Fwb.

by don't try to escape

SasuSaku fanfic - a Naruto Fanfiction

Disclaimer: They're all belong to Masashi Kishimoto, i don't take any financial benefits from this.

Beware of bitchy charas!seductive/slut!not typical ordinary porn lol!

Also, happy reading?

.

Prolog.

.

Sakura merasa, semuanya begitu membosankan. Menjengahkan, tidak ada yang menarik. Bahkan untuk sekedar tantangan adu jotos atau judi apalah itu. Ia ingin memakluminya, namun hidupnya tak sampai sesampah itu untuk berpasrah diri dengan yang ada. Bukannya ingin jadi biang keladi terus, tapi memang beginilah caranya menikmati hidup.

"Woi jidat lebar, kau ini melamun terus!"

Sentakan dengan tenaga gorilla, menubruk pundak si pinky. Ingin marah lantas malas mengucap, delikan tajam pun jadi jawaban.

"Kau itu, sudah tau ku lagi cerita malah diem aja! Dengerin kek!"

Sahabatnya, si rambut pirang berikat ponytail itu masih semangat mengomel. Sepasang mata itu menatapnya sinis, kakinya bergerak ingin mendepak si pinky-namun keduluan.

"Geez, udahlah. Apalagi sih, otakmu ini isinya cuma cowok melulu. Bisa mati bosan aku, story tellingnya nanti aja." Desak Sakura keberatan, dengan kaki menahan pergerakan si pirang. "Toh, si rambut merah itu tak akan tertarik juga denganmu! Terima fakta!"

Putaran bola mata jengah tak terelakkan, Ino Yamanaka mengibas kuncir kudanya kuat-kuat. "Heh sampah, harusnya kau sadar diri. Kau itu yang mikir, siapa kemarin yang ngejar Gaara-senpai terus dibuang gitu aja hah? Begitu dia bales perasaan kau, malah ga dianggap!" Ino menatapnya makin sengit, ice teanya dibiarkan meleleh membasahi tapak meja. "Udah bagus ada yang mau, banyak gaya! Mending buat aku aja dari awal, kalo kau ga mau!"

Tersangka, Sakura Haruno tak ingin ambil pusing. Sudah tau topik sensitif, masih aja dibahas. Otak si pirang memang sudah gesrek, tak ada guna meladeni pikirnya.

"Woi, mau kemana! Katanya mau bayarin hari ini! Pinky sialan!"

Makiannya hanya didengar selewat, masuk kanan keluar kiri. Bodo amat, siapa suruh malah bantu rusakin moodnya. Rasanya, ia butuh pelepas penat lebih hari ini. Pikirnya, sembari melangkah ke koridor depan.

'Memang apa yang salah dengan bermain lelaki? Toh ini kan atas dasar suka sama suka juga, kenapa lantas jadi nampak semuanya salahku!?' Si pinky berpikir kesal, nyaris bergumam karenanya. Tapak sepatu ketsnya digesek makin keras, menyisakan suara srek kencang di koridor sepi.

"Harusnya si brengsek merah itu mengakuinya, dia yang maksa juga!" Omelan nyata tersembur juga, oh sialan Sakura hampir melewati lokernya sendiri.

Clak, kaclak.

Rentetan kunci dalam satu gantungan bergemerincing, saat dimasukan ke lubang dan ditarik berderit kecil. Dalam satu pandangan, sekali lihat pun orang akan menyebut lantang tempat sampah. Yaampun, sudah berapa lama Sakura meninggalkan lokernya berantakan?

'Geez, sampah ini.' Tangannya menarik kuat sebuah foto yang melekat di pintu dalam loker. Fotonya dengan si merah, dengan pose ciuman lidah tak senonoh. Bisa-bisanya dia masih simpan, padahal sudah pembersihan total kemarin. Ya, mungkin karna efek keseringan bolos. Sudah loker tak terurus, ia harus terus menyogok Kakashi-sensei untuk daftar absen dan nilai. Sialan benar, matanya iritasi melihat tumpukan kertas dan buku yang hampir berdebu, menyatu dengan pengap loker yang lama tak dibuka.

"Hah, bangsat!" Mendecih kesal, jemarinya meremas foto itu kuat-kuat. Sudah berlalu nyaris sebulan. Tapi masih saja, bekas maupun berkasnya dimana-mana. Sakura meyakini lambat laun kewarasannya bisa terbalik, kalau terus begini.

Clang! Klak!

Pintu loker yang ditutup paksa, berdebum kencang. Rasa tak nyaman di hati terus mengganjal, seiring dengan tangannya yang mendekap sesuatu lalu cepat dikantonginya.

'Sial, aku berakhir memakainya lagi.'

Gumamnya dalam hati, setelah mengunci loker. Membatin naas, jemarinya meremas lebih kuat foto lecek dalam telapak tangan. Berdampingan dengan sebungkus obat perangsang.

.

.

.

To be continued.

A/N:

Chap 1 will be updated later, as i have the mood for writing the whole chap lol. Also its a long time, w/o writing. Just testing ma pathetic skill and grammar, well and it turns out like this.. Not usually write straight pair too, but kinda interesting..

Lemme know your thoughts, just drop it here.