Chapter 1 : Pulang kembali
Anime or Manga : Fairy Tail
Disclaimer : Hiro Mashima
Pairing : Natsu x Lucy, and more..
Genre : Action, Romance, School
Rated : T
Warning : AU, Gaje, OOC, Typo, dan sebagainya
Summary : Natsu, anak SMP yang kalah taruhan setelah pertandingan sihir di sekolahnya dan harus keluar sekolah akibat taruhannya sendiri. Dia pun pergi ke negeri seberang untuk berlatih keras selama 3 tahun dan meninggalkan semua temannya. Setelah berlatih 3 tahun Natsu akhirnya pulang ke tanah kelahirannya, tapi dianggap sudah mati. Apa yang sebenarnya terjadi ? dan apa tujuan Natsu kembali ke negerinya ?/" Apa kau Natsu Dragneel yang merantau 3 tahun yang lalu ?"/ " Kenapa kau memberikan sihirmu ke orang yang baru kau kenal ?". ( gak pandai bikin summary...)
.
.
Suara pesawat yang lepas landas dan orang yang menjemput seseorang memenuhi telinga pemuda bersurai pink. Natsu, nama dari pemuda bersurai pink itu. Ia pun menuju pintu keluar bandara dan mencari kendaraan untuk menuju tujuannya.
Natsu menemukan sebuah taksi dan memasukinya. " Menuju ke jalan Magnolia nomor 777" ucap Natsu. " Baiklah anak muda"
Dalam perjalanan Natsu hanya melihat pemandangan kota yang sudah berubah sejak 3 tahun yang lalu.
" Apa kau orang baru disini ?" Tanya sopir taksi. " Tidak, aku hanya habis merantau dari negeri seberang" jawab Natsu.
" Apa tujuanmu kembali dari perantauanmu ?"
" Hanya mencari suasana baru dan rindu dengan kota asalku" kata Natsu sambil menoleh ke luar jendela. Dalam waktu 1 jam Natsu sudah sampai di tujuannya.
" terima kasih pak, ini uangnya" Natsu memberikan uang disertai senyuman.
' sungguh anak muda yang ramah' batin supir taksi
Sekarang Natsu berada di depan rumah yang dulu nya ia dan kakaknya tempati. Rumah Natsu cukup luas dan besar.
" sudah 3 tahun kah ? Tidak terasa sudah selama itu" gumam Natsu dengan menatap rumahnya yang sudah ketinggalan zaman dari rumah sekarang ini.
Saat ini Natsu berumur 17 tahun dan memulai perantauan atau bisa juga disebut latihan yang sangat keras pada umur 14 tahun. Natsu sekarang memiliki daya tarik yang cukup tinggi di kalangan gadis-gadis, yang dulunya Natsu mengenakan kacamata. Sekarang sudah tidak dan diganti dengan syal yang didapatkan dari latihannya.
" yosh, sepertinya aku harus bersih-bersih mulai dari sekarang" Natsu mulai bersemangat. Ia tidak menggunakan jasa bersih-bersih karena uangnya sekarang tinggal sedikit, sekitar 500.000 jewel untuk 1 bulan. Itu jumlah yang sedikit untuk pemuda bersyal kotak-kotak itu.
Dalam waktu 4 jam Natsu sudah berhasil membersihkan ruang tamu, kamar mandi, kamar tidur dan sebagian yang penting. Yang tidak penting dibersihkan besok, karena Natsu sudah hampir mencapai batasnya dan Perut Natsu mulai megeluarkan alarm yang pertanda sudah waktunya makan.
" aku harus beli makanan" gumam Natsu sambil mencari rumah makan yang sudah buka.
" sepertinya disitu enak" Natsu menuju ke rumah makan yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
Saat Natsu sudah dekat dengan rumah makan itu, ia melihat keributan dan mendekatinya." pergilah dari sini dasar gelandangan!" bentak yang punya rumah makan.
" iya-iya, tidak perlu membentakpun aku sudah tau" laki-laki berambut kuning itu pergi sambil memegangi perutnya yang lapar.
Natsu yang melihat itu merasa kasihan dan menyusul laki-laki tersebut. " tunggu Nii-San, berapa hari kau belum makan ?" Natsu bertanya seperti itu karena ia tahu rasa sakit belum makan 2 hari bahkan sampai 4 hari dikarenakan latihannya yang begitu keras.
" sekitar 2 hari yang lalu" jawab laki-laki itu. " bagaimana kalau makan bersamaku ? aku yang bayar" tawar Natsu.
" baiklah dan terima kasih". ucap laki-laki itu dengan tersenyum.
selesai makan, Natsu membayar makanannya dan mulai berbicara dengan laki-laki itu. " ngomong-ngomong namamu siapa dan apa kau penduduk asli disini?" tanya Natsu.
" namaku Laxus dan ya, aku penduduk asli disini" jawab Laxus.
Natsu mulai berpikir. ' hari pertama sekolah kurang 4 hari, uang tinggal 380.000 jewel, dan akhir bulan tinggal 10 hari lagi. Itu cukup'. " hei Laxus-san kenapa kau bisa kehabisan uang di saat seperti ini ?" tanya Natsu.
" karena sekolah saat ini mengalami libur panjang jadi aku tidak mendapatkan bayaran apapun dan kerja sambilanku mulai sepi" jawab Laxus dengan nada sedih.
" oh, jadi kau pengajar dan apa kerja sambilanmu ?" tanya Natsu. " aku sebagai tour guide di kota ini" balas Laxus.
Setelah mendengar jawaban Laxus, Natsu merasa senang karena orang yang dia cari-cari ada di depannya. " sungguh keberuntungan yang menyenangkan" ucap Natsu tiba-tiba. " apa maksudmu ?" tanya Laxus bingung.
" aku sedang mencari tour guide untuk mengenalkanku ke kota yang sudah lama aku tinggalkan" jawaban Natsu membuat Laxus kaget, Laxus kira anak ini berasal dari sini. Ternyata tidak.
" Hmm, baiklah dan kau tidak perlu membayarku. Cukup dengan mengajakku makan saat waktunya makan. Ngomong-ngomong namamu siapa dan apa maksud dengan kota yang sudah kau tinggalkan ?" Pertanyaan Laxus membuat Natsu harus bercerita tentang masa lalunya.
" Namaku Natsu Dragneel dan membutuhkan waktu yang lama untuk menceritakan hal itu. Bagaimana kalau kita bicara di rumahku saja ?" Jawaban Natsu membuat Laxus kaget.
' nama yang sama seperti anak itu, mungkinkah...' pikir Laxus.
" Baiklah, lagipula ini hampir hujan" balas Laxus
Saat mereka tiba di rumah Natsu hujan pun mulai turun. " Tunggulah disini aku akan mengambilkan camilan dan anggap saja rumah sendiri" kata Natsu
' sungguh rumah yang cukup besar dan apalagi rumah ini dulunya adalah rumah kakak beradik Dragneel' Laxus mulai berpikir serius.
' Tunggu dulu... Tadi kata anak itu namanya Natsu dan tinggal disini, jangan-jangan... Tapi itu tidak mungkin karena dia sudah meninggal 1 tahun yang lalu. Mungkin aku harus bertanya' Laxus tidak sanggup mencari titik terang dari pemikirannya sendiri dan memberanikan untuk bertanya.
" Ini, silahkan dihabiskan" ucap Natsu sambil meletakkan teh hangat dan biskuit yang banyak.
" Ano, tadi kau bilang namamu Natsu Dragneel kan ?" Tanya Laxus memastikan
" Ya namaku Natsu Dragneel. Memang kenapa ?" Balas Natsu dengan tatapan bingung.
" Dulu ada siswa yang bernama sepertimu dia cukup berbakat untuk anak berusia 14 tahun dan menempati posisi pertama di seangkatannya, tapi hal itu tidak berlangsung lama. Saat pertandingan tahun keduanya dia memasang taruhan saat pertandingan final-"
" Anoo, maaf menyela" Natsu mengangkat tangan kanannya seperti orang yang bertanya. " Apa boleh taruhan saat pertandingan ?" Lanjut Natsu.
" Bila saat final itu boleh saja. Dan taruhan anak itu dan lawannya adalah yang kalah harus meninggalkan sekolah" jawab Laxus.
" Apa anak itu menang ?" Tanya Natsu penasaran.
" Tidak, anak itu dikalahkan dan hampir kehilangan seluruh sihirnya, karena menggunakan sihir hitam yang belum sempat ia kuasai. Entah itu keinginannya sendiri atau tidak saat menggunakan sihir itu. Tapi menurutku, sihir itu keluar karena keinginan untuk mengalahkan lawannya" jelas Laxus.
" Apa anak itu selamat ?" Tanya Natsu.
" Anak itu selamat dan setelah itu dia harus keluar sekolah karena taruhannya sendiri. Tapi 2 tahun kemudian setelah pertandingan, ada kabar yang menyatakan bahwa anak itu meninggal dunia karena terbunuh saat merantau di negeri orang" jelas Laxus.
" Apa kau percaya tentang kabar itu ?" Tanya Natsu.
" tadinya aku mau tidak percaya, bagaimana mungkin anak sekuat itu bisa terbunuh. Tapi saat aku tahu bahwa negeri yang ia tinggali adalah negeri Alvarez, aku jadi percaya tentang kabar itu" jawab Laxus.
" Memangnya ada apa tentang negeri itu ?" Tanya Natsu.
" Negeri itu merupakan negeri yang sangat keras kehidupannya jadi tidak heran bila dia bisa terbunuh di negeri itu" jelas Laxus.
" Jadi, apa hubungan anak itu denganku ?" Tanya Natsu.
" Maaf aku jadi menceritakan hal yang membosankan. Jadi pertanyaanku adalah, apa kau Natsu Dragneel yang merantau 3 tahun yang lalu ?" Tanya Laxus dengan wajah yang serius.
" Bukan, aku hanya remaja yang kebetulan kembali ke kampung halamanku setelah 3 tahun dan bagaimana bisa seseorang bisa hidup lagi setelah mati" jawab Natsu santai.
" Benar juga, bagiamana bisa orang yang mati hidup lagi, tapi kukira kau Natsu Dragneel yang itu, ternyata bukan ya ? Ya sudahlah" jawab kecewa Laxus, lalu meminum minuman yang diberikan Natsu karena terlalu lama bercerita.
" Maaf mengecewakan ekspetasimu ya Laxus-san" jawab Natsu dengan sedikit tertawa.
" Tenang saja, lagipula aku hanya penasaran" jawab Laxus sambil memakan camilan.
' Maaf Laxus-san aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya tentangku kepadamu karena aku sudah janji dengan kakakku' batin Natsu dengan wajah sedikit sedih.
" oh iya Laxus-san, mengapa kau berfikiran bahwa aku itu Natsu Dragneel yang itu ?" Natsu mulai penasaran
" Mungkin karena kalian mirip" jawab Laxus singkat.
" Mirip ?" tanya Natsu dengan wajah kebingungan.
" iya, kalian cukup mirip. Aku masih bisa mengingatnya, anak itu mempunyai rambut berwarna pink, sorot mata yang tajam, aura sihir yang cukup luar biasa, dan dia adalah dragon slayer" jelas Laxus
" Dari penjelasanmu itu Laxus, darimana yang mirip denganku ?" tanya Natsu sweatdrop.
" Rambut. Kalian mempunyai warna rambut yang sama, lalu sorot mata. Sorot matamu juga tajam, yang membedakanmu darinya hanyalah aura sihir, bukan dragon slayer, dia memakai kacamata, dan yang terakhir. Dia juga tinggal disini dulunya, bagaimana bisa kau menempati rumah ini Natsu ?" jelas Laxus dan satu pertanyaan terakhir.
" Aku membeli rumah ini dari sebuah web yang menjual rumah yang lumayan ketinggalan zaman, aku membelinya karena harganya murah dan seperti rumah impianku. Makanya aku beli" jawab Natsu.
" ternyata kau anaknya orang yang kaya ya" kata Laxus.
" Tidak, aku sejak kecil mempunyai impian untuk membeli rumah sendiri sebelum umur 20 tahun" terang Natsu dan Laxus menggangguk saja.
" Oh iya, apa yang mau kau ceritakan Dragneel-kun ?" Tanya Laxus.
" Panggil aku Natsu saja, hmm lain kali saja. Aku mau beristirahat" jawab Natsu disertai menguap.
" baiklah, tapi sebelum itu. Natsu aku hanya bisa memandumu selama 2 hari, jadi hanya bisa sampai lusa" jelas Laxus.
" Itu sudah cukup, Laxus-san. Terima kasih" balas Natsu.
" Tidak Natsu, seharusnya aku yang harus berterima kasih. Terima kasih Natsu dan silahkan beristirahat, aku mau pulang dulu dan panggil aku 'Laxus' saja." jawab Laxus sambil melenggangkan kakinya menuju pintu keluar.
" Baiklah Laxus, besok bertemu di rumah makan yang tadi saja. Jam 10 pagi, jangan lupa" teriak Natsu dari dalam rumahnya dan disahuti Laxus dengan lambaian tangan.
Esoknya mereka bertemu di tempat yang dijanjikan dan mulai berkeliling kota sampai malam. Dan hari ini atau hari terakhir memandu, Natsu dijanjikan oleh Laxus bahwa di hari terakhir dia akan dibawa menuju pelosok kota Magnolia.
Saat ini mereka sudah sampai di kawasan yang cukup berbahaya di kota Magnolia. Meskipun kawasannya cukup berbahaya, hal itu tidak dapat melunturkan rasa penasaran Natsu. Karena tempat pelosok itu dulunya tempat Natsu bermain dan berlatih, sebelum tempat itu menjadi kawasan yang berbahaya di Magnolia.
" Kita sudah sampai Natsu, jangan lengah dan tetap dibelakangku. Dan satu hal lagi.." kata Laxus.
" apa lagi, Laxus ?" tanya Natsu sweatdrop. Karena dari tadi Laxus sudah berbicara banyak hal tentang daerah itu, entah itu berbahanya, bagusnya, dan apa saja yang ada disana. Natsu sudah bosan mendengar hal itu.
" silahkan menikmati hari wisata terakhirmu di tempat berbahaya" kata Laxus disertai senyuman, Natsu hanya menggangguk-angguk saja. Mereka pun berkeliling sampai sore di tempat tersebut karena kawasannya cukup luas.
" Natsu tunggu sebentar, aku mau beli makanan untuk kita. Tunggulah disini" hanya dijawab dengan anggukan oleh Natsu. Tidak lama seseorang datang….
" cepat sekali Laxus" kata Natsu, saat Natsu menoleh ternyata itu adalah sekumpulan orang asing yang berjumlah 6 orang dengan aura sihir yang cukup besar. ' sial, sepertinya aku harus meladeni mereka' batin Natsu.
" yo Nii-San, maukah kau ikut kami sebentar" ajak orang itu, mau tidak mau Natsu menuruti orang itu dan dibawa ke tempat yang sepi dengan orang.
" berikan semua uang dan barangmu jika kau tidak mau terluka" perintah orang itu.
" uangku sudah habis dan barang yang kupunya hanyalah syal ini" kata Natsu sambil menunjukkan syalnya.
" geledah dia, bila tidak ada apapun. Hajar dia" dijawab anggukan oleh teman-temannya.
" tidak ada apapun bos" kata orang setelah menggeledah Natsu.
" hajar dia" tidak lama setelah perintah itu turun, Natsu merasakan pukulan yang cukup keras di perutnya dan membuat Natsu tersentak kebelakang. Setelah itu mereka menghajar Natsu habis-habisan.
' sial, kalau begini terus aku bisa mati. Tapi aku sudah janji dengan kakak tidak boleh menggunakan kekuatanku selama seminggu bila ditempat baru. Sial sial sial' batin Natsu. Tiba-tiba semua serangan berhenti dan saat Natsu melihat, ada kekuatan sihir dikumpulkan dengan besar dan membentuk sebuah bola.
' maafkan aku kak, sepertinya aku harus melanggar janjiku sendiri' saat Natsu hampir mengeluarkan sihirnya. Tiba-tiba datang seseorang dengan kekuatan sihir yang cukup menakutkan.
" apa yang telah kalian lakukan hingga membuat turisku babak belur ?" tanya Laxus meskipun keadaan di TKP sudah jelas bahwa terjadi perampokan.
" kami hanya bermain yang tidak punya apa-apa akan dihajar" orang itu melemparkan sihir berbentuk tombak dan dilemparkan ke Laxus, sedangkan Laxus hanya diam saja.
" hahahaha, dasar orang bodoh" tawa orang yang melempar tombak.
" siapa yang kau sebut orang bodoh ?" tatap Laxus dengan mata yang tajam.
" tidak mungkin, padahal tadi kena telak" ucap sambil tidak percaya dengan yang dilihatnya.
" sekarang giliranku" Laxus mengeluarkan sihir petir, lalu dijadikan sebuah tombak. " terima ini" Laxus melempar tombak petir itu, tapi saat hampir mengenai orang itu. Sihir Laxus tiba-tiba lenyap. " apa yang sebenarnya terjadi ?"
Laxus mencoba mengeluarkan sihir tombak seperti sebelumnya tapi tidak bisa. Yang keluar hanya aura sihir Laxus saja. Terlebih lagi badan Laxus hampir tidak bisa digerakkan. " fiuuh, akhirnya selesai juga. Untung saja kalian paham situasi dan kau" orang itu menunjuk Laxus.
" kau mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi. Bagaimana bisa sihirmu menghilang dan tubuh yang hampir tidak bisa digerakkan. Itu semua terjadi berkat anak buahku, 3 orang menggunakan sihir penyegel dan 2 orang menggunakan sihir mengunci pergerakan. Karena itulah kau tidak bisa menggerakkan tubuhmu dan tidak bisa mengeluarkan sihirmu" ucap sang pimpinan berandalan sembari berjalan mendekati Laxus.
" dengan ini aku bisa menghajarmu sepuasku" dia mulai memukul dan menendang Laxus.
Laxus tidak percaya dengan apa yang terjadi, bagaimana bisa dia terjebak dengan trik murahan seperti ini. ' sial, aku tadi terbawa emosi jadi aku tidak bisa menganilisa keadaan, satu-satunya cara untuk selamat hanya menggunakan cara itu. Baiklah sepertinya tidak ada pilihan lain' Laxus berpikir bagaimana mereka berdua bisa selamat dari hal ini.
" aku tidak mungkin berakhir disini" Laxus mengeluarkan kekuatan sihir yang dahsyat dan mulai bangkit ,hingga membuat sang pimpinan berandalan berhenti menghajarnya.
" oi tingkatkan lagi sihirnya" perintah si pimpinan dan segera di respon oleh anak buahnya.
Saat ini Laxus berdiri dengan mengeluarkan kekuatan sihir yang dahsyat. " meskipun kau mengeluarkan kekuatan seperti itu, kau tidak akan bisa mengeluarkan serangan sihirmu. Dan terima ini" si bos berandalan mengeluarkan bola sihir berdiameter 1 meter.
Whuss… Doom….
Tercipta kepulan asap yang membumbung tinggi, tidak lama kepulan asap itu menghilang perlahan dan menampakkan siluet seorang bocah.
"Kenapa kau memberikan sihirmu ke orang yang baru kau kenal ? Orang itu bisa saja menyalahgunakannya dan berbuat kejahatan. Kenapa Laxus ? Kenapa ?" teriak Natsu ke Laxus yang sudah tergeletak tak berdaya di belakang Natsu.
"Aku tau kau itu anak yang baik dan sihir itu akan menghilang setelah kau pakai. Kecuali jika kau adalah dragon slayer maka itu akan menjadi kemampuanmu sendiri dan tak akan hilang" papar Laxus ditengah kondisi yang cukup kritis.
'aku baru tau kalau dragon slayer mempunyai kemampuan seperti itu' batin Natsu serta kaget dengan penjelasan Laxus.
"Apa yang terjadi ?" Tanya boss berandalan panik.
"Laxus memberikan sihirnya kepadaku sebelum bola sihirmu mengenainya, lalu aku menuju Laxus untuk menghilangkan bola sihir itu dan sialnya aku hanya bisa menghilangkan seperempat kekuatan bola sihir itu….. Akan kuhajar kalian semua" ucap Natsu dengan tatapan yang sangat tajam seakan bisa membunuh orang hanya dengan tatapannya dan dengan nada amat marah.
"Omong kosong, kau tidak mungkin bisa menghajar kami semua" sebelum menyelesaikan kalimatnya, lutut Natsu sudah berada di depan wajahnya.
" Kau banyak bicara" ucap Natsu dengan nada pelan, lalu lutut Natsu dialiri petir dan menendang boss itu.
Darr...Whoossh…Doom….
Boss tersebut menghantam bangunan dibelakangnya hingga bangunan tersebut hancur. "sialan kau" teriak anak buahnya.
Natsu mengaliri tubuhnya dengan petir dan mereka mulai maju ke arah Natsu. Melihat itu Natsu hanya mempertinggi tekanan sihirnya Dan berharap mereka menyerah. Tapi ternyata tidak, Natsu mulai menghajar mereka. Dia menendang orang pertama dengan sangat keras hingga seperti ada yang patah.
lalu menuju ke orang kedua dan langsung memukul kepalanya hingga terlempar setinggi 3 meter. saat hampir mencapai tanah, Natsu langsung menendangnya ke arah orang ketiga yang sedang menyiapkan sihir lalu mereka berdua terpental jauh dan menghantam toko-tokoan.
Sedangkan sisanya sudah selesai menyiapkan sihir yang cukup kuat untuk membunuh orang biasa, dan mengarahkan ke Natsu.
Doom..Darr…
"Apa berhasil ?" Tanya satu sama lain.
"Tentu saja tidak" Natsu mengarahkan tangan kirinya selaras dari arah sihir itu, yang artinya dia sudah menahan sihir itu dan tidak terluka sama sekali. Hanya tergores sedikit ditelapak tangannya.
Natsu langsung membentuk tangannya seperti pistol, lalu menembakan sihir petir yang berupa peluru senapan dengan beruntun hingga mereka pingsan.
"Sepertinya sudah berakhir dan untung saja aku tidak menggunakan sihirku sendiri" ucap Natsu melihat ke langit, lalu berlari menuju Laxus.
"Sudah kuduga kau bukan anak biasa dan kau berhutang penjelasan tentang kemampuan bertarungmu serta siapa dirimu sebenarnya" ucap Laxus lalu pingsan.
"baiklah akan kujelaskan semuanya tentang diriku ini" ucap Natsu pelan dan mulai membawa Laxus ke kediaman Dragneel.
To Be Continue...
Yo minna-san, saya author baru alias newbie jadi maaf kalo ceritanya gak nyambung dan alurnya terlalu cepat+bahasa yang kurang rapi . Review ya + terima kritik dan saran yang membangun. see you in next chap...
