My Lovely Trouble Maker
Summary:: Kyuhyun tidak sengaja tersandung kaki seorang namja manis yang sama sekali tidak dikenalnya. Tangan kanan Kyuhyun terkilir. Namja manis itu pun bersedia menjadi pelayan Kyuhyun, padahal Kyuhyun tidak memintanya. Sialnya, namja itu selalu membuatnya kesal.
Pair:: KyuMin (Kyuhyun Sungmin)
Rated:: T
Genre:: Humor, Romance
Warn:: BL, Typo(s)
Annyeong~! New FF from author dan pairnya KyuMin again! *Nampak banget authornya KMS*
Okedeh, semoga ff kali ini bisa menghibur readers juga… ^^
Enjoy~!
Hiwatari NiwaDark Present~
~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~
Di sebuah gedung bercat krem yang terlihat sangat mewah, terdapat banyak orang yang berada di dalamnya. Sebut saja itu adalah SM High School dengan penghargaan sekolah terbaik, sekolah termegah, sekolah termahal, sekolah yang paling terkenal.
Mari kita lihat tokoh utama kita di sini.
Seorang namja berjalan di koridor sekolah dengan satu tangan berada di saku celananya, tangan yang satunya lagi memegang kamus bahasa Inggris yang bisa dibilang tebal, tas yang bertengger di pundak kirinya, rambut berwarna coklat tua, mata obsidian, dan jangan lupakan kacamata berbingkai hitam yang bertengger di hidungnya.
Ohh, mungkinkah kalian berpikir bahwa namja itu adalah namja culun karena memakai kacamata?
Ani~ Namja ini bukan nerd boy, kok.
Namja ini terlihat sangat tampan dengan kacamata berbingkai hitamnya. Bahkan namja ini masuk dalam 5 besar namja terkeren di sekolah ternama ini. Sebut saja dia Cho Kyuhyun.
Namja ini cukup terkenal di kalangan sekolah. Ia adalah anggota OSIS, ketua tim basket, peraih juara di olimpiade matematika, dan salah satu siswa yang memiliki suara terindah di SM High School ini.
Ia lalu berbelok dan memasuki sebuah ruangan, sebut saja ruangan locker. Ia berjalan menyusuri beratus-ratus locker yang berderet di ruangan itu dan berhenti tepat di depan locker miliknya.
Ia merogoh saku celanannya dan mengambil kunci lockernya.
Cklek! Kyuhyun memutar kunci itu.
Saat ia membuka pintu lockernya…
Sreet!
Berpuluh-puluh surat yang beramplopkan warna pink, merah dan bahkan ada yang biru terjatuh ke lantai begitu saja saat pintu locker Kyuhyun berhasil terbuka.
Kyuhyun hanya bisa menghela napasnya saat melihat surat-surat itu. Ia berjongkok untuk memunguti surat-surat itu. Setelah semuanya telah terkumpul, ia memandangi surat-surat itu.
'Mau sampai kapan mereka menaruh surat-surat ini di lockerku?' pikir Kyuhyun. Ia berdiri dan bmembuang surat-surat itu ke tong sampah. Ia sudah sangat bosan melihat surat-surat yang berisikan ungkapan cinta itu. Ya, banyak siswi yang mengiriminya surat cinta yang bagi Kyuhyun sangat bodoh itu. Kalau memang benar-benar menyukainya, kenapa tidak ungkapkan langsung dengan kata-kata di depannya? Yahh, meskipun sudah pasti ditolak oleh Kyuhyun.
Ia segera memasukkan kamusnya ke dalam locker dan mengunci lockernya. Dengan segera ia keluar dari ruangan locker itu dan kembali berjalan di koridor sekolah, berniat ke ruangan kelasnya dan bermesraan dengan pasangan sehidup-sematinya, PSP.
Ia berjalan dengan gaya coolnya melewati koridor sekolah yang lumayan ramai dengan siswa-siswi yang berlalu-lalang.
Kyuhyun menoleh ke belakang saat merasa seseorang memanggilnya.
"Yo! Cho Kyu-"
BRUAAKKHH!
"Hyun…" Seseorang yang tadi memanggil Kyuhyun, Choi Siwon, langsung cengo melihat sahabatnya tersandung dan jatuh.
Ya, saat Kyuhyun menoleh ke belakang ia tidak tahu bahwa seorang namja manis dengan rambut blonde yang ngejreng sedang berjalan ke arahnya seraya menari-nari gaje dengan headset di telinganya. Alhasil, saat kaki namja manis itu terulur, Kyuhyun yang terus berjalan pun tersandung kakinya dan terjatuh.
"Auuw!" rintih Kyuhyun saat perut dan dadanya menghantam lantai koridor yang dingin. Sakit di perut dan dadanya tidak seberapa dibandingkan dengan sakit pada tangan kanannya yang tadi hendak menahan tubuhnya. Saat tangan kanannya hendak menahan tubuhnya agar tidak menghantam lantai, ternyata posisi tangan kanannya tidak pas dan tangan kanannya malah tertekan berat badannya.
"Ah!" namja manis yang dikenal dengan nama Lee Sungmin itu tampak terkejut. Ia segera melepas headset sebelah kanannya dan berjongkok.
"Gwaenchana?" tanyanya pada Kyuhyun yang sedang mencoba untuk berdiri. Siwon dan siswa-siswi lain yang mulai berdatangan hanya bisa menonton hal itu. Bahkan Siwon belum sembuh dari cengonya, ia tidak menyangka bahwa namja yang tadi disapanya tiba-tiba terjatuh dengan tidak elitnya.
"Hei, itu 'kan Lee Sungmin dari kelas XII-B dan Cho Kyuhyun dari kelas XI plus 'kan? Ada apa dengan mereka?"
"Aihh! Berani sekali namja itu membuat Kyuhyunku terjatuh!"
"Auuw! Pasti sakit, tuh."
"Eh? Kenapa Kyuhyun bisa jatuh? Bagaimana ceritanya?"
"Mereka berdua tidak lihat-lihat saat berjalan."
"Ada apa ini? Kok pada heboh semua?" Bisikan-bisikan dari para siswa-siswi mulai terdengar di sepanjang koridor yang mulai ramai itu. Mereka mengelilingi Kyuhyun dan Sungmin untuk menyaksikan hal yang cukup menghebohkan itu.
"Ahh! Sakit, babo!" seru Kyuhyun saat Sungmin meraih tangan kanannya dan hendak membantunya berdiri. Mendengar seruan dari Kyuhyun, Sungmin langsung melepaskan tangan kanan Kyuhyun.
"Auuww!" rintih Kyuhyun lagi. "Kenapa kau melepaskan tanganku?" kesalnya.
Sungmin mengedipkan matanya dengan tatapan polos. "Tadi kau bilang sakit saat aku memegang tanganmu, yasudah aku lepas saja tanganmu." Ujarnya dengan nada tidak bersalah.
Kyuhyun mendecih kesal. dengan tangan kirinya, ia berusaha untuk mendudukkan dirinya. Tangan kanannya benar-benar sakit dan tidak bisa digerakkan.
"Tapi cara kau melepaskan tanganku itu sangat kasar!" Kyuhyun menyemburkan kekesalannya di depan wajah Sungmin.
Sungmin menggembungkan pipinya dan mengerucutkan bibirnya. "Mianhae, aku tidak sengaja membuatmu jatuh." Ujarnya pelan. Kyuhyun mendecih. "Aissh! Sudahlah… Sekarang bantu aku ke UKS!" perintahnya.
Dengan segera, Sungmin langsung menegakkan tubuhnya dan membantu Kyuhyun berdiri.
"Auww!"
"Ah!" Sungmin kaget dan langsung melepaskan tangan Kyuhyun. Ia lupa kalau tangan kanan Kyuhyun sakit dan dengan otaknya yang pelupa, ia menyentuh tangan kanan Kyuhyun lagi.
Kyuhyun menatap Sungmin dengan tatapan tajam. Sungmin tersenyum canggung.
Namja manis itu berjalan kearah kiri Kyuhyun dan segera membopong namja yang sama sekali tidak dikenalnya itu ke UKS.
.
.
Sungmin berdiri di depan pintu UKS seraya menyandarkan tubuhnya di dinding.
"Hush! Hussh!" Ia mengusir beberapa siswa dan siswi yang memandanginya dengan pandangan aneh, kesal dan penasaran setelah insiden itu. Pasti rasanya sangat risih 'kan kalau dipandangi seperti itu oleh setiap orang yang lewat di depannya? Memangnya Sungmin itu pajangan museum apa? Sampai dipandangi seperti itu. Ingin rasanya Sungmin mencolok mata mereka yang melirik-lirik aneh ke arahnya.
Sungmin menghela napasnya yang entah keberapa kalinya. Ia bosan sekaligus merasa bersalah.
Bosan karena menunggu Kyuhyun yang masih berada di UKS hampir satu jam lamanya, dan merasa bersalah karena telah membuat anak orang terjatuh dengan kondisi yang tampaknya lumayan parah.
Ia tidak bisa membayangkan bagaimana eommanya namja yang jatuh itu mengejarnya dengan membawa panci dan spatula, siap-siap menggorengnya karena telah membuat anaknya terluka.
Sungmin bergidik ngeri membayangkan hal itu. Untuk menyingkirkan pikiran-pikiran negatifnya, ia kembali memasang headset yang sempat dilepasnya tadi dan memutar lagu rock. Kalau ia memutar lagu mellow, bisa-bisa ia pundung di pojokkan dan menggalau di sana karena telah membuat seorang namja yang tidak dikenalnya terluka. Ohh, sudahlah… Jangan bicarakan hal itu lagi.
Sreeett!
Baru saja Sungmin mencoba untuk menikmati lagu yang diputarnya, seseorang telah membuka pintu UKS. Dengan segera, Sungmin mematikan lagunya dan melepaskan headsetnya saat mengetahui Kyuhyunlah yang keluar dari UKS itu.
"Gwaenchana? Bagaimana tanganmu? Apa kata dokter?" tanya Sungmin bertubi-tubi. Kyuhyun menatap Sungmin dengan tatapan tajam. Sungmin yang ditatap seperti itu pun bergidik ngeri lagi. 'Jangan-jangan dia yang akan menggorengku, bukan eommanya.' Batinnya.
Sungmin menunjukkan senyuman polosnya meskipun keningnya berkerut, takut dengan tatapan setan yang dilempar oleh Kyuhyun.
"Tanganku terkilir parah dan butuh waktu satu bulan lebih untuk kembali normal." Jawab Kyuhyun dengan nada rendah yang membuat Sungmin menciut.
Senyuman yang tadi dipaksakan oleh Sungmin kini dengan perlahan luntur. "Hah?"
"Ternyata selain kau pendek, gembul, menyebalkan, bodoh, dan hidup, ternyata kau juga tuli ya?" ujar Kyuhyun dengan nada menyindir.
Namja manis berambut blonde itu merengut. "Mwo? Kau bilang aku pendek dan gembul? Namja seksi nan bohai sepertiku kau bilang gembul? Aku tidak terima!" Sungmin menghentakkan kaki kanannya.
Kyuhyun mencibir pelan mendengar perkataan Sungmin yang membuatnya geli.
"Bohai dari mananya? Wae? Kau mau menuntutku? Kau mau menuntut namja yang telah kau lukai sampai seperti ini?" tanya Kyuhyun seraya menunjukkan tangannya kanannya yang digips.
Sungmin memajukan bibirnya. "Ani, aku tidak bilang akan menuntutmu, kok." Ujar Sungmin pelan. Kyuhyun mendengus lalu berbalik dan hendak pergi dari sana.
"Eitts! Tunggu!" Sungmin menarik tangan kiri Kyuhyun. "Auww!" rintih Kyuhyun saat dipaksa membalikkan tubuhnya. Sungmin yang mendengar rintihan itu pun langsung melepaskan tangan Kyuhyun.
"Aissh! Kau ini kasar sekali, sih? Kakiku sakit, tahu!" kesal Kyuhyun. Sungmin melihat ke bawah, tepatnya ke kaki Kyuhyun. Dan benar saja, kaki kiri Kyuhyun juga digips, celana seragamnya dilipat sampai sebatas lutun dan mempertontonkan kakinya yang digips dari lutut sampai betisnya.
Ia menggaruk belakang kepalanya seraya tersenyum canggung pada Kyuhyun. "Mianhae, aku tidak sengaja membuatmu tersandung. Mianhae, jeongmal mianhae…" ujar Sungmin dengan nada menyesal. Kyuhyun menghela napasnya.
"Nevermind." Ujarnya singkat sebelum akhirnya beranjak dari sana dengan sedikit terpincang.
Kyuhyun berjalan dengan terpincang menuju lapangan indoor. Lutut Kyuhyun hanya terbentur yang menyebabkan tulang lututnya sedikit bergeser, jadi ia tidak terlalu membutuhkan tongkat untuk membantunya berjalan.
Untuk apa Kyuhyun masuk ke kelas kalau memang pelajaran telah dimulai? Lebih baik ia bolos dari pada masuk ke kelas dan pada akhirnya disuruh berdiri di depan pintu kelas karena telat mengikuti pelajaran, 'kan?
Lalu kenapa Kyuhyun ke lapangan basket indoor? Lapangan basket indoor ini adalah tempat favorite Kyuhyun di sekolah ini. Selain ia bisa latihan basket di lapangan ini, ia juga bisa tidur dan bermain PSP di sini tanpa gangguan orang lain karena lapangan ini memang jarang didatangi oleh orang-orang.
Saat Kyuhyun hendak membuka pintu lapangan indoor itu, suara seseorang menghentikan gerakan tangannya.
"Namau siapa?" tanya seseorang di belakang Kyuhyun.
Kyuhyun yang kaget pun segera berbalik. Setahunya tidak ada orang yang megikutinya, deh.
"Huwaaa!" Sungmin berkedip lucu saat melihat Kyuhyun yang terlonjak kaget. "Waeyo?" tanyanya dengan polos.
Kyuhyun mengernyitkan keningnya. "Ya! Seharunya aku yang bertanya seperti itu padamu. Kenapa kau mengikutiku, eoh? Dan sejak kapan kau mengikutiku?"
"Aku?" tanya Sungmin seraya menunjuk dirinya sendiri. "Bukan, aku bertanya pada setan." Balas Kyuhyun dengan bosan.
Sungmin mencibir. "Setan kok bertanya pada setan, sih? Nggak elit banget, deh." Ujarnya.
Ohh, rasanya Kyuhyun seperti akan meledak saja berbicara dengan namja menyebalkan yang ada di depannya ini. "Aku bertanya padamu, namja yang mirip yeoja!" ujar Kyuhyun dengan kesal seraya menunjuk hidung Sungmin.
"Ohh~ Makasih~" Sungmin menangkup kedua pipinya dengan senyuman yang mungkin bagi readers sangat manis itu.
Kyuhyun cengo melihat jawaban dan gaya Sungmin. "Kau senang dibilang mirip yeoja?" tanya Kyuhyun dengan bingung. Sungmin menggeleng. "Mana ada namja yang senang dibilang mirip yeoja." Jawabnya. Jika di sekitar sini ada lubang untuk menuju ke neraka, mungkin Kyuhyun akan masuk ke lubang itu dari pada berdebat dengan namja aneh ini.
"Lalu, kenapa kau tadi bilang terima kasih dengan gaya centilmu itu?" tanya Kyuhyun dengan penuh penekanan di setiap kata-katanya. "Aku bilang terima kasih padamu karena tadi kau bilang aku NAMJA mirip yeoja. Biasanya orang-orang selalu mengataiku yeoja, bukan namja." Jawab Sungmin.
"Yeoja? Orang gembul sepertimu dibilang yeoja? Sepertinya orang itu harus operasi mata, deh." Cibir Kyuhyun. Sungmin menggembungkan pipinya. "Gini-gini aku ini dapat gelar namja termanis dan terimut di dunia, loh~!" balas Sungmin tak mau kalah.
Kyuhyun menghela napasnya. "Whatever." Ia kemudian berbalik dan membuka pintu lapangan indoor itu. Saat ia hendak menutup pintu itu kembali, tangan Sungmin menahan pintu itu agar tidak tertutup.
"Ya! Aku juga mau masuk," ujar Sungmin saat Kyuhyun malah mendorong pintunya agar Sungmin tidak bisa masuk.
"Ani! Kau tidak boleh masuk!" Kyuhyun mendorong pintu itu dengan tangan kirinya. Namun sayang, Sungmin yang ternyata mantan anggota martial arts itu pun mendorong pintu itu dengan kedua tangannya. Alhasil, Kyuhyun hanya bisa mendecih kesal melihat Sungmin melenggang masuk ke lapangan indoor ini dengan senyum kemenangan.
"Hei, aku tadi tanya namamu siapa?" Kyuhyun melirik ke Sungmin dengan ekor matanya. "Aku namja yang mendapatkan gelar 5 besar namja terkeren di sini, kau tidak tahu?" Sungmin menggeleng. "Sepuluh namja yang memiliki suara terindah di sekolah ini kau tidak tahu?" Sungmin terlihat berpikir.
"Kalau yang itu aku tahu. Ada Yesung, Ryeowook, Jaejoong, Junsu, Jonghyun, Onew, Daesung, Yoseob, aku juga masuk ke dalamnya, tapi yang satu lagi aku tidak tahu." Kyuhyun menepuk keningnya. Masa ia dilupakan sih dalam 10 besar itu? Padahal dia juga masuk 5 besar, loh…
"Ketua tim basket?" Sungmin menggeleng. "Aku tidak tahu." Jawabnya.
"Kau benar-benar tidak tahu siapa aku?" tanya Kyuhyun.
Sungmin mengernyit. "Melihat wajahmu saja sangat asing bagiku." Jawabnya singkat.
Kyuhyun hanya bisa menghela napasnya. Ternyata dia belum terlalu terkenal di sekolah ini.
"Jadi? Namamu siapa?" tanya Sungmin, mengulang pertanyaannya yang tadi.
"Cho Kyuhyun." jawab Kyuhyun singkat. Sungmin tersenyum manis. "Namaku Lee Sungmin." ujarnya masih dengan senyum manis yang bertengger di wajahnya.
"Nggak ada yang nanya." Balas Kyuhyun cuek. Ia berjalan menuju kursi penonton yang disusun berderet hingga ke atas, seperti kursi lapangan stadion.
Sungmin berjalan mengikuti Kyuhyun dari belakang. "Kenapa kau mengikutiku?" tanya Kyuhyun lagi saat merasa risih karena Sungmin mengikutinya ke mana pun ia berjalan.
"Kau sedang terluka, jadi wajar 'kan kalau aku mengikutimu. Aku takut terjadi apa-apa padamu." Kyuhyun mengernyit. "Kalau memang terjadi apa-apa padaku, apa hubungannya denganmu?"
"Jelas saja ada hubungannya! Aku yang telah membuatmu jadi seperti ini, jelas saja aku merasa bersalah." Jawab namja manis itu.
Kyuhyun duduk di salah satu kursi penonton.
"Sudahlah, tidak usah merasa bersalah. Lupakan saja insiden itu." Kyuhyun mulai memejamkan matanya. Hari ini ia sangat lelah, padahal baru beberapa jam saja ia berada di sekolah ini. Ia lelah karena namja menyebalkan ini terus mengikutinya sejak insiden tadi.
"Ani! Aku tetap saja merasa sangat bersalah. Aku tidak mungkin bisa melupakan insiden itu. Aku akan bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi padamu," Kyuhyun mengernyit dengan mata yang masih dipejamkan.
'Tanggung jawab? Apa yang bisa dia lakukan untuk mempertanggung jawabkan hal ini?' pikir Kyuhyun yang tidak menganggap serius perkataan Sungmin tadi.
"Aku akan menjadi pelayanmu sampai kau sembuh. Aku akan menuruti apa yang kau perintahkan." Lanjut Sungmin. Kyuhyun langsung membuka matanya lebar-lebar dan menatap Sungmin yang kelihatannya serius dengan kata-katanya.
"MWO?"
~TBC~
Bagaimana? Bagaimana? Ini FF Kyumin author yang baru. Bagaimana menurut readers?
Sebenarnya ini hanyalah ff yang iseng-iseng author ketik. Tidak pernah terpikir oleh author akan membuat ff seperti ini, dimana Kyuhyun yang kesal setengah mati pada Sungmin, dan Sungmin yang memiliki sifat yang menyebalkan. =="
Ottokhae? Hapus atau lanjut? ^^
Review, please~?
Gomawo… ^^
m(_ _)m
