Hai! Ini fanfic ketiga aku. Makasih ya buat yang udah ngereview cerita umrohhhh. Itu tuh berharga banget buat aku… dan aku jadi pengin buat cerita bodor lagi, tapi gak tau ini lebih bodor dari umrohhh ato enggak…Jadi maaf yach kalo cerita ini jayuz ato gmn…soalnya lagi bingung n ga ada ide…Oh ya fanfic ini aku buat setelah UKBAS….Jadi mungkin kagak nyambung ato gmn…Soalnya masih stresss nihh. Buat yang ngerayain Idul Adha, selamat hari Idul Adha untuk yang merayakannya dan selamat natal untuk umat Kristen. Selamat tahun baru juga….!!!!! Semoga di tahun 2008 nanti lebih baik dari tahun 2007 ini…aminnn… kok jadi gak mulai-mulai ya. Let's begin this fanfic!
Di suatu hari yang kelabu, seorang lelaki jantan, berdada bidang seperti papan gilesan, otot yang seperti ade rai versi cacingan, dan rambut panjang nan indah sehabis direbonding, berjalan dengan tegap, tegas, penuh keyakinan, menuju sebuah markas. Walaupun ia berjalan dengan mantap, mukanya lesu banget, kaya' orang ga makan satu minggu. Siapakah orang itu?
TOK! TOK!!!TOK!
"Iya! Tunggu bentar!" kata Deidara sambil merapikan rambutnya memakai jepit. Deidara juga merapikan roknya yang robek (bagi fans Deidara, maaf ya).
TOK! TOK!!
"Iya, Iya..." Deidara berlari, tapi roknya terlalu panjang sehingga kakinya tersangkut dan ia terjatuh.
TOK! TOK! TOK!
"Iya Iya...SABAR DIKIT NAPA!?!?!?!?!?!?!?!?" Deidara mulai emosian. Ia mengambil bat baseball.
TOK! TOK! TOK!
"Tunggu bentar...SITU YANG SABAR KEK!!!!" Deidara membuka pintu dengan secepat kilat dan langsung memukul orang itu dengan bat. BUK!!!!!!!!!!!!!!!!
"Saya salah apa?" Itachi yang wajahnya lesu mengusap benjolnya.
"Kamu gak apa-apa?" tanya Deidara pada bat baseballnya.
"Kenapa pula kau mesti kotor hanya untuk mukul laki-laki yang habis rebonding ini? Maafkan aku, bat kesayanganku!!" kata Deidara lagi sambil memeluk batnya dengan sayang dan meninggalkan Itachi sendirian.
"Udah mukul orang, gak minta maaf, pergi lagi!! Ikh!!" gerutu Itachi sebal. Ia merebut cangkir teh Hidan dengan paksa.
"Itu teh yang kemarin lo," kata Hidan cuek. Itachi yang sudah terlanjur menelannya langsung mencoba memuntahkannya dengan paksa, walaupun tidak berhasil.
"Kenapa gak ngasih tau dari tadi???"
"Tadi aku mau bersihin. Tapi kamu langsung ambil. Jadi ya...gitu deh.."
"Btw, kenapa kamu lesu banget?" tanya Sasori tiba-tiba.
"Aku gak jadi umroh!!" Itachi bertambah lesu.
"Bagus lah." kata Kakuzu senang. Itachi menatap Kakuzu dengan kesal.
"Teman sedih bukannya dihibur!"
"EGP!!"
"Btw, Kisame mana?" tanya Sasori.
"Lagi syuting film," jawab Deidara sambil menyisir rambutnya.
"Oh ya? Film apa?" tanya Itachi penuh semangat.
"Film tentang persahabatan antara manusia dan ikan hiu. Tapi Kisame yang jadi hiunya. Soalnya dia lebih mirip hiu daripada manusia," kata Deidara sambil terkikik.
"Aku juga bingung Kisame itu manusia atau bukan," kata Itachi.
"Maksud kalian tuh apaan sich? Aku bersin-bersin terus nih dari tadi," kata Kisame yang tiba-tiba muncul di belakang Itachi. Tentu saja Itachi kaget.
"KYYYYYYYYYYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!ADA MANIAK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
"Maniak dari Hongkong! Gorila betina aja masih mending daripada kamu!"
"Ya udah deh. Btw, kalian mau umroh ke Mekkah ga?"tanya Itachi dengan penuh spontanitas.
" Mekkah? Apaan tuh?" Deidara bertanya penuh minat.
"Itu tuh salah satu kota di Arab. Masa' kamu gak tau??? Kamu agama apa sih?"
"Aku atheis tau! Dulu aku sempet ikut PKI, tapi sekarang enggak, tau!!!" kata Deidara.
"Aku konghucu," kata Sasori.
"Aku Khatolik," ujar Hidan.
"Aku Kristen Protestan" timpal Kakuzu.
"Aku Budha tau!" kata Kisame menimpali.
Para pembaca, ini hanya karanganku doang. Aku gak tau mereka beragama apa. Jangan bayangin Kisame jadi biksu tong.
"Ya udah, kalian mau gak tinggal disana? Disana enak lo, penduduknya ramah-ramah," kata Itachi membujuk teman-temannya.
"Kondisinya gimana?" Tobi ikut nimbrung juga.
"Ya, kalo siang panas banget, tapi kalo malam dingin banget,"
"Kalo sore?"
"Tengah-tengah,"
"Btw, itu mirip di Kazegakure. Aku mau kesana deh. Btw, kamu darimana tau semua itu? Emang kamu udah pernah ke sana?" tanya Sasori.
"Aku tau dari buku Ayat-Ayat Cinta. Belum pernah. Sebentar lagi ada filmnya loch! Nonton yach!"
"Ngapain kamu promosi?" tanya Kisame.
"Kemaren Manoj Punjabi nelepon aku," kata Itachi.
"Ya udah. Kita kesana deh. Tapi semuanya kamu yang jamin ya!!!" kata pemimpin Akatsuki yang aku gak tau namanya. Kalo ada yang tau, kasih tau aku ya...
"Oke, tapi kita butuh modal,"
"Berapa, Itachi?" tanya Hidan.
"22 juta 1 orang," jawab Itachi polos.
"Ogah deh gue!"
"Kemahalan!"
"Masa 1 orang segitu!"
"Kalo ada Doraemon baru aku mau!"
"Kalian jangan menyerah dong!" kata Itachi memberi semangat pada teman-temannya.
"Tapi, ngapain kita kesana?" tanya Kakuzu.
"Ya, sekedar liburan. Kita bisa cari uangnya sendiri khan? Daripada nganggur ga ada tugas lebih baik kita berlibur,"
"Bener kata Itachi. Menarik juga nih," kata Sasori antusias.
"Iya, daripada nganggur mending liburan," timpal Deidara.
"Kamu mau ikut, Kakuzu?" tanya Hidan.
"Kayaknya. Ajak Orochi yuk!" jawab Kakuzu.
"Aku juga mau ikut!" kata Tobi antusias.
"Ayo kita mulai cari uang!!!!!!!!!!!!!!!" Itachi memimpin teman-temannya. Bagaimana cerita selanjutnya?
Di Jawa Barat, terdapat salah satu sekolah wanita terkemuka di Indonesia. Namanya UI (Universitas Istri). Seperti biasa, bel masuk pun berbunyi.
"Sasuke, apa kabar?" seorang lelaki berambut kuning menyapa lelaki berambut hitam yang berbentuk seperti ayam.
"Baik kok, Naruto!!"
Loh loh, kenapa yang sekolah disitu Naruto sama Sasuke? Ups...ternyata aku salah ambil setting. Tadi itu pemandangan di universitas UWI (Universitas Waria Indonesia). Baiklah, inilah pemandangan di UI (Universitas Istri) yang sebenarnya!!
Pagi yang benar-benar cerah. Tanaman-tanaman hijau terlihat segar dan enak dipandang mata. Seorang perempuan berambut pink sedang asyik mengobrol bersama seorang temannya yang berambut kuning.
"Sakura! Lihat deh!!"
"Ada apa Ino?"
"Ini ada pemilihan buat GADIS Sampul. Kamu ikut aja!"
"Males ah. Lagian yang jadi GADIS Sampul tuh biasanya sibuk syuting, jadi nanti kecapean. Memang sih, hal itu dapat menghasilkan banyak uang..."
Saraf sensorik Itachi sangat peka terhadap kata uang (hanya saat ini saja). Dengan secepat kilat Itachi melompat ke arah Sakura.
"HUPP!!!" Itachi melompat dengan sekuat tenaga.
GUBRAK! GEDEBUG!
"Ini siapa sih!" Sakura menggerutu dengan sebal. Itachi hanya mengeluh betapa sakitnya bisul di pantatnya yang belum sembuh, dan sekarang pantatnya terbentur lantai karena efek lompatan tadi. Jadi, kesimpulannya bisul di pantat Itachi itu pecah...
"Kamu cantik banget!" Ino terpana melihat rambut indah Itachi.
"Boleh aku minta formulir GADIS Sampul? Please, aku butuh uang banget buat trip perjalananku ke Arab...Aku nyari uang sampe sini tau.."
"Kamu khan laki-laki," protes Sakura.
"Dipermak dikit udah lebih cantik dari Emma Watson kok." kata Itachi santai.
"Btw, kenapa kamu nyari uang sampai sini sih? Khan biasanya orang yang nyari uang tuh ke kantor ato ngelamar kerja." tanya Sakura.
"Sekaligus cuci mata ngeliat cewek-cewek cantik," jawab Itachi.
"Kenapa kamu bisa masuk? Khan kamu laki-laki!!" tanya Ino heran.
"Aku dandan jadi Victoria Beckham. Terus diijinin masuk deh. Malah satpamnya minta tanda tangan," kata Itachi bangga.
"Hmm...kamu punya potensi jadi GADIS Sampul!" kata Ino.
"Maksudmu?"
"Ikut aku yuk!!!!!!!!!" Ino menyeret Itachi ke ruang Make Up.
Bagaimana hasilnya yach?
Di suatu hari yang terik, Sasori menyeka keringatnya. Dia sedang berjualan sayur dan mainan di sebuah komplek perumahan elite. Saat ini sudah jam 11 siang, tapi dagangannya hanya laku setengahnya. Sasori berpikir ini pekerjaan berat. Tapi, ia harus segera berlari sekarang. Kenapa ya Sasori harus berlari?
Flashback
Sasori bingung ia akan bekerja apa. Mana mungkin kerja kantoran, soalnya ijazah SD aja gak ada. Kalo jadi dokter juga gak mungkin, soalnya pasti akan ada kejadian seperti berikut ini :
"DOK! Pasien ini harus segera dioperasi!"
"Suster, cara ngoperasi ituh gimana sich?"
Sasori tak ingin dituduh mal praktek. Sasori sempat mikir mau merampok bank, tapi gak mungkin juga karena ia tidak tau bank itu dimana. Habis Sasori selalu menabung di celengan. Tadinya dia mikir mau buka rekening di bank, tapi dia tidak bisa karena ia tidak tahu bank seperti apa dan ada dimana. Akhirnya Sasori memutuskan untuk berjualan sayur.
"Sayur!! Sayur!! Enak, seger, jualan Sasori gitu loch! Disini ada jengkol, mengkudu, pete, pepaya, terong, bayam! Memang saya pedagang sayur tapi jualan buah juga gapapa khan?" Sasori berteriak seperti itu terus sambil mengitari komplek pemerintahan. Karena para penghuni komplek yang merasa terganggu karena suara jelek nan cemprengnya Sasori, mereka memutuskan untuk keluar.
"Eh! Lihat! Penjual sayur itu cakep ya!"
"Iya! Kaya' Gaara-sama!"
"Cakep banget…"
"Lebih cakep dari Daniel Radcliffe," Mereka tidak membeli dagangan Sasori. Mereka malah memfoto Sasori, meluk-meluk Sasori n ngejar Sasori. Hanya ibu-ibu saja yang membeli sayuran. Akhirnya Sasori melarikan diri. Sekarang pun Sasori masih dikejar para ABG penghuni komplek.
End Flashback
"Cape banget, istirahat dulu ah," Sasori kembali menyeka keringatnya.
"ITU SASORI !!!! KYAAAAA!!!"
"Oh my God!!!!!!!!!" Sasori kembali berlari.
Kisame tampak lebih cerdas. Ia memakai jas dan membawa surat lamaran. Ia memang syuting fim, tapi hanya jadi ikan hiu dan honornya cuma sedikit. Kisame melamar ke sebuah kantor. Dengan mantap ia berjalan ke pintu masuk dan pergi ke ruang pimpinan kantor tersebut.
"Permisi pak, saya ingin melamar pekerjaan." kata Kisame sopan. Pimpinan kantor tersebut tampak kaget.
"Kalo mau, saya tau pekerjaan yang cocok untuk anda."
"Apa?"
"Ikut saya. Follow me! "
Pimpinan kantor tersebut mengajak Kisame ke kebun binatang yang tertulis :
DIBUTUHKAN SEEKOR IKAN HIU
BAGI YANG MAU MEMBERIKANNYA KEPADA KAMI
AKAN MENDAPAT BAYARAN SEBANYAK 15 JUTA!
"Bagaimana? Cocok khan?"
"..."
Lain Kisame, lain lagi Hidan. Ia memilih untuk menjadi pandai besi. Karena kepiawaiannya, ia banyak mendapat pelanggan dalam sehari ini. Kali ini ada seorang perempuan datang untuk memesan pisau.
"Pak Hidan, pesan pisau satu ya!"
"Oke, mau ditunggu atau diantar?"
"Ditunggu. Buatnya cuma sebentar khan?"
"Iya, tunggu bentar ya."
Hidan dengan cekatan mulai membuat pisau. Dengan lincah pisau itu dibuatnya dalam waktu yang sebentar. Hidan berniat untuk mengetes pisau itu dengan memotong bawang. Tapi karena kecerobohannya, jari Hidan terpotong oleh pisau. Jari Hidan terpotong!!
"KKKKYYYYYYYYYYYYYYYAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!Pak Hidan terluka!!!!"
"Tidak apa-apa kok bu,"
Jari Hidan utuh seperti semula tanpa diobati. Perempuan itu langsung berlari kabur.
"Gawat nihhh..."
Kakuzu terlihat bingung mau kerja apa. Karena bingung, ia bertanya pada seorang anak kecil.
"Dek, kerjaan yang bagus buat saya tuh apa ya?"
"Jadi astronot! Helm OOM tebel banget!!! Cocok!!"
"..."
Bagaimana dengan Deidara?
"Aku punya teman...ah...ah...ah..." Deidara menyanyi dengan suara cemprengnya. Karena iba, banyak orang memberi uang kepadanya. Deidara sangat senang, karena uang yang terkumpul sudah 100 ribu.
"Deidaraaa!!!!"
"Ada apa?" betapa terkejutnya Deidara. Yang memanggilnya adalah Gaara!
"Ada casting buat sinetron Intan!"
"Kok tau aku lagi butuh duit?"
"Ada deh. Pokoknya cepetan!"
"Khan bukannya yang jadi Intan tuh Naysilla Mirdad?"
"Kamu bukan yang jadi Intan!!"
"Aku jadi siapa dong?"
"Ya, jadi pemain figuran!"
"Capee dech..."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
TALK SHOW!!
Blueholic: Hai! Selamat malam!!
Itachi: Hai!
Blueholic: Siapa yang nyapa kamu! Aku nyapa yang ngebaca ini kok!
Itachi: Kalo gak ada yang baca?
Blueholic: Ya udah deh. Pertama-tama aku ngucapin makasih sebesar-besarnya sama yang udah ngereview fanfic aku. Aku seneng banget. Makasih ya. Sesuai request, aku bikin cerita bodor lagi, tapi sorry kalo ada yang menyinggung n jayuz...pokoknya makasih atas semua dukungannya! Terus kalo misalnya aku menuliskan informasi yang salah jangan lupa kasih tau aku!! hehehe.
Itachi: Oke, gimana kelanjutan dari fic ini?
Blueholic: Aku tadinya pengin bikin HJ. Deidara n HJ. Itachi, tapi kupikir lebih seru kalo Akatsuki vacation ke Arab. Khan lebih seru n lucu. Aku paling suka pas mereka nyari duit. Hahaha.
Itachi: Oke deh. Selamat tidur.
Blueholic: Baca fanfic aku terus ya!!! Jangan lupa review please!
