Disclaimer: seluruh tokoh milik keluarga dan agensi masing-masing. Tidak mengambil keuntungan apapun dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk senang-senang
Pair: Taehyung/Jungkook
Genre: Angst/General
Selamat membaca...
.
—Bitter Coffe, Bitter Life—
.
Kau hirup bau kopi yang memabukkan, lalu dihisap perlahan.
Uap panasnya menyeruak ke luar dari cawan putih. Bergumul di udara hingga terhempas ke berbagai arah. Tak lagi kembali. Tak lagi masuk ke dalam wadah. Hilang sudah bak ditelan bumi. Rasanya pahit—sepahit perjalanan hidup; tak ada lagi rasa manis yang menjalar di lidah, yang tersisa hanyalah rasa panas dan hambar. Tidak ada.
Dihisap lagi, walau perlahan tetap terasa membakar permukaan mulut. Panas, uapnya masih berkumpul. Kopi tersisa setengah. Lelaki itu menaruh cawan di atas meja. Merentangkan kedua tangan sejenak; merefleksikan pikiran dari kepahitan hidup. Ia bersiul sejenak, menatap langit-langit kedai yang terlihat tua—atap kayu telah dimakan rayap.
Kim Taehyung ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan duduk tergugu di atas kursi goyang, dengan mata menatap ke atas, tumbuh janggut, rambut memutih. Ditemani secangkir kopi yang pahit—atau mungkin segelas wine. Namun ia memilih kopi (terlebih kopi hitam). Untuk merasakan afeksi dalam diri yang—sesungguhnya sudah terasa hampa.
Hampa, hambar, semua terasa tidak bermakna. Tidak ada lagi kehidupan. Yang tersisa hanyalah kenangan yang tak berujung; susah tuk dilupakan. Putung rokok dihisap, lalu menguar zat nikotin yang—mulai merambat merayap pada udara; mencemari oksigen dengan bahan-bahan kimia yang tidak bagus untuk kesehatan tubuh.
"Kenapa kau suka kopi? Bukankah—itu pahit?"
"Memang, hidupku sudah pahit sejak dulu."
Laki-laki yang bertanya itu; Jeon Jungkook—kembali menatap Taehyung yang amat tenang menyicip kopi hitam, "Bukankah lebih baik membuat hidup terasa manis? Sesekali, coba kau minum susu coklat."
"Sekali pahit, tetaplah pahit."
Ucapan Taehyung tak dapat dibantah. Jungkook hanya diam memperhatikan. Ia tak akan mengungkit tentang kopi dan kepahitan lagi.
Ya, tidak akan.
"Sudah kukatakan, hidupku memang pahit sejak dulu." Taehyung kembali berucap. Terkekeh sejenak menatap langit-langit kedai.
Pahit. Hambar. Tak bermakna.
Sudah beberapa kali dicoba—membuat afiliasi, merasakan sesuatu yang manis. Percuma saja, rasanya kembali pahit. Taehyung merasa terkucilkan; alienasi pada diri sendiri.
"Bodoh. Kalau saja aku datang lebih awal untuk menjemputnya, pastilah Jungkook ada di sini. Merasakan manisnya kopi hitam. Bersama."
Kekehan ringan terdengar. Taehyung bermonolog, "Maaf Jungkook. Hidupku memang sudah pahit."
Kopi hitam tak akan pernah terasa manis di mulut. Akan selalu terasa pahit—sepahit perjalanan hidup.
.
Selesai
—Tangerang, 26 April 2018 - 20:57 PM—
A/N: saya tidak tahu ini apa. hanya karangan abal yang diketik ketika bosan
