Title :
Something Sweet
.
Genre :
Romance
.
Main Cast :
Park Jimin
Min Yoongi
.
Rating : T
.
Other Cast :
Another member
DLL
Something Sweet
"Annyeong congcanimm" terdengar suara seorang bocah cilik yang tengah digandeng oleh seorang namja manis.
"Ah anyeong Tae-ya" sang guru tersenyum manis kepada murid imutnya itu. Lalu ia mencoba ikut tersenyum kepada namja yang tengah menggandeng Taehyung. Tetapi namja itu hanya sedikit menundukan kepalanya lalu menitipkan Taehyung kepada saem nya itu.
"Maaf aku buru-buru. Tae-ya jangan nakal. Nurut sama saemnim ya. Hyung harus segera ke kampus. Titip Tae ne saemnim. Gamsahamnida" ucap namja manis itu lalu berlalu menuju mobilnya.
"Pai hyungie" teriak Tae. Sang hyung hanya melambaikan tangannya tanpa tersenyum.
"Ayo Tae-ya kita masuk." ucap sang guru sambil menggandeng Taehyung ke kelas nya.
"Nde caemnim" ucap Taehyung lalu berjalan mengikuti gurunya.
Ya Park Jimin. Namja tampan, keren, cool yang merupakan salah satu guru di bangtan kindergarten. Guru muda yang sangat digandrungi oleh semua guru perempuan dan para uke (?) di tk itu. Ah bahkan tidak hanya guru-guru perempuan saja. Mungkin siswi tk disana juga sudah banyak yang terhipnotis oleh pesona sang guru.
Namun sosok sang guru begitu misterius. Ia tak pernah terlihat memiliki pendamping ataupun kekasih. Ah bahkan ketika ditanya pun ia hanya tersenyum lalu pergi.
"Jimin caem... Celamat pagiii.." teriak salah satu siswi tk yang melihat saemnim nya berjalan.
"Ah selamat pagi Sohee-ah" balas Jimin sambil tersenyum manis.
"Hanya Jimin caem caja yang dicapa uh... Aku duluan caja" ucap Taehyung sambil berjalan menuju kelas nya. Jimin yang merasa bocah cilik kesayangannya itu menghilang hanya terkekeh pelan lalu menyusul Taehyung ke kelas nya.
"Pagi semua nya" ucap Jimin kepada seluruh murid nya.
"Pagi Jimin caemnim" balas semua murid kompak.
"Bagaimana kabar kalian pagi ini ?"
"Baik caem" semua murid membalas dengan sangat kompak. Aigooo manisnya.
"Hari ini kita akan berolahraga. Ayo kita keluar" ucap Jimin lalu menggiring seluruh muridnya keluar.
-SKIP-
"Taehyungiee..." ucap seorang bocah cilik sambil menarik-narik kaos olahraga taehyung yang agak kebesaran.
"Ugh... Wae Hoceokkie hyung ?" tanya Taehyung sambil membetulkan baju nya yang ditarik oleh Hoseok.
"Aku bocannnn" teriak namja yang di panggil Hoseok tadi.
"Cini main cama Tae." ajak Taehyung lalu membawa Hoseok ketempatnya bermain tadi.
Ternyata Taehyung tengah membuat istana pasir.
Hoseok yang melihat sebuah istana pasir langsung berlari dan ikut menyusun istana bersama Taehyung.
"Nah celecaiiii" teriak Hoseok lalu tersenyum bangga.
"Taehyungie. Ini nanti jadi lumah kita ya.. Kita akan menikah dicini. Nanti aku yang jadi laja nya Tae yang jadi latu nya.. Yeyeee" Hoseok berbicara sambi tersenyum sangat lebar.
"Ah nanti kita menikah ya! " Taehyung tertawa mendengar kata-kata Hoseok.
"Taetae mau kan menikah cama hyung ?" tanya Hoseok
"Emm... Iya Tae mau hihi" Taehyung tertawa manis sambil melihat kearah Hoseok
"Yeyyy... Calanghae Taehyungieeee" tiba-tiba Hoseok memeluk Taehyung. Taehyung hanya membalas pelukan Hoseok sambil tertawa polos.
"Nado Hyungie" ucap Taehyung
Entah mereka mendapat ajaran darimana soal hal itu.
-other side-
"Omona... Bahkan mereka mendahului aku" Jimin tertawa sambil melihat kedua muridnya lewat jendela kelas nya yang terbuka.
TOK TOK
Jimin langsung memutar badannya ketika ia mendengar ada yang mengetuk pintu kelas nya.
"Maaf.. Apa Taehyung ada disini ? Aku mau menjemputnya." ucap seorang namja. Ya itu hyung nya Taehyung.
"Nde... Taehyung sedang bermain di kotak pasir." Jimin menunjuk Taehyung dan Hoseok yang berada diluar kelas. Lalu namja itu berjalan keluar kelas lalu kearah kotak pasir dengan Jimin yang mengekorinya.
"Gomawo. Jimin saemnim" ucap namja itu sambil tersenyum sangaat tipis.
DEG DEG
Jimin terpaku. Ia sangat terpesona. Senyumnya... walau setipis itu. Ah rasanya kedua pipinya memanas.
Astagaa... Sadar Park... Ia hanya tersenyum. Tipis pula.
"Caem... Taehyung mau pulang... Yaaa pai pai" ucap Taehyung
"Gomawo saem." ucap namja manis itu ia langsung menggandeng Taehyung dan pergi ke tempat mobilnya terparkir.
Jimin P.O.V
Astaga kenapa jantungku tidak mau berhenti berdetak. Ah namja itu begitu manis. Rambut pink yang memukau. Tubuh mungil yang pasti pas dalam dekapan ku.
"Eh aku mikir apasih" gumam Jimin
Aku langsung duduk di meja ku.
"Tapi namanya siapa ya ?"
Dasar aku bodoh. Kenapa tadi tak bertanya saja padanya. Pokonya besok aku harus bertanya padanya. Hm... Atau mungkin aku mendekati Taehyung dulu. Ah akukan sudah dekat sama Taehyung. Yasudah besok aku tanya Taehyung saja deh. Kan malu juga kalo tiba-tiba bertanya.
Jimin P.O.V END
Jimin bergegas merapikan barang-barang nya. Ia merindukan kasur hangat nya. Apalagi sekarang kelihatannya mendung sekali.
SREK SREK
"Haduh bagaimana ini... Aku tak membawa payung" gumam Jimin
TES...
ZRASHH
'Hujannya deras hikss' batin Jimin merana. Terpaksa ia meneduh dulu di TK
1 jam kemudian
'Kenapa gak berenti-berhenti sih hujan nya. Aku terobos aja deh' batin Jimin makin nelangsa.
Akhirnya Jimin pun berlari menerobos hujan. Yah walaupun sedikit basah setidaknya dia bisa mencapai halte bus dan menunggu bus untuk pulang.
TIN TIN
"Jimin saem... Mari pulang bersama, diluar hujannya deras sekali" tiba-tiba sebuah mobil menghampiri Jimin saat tengah berteduh kembali dari derasnya hujan di halte bus. Ah ternyata itu hyungnya Taehyung.
DEG
'Namja ini lagi.. Kesempatan' batin Jimin
"Apa tidak merepotkan ?" Tanya Jimin
"Ani... Kajja naik nanti kau sakit" ucap namja itu.
"Gomawo." Jimin tersenyum kepada namja itu. Lalu ia bergegas memasuki mobil namja itu.
"Hah.. Hah.. maaf a..anu itu sebenarnya aku tak tahu nama mu." ucap Jimin sedikit gugup
"Ah maaf... Min Yoongi imnida. Panggil aku Yoongi." Yoongi menjawab sambil fokus mengemudikan mobil.
'Nama yang sangat cantik. Seperti pemiliknya' batin Jimin.
Jimin langsung menggosok-gosok tangannya. Jimin kedinginan ternyata. Atau mungkin ini semacam kode terselubung.
Tiba-tiba Yoongi menepikan mobilnya.
"Ada apa ?" tanya Jimin bingung.
Yoongi mengambil sesuatu di jok belakang. Ternyata ia mengambil selimut dan sarung tangan.
'Perhatian sekali' batin Jimin
"Gomawo" Jimin tersenyum kepada Yoongi. Yoongi hanya menganggukan kepalanya dan melanjutkan menyetir.
'Namja ini manis.. Sayang jarang tersenyum' batin Jimin lagi.
"Jimin saem alamat rumah anda ?" tanya Yoongi
"Ah ya.. Jalan xx no x di peruman z" ucap Jimin
Yoongi segera membalikan stir nya menuju rumah Jimin.
15 menit kemudian
"Gomawo Yoongi-ssi. Mau mampir dulu?" tawar Jimin sambil mempersilahkan Yoongi masuk
"Tidak terimakasih, Aku harus pulang. Taehyung sendiran dirumah, Permisi" ucap Yoongi lalu pergi. Tanpa Jimin sadari Yoongi tersenyum kecil sebelum ia pergi.
"Ah sekali kali mampirlah kesini. Ajak Taehyung juga" teriak Jimin saat Yoongi sudah mulai memasuki mobilnya. Dan hanya dibalas acungan jempol oleh Yoongi.
CKLEK
"Aku pulang" ujar seorang namja manis yang tengah membuka pintu.
"Yoongi hyungiee!" teriak bocah cilik berlari kecil sambil memeluk boneka beruang nya.
"Loh.. Taetae belum tidur ?" tanya Yoongi sambil menggandeng lengan Taehyung dan mengajaknya duduk di sofa ruang tengah. Yah Yoongi agak berlebihan sih sekarang kan baru jam setengah 7 malam.
"Tae nggak bica bobo kalo cendilian." ucap namja cilik itu sambil mempoutkan bibir mungil nya.
"Katanya sudah besar... Yasudah hyungie mau mandi dulu. Nanti hyungie temani Tae tidur nde. Tae kekamar dulu saja." Yoongi mengusap-usap rambut Taehyung dengan sayang. Taehyung pun langsung berlari ke kamar miliknya yang berada disebelah kamar Yoongi.
Ya, Yoongi adalah namja yang hangat. Walaupun Yoongi jarang tersenyum, Taehyung tetap bisa ceria di dekat Yoongi. Yoongi tak pernah bersikap dingin kepada Taehyung. Karena hanya Taehyung yang Yoongi punya sekarang. Taehyung kecil tak pernah bertanya kemana Yoongi pergi. Apakah ia sehat atau tidak. Taehyung terlalu kecil untuk memahami seorang Min Yoongi.
Dan saat ini Yoongi tengah galau. Ia merasa butuh seseorang. Yoongi merasa butuh sandaran. Ia butuh seorang yang lebih kuat darinya.
Yoongi butuh seseorang untuk menjaganya. Menjaga dirinya... dan menjaga Taehyungienya bersamanya.
SREK SREK
"Hyungie mandinya cudah belum ? Tae mengantuk cekali" Taehyung berjalan sambil menyeret boneka singa yang sama besar dengan tubuh Taehyung. Taehyung mulai menggedor pintu kamar hyung nya itu.
"Masuk saja Tae-ya pintu nya nggak dikunci. Hyung sudah selesai." teriak Yoongi dari dalam.
Taehyung pun memasuki kamar hyung nya. Kamar bernuansa putih yang menenangkan. Kamar itu juga rapi.
"Hyung... Tae bobo dicini aja ya ?" pinta Taehyung sambil berpuppy eyes ria. Kalau sudah ada tatapan memohon seperti itu Yoongi mana tega.
"Iya.. Ayo tidur sini" ucap Yoongi lalu menaikan Taehyung ke tempat tidur nya. Tak lama Taehyung langsung terlelap diatas kasur nya. Ia pun ikut menyusul Taehyung ke alam mimpi.
"Hyungie ppali. Nanti Tae telat" ujar namja cilik sambil menarik-narik kaos hyung nya.
"iya ayo kita berangkat" ucap Yoongi. Yoongi segera menstarter mobilnya dan mulai menancap gas saat si cilik kembali berteriak.
"Jimin caemnim" ucap Taehyung sambil berlari menuju Jimin.
"Ah annyeong Tae-ya" balas Jimin sambil tersenyum hangat.
'Tampan... Eh apa yang kupikirkan' batin Yoongi. Ia lalu menggelengkan kepalanya.
"Tae-ya hyung pergi ya. Jangan nakal. Yang nurut sama saem ya. Saem saya titip Taehyung. Gamsahamnida" Yoongi membungkuk sedikit lalu pergi menuju mobil nya.
"Taehyungieee... Bogoshippeoyo" teriak Hoseok saat melihat Taehyung yang baru datang. Namja kecil itu langsung memeluk Taehyung.
"Ukh.. Nado Hoceokkie hyung. ugh cecak" ucap Taehyung sambil mencoba melepaskan diri.
"Ah mianhae Taehyungie. Aku kangen banet abicnya" Hoseok memasang wajah menyesal lalu merangkul Taehyung dan pergi ke kelas bersama-sama. Jimin yang melihat itu hanya tersenyum.
'Mereka manis' batin Jimin lalu masuk ke kelas nya menyusul Taehyung dan Hoseok.
"Nah besok kita akan rekreasi bersama-sama ke pantai ne. Kalian harus ikut bersama orang tua kalian yaa" Jimin memberi pengumuman kepada murid-muridnya yang pastinya disambut dengan sangat antusias.
Tapi... Terlihat seorang bocah cilik yang cemberut mendengar kata orang tua.
"Caem... Tae cama Yoongi hyung caja boleh ?" Taehyung bertanya sambil memanyunkan bibir mungilnya.
"Eh? Tentu saja." Jimin yang mendengar nama Yoongi sedikit uhuksenanguhuk. Dalam hati ia bersorak karena ia bisa mendekati Yoongi.
"Hyungie becok Tae ada apa tuh namanya..umm lekle.. lekleci.. ah iya lekleaci (rekreasi). Hyungie ikut ya... Kumohon" Taehyung memasang tatapan memohon imutnya (?) sambil menelungkupkan kedua tangannya. Yoongi pasrah mau tidak mau ia harus ikut, mana tega ia menyuruh Taehyung bolos acara rekreasi seperti itu. Hanya saja ia harus membuat izin dulu. Dan ia malas sebenarnya untuk membuat izin. Tapi hitung-hitung refreshing juga lah.
'Aku titip izin pada Jin hyung saja lah.' batin Yoongi
" iya hyung ikut. Kajja kita pulang lalu bersiap-siap" ucap Yoongi
"Yeayy" Taehyung bersorak sangat senang. Yoongi jadi gemas sendiri melihat adik satu-satunya itu.
Keesokan harinya.
"Semua siap ya!" Jimin berteriak sambil terssenyum menawan (?). Uh... Lihat semua orang terpesona. Bagaimana tidak. Celana pendek selutut berbahan jeans berwarna hitam yang sangat pas ditubuhnya. Kaos putih ketat yang membalut tubuh atletisnya dan rompi berwarna kelabu yang melekat sempurna ditubuhnya . Ukh... Siapa yang tidak terpesona ? Bahkan Yoongi pun mengakui kalau Jimin itu mempesona.
Selama perjalanan mereka terlihat sangat ceria.
"Huaaaa hyungie tempatnya cangat baguc ya... Tae cuka" ucap Taehyung. Penampilannya sangat imut hari ini. Poninya dikucir model apel (?). Rompi tak berlengan yang memiliki hoodie berwarna oranye dan celana pendek selutut berwarna hitam membuat kesan cerah dan ceria untuk Taehyung.
Sedangkan Yoongi... Celana pendek selutut dan sebuah sweater putih kebesaran yang membuatnya terlihat imut sekaligus manis dan rambut yang sedikit panjang ia tutup menggunakan kupluk putih yang membuatnya semakin bersinar. Aigoo mereka sangat menggemaskan.
"Tae-ya... Aigooo kamu imut sekali" ucap Jimin saat melihat Taehyung yang sangat imut.
"Telimakacih caemnim. Ini baju yang dipilihkan Yoongi hyung loh..hihi" ucap Taehyung. Jimin yang mendengar itu tersenyum sangat manis.
'Jangan tersenyum seperti itu. Aku tak kuatt' batin Yoongi agak sedikit absurd.
"Oh iya hyungmu juga sangat manis Tae-ya.. Haha aku mesti mengecek yang lain.. Bye Tae bye Yoongi-ssi." ucap Jimin lalu berlari kearah murid lain.
'Sial... Dia' batin Yoongi. Sepertinya Yoongi mulai ehem sedikit tertarik kepada Jimin.
"Taehyungie..." tiba-tiba seorang namja cilik yang teridentifikasi bernama Hoseok menghampiri Taehyung dan Yoongi yang tengah duduk.
"Eh? Hoceokkie hyung" balas Yoongi. Merekapun berpelukan.
"Taehyungie cantik cekali" ucap Hoseok polos.
"Tae tampan bukan cantik ugh" Taehyung sedikit cemberut mendengar dirinya dipuji cantik. Hoseok langsung saja mengajak Taehyung bermain agar Taehyung tidak cemberut lagi tentu dengan seiijin Yoongi pastinya.
Yoongi hanya tersenyum melihat kelakuan bocah cilik itu.
'Mereka aja udah gombal-gombalan. Aku kapan digombalin.' batin Yoongi absurd. Yoongi langsung menggelengkan kepalanya.
'Aku mikir apasih' Yoongi bersandar dibangku itu.
"Kau sendirian?" tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Yoongi. Jimin datang sambil membawa dua kaleng jus. Ia memberikan satu kepada Yoongi lalu ia meminum yang satunya.
"Ah ya.. Taehyung direbut oleh bocah hyper itu. Terimakasih" Jimin sedikit tertawa mendengar penuturan Yoongi.
"Hey dia juga muridku" Jimin tertawa kecil melihat Yoongi yang merengut. Dia merasa Yoongi sangat manis. Dan Jimin merasa gemas, gemas ingin memiliki *eh
"Jimin saemnim. Bagaimana Taehyung disekolah? Apa ia merepotkanmu?" tiba-tiba Yoongi bertanya kepada Jimin. Jimin tersenyum lagi.
"Ani.. Taehyung tidak pernah merepotkan. Ia anak yang cerdas dan aku menyukainya. ia mudah mengerti apa yang aku ajarkan. Dan dia tidak terlalu pecicilan walaupun yeah namanya anak kecil." Ucap Jimin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia takut salah-salah bicara dan Yoongi malah memarahi Taehyung,
"Ah.. begitu dia memang anak yang manis." Yoongi tersenyum mengingat Taehyung yang selalu tersenyum.
"HUEEEEE YOONGI HYUNGGG" Tiba-tiba terdengar teriakan Taehyung. Yoongi dan Jimin langsung saja berlari menuju Taehyung yang tidak jauh tempat mereka duduk.
"Taehyungie!" Yoongi memanggil Taehyung. Dia segera saja memeluk Taehyung. Taehyung nampak terisak di pelukan Yoongi. Jimin yang melihat itu merasa khawatir, bagaimanapun ia merasa bersalah karena teledor tidak memperhatikan semua muridnya.
Saat Taehyung sudah mulai tenang Yoongi segera saja melepas pelukannya. Jimin melihat ada sebuah luka di lutut Taehyung. Ia segera saja mengambil kotak obat yang telah ia siapkan. Yoongi mendudukan Taehyung dipangkuannya.
"Hiks.. Yoongi hyung hikss apa Taehyungie tak apa? Aku tidak menjaga taehyungie dengan baik hiks" seorang bocah cilik mengahampiri Yoongi yang tengah memangku Taehyung. Bocah itu menarik-narik ujung sweater yang Yoongi gunakan sambil sesegukan. Yoongi tersenyum.
"Ani.. hoseok tidak salah. Hyung malah berterimakasih karena Hoseok mau menjaga Taehyung. Sekarang Hoseok mau bantu hyung?" Yoongi tetap mempertahankan senyumannya. Melihat itu Hoseok mengangguk antusias dan mulai berhenti menangis. Ia mendudukan dirinya disamping Yoongi dan megusap-usap kepala Taehyung. Ah manis sekali.
Jimin datang dengan kotak obat ditangannya. Ia menyuruh Yoongi untuk menggulung celana Taehyung. Lalu dengan telaten ia membersihkan luka dan mengobatinya. Jimin menempelkan plester bergambar anak singa di lutut Taehyung.
"Nah sudah selesai. Bagaimana Taehyungie?" Jimin tersenyum hangat saat melihat Taehyung sudah kembali ceria.
"Telimakacih caem" Taehyung memeluk Jimin lalu kembali bermain-main dengan Hoseok.
"Ah.. maaf Yoongi-ssi aku tidak mengawasi Taehyung." Jimin sedikit membungkuk sambil tersenyum kikuk. Yoongi menatap Jimin. Dan itu berhasil membuat pacu jantung Jimin sedikit lebih cepat dari biasanya.
"Tidak.. aku juga tidak mengawasinya dengan baik. Tapi... terimakasih" Yoongi tersenyum cukup lebar. Jimin terpaku, senyuman Yoongi membuat dirinya tidak bisa berkedip. Jimin merasa terkena serangan jantung. Selamatkan Jimin sekarang! Oh Tidak bahkan mulutnya sedikit menganga.
DEG
DEG
'Hey apa-apaan ini. Masa iya cuma karena senyum aja aku jatuh cinta' Jimin menggelengkan kepalanya. Ia hanya kagum. Yeah Jimin hanya sekedar kagum kepada Yoongi. Jimin ikut tersenyum juga melihat Yoongi yang tulus begitu. Rasanya dinginnya Yoongi waktu itu berbeda sekali dengan manisnya Yoongi yang sekarang. Jimin deg-degan lagi kan.
"Jimin caemmm.. Yoongi hyung Tae lapal mau makan." Bocah imut itu tiba-tiba datang sambil memanyunkan bibir mungilnya. Berhenti beraegyo Tae-ah author mimisan *salah*
"Eh ? kau lapar? Kajja kita makan." Yoongi menyahut sambil membuka tas yang ia bawa. Jimin yang melihat Taehyung menggelayuti Yoongi mengangkat Taehyung lalu memangkunya. Yoongi mulai menyiapkan beberapa makanan lalu mulai menyuapi Taehyung yang berada di pangkuan Jimin.
"psst.. eh itu Jimin saem kan? Lihat mereka manis sekali ya" bisikan-bisikan nista –menurut Yoongi- membuat wajahnya sedikit memanas. Oh ayolah ia hanya menyuapi Taehyung, adiknya. Dia bukan sedang menyuapi anaknya dengan Jimin.
'anak dengan Jimin ya.. eh apa yang kupikirkan. Ish' Yoongi membatin sebal mendengar bisikan yang membuatnya sedikit merona. Apa-apaan coba pikirannya. Ia lalu menggelengkan kepalanya.
Tapi kalau dilihat-lihat mereka memang serasi ya. Lihat, Jimin yang memangku Taehyung dan Yoongi yang menyuapi Taehyung. Ah lihat bagaimana cerianya Taehyung didekat kedua orang itu. Author jadi iri *Lah*
"Saemnim. Taehyung nya disuruh duduk di kursi saja. Taehyung agak berat ia juga tak bisa diam." Yoongi yang melihat Taehyung yang tidak bisa diam di pangkuan Jimin merasa sedikit kasihan.
"Tae.. turun ne? Sini duduk sebelah hyung." Yoongi mengusap kepala Taehyung. Tetapi Taehyung hanya menggeleng imut lalu kembali memainkan mobil-mobilannya.
"Gwechana Yoongi-ssi. Tae tidak berat kok. Lagian ini aku yang menginginkannya ko." Jimin menjawab Yoongi sambil tersenyum. Yoongi hanya mengangguk pasrah. Toh Taehyungnya juga nyaman-nyaman aja tuh.
Yoongi kembali menyuapi Taehyung. Sebenarnya ia agak heran. Taehyung jika dipangku seseorang biasanya akan rewel dan selalu ingin duduk dipangkuan Yoongi bahkan dengan Jin dulu pun ia tidak betah. Tapi dengan gurunya Taehyung nampak tidak rewel sama sekali.
"hyungiee.. Tae cudah kenyang. Tae ingin belmain cama hyungie.. cama Jimin caem juga" Taehyung tiba-tiba memegang pipinya. Hal yang biasa ia lakukan jika ia telah selesai makan. Yoongi yang tengah melamun sedikit tersentak.
"Tae ingin bermain apa hmm?" Jimin menyahuti permintaan Taehyung. Yoongi hanya menatap Taehyung aneh.
'Kesambet apa dia mengajak bermain kepadaku dan Jimin saem. Biasanya dia bermain sendiri saja.' Batin Yoongi rada absurd. Kenapa kamu suka mmbatin absurd Yoongi?
"Kuda-kudaan hihihi." Taehyung berteriak heboh sambil tertawa. Jimin yang melihatnya ikut tersenyum juga.
"Taehyungie mainnya sama hyung saja ne. Jimin saem kan sibuk sekali." Yoongi mencoba membuat pengertian kepada Taehyung. Tapi Taehyung menggeleng. Yoongi tetap mencoba membujuk Taehyung tapi nihil.
"Hik hueeeeeeee." Taehyung tiba-tiba menjerit. Yoongi semakin bingung. Ia menggendong Taehyung dan memeluknya. Tapi Taehyung berontak. Jimin yang melihatnya langsung saja menggendong Taehyung dan mengelus punggungnya. Dapat Yoongi lihat Taehyung memeluk leher Jimin sangat erat.
"Tae dengarkan saem ne? Nanti kalau saem sudah selesai dengan tugas saem. Saem berjanji akan temani Taehyungie bermain. Tapi tidak sekarang, nanti Jimin saem akan kesini lagi ne. Taehyung kan pintar anak pintar tidak boleh menangis." Jimin mencoba menghentikan tangisan Taehyung. Dan itu berhasil. Yoongi merasa tersaingi.
"Caem janji ne?" Taehyung mulai menghentikan tangisannya.
"Iya saem janji. Sekarang Tae bermain sama Yoongi hyung dulu ya. Nanti setelah Saem menyelesaikan tugas saem, saem akan kemari" Jimin menurunkan Taehyung dari gendongannya dan memberikannya pada Yoongi.
"Hyungie napa cembelut?" Taehyung yang sudah berada didekapan Yoongi menatapnya bingung. Hyungnya ini langsung saja cemberut saat Taehyung duduk dipangkuannya. Yoongi sebenarnya bete sih. Masa iya adik kecilnya lebih memilih saem nya. Yoongi cemburu ceritanya. Cemburu sama Jimin apa cemburu sama Taehyung nih? *author disumpel*
"Hyungie cantik jangan cembelut ne?" Taehyung mengecup kedua pipi Yoongi. Yoongi sedikit terhibur melihat tingkah laku menggemaskan adik nya ini.
"Hyung tampan Tae-ya" Yoongi tertawa kecil melihat Taehyung yang memeluk lehernya.
"Ani hyung cantik. Yang tampan itu Tae dan Jimin caem ah Hoceoki hyung juga." Taehyung merengut lucu. Yoongi jadi gemas sendiri.
'iya Jimin saem memang tampan'
'eh apaan sih aku'
Yoongi menggelengkan kepalanya. Taehyung sekarang tengah bermain bersama Hoseok. Yoongi mengedarkan pandangannya. Ia melihat interaksi antara orang tua dan anaknya. Ada secuil rasa sakit menerobos hatinya.
'kemana umma dan appa selama ini? Bahkan kalian hanya meninggalkan Taehyung yang masih bayi tanpa kasih sayang. Apa aku boleh berpikir kalian itu jahat? Aku mengalami masa-masa sulit tanpa umma dan appa. Dan memikul beban sebagai orang yang bertanggung jawab atas bayi kecil tanpa dosa yang umma dan appa tinggalkan. Bukan.. aku bukan lelah mengurus Taehyung hanya tidakkah kalian berpikir ia juga butuh kalian? Bukan hanya aku? Yoongi rindu umma.. Yoongi rindu appa begitu juga bayi kecil yang sekarang tumbuh menjadi anak manis dan menggemaskan.' Tak terasa setetes air mata meluncur indah dari pelupuk mata Yoongi.
"Aku tahu hidupmu sulit. Tapi bisakah kau melupakan hal itu sejenak sampai acara ini selesai? Aku tak ingin melihat air matamu." Yoongi tersentak. Ia menghapus air mata yang membanjiri pipinya. ia tersenyum canggung kepada Jimin. Hey bagaimana tidak canggung saat kau kepergok menangis sendirian.
"Tersenyumlah, maka beban itu akan terangkat. Ujian itu untuk dihadapi dengan kelapangan hati bukan dengan kesedihan. Aku tak tahu apa yang terjadi dengan mu tapi kuharap kau tidak larut dalam kesedihan yang panjang." Yoongi tertunduk. Ia merasa omongan Jimin ada benarnya. Tidakkah ia harus menerima semua ini dengan perasaan yang ringan? Yoongi yakin umma dan appanya pasti akan bangga melihat Yoongi yang tegar,dimana pun mereka ada.
"Terimakasih saem.. aku merasa sedikit lebih baik." Yoongi tersenyum kearah Jimin.
DEG
'jantungku ya Tuhan' Jimin membatin. Jimin membalas senyuman Yoongi. Yoongi merona tipis saat Jimin membalas senyumannya.
"Noona" tiba-tiba muncul suara seorang bocah cilik disampingnya. Tapi dia memanggil siapa? Yoongi mengernyit bingung dan Jimin terlihat menahan tawa.
"Siapa yang kamu panggil noona hmm?" Yoongi menghadap kearah bocah itu.
"Noona.." bocah itu menunjuk Yoongi. Yoongi menunjuk dirinya sendiri. Dan bocah itu mengangguk.
"Buahahahaha noona" Meledak lah tawa Jimin. Ia tertawa sampai perutnya sakit. Yoongi merengut lagi.
'Memangnya aku perempuan apa ? ish akukan udah dandan kecowok-an (?) gini masa masih dibilang seperti perempuan.' Yoongi memasang wajah bete.
"Noona cantik cekali. Jadi pacal kookie caja mau tidak?" bocah yang menyebut dirinya kookie itu memegang tangan Yoongi. Ah Yoongi ditembak anak TK yang mengiranya seorang perempuan. Jimin tertawa semakin keras. Bocah ini polos sekali pikirnya.
"Jimin caem jangan teltawa telus kan tidak ada yang lucu ugh"
"Jungkookie noona manis ini tidak bisa menjadi pacar Jungkookie."
"Kenapa begitu? Kookie menyukai noona cantik ini caem."
"Sini saem bisikin." Jungkook merapatkan tubuhnya kepada Jimin. Yoongi yang penasaran pun ikut menggeserkan duduknya. Ia berniat nguping.
"Karena noona cantik ini milik saemnim Jungkookie." Jimin berbisik sambil terkekeh. Lalu ia melirik Yoongi. Lihat-lihat wajah Yoongi memerah. Jimin semakin ingin tertawa saja.
"Oh jadi noona cantik ini punya caem ya? Yaudahlah kata eomma kookie tidak boleh melebut milik olang lain jadi kookie cali pacal balu cajalah. Bye noona cantik." Jungkook berlari dari tempat Jimin dan Yoongi.
BUGH
"YAK! AKU INI LAKI-LAKI SAEM" Yoongi memukul bahu Jimin cukup kencang. Jimin hanya tertawa melihat Yoongi sambil sesekali meringis karena pukula Yoongi terlalu kencang.
"Tapi kok aku ragu ya. Hahaha" Yoongi mencibir pelan. Jimin terlihat semakin puas menertawakan dirinya. Akhirnya Yoongi diam saja sampai Jimin berhenti tertawa.
"Hey ayolah. Aku kan hanya bercanda Yoongi-ssi"
"..."
"Yoongi-ssi"
"..."
"Apa kau menganggap serius yang tadi?"
DEG
Wajah Yoongi kembali memanas. Padahal kan maksud Jimin bukan perkataan yang itu tapi Yoongi nya mikir kesitu. Duh Yoongi jadi malu kan.
"YOONGI HYUNG!"
TBC
A/N : ANNYEONG! Ini fanfic Minyoon yang kesekian (?) yang aku buat. Aku baca ulang kok ceritanya cheesy banget ya. Hope you like it deh. Maaf kalo typo bertebaran aku hanyalah manusia. Tolong review yaa
