Naruto Lucifer : Resurrection Of Lucifer Clan
-Created By ?-
Disclaimer : Semua karakter bukan punyaku senpai~
Rating : M (nyari aman aja huhuhu)
Pairing : Naruto x ?
Genre : Advanture x fantasy x hurt comfort x slice of life x little bit gore(Maybe)
Warning : Typo,Not EYD,OOC,OC,FemVali,GodlikeNaru,DarkNaru,ETC
Summary : Perang tak pernah berakhir, dendam dan rantai kebencian tetap berjalan. Tak ada kedamaian di dunia ini. Semua itu hanya omong kosong belaka. Kini saatnya bagiku membangkitkan para lucifer dan mendominasi dunia.
.
.
Dia menghembuskan nafas pelan, matanya memandang kota paris dari balik kaca sebuah gedung. Dia sesekali menyeruput kopi yang berada di tangannya. Nikmat, seulas senyum terukir di wajahnya. Ah, sudah lama dia tidak merasakan bebas seperti ini, biasanya dia hanya berlatih di kediaman kakeknya atau sekedar membantu para bawahan kakeknya. Memang waktu liburan yang di berikan kakeknya ini sungguh berguna untuk merefresh pikirannya.
'Perkembangan manusia memang selalu membuatku terkejut,'
Dia bergumam dalam hati, mata birunya menatap kembali jalanan kota itu, banyak orang – orang berjalan dengan pakaian hangat mengingat musim ini adalah musim salju, dan tak sedikit juga anak – anak bermain bola salju bersama teman mereka. Hah, memang manusia memiliki keunikan dan kreatifitasnya masing - masing.
Dia berjalan pergi setelah kopi yang berada di tanganya telah habis, Dia berjalan menghampiri salah satu pelayan yang berada di gedung itu untuk memberikan gelas kopinya, dan berlalu begitu saja. Dia kemudian pergi menuju salah satu kamar di gedung itu tetapi di hentikan oleh suatu suara yang memanggilnya.
"Naruto-sama, Rizevim-sama ingin berbicara dengan anda,"
"Berikan teleponnya padaku,"
"Baiklah ini, Naruto-sama,"
Dia mengangkat telepon itu dan menjawab panggilan kakeknya.
"Halo, ada apa kakek menghubungiku kali ini, bukankah aku masih berada dalam waktu liburan,"
"Tidak, tenang saja Naruto, lanjutkan saja acara liburanmu, tapi kali ini ada sesuatu hal penting yang harus aku beritahukan padamu,"
"Memangnya apa itu ?,"
"Dengar baik – baik, Euclid telah menemukan lokasi tentang aksara batu clan kiyomizu,"
Dia terkejut mendengarnya, Euclid-Nii sama telah menemukan aksara batu clan kiyomizu. Kali ini kebangkitan clan lucifer telah maju selangkah, sepertinya rencana dari kakeknya itu berhasil.
"Hm, sungguh luar biasa, sepertinya kita telah dekat untuk mendapatkan barang itu, kakek,"
"Hehehe, memang benar, kerja keras kita selama ini tak sia – sia,"
"Sepertinya impian kita telah maju selangkah, lalu apakah ada lagi hal yang ingin kakek sampaikan ?,"
"Tidak, hanya hal itu saja yang ingin aku sampaikan, jadi selamat menikmati acara liburanmu,"
"Baiklah ,kakek,"
Acara pembicaraan itu selesai, Dia memikirkan perkataan kakeknya dalam – dalam. Euclid-Nii sama telah berkerja keras selama ini. Keinginannya dan kakeknya ini telah berjalan setahap demi setahap. Mungkin takkan lama lagi clan lucifer akan bangkit.
"Lain kali, jangan panggil aku dengan sulfix sama, panggil aku dengan sulfix kun saja, Erina-chan,"
Dia berkata kepada asistennya itu. Ayolah, Erina (Erina Nakkiri dari anime shokugeki no soma) itu kekasihnya sekaligus asistennya, tetapi mengapa Erina begitu formal padanya. Dia kerap kali bosan jika kekasihnya itu memanggilnya dengan sulfix sama, rasanya aneh dan terlalu kaku. Dirinya tidak merasa nyaman walau saat ini tengah berada di dekat kekasihnya. Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat memberitahukan kepadanya sebelum hal ini terus berlanjut.
"Etto, tapi Naruto-sa eh maksudku Naruto-kun, bukankah itu tidak sopan bila aku berucap seperti itu dengan atasanku,"
Dengan gerakan lambat, dia mengarahkan jari telunjuknya ke arah bibir mungil milik Erina.
"Sssttt, tidak ada kata tapi – tapian, kau itu kekasihku, jika kau tetap berkata formal kepadaku itu akan membuat diriku tak nyaman,"
Erina tertegun, pipinya bersemu merah. Jika di lihat dari dekat, Naruto begitu tampan eh malah sangat tampan. Erina tampak menjadi salah tingkah. Dalam benaknya Erina bertanya. Oh tuhan Adakah makhluk seindah ini ?.
"Em, baiklah kalau itu maumu Naruto-kun,"
"Nah, begitu lebih baik,"
Tanpa sadar, Naruto tiba – tiba melumat bibir mungil milik Erina. Sementara Erina yang melihat itu terkejut walaupun dirinya kemudian membalas ciuman Naruto. Bibir mereka saling beradu dan melumat satu sama lain. Erina yang merasa posisinya tidak nyaman mengalungkan kedua tangannya ke leher Naruto untuk memperdalam ciumannya.
"Mmmmhh, engghh,"
Beberapa saat berlalu, mereka melepaskan ciuman itu walaupun masih ada rasa tidak rela.
" Maafkan aku soal itu, Erina-chan, sepertinya aku terbawa suasana,"
"Tidak apa – apa Naruto-kun, aku juga menikmatinya,"
Dia tersenyum lebar membuat Naruto tertegun. Memang awalnya ciuman itu hanya ketidaksengajaan dari Naruto, tetapi entah kenapa saat ini dia dibuat ketagihan, rasanya saat berciuman sangat nikmat dan membuatnya bergairah.
Naruto menghembuskan nafas pelan, dia tak menyangka jika Erina akan merespon seperti itu. Di bayangannya pasti Erina akan berkata yang tidak – tidak atau lebih parahnya di akan meninggalkannya. Ah, ternyata dia hanya terlalu takut jika Erina meninggalkannya.
"Bagaimana kalau kita berjalan – jalan keluar, yah sekadar mencari makan atau yang lainnya,"
Erina berpikir sejenak. Sepertinya tidak buruk jika dia bersama Naruto keluar sekaligus menikmati momen – momen di saat dia berduaan bersamanya.
"Ok, tetapi sebelum itu lebih baik kita berganti baju terlebih dahulu, di luar keadaannya sangat dingin,"
"Baiklah,"
.
.
Mereka berdua telah sampai di sebuah cafe pinggir danau dengan nuansa khas perkotaan kota paris. Banyak kaum hawa yang meliriknya, entah itu karena mereka adalah pasangan yang serasi ataupun karena ketampanan Naruto yang dapat membius kaum hawa yang melihatnya. Bahkan di antara mereka ada yang tidak sadar bahwa dia hampir celaka karena itu. Memang pesona dari lucifer sangat ampuh dan salah satunya dapat mendominasi kaum hawa.
Salah satu pelayan di sana menghampiri dan bertanya apa pesanan mereka.
"Tuan dan Nyonya, Selamat datang di cafe el au vincente, kalian ingin pesan apa ?,"
Naruto berpikir sejenak, Dia sebenarnya pergi ke cafe ini karena ingin memesan sebuah sop yang terkenal di perancis yaitu Soupe a l'oignon dan sangat cocok sekali untuk dimakan kala musim dingin seperti ini. Apalagi dengan minuman Cappucino, hm serasa ingin segera mencicipinya.
"Soupe a l'oignon dan Cappucino, kalau kamu, Erina-chan ?,"
"Samakan saja,"
"Baiklah, pesanan anda segera datang, harap tunggu sejenak, tuan dan nyonya,"
Pelayan itu berlalu, Naruto menghembuskan nafas pelan, matanya memandang danau yang berada di sebelah cafe itu, banyak remaja bermain ice skate bersama pasangan mereka atau anak – anak yang bermain bersama orang tua mereka. Mereka terlihat bermain dengan sukacita menyambut musim dingin di pertengahan bulan ini.
Tanpa sadar, Erina yang melihat Naruto tertegun mencoba berbicara dengannya.
"Em, Naruto-kun apa yang sedang kau pikirkan hingga merenung seperti itu,"
Naruto sedikit terkejut mendengar suara Erina yang berbicara kepadanya. Dia memandang Erina. Wajahnya sungguh cantik, membuat Naruto selalu betah untuk melihatnya.
"Ehm, kenapa Naruto-kun memperhatikanku terus ?,"
"Tidak apa – apa, wajahmu sungguh cantik jika di lihat dari dekat,"
Pipi Erina bersemu merah. Dia merasa tubuhnya sangat panas kala mendengar pujian Naruto yang memuji dirinya. Dia tak menyangka Naruto akan memujinya secara blak – blakan.
"Um, terima kasih, Naruto-kun,"
Erina membalas dengan senyuman terbaik yang di milikinya hingga membuat Naruto terpesona beberapa saat, seakan dunia berhenti kala senyuman seindah bidadari itu membuat Naruto merasakan arti kenyamanan, cinta, sekaligus kelembutan hati Erina.
Naruto tersenyum penuh arti. Dia memandang wajah Erina lebih dekat. Mata blue saphire dan violet bertemu. Sejenak, waktu seperti berhenti bertedak. Mereka memandang satu sama lain. Memandang keindahan mata milik pasangan masing – masing. Tanpa sadar, banyak kaum adam yang memandang mereka dengan tatapan iri ataupun kaum hawa yang memandang mereka dengan tatapan romantis.
Erina yang terpesona dengan tatapan mata milik Naruto mulai menutup mata dan memajukan wajahnya. Sementara Naruto yang melihatnya tertegun. Dia tak menyangka jika Erina yang ingin memulainya terlebih dahulu. Yah, sepertinya Erina tidak ragu lagi padanya. Naruto merasa senang bila melihatnya seperti itu.
Dengan gerakan cepat, dia mengarahkan jari telunjuknya ke arah bibir mungil milik Erina sebelum mereka melakukan hal yang tidak sewajarnya di tempat umum.
"Jangan melakukan hal ini di tempat umum, Erina-chan, lihatlah banyak pengunjung yang memperhatikan kita karena ulahmu itu,"
Pipi Erina bersemu merah. Dia merasa malu mengingat ulahnya tadi. Jika saja Naruto tidak menghentikan tingkahnya, entah apa yang akan terjadi dengan mereka. Mungkin, banyak pengunjung yang mengira mereka adalah pasangan yang tidak kenal tempat atau lebih buruknya mengira mereka adalah pasangan mesum. Tentu saja, Dia tidak menginginkan hal itu terjadi.
"Um, terima – kasih, Naruto-kun, jika kamu tidak menghentikanku entah apa yang akan terjadi"
"sama – sama, Erina-chan, lain kali jangan melakukan hal itu di tempat umum, kenalilah situasi terlebih dahulu, dan juga...,"
Naruto memajukan wajahnya ke telinga milik Erina.
"Jika kamu menginginkan hal itu, setidaknya beritahukan kepadaku terlebih dahulu, Erina-chan,"
Erina terkejut. Dia merasakan tubuhnya menjadi panas setelah mendengar ucapan Naruto. Entah apa yang terjadi dengan tubuhnya. Tapi, dia seperti menginginkan ciuman lagi dari Naruto. Ciuman yang panas dan penuh akan gairah. Dia nampak terbayang – bayang hal seperti itu.
"Baik, Naruto-kun,"
Dia membalasnya dengan tersenyum membuat Naruto yang memandangnya juga ikut tersenyum. Kemudian, pelayan datang menghampiri mereka dengan beberapa makanan yang di pesan. Satu – persatu pelayan mulai menaruh makanan di meja dan berlalu setelah Naruto memberikan tips. Kini merupakan waktu bagi mereka untuk menyantap sajian yang berada di meja.
"Itadakimasu,"
Mereka mulai menyantap makanan pesanan masing – masing. Nampak Naruto makan dengan tenang khas seorang bangsawan, begitu juga dengan Erina. Sepertinya mereka telah di ajari tata krama bangsawan sejak kecil.
.
.
Satu – satunya yang membuatnya tertarik dengan Erina adalah ketulusan hati dan kelembutan yang di perlihatkan Erina untuknya. Dulu Erina merupakan anak salah satu partner perusahaan milik kakeknya yaitu Nakkiri Federation Company, Tetapi akibat sebuah insiden kecelakaan, kedua orang tua Erina meninggal dan membuat Erina yang kala itu masih remaja harus menerima beban berat dari kedua orang tuanya untuk memimpin Nakkiri Federation Company sendirian. Di samping itu, Erina juga masih terlihat shock atas kematian orang tuanya dan masih memiliki mental yang down. Akhirnya, disaat Erina mengalami hal seperti itu, datang kakek Naruto, sang pemilik Rushifa Corporation yaitu Rizevim livan rushifa (nama samaran di dunia manusia jadi menggunakan rushifa) mengajak Perusahaan Erina untuk bekerja sama dan bergabung dengan miliknya hingga membawa Erina bisa menjadi asisten sekaligus kekasih Naruto saat ini. Sungguh kenangan yang tidak terlupakan.
'Jika saja waktu itu kakek tidak mengajak Erina-chan bergabung, entahlah apakah aku bisa bertemu dengannya seperti saat ini,'
Naruto menghembuskan nafas pelan. Dia tersenyum kecil kala mengingat – ingat kenangan dulu dirinya dan Erina pertama kali bertemu. Tidak seperti kebanyakan cerita dimana pertama kali bertemu dengan baik. Mereka malah saling bermusuhan dan mengejek satu – sama lain saat bertemu hingga suatu saat Naruto yang bersikap cuek dan dingin pada Erina, akhirnya bisa membuka hatinya kepada Erina. Sungguh kenangan yang indah.
Kemudian, sebuah aura muncul dari radius beberapa kilometer, membuat Naruto yang melamun bersikap waspada. Tapi, dia seperti merasa jika aura itu di khususkan untuk dirinya dan dia juga merasa mengenal pemilik aura itu. Aura khas iblis...
'Tidak salah lagi, sepertinya aura ini milik Baal,'
Naruto tersenyum, sepertinya Baal mengunjunginya kali ini. Tidak menunggu lebih lama lagi, Dia lalu mengeluarkan 6 pasang sayap hitam seperti milik malaikat jatuh (nanti ada cerita mengenai 6 pasang sayap Naruto yang mirip malaikat jatuh bukannya sayap kelawar jadi tunggu aja senpai) dan segera pergi mengunjungi pemilik aura itu.
TBC
Hai para pembaca...,
Perkenalkan aku author baru, Yumina urnea belfast.
Em.., bisa di bilang ini merupakan fic kedua aku hehehe.., jadi harap maklumi jika ada penulisan yang salah (tolong koreksi ya senpai T_T)
Buat yang nunggu fic aku yang satunya (Isekai wa smartphone to tomoni), sekali lagi aku meminta maaf jika membuat para pembaca sekalian menunggu.., yah, banyak sekali jadwal kerja di dunia nyata dan membuat aku jarang sekali mendapatkan waktu untuk menulis sebuah FFN (huhuhu padet banget)~
Nah, bahas soal cerita nih, di sini aku pakai alur cerita classic jaman dxd masih ngetren dulu :v. Tapi nanti alurnya aku buat beda, soalnya aku mau buat disini itu Naruto jadi Dark dan Vali juga jadi FemVali (Vali : salah aku apa coba ? hingga membuat author merubah aku jadi cewek huehue T_T #Author : Gomen Vali-san). Terlihat juga si Rezevim selaku antagonisnya dxd bisa jadi kakeknya Naruto dan bekerja sama dengan Naruto untuk membangkitkan clan lucifer hehehe :v. Yah, nanti bakalan anti mainstream deh (tapi aku gak janji juga loh :v).
Lanjut ke pair, Di chapter 1 ini udah kebuka slot pair untuk Naruto dari anime shokugeki no soma yaitu Erina Nakkiri (yang jago masak itu loh). Soal pair nanti para pembaca bisa ngasih saran kok, tulis aja di kolom review, nanti jika aku gak sibuk bakal aku PM pair yang menurutku menarik dan menjadi pemenang untuk di masukkan ke dalam cerita ini.
Ohya, buat cerita di chapter 1 ini, aku juga memohon maaf jika gak ada adegan fightingnya. Soalnya aku buat waktu hati merasa berbunga – bunga (malah curhat nih hehehe :v), sekalian juga sisipin adegan romance biar gak merasa bosan sama alur ceritanya (sekali lagi maaf ya). Tapi kayaknya di chapter selanjutnya bakal ada adegan fight walau sebentar, yah itung – itung sisipan sama kayak romance.
Oke, sekarang waktunya aku buat profil tentang para karakter di FFN ku ini.
Profil Characters
1. Name : Alverne Alucio Naruto Luciel (Alias : Naruto Lucifer)
Appearance : Seperti cover (waktu jadi iblis rambut jadi warna silver/perak dan matanya berwarna merah ruby).
Abillty : ?
Sacred gear : ?
Weapon : ?
Race : Demon or ?
2. Name : Erina Nakkiri
Appearance : Seperti animenya (Shokugeki no soma)
Abillity : -
Sacred gear : cooking mastery
Weapon : -
Race : Human
3. Name : ? (Alias : Baal) (Notes : belum dapet nama samaran yang cocok nih #btw ada yg bisa bantu gak ?)
Appearance : Seperti akashi seijuro (Kuroko no basuke)
Abillity : ?
Sacred gear : ?
Weapon : -
Race : Demon
Selanjutnya nyusul, seiring berjalannya cerita...
Terakhir, aku ingin ucapin kepada para pembaca setiaku semua.
Jangan lupa ya buat favorite,follow, dan juga review kalian. Itu bisa jadi pembuat semangat bagiku saat menulis dan terus uptade !
Ok cukup sekian, bila ada salah kata mohon maaf ya senpai :D
~Sampai jumpa~
