The Bunny Maid
Me : Hi Minna! Ini adalah fanfiction pertamaku disini. Jadi harap dimaklumi jika ada kekurangan. Kali ini aku akan membuat fanfiction Amuto.
Amu : (membaca judul) "The Bunny Maid"? jangan katakan kalau aku akan menggunakan...
Me : Benar! Kau akan menggunakan pakaian kelinci dan menjadi maid!
Amu : (shock) AKU TIDAK MAU MENGGUNAKAN PAKAIAN ITU!
Me : Ayolah Amu. Ini demi para reader. Benar kan Ikuto? Ikuto?
Ikuto : (menyeringai) Tentu saja Amu akan terlihat lebih cantik degan pakaian itu.
Me : Tenang saja. Kamu hanya akan menggunakan pakaian maid biasa. Hiasan kepalanya bukan jepit X, tapi telinga kelinci.
Amu : Syukurlah. (menghela nafas lega)
Ikuto : (menghela nafas kecewa) Shugo Chara bukan milik Miya-san. Dia hanya membuat alur cerita ini.
Summary:
Amu bekerja sebagai Maid di Anime Cafe'. Dia mempunyai segalanya. Mulai dari teman, pekerjaan dan orangtua yang terbaik. Tapi semua itu berbalik 180 setelah bertemu seorang laki-laki berambut biru dan mata warna biru malam. Temannya mengkhianatinya, dia tak menikmati pekerjaannya dan orangtuanya yang meninggal dunia. Maaf Summary-nya jelek.
Silahkan membaca.
Chapter 1: Kehidupan Amu
Amu Pov
Jam menunjukkan setengah empat sore. Sebentar lagi saatnya pulang.
'Come on, cepatlah pulang! Pelajaran ini membuatku jenuh' batinku kesal. Mataku mulai memandang ke jendela.
Dan Yosh! Akhirnya bel pulang berbunyi. Langsung kurapikan buku yng berserakan di atas meja. Setelah guru sejarah yang menyebalkan itu keluar, aku pun mengambil langkah seribu dari kelas.
Gomen! Aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Amu Hinamori. Kelas 2 SMA. Sekolah di Seiryo High School. Umurku 16 tahun. Rambutku berwarna pink, melewati bahu, dan menggunakan jepitan X di rambutku. Tinggiku 160 cm.
Aku memiliki kehidupan yang dibilang cukup baik. Ayahku seorang pengusaha yang ternama di Jepang. Ibuku seorang aktris terkenal. Aku memiliki adik perempuan bernama berumur 8 tahun.
Teman-temanku pun sangat baik. Aku tergabung dalam sebuah group bernama 'Guardian'. Group itu adalah group yang semua anggotanya memiliki Shugo Chara atau Guardian Characters. Anggota sekaligus sahabat-sahabatku adalah Hotori Tadase (King), Mashiro Rima(Queen), Fujisaki Nagihiko (Jack), Yuiki Yaya (Ace), Souma Kukai (1), Kairi Sanjo (2), Fujisaki Nadeshiko (3). Mereka adalah sahabat terbaikku!
Dan aku memiliki satu rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain (kecuali Rima, Nagihiko dan Nadeshiko), yaitu aku adalah seorang maid di sebuah Cafe' bernama Anime Cafe'. Cafe tersebut milik keluarga Fujisaki (keluarga Nadeshiko dan Nagihiko). Nama Cafe' ini diusulkan oleh Nadeshiko yang sorang Anime Lovers. Dan karena namanya Anime Cafe', ada tanggal-tanggal tertentu yang mengharuskan semua pegawainya menggunakan pakaian tertentu. Hari biasa aku menggunakan pakaian maid berwarna pink dengan apron berwarna putih (seperti pakaian Alice di Alice in Wonderland). Aku sangat menikmati pekerjaanku ini. Setiap hhari aku bekerja dari jam lima sore sampai jam 10 malam. Memang waktu kerja yang sedikit. Tetapi apa boleh buat.
Aku sudah tiba di depan Anime Cafe'. Aku langsung masuk ke dalam. Di dalam kedua temanku Rikka Hiiragi dan Lulu De Morselle sudah berada di posisi mereka. Rikka sudah berada di belakang kasir. Sedangkan Lulu baru saja masuk ke dapur. "Amu-senpai, akhirnya kau datang!" Rikka mulai menunjukkan wajah cerianya. Aku hanya tersenyum dan langsung menuju lukoer mulikku untuk berganti pakaian.
Toko sudah dibuka. Aku sudah mengenakan pakaian maid yang sering kugunakan. Dengan senang hati aku melayani para tamu yang datang. Rikka memasang senyumannya selama melayani para tamu. Dan kudengar suara Lulu yang bersiul dengan riang dari dapur.
Akhirnya pekerjaaanku selesai sudah. Kuganti pakaianku dengan pakaian sekolahku. Di ruang loker Rikka dan Lulu juga mengganti pakaian mereka. "Amu, besok adalah hari Usagi. Kita harus menggunakan telinga kelinci di kepala kita" Lulu memperhatikanku dengan antusias. Jujur saja, aku kurang berminat dengan hari Usagi besok. "Aku suka hari Usagi! Amu-senpai juga kan?" tanya Rikka ceria. Wajahku mulai gugup "I,iya. Kupikir begitu" jawabku seadanya.
Hari sudah bertambah gelap. Aku erjalan sendirian menuju rumahku. Sejenak kulihat langit malam. Di langit bertaburan bintang dan dihiasi bulan sabit. Aku tersenyum dan langsung berjalan dengan ceria menuju rumahku.
Me : Itulah Chapter 1. Semoga kalian suka.
Amu : Cukup bagus.
Ikuto : Kapan aku mucul?
Me : Chapter depan bersama Utau.
Ikuto : Bagus. (menyeringai)
Amu : Uh, singkirkan seringai menyebalkan itu dari wajahmu!
Me : Sudah jangan ribut. Please R&R! Pendapat kalin sangat berharga bagiku. Dan sorry karena aku menulis cerita ini dalam bahasa Indonesia. Kepalaku pusing jika harus mengartikannya begini-begitu. Sampai jumpa di Chapter selanjutnya. See You!
