Thazt © Present

-Short Story Series :: When Romance Meets Destiny-

[Jung Yunho] [Kim Jaejoong]

Parental Guide 13

Fluff-Romance-Drama

AU

—-

Happy Reading!

—-

Yunho terdiam menatap wanita pujaan hatinya selama hampir 3 tahun belakangan ini ia puja dan cintai secara diam-diam kini berdiri di atas altar bersama laki-laki yang kini sudah sah di mata hukum dan agama menjadi suami wanita nya itu.

Hatinya teriris kenyataan pahit yang baru saja ia saksikan beberapa menit yang lalu.

Wanita nya. Wanita yang ia cintai kini telah menjadi milik laki-laki lain. Bukan miliknya.

Salahnya memang, berpikir bahwa wanita nya itu juga menyukainya selama ini dan dirinya pun tak buru-buru mengungkapkan cinta nya. Kepercayaan dirinya justru membuatnya berada dalam kenyataan ini.

"Kepada Jung Yunho-ssi dipersilahkan," Yunho melempar senyum nya pada wanita nya yang juga tersenyum lembut ke arahnya. Tubuh tegapnya yang terbalut jas, bangkit dari kursi dan berjalan menuju panggung kecil yang telah dipersiapkan.

Inilah lainnya yang paling menyakitkan untuk Yunho. Dimana ia harus menyanyikan lagu untuk wanita nya, sementara dirinya sedang bergelut dengan kesedihan yang sungguh menyakitkan.

o- W -o

3 Bulan berlalu semenjak hari pernikahan wanita nya itu dan Yunho sama sekali belum bisa melupakan nya. Tentu saja. Wanita itu sudah tiga tahun mengisi relung hatinya. Tak mungkin melupakannya semudah membalikkan telapak tangan.

"Yo~ Lupakan saja dia, Yunho!" Tepukan Yoochun –salah satu orang yang mengetahui masalahnya- membuat Yunho hampir saja menumpahkan wine nya. Saat ini ia dan Yoochun sedang berada di bar di salah satu diskotik.

"Jika semudah itu melupakannya aku akan segera bisa melupakannya," Balas Yunho sarkastis pada sahabatnya itu.

"Ayolah, kau saja yang tak mau melupakan wanita itu." Tak mau kalah, Yoochun balas menyerang Yunho. Sahabat nya ini perlu ditarik kembali ke dunia nyata. "Carilah wanita lain."

Yunho meneguk gelas wine nya yang ke tiga, "Kau pikir mudah, huh? Aku bukan orang yang tertarik hanya dari bentuk badan mereka seperti mu, Park Yoochun," ujar Yunho sinis sekaligus mengejek.

"Tsk.. Tsk.. Tsk..," decak Yoochun sedikit kesal dengan penuturan sahabat nya yang masih dalam keadaan berduka itu. "Sayangnya, kata-kata mu itu benar. Jika tidak, aku sudah menghabisimu saat ini juga."

"Heh." Yunho mendengus, "Sana! Pergilah! Jangan menganggu ku lagi!" usir nya. Malas sekali rasanya harus berdebat dengan Yoochun.

"Sesuka mu saja." Yoochun menepuk pundak sahabatnya itu, meskipun ia khawatir dengan Yunho, tapi jika Yunho tak ingin diganggu, maka ia harus pergi. "Telpon saja aku jika kau butuh." Yunho hanya mengangguk dan kembali meneguk wine nya.

o- R –o

Entah sudah berapa lama, Yunho terdiam di tempatnya tanpa bergerak sedikitpun. Yang ia lakukan hanya meghela nafas. Gelas wine yang kosong entah dari kapan tak pernah ia sentuh. Hanya berdiri di atas meja menemani kesendirian Yunho.

"Api! Api! Cepat, alat pemadamnya!" Seruan kaget sang bartender yang sedang bereksperimen sendiri dengan menggunakan api yang sekarang malah berkobar membakar sesuatu membuat Yunho memandangi sang bartender.

"Nyaris saja," ujar sang bartender lega.

Krriiiiingggggg!

Bunyi alarm kebakaran dan disusul dengan turun nya air dari atas langsung membuat panik pengunjung yang berada di dalam diskotik.

Tapi Yunho tidak. Ia hanya bangun dari kursi dan berdiri di samping meja bar. Membiarkan air membasahi tubuhnya dan mungkin juga hatinya yang terasa kering.

o- M –o

Yunho membuka matanya, merasakan tak ada tetesan air yang mengenai tubuhnya sementara ia masih mendengar air di sekelilingnya.

Sebuah payung berwarna kuning menyapa penglihatan Yunho. Penasaran. Yunho perlahan menurunkan kepalanya hingga matanya menemukan sesosok laki-laki berdiri di sampingnya. Memegang ganggang payung yang melindungi mereka berdua dari tetesan air.

... Yunho tersenyum. Senyuman pertama yang berasal dari hatinya dalam 3 bulan terakhir.

o- D –o

Another Side.

"Hyung! Jaejoong hyung!" laki-laki bernama Jaejoong yang dipanggil oleh seorang laki-laki lainnya yang tentu saja lebih muda darinya itu menoleh. "Mau kemana, hyung?"

"Aku ingin pergi minum sebentar, Junsu" ujarnya.

"Ohh," Junsu mengerti maksud hyung nya itu. "Have fun, hyung."

Jaejoong terkekeh pelan, "Have fun apanya, huh? Minum sendiri ini juga," ujarnya santai.

Lagi-lagi Junsu mengangguk sendiri, "Aku pikir hyung akan minum bersama teman-teman, hyung."

"Aku ingin sendiri kali ini," balas Jaejoong, "Sudah ya.. Sampai jumpa, Su," lanjutnya Jaejoong

"Whiski," ujar Jaejoong pada sang bartender yang baru saja menanyakan apa yang ingin ia minum. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling diskotik yang masih sepi dan hanya diisi oleh beberapa orang saja.

Pandangan Jaejoong tanpa sengaja jatuh pada sesosok laki-laki yang duduk berjarak 3 kursi dari tempatnya berada.

Aneh..

Ia merasa tertarik. Tatapan mata penuh kesedihan laki-laki itu membuatnya tertarik.

o- MRMD –o

"Huwaah," Jaejoong buru-buru bangkit dari kursi yang ia duduki begitu air mengucur dari atas dan membasahi tubuhnya. Disambarnya tas punggung yang ia bawa dan menarik keluar payung lipat yang selalu ia bawa ke mana-mana.

Jaejoong membuka payung itu dan menggunakannya. Ketika ia ingin meninggalkan gedung itu, mata nya menangkap sosok yang sedari tadi mencuri perhatiannya sedang berdiri tanpa berniat untuk bergerak sedikit pun.

Terdorong rasa tertariknya, Jaejoong melangkah mendekati sosok itu dan membagi payung nya.

...Saat itu juga, Jaejoong merasakan nafas nya tercekat begitu mata kecil milik laki-laki itu bertemu dengan matanya.

:: When Romance Meets Destiny – End ::