Jika sudah begini, Mayuzumi Chihiro tidak punya pilihan selain memilih dan menurutinya.
.
.
.
Kuroko's basketball © tadatoshi fujimaki
.
tidur © kapten pelangi
.
Nijimura Shuuzou x Mayuzumi Chihiro
.
Warning :
Out of character, typo(s), miss typo, gaje, dan hal-hal lain yang tak tersebutkan
.
.
.
Nijimura Shuuzou membuka kedua bola matanya dan mengerang pelan kala menyadari bahwa lampu di mej kecil samping tempat tidurnya masih menyala. Bukannya dia tidak bisa tidur jika lampu tidak dimatikan, hanya saja, suara lembaran kertas yang terdengarlah yang sedikit menganggu tidur nyenyaknya setelah selesai berkerja.
Ia mengejap-ngejapkan kedua matanya, mencoba menyuasaikan cahaya yang tidak terlalu silau tersebut. "Chihiro?" Suara miliknya terdengar, memanggil sesosok pemuda lain di sampingnya yang tampak sedang membaca buku.
Tidak ada jawaban atas panggilannya. Pemuda berhelaian abu-abu disampingnya masih fokus membaca sebuah light novel.
"Chihiro," kembali Shuuzou memanggil pemuda yang lebih tua setahun darinya tersebut. "Tidak tidur?"
Pemuda yang dipanggil Chihiro —namanya Mayuzumi Chihiro, omong-omong— mengarahkan pandagannya pada Shuuzou dan terdiam sejenak. Berpikir apa yang akan dikatakannya. "... Tidak,"
Shuuzou mendesah pelan, jika pemuda tersebut tidak ingin tidur, maka pilihannya hanya tidur di sofa ruang tengah atau terjaga untuk menemani Chihiro.
"Chihiro—"
"Hm,"
"—Tidurlah. Kau sudah mengantuk, aku tahu itu."
"Dari mana kau berpendapat sepertu itu, Shuu?"
Shuuzou bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk, "siapa yang saat aku pulang tertidur sambil duduk di depan laptop?" tanyanya.
Chihiro terdiam, memberi sebuah pembatas halaman pada bukunya dan menutupnya, "dan sekarang aku sudah ti—" kalimat sang ex-phantom player Rakuzan terhenti saat novel miliknya diambil secara paksa.
"Ku beri kau pilihan, Chihiro." Suara berat Shuuzou membuat Chihiro mengerang pelan. "Pilih tidur sekarang, atau bermain denganku? Oh, kau bisa pilih yang kedua jika tidak mengantuk."
Chihiro memutar kedua bola matanya bosan. Memilih adalah yang paling tidak disukainya, apalagi jika memilih antara kedua hal tersebut. Hei, apa pemuda dengan nama Nijimura Shuuzou tidak tahu bahwa dia baru saja membaca hingga bagian serunya?
"Tiga..."
Dihitung. Cih, Chihiro harus memutar otaknya dengan cepat.
"Dua..."
Novel miliknya dimain-mainkan dengan cara dilempar-lempar keudara.
"Apa sulitnya memilih, Chihiro? Atau kau mau aku menghukummu—ah, tepatnya sih, bermain?" Shuuzou tersenyum manis kearah —dulunya— kakak kelasnya, "ah, sa—
"Aku memilih tidur." Jawab Chihiro cepat, "Puas sekarang?"
Shuuzou tertawa kecil, ia menaruh buku milik Chihiro di meja samping tempat tidurnya dan mematikan lampu. "Malam, Chihiro." Ujarnya sambil memberikan sebuah ciuman di bibir Chihiro, membuat sang empu menggerutu dan menarik selimut menutupi badannya.
.
.
a/n :
Saya kangen nulis, saya kangen nijimura, saya kangen mayuzumi.
