Disclaimer: Character by (MASASHI KISHIMOTO).

Kaoru Mouri present

:: Misunderstand ::

Warning: Maybe OOC, AU, judul tidak nyambung dengan cerita akibat otak blank *plak*, setting blak-blakan, penuh dengan bahasa yang tidak jelas, EYD banyak salah (mungkin), typo, dan sebagainya.

'menyatakan perasaan tuh sangat memalukan'

'hanya itu alasan yang membuatku tidak bisa mengatakannya'

'makanya… sekarang semuanya berakhir'

Chapter 1 Misunderstand Girl

Hinata PoV

Jantungku berdebar dengan kencang. Aku tak pernah menyangka bahwa cinta yang kutanam selama ini akan terbalaskan. Aku sungguh merasa sangat bahagia. Kupikir sampai kapanpun cintaku tidak akan terbalas. Tapi sepertinya Kami-sama telah menghendaki dan mengabulkan doa yang aku panjatkan setiap malam.

Dan kini aku merasa bahwa aku adalah wanita yang paling bahagia didunia. Aku sadar, senyumku dari tadi terus ada diwajahku. Kau tahu, saat Naruto menyatakan cintanya padaku, hatiku terasa sangat bahagia dan rasanya melayang dan aku ingin sekali melompat-lompat setinggi-tingginya untuk melampiaskan rasa bahagiaku tapi entah kenapa didunia nyata aku hanya bisa menangis terharu.

Ah, aku ingat saat membaca surat Naruto yang menyatakan cintanya padaku. Namun saat aku merasa terbang kelangit karena rasa bahagia yang mengebu-gebu aku harus mendengar pernyataan pahit yang membuatku langsung jatuh ke bumi dengan begitu kerasnya.

Flashback On

Na..Naruto mencintaiku. Kami-sama, apakah ini mimpi? Seandainya ini mimpi, kumohon pada-Mu jangan bangunkan aku. Saat itu aku sedang berada di taman belakang sekolah. Seperti kebiasaanku yang selalu mengikuti naruto kemanapun dia pergi seperti seorang penguntit, tapi aku bukan penguntit! baiklah aku hanya memandanginya disini seperti biasanya, ingat bukan menguntitnya. dia selalu menghabiskan waktunya untuk makan siang disini. Tapi kali ini tujuanku lain, hari ini aku bukan hanya untuk memandanginya, aku kesini untuk…

"Ta…Hinata..?" aku tersadar dari lamunanku berkat suara Naruto yang memanggil-manggil namaku.

"Hinata, kamu kenapa menangis?"

"Eh?" aku menyentuh pipiku. Benar. Aku menangis, menangis karena senang dan terharu. Pantas pipiku agak hangat. Langsung saja aku memeluk Naruto. "Aku..aku juga mencintaimu, Naruto-kun."

"Tunggu dulu. Apa maksudmu aku juga?!" ucap Naruto mendorongku sedikit, memberi jarak diantara kami.

"lho, Naruto-kun menyukaiku kan?" tanyaku bingung.

"Hah? aku tidak suka!" sela naruto.

"eeeh?!" pekikku kaget mendengar perkataannya.

Hinata Hyuuga 15 tahun, di hantam kenyataan pahit. Kemarin aku menemukan surat cinta di lokerku. Tapi semuanya hanya…

"Maaf hinata, bagaimana kau bisa mengira kalau aku menyukaimu?" tanya Naruto dengan tatapan bingung dan kesal.

Aku merasakan wajahku memanas menahan malu. Aku tahu naruto bicara jujur, lalu bagaimana dengan surat yang kuterima kemarin? melihat tampangnya yang bingung menatapku membuatku ingin menangis.

"Na-Naruto-kun menyatakannya lewat su-surat…" jawabku dengan terbata-bata.

"aku tidak pernah menulis surat untukmu, hinata" jelas Naruto.

"Ta-tapi kalau bukan dirimu yang menulis surat ini. Lalu s-siapa yang me-menulisnya dan menaruhnya di lo-lokerku? "

Flashback Off

Pengalaman itu adalah kenangan yang paling buruk bagiku dan… Ah, aku tak tahu bagaimana mengatakannya. Yang jelas aku merasa malu sekali. Dan hari ini adalah hari yang lebih buruk lagi bagiku.

End Hinata PoV

~oO0Oo~

"aku tidak mau ditembak cewek yang mengira aku suka padanya" ujar naruto.

"eh?"

"aku hanya ingin menyatakan cinta pada orang yang kusukai" ucapnya dengan tatapan serius.

DEG

"Aku ini ngomong apa sih!" gerutunya tersadar dengan ucapannya yang menyakiti gadis di hadapannya.

Meski tersentak dengan perkataan naruto namun hinata merasakan debaran dihatinya saat naruto memasang wajah serius ketika mengatakan hanya ingin menyatakan cinta pada orang yang disukainya tanpa sadar aku pun bertanya "naruto-kun lagi su-suka s-seseorang ya?"

"yang pasti bukan kamu, jangan salah paham ya" naruto berkata tanpa memandang wajah gadis yang sekarang sedang tertohok hatinya.

"ta-tahu kok…" lirih hinata.

~oO0Oo~

GREK…"ah, itu mereka" terdengar suara-suara yang menyeru ke arah mereka ketika naruto dan hinata memutuskan untuk kembali ke kelas. Ya, naruto dan hinata sekelas. Dan sudah lama hinata naksir naruto, walaupun dia menyukai naruto. Tetapi dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya dia menutupnya rapat-rapat agar tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Makanya ketika dia menemukan surat di lokernya dan terdapat nama naruto di surat itu tentu saja membuatnya sangat senang. Namun kesenangan itu tidak bertahan lama ketika mendengar kenyataan yang sesungguhnya dari mulut naruto sendiri.

"~SELAMAT ATAS LAHIRNYA PASANGAN BARU!~" lee berujar antusias sambil berjingkrak-jingkrak seperti orang gila karena semangatnya yang terlalu menggebu-gebu.

"selamat ya…" ucap ino, temari, chouji, shikamaru dll. Sangking banyaknya yang memberi selamat kepada mereka, mereka serasa pengantin baru yang berdiri di pelaminan menerima ucapan selamat dari teman-teman sekelasnya.

"ba-bagaimana semua tahu…" gumam hinata.

"yo, naruto! Kenapa wajah kalian kusut seperti itu bukankah kalian baru saja jadian. Atau hinata menolak suratmu ya? Khekhekhe…" sindir seorang anak laki-laki dengan tato segitiga terbalik di pipinya melambaikan tangan kepada kedua orang yang dianggap pasangan baru tersebut.

"o.., jadi kau ya kiba!" tebak naruto. Sadar akan ucapan kiba yang pastinya ada hubungan dengan kejadian yang dialaminya tadi.

Kiba yang mendengarnya hanya nyengir tak bersalah. Dia pun berlari dikoridor sekolah karena tahu bahwa nyawanya sedang di ujung tanduk.

"oy!" Naruto mendelik dan dengan kecepatan penuh mengejar kiba sambil berteriak "oy, jangan lari kau kiba! Sini biar ku hajar kau!"

Naruto PoV

Sungguh, aku merasa bahwa aku adalah pria yang paling tak beruntung sedunia. Aku mencintai seorang gadis yang sangat cantik bernama sakura tetapi aku belum menerima jawabannya atas pernyataanku. Disaat aku tidak menyatakan suka malah ada gadis yang menghampiriku dan mengatakan juga menyukaiku yang tak menyukainya. Walupun begitu bagiku dia adalah wanita yang cantik. Matanya bagaikan kilau mutiara, rambutnya halus dan harum berwarna indigo, kulitnya putih bersih, dan sikapnya yang malu-malu membuatku gemas.

Ah, mikir apa aku ini. Disisi lain aku bahagia tetapi sisi lainnya aku merasakan kasihan padanya karena telah salah paham. Ini semua gara-gara kiba, awas kau! Sungguh, aku kesulitan sekarang ketika bertemu dengannya. Saat aku bersamanya, entah kenapa waktu berjalan begitu sangat lambat. Ah, mungkin kau tak mengerti apa yang aku katakan. Tapi sungguh, aku tak bisa menerjemahkannya karena saat ini adalah hari yang paling membahagiakan sekaligus menyedihkan bagiku.

End Naruto PoV

Malam ini tampaknya langit sedang cerah. Menampakkan ribuan bintang yang berkilauan di langit malam yang luas. Satu hal yang membuat angkasa begitu menawan adalah bulan yang kini sedang bersinar penuh membentuk sebuah bulan purnama yang sangat indah. Begitu cantik dan besar di lihat dari bumi yang jaraknya berkilo-kilo meter. Dan kini, seorang gadis manis sedang duduk di kursi taman sambil menundukkan wajahnya sendu. Sang bulan menyorot dengan jelas wajah sang gadis sehingga terlihat matanya yang sayu seperti menahan tangis.

~oO0Oo~

"Ah~ apa boleh buat. Cuekin saja gosipnya, hinata" naruto berujar padaku yang saat ini terduduk di bangku masih di kelilingi teman-teman sekelas kami.

Hinata yang mendengarnya pun beranjak dari tempat duduknya dan mulai berbicara kepada teman-teman yang saat ini masih suka menggoda dirinya dan naruto. Padahal sudah dua hari kejadian itu berlalu tetapi masih saja teman-temannya suka menggodanya yang mereka yakini sebagai pacar naruto.

"te-teman-teman a-aku dan naruto-kun tak ada hubungan apa-apa. Ka-kami tidak jadian" hinata mencoba menjelaskan walaupun masih terbata-bata wajahnya terlihat serius.

"benar yang diucapkan hinata! Ini semua akibat ulah kiba yang seenaknya menulis surat menggunakan namaku dan meletakkannya di loker hinata. Jadi kalian jangan salah paham!" cerocos naruto.

"HAHAHAHA, kalian serius sekali. Kami hanya menggoda kalian saja kok. Kami juga tahu mana mungkin hinata mau sama orang bodoh sepertimu, naruto" tawa kiba membahana diikuti teman-teman sekelas melihat raut wajah naruto dan hinata.

"Apa?! Kurang ajar!" naruto cemberut mendengar perkataan kiba yang mengejeknya sekaligus tawa dari teman-temannya.

"Ehm Hyuuga" panggil seseorang berkulit pucat dengan senyum palsunya.

"Y-ya?"

"bisa ikut aku sebentar?" ajaknya, hinata hanya mengangguk sebagai jawaban. Sementara naruto melirik sekilas kepada sai yang mengajak hinata keluar kelas.

"sudah lama aku mengamatimu. Dilihat dari dekat, kau makin manis" ucap sai merayu tidak lupa dengan senyum palsunya.

"eh?"

GYUT tiba-tiba sai menggenggam tangan hinata dengan kedua tangannya menatapnya intens.

"boleh aku minta tolong?" tanya sai.

"mi-minta tolong apa?" hinata sedikit gugup dengan perlakuan sai padanya tapi tidak bisa menolak, malah dia menunduk agar tidak bertatapan mata dengannya.

"gantikan aku tugas piket_"

BUGH!

"naruto-kun!" pekik hinata melihat naruto menendang tubuh sai sehingga dia jatuh ke lantai.

"dasar! Jangan kira dia datang memujimu…" naruto berkata pada hinata sambil memberikan deathglare kepada sai "tapi kalaupun ada tidak akan aku biarkan"

DEG

Naruto yang sadar akan ucapannya cepat-cepat menambahkan "jangan salah paham ya! Aku paling benci orang kayak dia!"

"i…iya" hinata berkata lirih, meskipun begitu dia tetap tersenyum menanggapi perkataan naruto.

"ayo balik ke kelas, hinata" ajak naruto. Belum sempat dia berbalik untuk menggeser pintu kelas. Tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Naruto..."

"Sakura-chan!" naruto terkejut melihat sakura. Sebenarnya sakura dan naruto beda kelas. Dia berada di kelas XI IPA-3 sedangkan sakura di kelas XI IPA-1 yang letak kelasnya berada jauh di ujung koridor sekolah. Selain itu sudah dua tahun mereka tidak saling bertegur sapa.

"Eng… bisa bicara sebentar?" tanya gadis bersurai merah muda itu mengarahkan pandangannya kepada naruto dan melirik sebentar ke arah hinata.

"hinata bisa kau tinggalkan kami berdua" ujar naruto tanpa mengalihkan pandangannya. "mungkin dia mau memberi jawaban atas pernyataan cintaku" gumamnya yang masih bisa di dengar oleh hinata.

"eh?" hinata tertegun melihat naruto yang begitu intens menatap sakura, wajahnya yang serius, 'dia sedikitpun tak melirik ke arahku' batinnya. Perlahan dia pun beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

To Be Continue…

A/N : Fic ini adalah request dari ran ayna fujitatsu. Fic ini di update tergantung jumlah review, jadi banyak-banyaklah me-review…hehehe#ngarep

Arigatou udah baca

Kaoru Mouri out.