Halo…………………
Ini fanfic ke-2 Me-Chan 'n fanfic tragedy Me-Chan yang pertama!!! (senyam-senyum kayak orgil)
BTW, selamat menikami, eh, maksudnya menikmati…!!!
The Sad Day
Suatu malam…
"Ah, sudah malam, sebaiknya aku segera pulang. Kelihatannya akan turun hujan. Tapi untung aku bawa payung lipat." Kata Mamori memecah kesunyian malam.
"Apa kau tidak takut pulang sendirian, manager sialan?" tanya Hiruma.
"Mau apa lagi. Aku harus segera pulang. Oh ya, kalau sudah selesai, jangan lupa kunci pintunya." pesan Mamori sambil bersiap-siap keluar.
Saat berada di ambang pintu(?) ruang klub, Mamori mandengar suara laptop yamg ditutup dengan sangat kasar dan keras (sayang banget ntu laptop).
"Kau juga mau pulang?"
"Aku akan mengantarmu sampai rumah, manager sialan." Jawaban Hiruma itu sukses membuat Mamori blushing.
Di jalan yang sepi…
BRRRREEEEEESSSSS………………………..
Hujan turun dengat amat sangat deras ditambah dengan si petir yang lagi balapan sama si guntur. Mamori ingat kalau dia membawa payung. Dia langsung membuka payungnya.
"Sini, biar aku yang bawa payungnya." Kata Hiruma yang sedari tadi membungkuk berusaha untuk tetap berada di bawah payung Mamori (secara, Hiruma kan lebih tinggi daripada Mamori).
Ctrarrrrrrrrr………..
Jduarrrrrrrrrr…………….
"Kyaaaaaaaaaaa……." jerit Mamori yang kaget akan suara tersebut. Dan selidik punya selidik, bunyi guntur tersebut membuat Mamori tanpa sengaja memegang lengan Hiruma dengan erat.
"Hei manager sialan, kenapa kamu jerit-jerit kayak gitu hah. Ingat, ini jam setengah sebelas malam. Suaramu itu kayak monster tauk!!!" kata Hiruma sewot.
"Maaf Hiruma. Tadi aku benar-benar kaget." Jawab Mamori sambil –hampir- menangis.
"Ah sudahlah…"
Di perempatan…
Entah kenapa, tiba-tiba Mamori merasa ada yang menarik tubuhnya…
"Hei, kau kenapa?" tanya Hiruma yang heran dengan gerak-gerik tubuh Mamori.
Tiba-tiba Mamori menyebrangi perempatan itu…
Padahal, pada saat itu ada truk yang melintas…
"Awas!!"
Hiruma dengan sigap mendorong badan Mamori, tapi…
Bruak…….
Truk tersebut tidak jadi menabrak Mamori, tapi tubuh Hiruma-lah yang tertabrak…
Darah segar bercucuran membasahi jalan yang sudah basah karena air hujan…
Karena dorongan Hiruma tadi, Mamori selamat, tapi, kepala Mamori terbentur pinggir trotoar. Darah segar bercucuran di kepala Mamori.
To be Continued…
Maap ya,, pendek banget Hiks, Hiks (nangis plus pundung di pojokan)
Maap juga klo ada mistype…
But, review sangat diharapkan…
Bagi yang baca, review ya… Khu… Khu…Khu…
