Special Love Training
.
T for Teen
.
Boys Love
.
This is a remake from chinese BL drama, Advance Bravely (30 eps). I take no credits.
.
Chapter I: A Gorgeous Long-Leg Stalker
.
.
Pemeran utama: Jungkook.
Kemarin baru saja memenangkan duel MMA illegal di salah satu klub underground terkenal. Punya wajah cenderung imut menggemaskan, tapi pandai berkelahi dan selalu terdepan untuk urusan olahraga.
"Yakin tidak mau ikut pesta? Ada Soorim juga loh."
Teman baik Jungkook 1: Seokjin.
Usianya jauh lebih tua dari Jungkook, tapi mereka seperti teman sebaya yang selalu main sama-sama. Kenal Jungkook sejak Jungkook masih SD, saat itu Seokjin sudah hampir lulus SMP—sekolah mereka sama, mulai tingkat SD sampai SMA. Awal kenal karena Jungkook yang masih bau kencur berani-beraninya melawan anak SMA waktu tidak sengaja lihat Seokjin dipalak di belakang gedung SMP yang memang letaknya di tengah-tengah gedung SD dan SMA. Tentu saja Jungkook kalah, dia menangis kencang sekali, tapi karena itu si tukang bully jadi kabur, takut ditangkap basah guru—malu juga kan kalau ketahuan ganggu anak SD.
"Ya bagus lah, Hyung. Aku jadi tidak perlu melihatnya."
Seokjin menghampiri Jungkook yang duduk santai bersandar pada kepala tempat tidurnya sambil main game di tab. "Apa kurangnya Soorim sih? Cantik, tinggi, seksi, tapi kau selalu saja menolaknya."
Jungkook tidak menjawab, dia malah mengambil dompet dan mengeluarkan black cardnya. "Pakai saja. Lakukan apapun sesuka kalian, aku yang bayar, jadi jangan suruh aku datang ke pestanya lagi. Oke?"
"Tidak seru."
Tentu saja Seokjin tetap mengambil black card yang disodorkan padanya, buat apa juga menolak.
Di tempat lain, bukan kamar tetapi lebih seperti tempat nge-gym plus samsak untuk latihan tinju, satu pria berwajah tampan tampak serius meninju samsak sementara di sampingnya gadis cantik terus mengoceh.
Pemeran utama: Taehyung.
Pria kaku berwajah tampan, tidak pernah senyum, sering menendang orang. Bos muda di sebuah bodyguard training company terkemuka. Seksi, single, tetapi tidak kenal kata free karena terbiasa dengan hidup penuh aturan.
"Aku tidak paham kenapa dia selalu menolakku, padahal aku sudah melakukan semuanya. Oppa bisa bantu, kan? Kalau bukan Oppa siapa lagi yang bisa menandingi dia."
Adik Taehyung: Soorim
Satu-satunya keluarga Taehyung, terbiasa hidup dimanja kakaknya yang sangat bisa diandalkan jadi tingkahnya bisa sangat kekanakan, super cerewet, sudah mengejar cinta Jungkook cukup lama tetapi cintanya tidak juga dibalas.
Taehyung tidak menjawab, bahkan menolehpun tidak, tapi curhatan Soorim terus berlanjut— "Dia tampan, dia juga tidak brengsek seperti mantan-mantanku, dia bahkan belum pernah pacaran! Oppa tahu dia dipanggil apa? Biksu Jeon haha! Itu karena dia masih virgin dan tidak pernah tertarik dengan wanita manapun. Dan dia pandai bela diri. Pokoknya kalau bukan Oppa, tidak ada yang bisa menandinginya. Jadi Oppa mau kan bantu aku?"
Buk Buk Buk
Lagi-lagi tidak ada jawaban, selain suara tinju membentur samsak dari kiri-kanan bergantian. Si gadis cantik tapi cerewet jelas saja kesal, sambil menghentakan kaki dia berteriak—"Oppa! Aku bicara pada Oppa!"
Pada akhirnya Taehyung tetap tidak menjawab.
Jungkook sangat suka makanan manis, tapi dia tidak selalu bisa menyimpan kue di atas meja kerjanya, dia punya dua rekan kerja yang duduk di sekitarnya dan dua-duanya hanya tahu konsep satu untuk semua. Jadi kadang Jungkook hanya membeli permen karet untuk menahan kantuk.
"500 Won."
Hari ini permen karet rasa jeruk.
"Selamat siang, ada yang bisa dibantu?"
Seseorang baru saja memasuki minimarket, langsung berdiri di samping Jungkook. Jungkook melirik semata karena refleks, tetapi pandangannya tertahan akibat paras rupawan si pemilik kaki panjang yang berdiri di sampingnya.
"Sama dengan orang ini."
Suaranya sangat berat. Jungkook laki-laki tapi Jungkook tidak berpikir suaranya bisa mencapai tone seberat itu. Kalau Jungkook boleh menilai, itu jenis suara yang sangat manly.
"Tuan, silahkan kembaliannya."
Jungkook ditarik keluar dari pesona si pria berwajah rupawan oleh suara cempreng kasir minimarket. "Huh? Oh..terima kasih."
Kembaliannya hanya receh 4.500 Won, Jungkook memasukannya ke dalam kantung celana supaya cepat, kemudian berbalik dan belum sempat menggapai pintu saat tiba-tiba saja seseorang menarik kerah bajunya dan sesuatu jatuh ke dalam kemejanya.
"?!"
Si pria tampan malah berjalan meninggalkan minimarket lebih dulu, padahal Jungkook belum dengar suara cempreng kasir memberi tahunya harga permen karet—dia minta barang yang sama dengan apa yang Jungkook beli kan. Tetapi ada selembar uang 10.000 Won di meja kasir, dia pasti pergi tanpa ambil kembalian kalau begitu.
Bukan kembalian masalahnya. Jungkook lebih peduli pada sebungkus permen karet yang sekarang terjebak di balik kemejanya.
"Apa-apaan orang itu? Kurang kerjaan." Jungkook mendengus kesal, sembari merogoh ke dalam kemeja.
Jungkook masuk ke dalam mobilnya dan melempar permen karet ke dashboard, bukan yang dibelinya tetapi satu yang dimasukan ke balik kemejanya oleh pria asing yang kurang kerjaan—menurut Jungkook. Tidak mau memikirkan alasan apa yang membuat pria itu melakukannya, Jungkook memilih memacu mobilnya saat itu juga, lagipula dia tidak sudi datang terlambat ke kantor hanya karena permen karet.
Baru menyetir tidak seberapa lama, Jungkook bertemu lampu merah di perempatan, kurang beruntung karena lampu hijaunya baru saja berganti, itu artinya Jungkook harus menunggu lama untuk hijau yang berikutnya. Mobil Jungkook adalah jenis dengan atap terbuka, tentu saja bisa ditutup kalau mau tetapi Jungkook biasanya hanya menutupnya kalau hujan. Menunggu lampu merah yang rasanya berkedip lama sekali, Jungkook jadi lirik sana-sini, memperhatikan mobil dari arah lain yang berebut menyeberang takut ditinggal lampu hijau, kemudian melirik ke samping dan menemukan wajah yang tidak asing lagi tengah menatap ke arahnya juga.
Itu si pria tampan yang memasukan permen karet ke bajunya—tengah menoleh ke arahnya dan menatapnya tidak berkedip.
Jungkook tersenyum kaku, sebelum menutup atap dan jendela mobilnya.
"Apa dia mengikutiku?" tanya Jungkook, pada jendela mobil yang sudah tertutup rapat.
Si pria aneh—julukannya sudah berubah—masih menatap ke arahnya, seolah orang itu bisa melihat menembus tint film jendela yang berwarna hitam dan tebal.
"Sudah tahu sedang menyetir bukannya melihat ke jalan kenapa malah memperhatikanku?"
Jungkook bergidik, membuang muka ke depan tetapi masih saja merasakan tatapan ke arahnya.
"Gila."
Dan orang itu terus mengikuti Jungkook, dia menghitungnya dan ini hari ketujuh. Jungkook tahu karena orang itu sama sekali tidak berusaha melakukannya secara diam-diam. Seminggu itu lama dan Jungkook sudah muak. Jadi hari itu Jungkook sengaja berhenti di tempat sepi, karena dia ingin berkelahi.
Duk Duk
Jungkook mengetuk jendela mobilnya sekuat tenaga. "Keluar!"
Pintu terbuka, tetapi bukan pintu depan, malah tiga orang berbadan kekar keluar dari pintu tengah. Jungkook tidak takut, dia juara MMA—walaupun illegal.
"Aku suruh orang itu keluar, bukan kalian!"
"Kalau ingin bertemu dengan Ketua, kemampuanmu harus diuji lebih dulu."
"Apa?"
Orang-orang itu memberi jawaban lewat pukulan dan tendangan, kemampuan mereka cukup hebat, tetapi masih bisa Jungkook atasi. Pada akhirnya ketiganya terkapar di aspal sementara Jungkook masih berdiri kokoh. Melihat anak buahnya K.O., orang yang ditunggupun keluar dari balik kemudi. Masih sama tampan, tapi Jungkook tidak lagi terpesona—karena sudah kepalang kesal dengan tingkah lakunya. Saking kesalnya, Jungkook bahkan tidak mengajaknya bicara lebih dulu, tangannya langsung melayang ke arah si wajah rupawan, tetapi dengan mudah dihindari.
Pukulan atas, pukulan bawah, tendangan samping, tendangan berputar, Jungkook memberi semua dan orang itu menghindarinya seperti Jungkook tidak ada apa-apanya. Harga diri Jungkook terluka, apalagi ketika orang itu dengan mudah mengunci pergerakannya hanya dengan satu serangan. Sekarang Jungkook justru berakhir mengenaskan, memang tidak terkapar di aspal, tetapi tangannya terkunci di balik punggung sementara tangan si tampan mengait lehernya erat.
"Aw! Kau ini mau apa sih? Kenapa terus mengikutiku?! Kau punya dendam atau mau minta uang tebusan? Katakan apa maumu!"
"Adikku menyukaimu."
"Apa?"
Orang itu melepas kunciannya, Jungkook berputar dan melangkah mundur tiga kali, menjaga jarak aman kalau-kalau dia diserang.
"Namaku Kim Taehyung, kakak dari Kim Soorim."
'Orang gila. Dia sudah mengikutiku seminggu ini sampai membuatku berpikir macam-macam dan ternyata alasannya cuma ini?!'
Jungkook mendengus kesal, kalau ini kartun telinganya pasti sudah berasap.
"Katakan pada adikmu aku sama sekali tidak menyukainya! Jangan mengikutiku lagi!"
Tuan penguntit yang tidak lain adalah Taehyung membiarkan Jungkook pergi begitu saja. Keesokan harinya Jungkook tidak menemukan mobil hitam mengikutinya lagi. Harusnya Jungkook tenang dan senang, tetapi ada yang mengganjal di hatinya. Itu tentang betapa mudahnya Kim Taehyung mengalahkannya, padahal Jungkook selalu merasa dia paling kuat.
"Yugyeom-ah."
Teman baik Jungkook 2: Yugyeom
Rekan kerja Jungkook, duduk tepat di depan meja kerja Jungkook, yang hobinya mencuri makanan di meja Jungkook, kalau ditanya jawabannya hanya motto basi satu untuk semua.
"Hmm?"
"Bisa bantu aku cari tahu informasi tentang seseorang tidak?"
"Siapa?"
"Kim Taehyung."
"Kim Taehyung? Maksudmu kakaknya Soorim?"
Jungkook terkejut Yugyeom tahu siapa yang dia maksud. "Kau mengenalnya?"
"Tidak. Hanya pernah mendengar beberapa hal tentangnya—katanya dia dulu mantan anggota tentara khusus, tapi kemudian keluar dan mendirikan akademi pelatihan pengawal pribadi, tempatnya cukup terkenal, orang bilang pengawal dari tempatnya sangat profesional dan berkualitas, banyak juga yang jadi bodyguard artis."
Jungkook bergidik.
'Anggota tentara khusus? Pantas saja kemampuan beladirinya di atas rata-rata, bagus kemarin aku mengatakan semuanya dengan jelas, jadi aku tidak perlu berurusan dengannya lagi.'
Harusnya Jungkook jangan terlalu yakin.
Taehyung bukan cuma jago dalam hal berkelahi, dia juga jago di dapur. Walaupun hidup dengan seorang perempuan, tetapi adiknya yang manja tidak sepandai dirinya dalam urusan memasak, mungkin juga karena Taehyung selalu memasak untuknya, jadi Soorim merasa tidak perlu repot belajar memasak. Bukan berarti Soorim tidak unggul dalam hal apapun, Taehyung tidak suka makanan manis, jadi Taehyung tidak pernah membuat kue, disitu Soorim lebih jago. Mungkin tidak lebih berguna dari kemampuan memasak Taehyung sih, soalnya orang sarapan tidak dengan kue kan? Hari ini misalnya, Taehyung membuat sundubu jjigae yang hangat dan lezat.
"Umm...Oppa."
Taehyung tidak merespon, melirikpun tidak, tapi Soorim sudah biasa. Soorim mengeluarkan kaleng imut berwarna pink dengan motif polkadot dan bentuk lingkaran. "Jungkook sangat suka makanan manis, aku membuat kue ini untuknya, Oppa bisa bantu aku memberikan ini padanya, kan? Dia tidak akan menerimanya kalau aku memberikannya langsung."
Taehyung melirik kaleng berisi kue itu sebentar sebelum menyambarnya cepat dan meletakannya di sebelahnya. Soorim kaget, bukan karena gerakan tangan Taehyung yang super cepat, tapi lebih karena kesediaan Taehyung melakukannya.
'Oppa langsung menerimanya? Tidak biasanya. Hmm~ kelihatannya Oppa setuju soal Jungkook. Kyaaaaa~'
Soorim selalu tahu kalau Taehyung akan menyukai Jungkook karena Jungkook pria baik tanpa cela, tetapi yang tidak pernah Soorim tahu adalah seberapa besar rasa suka itu bisa tumbuh.
Bersambung...
Soorim, entah siapa nama aslinya, kalau ngga salah dia orang Thailand, look alike-nya Taehyung yang beda jenis kelamin. Ngga ada alasan khusus kenapa pake Soorim.
Cuma tahu dramanya, tapi ternyata ini sebenernya dari novel, jadi credit sepenuhnya untuk penulis asli novel—miss Chai? Kalau ada info lain tolong kasih tahu di kolom komentar.
Dramanya bukan yaoi, cuma bromance, kebentur peraturan, walaupun bromance tp tetep heart-fluttering loh. Penampilan si dominan macho bukan main, dia yang bikin dugeun-dugeun. Lawan mainnya bukan typical cute face yang disukai dari bottom, tp tetep sukses bikin gemes.
Walaupun di drama ada 3 pasang cowok yg punya story-line, tp karena pusing nyocokin karakter sama member BTS pd akhirnya yg 2 pasang dihilangkan, di sini cuma fokus sama TaeKook, jadi member lain kemungkinan besar ngga akan banyak muncul.
Jangan spoiler yaaaa~ LOL
