan pulang. Namun, Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno tampak masih tinggal di dalam kelas, berdua saja.
"Apa yang ingin kamu bicarakan Sasuke?" tanya Sakura dengan nada suara agak malu, karena baru kali ini dia bicara berdua saja bersama sang pujaan hati.
"Nggg, Sakura, sebenarnya aku..." ucapan Sasuke terhenti, dia menggaruk kepala dengan salah tingkah, sementara Sakura masih menunggu lanjutan kata-kata Sasuke.
"Sakura, aku suka sama kamu, maukah kamu jadi pacarku?" tanya Sasuke masih dengan gerakan salah tingkah.
Mendengar pernyataan Sasuke, wajah Sakura langsung memerah, sambil tersipu malu Sakura mengangguk tanda dia menerima cinta Sasuke.
Sasuke tersenyum lembut lalu kemudian memeluk Sakura.
Dan tanpa mereka berdua sadari, dari tadi mereka diperhatikan oleh sepasang mata hijau yang mengintip dari luar kelas..
***
"Anda sudah pulang Tuan Gaara?" tanya Matsuri, pelayan keluarga Gaara.
"Hm." Gaara menjawab singkat, lalu naik ke lantai atas dan masuk ke kamarnya.
Gaara sebenarnya anak seorang pengusaha kaya, namun sejak ibunya meninggal, ayah Gaara menjadi sibuk dengan pekerjaannya hingga jarang pulang dan tidak lagi memperhatikan Gaara.
Saudara Gaara sendiri, Temari dan Kankurou, sibuk dengan masalah masing-masing.
Temari terlibat seks bebas dan pergi dari rumah, sementara Kankurou terjebak narkoba.
Dikarenakan masalah yang menumpuk inilah Gaara menjadi anak pendiam, tertutup dan aneh.
***
"KENAPA SAKURA? KENAPA KAMU MAU MENERIMA UCHIHA!!" jerit Gaara di depan sebuah foto berukuran sangat besar yang tertempel di dinding kamarnya, foto Sakura.
Bagi Gaara, kamarnya yang gelap adalah dunia di mana dia bisa memiliki Sakura, pujaan hatinya. Dinding kamarnya dipenuhi foto-foto Sakura. Terkadang Gaara mengkhayalkan dirinya bersama Sakura memadu cinta di kamar itu.
"Sakura kau tak tahu betapa aku mencintaimu!" Gaara memegang dadanya yang sesak, sesak akibat perasaan cinta yang tak wajar.
Gaara mengalihkan pandangan matanya dari foto Sakura ke sebuah lemari es super besar yang ada di kamarnya.
"Bila aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain pun tak boleh memilikimu."
***
Sakura, temui aku di belakang sekolah saat jam pulang nanti.
Sasuke
Sakura tersenyum sumringah membaca surat dari Sasuke itu. Dilipatnya surat itu dan dimasukannya ke sakunya sambil matanya melirik Sasuke yang sibuk memperhatikan pelajaran.
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Para siswa Kage high school serta merta langsung menghambur pulang.
Namun seorang siswi berambut pink tidak langsung pulang, dia tampak menunggu seseorang di belakang sekolah.
"Sasuke mana ya?" gumam Sakura, kepalanya menoleh kanan-kiri, mencari sosok pria pujaannya tanpa dia sadari, seseorang telah berada di belakangnya dan orang itu menyergap Sakura, menempelkan sapu tangan bercairan chlorofome ke mulut Sakura yang membuat gadis itu langsung tertidur, menuju mimpi buruk terbesar dalam hidupnya..
***
"Nggg.." gumam Sakura, perlahan-perlahan matanya hijaunya terbuka dan alangkah kagetnya dia ketika matanya terbuka sepenuhnya, tanda kesadarannya telah kembali.
Di depan Sakura, duduk Sasuke yang terikat di bangku dan dari kepalanya mengalir cairan merah pekat, darah.
Di samping Sasuke berdiri seorang pria berambut merah, memegang balok kayu yang berlumuran darah. Pria itu menatap Sakura dengan senyuman lembut, "Kau sudah bangun Sakura?"
"Gaara?! Apa yang kamu lakukan?! Ini di mana?!" jerit Sakura yang ketakutan melihat pemandangan menyeramkan di depannya.
Gaara kembali tersenyum, lalu dia menghampiri Sakura yang juga duduk di atas bangku dan dalam keadaan terikat.
"Ini di kamar ku Sakura, di dunia kita berdua, di mana kita sering bermesraan." Gaara membelai lembut wajah Sakura, membuat gadis itu makin ketakutan.
"Dan dia!! Dia adalah pengganggu yang merusak kemesraan kita!" jerit Gaara sambil menunjuk Sasuke.
"Pengganggu harus disingkirkan!"
Gaara menghampiri Sasuke dan diayunkannya balok kayu yang ada di tangannya ke kepala Sasuke, sehingga menimbulkan suara retakan tulang.
"Uaaaarrggh!!" jeritan tanda kesakitan membahana dari mulut Sasuke, membuat Gaara semakin bernafsu untuk menyiksa kekasih Sakura itu.
Sakura terdiam, mulutnya kelu tak bersuara, akibat ketakutan yang teramat sangat. Dia hanya bisa memandang ngeri, melihat kepala pacarnya berdarah-darah.
"Tangan, tangan ini sudah pernah menyentuhmu Sakura." Gaara meletakkan balok kayu yang dipegangnya, di ganti dengan sebuah pisau besar yang biasa dipakai para koki untuk memotong daging.
Gaara mengelus-elus tangan kanan Sasuke, "Kurasa kau sudah tak butuh tangan ini Uchiha."
Sedetik kemudian, Sakura kembali menatap ngeri dan jeritan Sasuke kembali membahana ketika pisau pemotong daging menebas tangan kanan Sasuke hingga terlepas dari lengannya.
Darah bercucuran dari lengan Sasuke yang sudah tak bertangan, dan setiap darah yang mengalir, membawakan kesakitan luar biasa.
Gaara tersenyum puas melihat wajah kesakitan Sasuke, dia lalu mengayunkan lagi pisau pemotong itu ke tangan kiri Sasuke.
Craaash!!
Tangan kiri Sasuke pun akhirnya bernasib sama dengan tangan kanannya,terpotong.
"Telinga, telinga ini sudah mendengar suara Sakura." gumam Gaara yang tanpa ampun menyabetkan pisaunya ke daun telinga Sasuke, kali ini Sasuke tidak menjerit, dia terlalu lelah karena kehabisan darah dan tenaga.
"Kau sudah gila Gaara!!" akhirnya Sakura memberanikan diri untuk menjerit.
"Ya! Aku memang sudah gila! Gila karena mencintaimu Sakura!!" balas Gaara yang kemudian kembali meneror Sasuke dengan tebasan pisau, kali ini korbannya adalah lutut kanan Sasuke.
Namun pisau itu tidak cukup tajam untuk langsung memenggal lutut Sasuke hingga Gaara menebas pisaunya berkali-kali ke lutut Sasuke, membuat Sasuke merasakan kesakitan yang tak terperih.
Setelah tebasan kesepuluh, akhirnya lutut Sasuke terlepas, mengucurkan darah segar dan terlihat tulang paha Sasuke menyembul keluar.
"HENTIKAN! KUMOHON!" jerit Sakura, menghiba, namun jeritan Sakura justru membuat Gaara makin marah.
"KAU MEMOHON HANYA UNTUK ORANG INI!" teriak Gaara, emosi. Dia lalu meletakkan pisau daging yang telah memotong tangan dan lutut Sasuke.
Kemudian tangan Gaara meraih sebuah linggis.
Gaara lalu membuka mulut Sasuke secara paksa dan di masukannya linggis tadi ke sela-sela gigi Sasuke.
"Dengan ini kau tak akan bisa tersenyum lagi untuk Sakura."
Gaara langsung mencongkel lepas gigi-gigi Sasuke dari gusinya dengan linggis itu, membuat mulut Sasuke berdarah-darah.
Sasuke merasa ajalnya sudah dekat, tenaganya habis bersama dengan darah yang terus mengalir tanpa henti. Matanya mengantuk, lalu akhirnya dia memejamkan mata, untuk selamanya.
Menyadari Sasuke telah mati, Gaara tersenyum, senyum yang lembut sekaligus mengerikan.
Gaara menatap Sakura yang shock dan kehilangan kata-kata akibat melihat kekasihnya mati di depan matanya dengan cara teramat kejam.
"Nah Sakura, sekarang tidak ada lagi yang mengganggu kita."
***
"Anda sudah pulang tuan Gaara?" ujar Matsuri ketika melihat majikannya baru pulang sekolah.
"Yah begitulah!" sahut Gaara, riang dengan senyum ceria di wajahnya.
Matsuri menatap tuannya yang tampak memasuki kamar dengan tatapan heran.
"Akhir-akhir ini tuan Gaara ceria sekali."
***
Gaara tersenyum, dihampirinya lemari es super besar yang berada di kamarnya.
Gaara lantas membuka lemari es itu, terlihat sesosok tubuh membeku di sana, sosok wanita cantik berambut pink dengan wajah dan tubuh sedingin es.
"Sakura sekarang kau akan menemaniku selamanya.."
The End
***
A/N : entah kenapa sewaktu nonton final destination unrated version malah kepokiran buat nih fict padahal lagi wb -.-"
