Title: Bakso Malam Jum'at
Disclaimer: Naruto
by Masashi Kishimoto
Author: Putri Selvia / Ishida Serubia

Rating: K-T
Genre: Humor
Chara: Itachi, Sasuke, Orochimaru, OC

Warning: FanFic ini mengandung bahasa yang tidak baku. Tidak memandang kerapihan bahasa.
Hard Warning: Mengandung Yaoi SasuIta, juga karakter Author yang masuk dalam adegan

Author Note:

"Serubia bukanlah pencipta fandom yang berkesangkutan, semua karakter bukan milik Serubia. Jika ada ke-OOC-an, harap dapat dimengerti. FanFiction adalah sebuah fiksi penggemar, yang mana wajar saja jika cerita yang disajikan melenceng dari sifat asli karakter. Apa yang ditulis, adalah hasil kreatif para Author FanFiction itu sendiri."

Nikmati!


Menurut sebagian orang, mereka percaya kalau malam jum'at itu adalah malam yang angker, dimana para hantu berkeliaran mencari mangsa. Anak kecil, remaja, bahkan bujang tulen pun tak luput dari mangsa para hantu durjana. Bahkan, konon ada hantu pemangsa manusia berkelamin ganda. Hiiyyy... Namun, semua itu dianggap remeh oleh kakak beradik yang digosipkan mempunyai hubungan terlarang, yakni Itachi dan adiknya Sasuke. Mereka selalu menjulurkan lidah upaya meledek ketika teman-temannya bercerita horror.

"Gue gak percaya ada kuntilanak, kalau ada pun, apalagi kalo kunti ntu cantik, ntar malah gue pacarin." Begitulah kiranya tanggapan si adik sombong, Uchiha Sasuke. Lalu, bagaimanakah tanggapan sang kakak, Uchiha Itachi?

"So, saya tidak percaya dengan hal-hal tahayul seperti itu. Yang saya percaya adalah cintaku abadi pada neng Putri."


Me: Theedaaakkkk... CUT.. CUT...(Gegulingan) . Saya buat kalian itu maho tau!
Itachi: Iya, kah? Coba mana deskripsinya? (Baca-baca alur)
Sasuke: Bilang, donk, kalau tau gue akting maho, gua gak jadi pacaran sama kunti, deh.
_Konon, setelah mendengar pengakuan dari Sasuke, sampai saat inilah sering didengar tangisan kuntilanak. Ok, kita kembali ke laptop._ *Camera Rolling Action!


Tetapi malam jum'at kali ini terasa berbeda bagi pasangan kakak beradik yang menderita penyakit terkutuk homoseksual ini. Oh, tidak! Tampan-tampan kok homo, nak!. Entah kenapa perasaan mereka menjadi campur aduk. Antara senang dan takut, juga lapar karena tak ada secuil makanan pun di meja makan. Senang karena mereka ditinggal umi dan bapaknya untuk meramet ke Indonesia. Ayah mereka yang bernama Fugaku itu bilang kalau rumput di Indonesia sangat segar dan enak. Kepergian ayah dan ibu mereka yang merantau ke negeri penuh kekayaan itu sangat membuat Itachi dan Sasuke senang karena mereka leluasa mencurahkan cinta mereka satu sama lain. Iwh... jijayy. Dan mereka juga sangat ketakutan karena sudah beberapa kali banci-banci Taman Lawang Konoha bolak-balik melewati rumah mereka.

"Syasyuke, onii lapar pengen makan," keluh Itachi sang kakak, namun sayang posisinya adalah uke unyu-unyu bagi Sasuke.

"Tenang, ya, sayangku cintaku mai beibku... kita beli bakso aja, ya," sahut Sasuke.

"Enggak, ah! Kamu gak lihat apa, di luar banyak wanita salah adonan!" bantah Itachi kesal, ia pun hanya mengerucutkan bibirnya dengan imut.

"Yaudah, kita nungguin amang-amang baso lewat aja." Ah, Sasuke, Sasuke... wajahmu elit kok bahasamu kuno. Ckckck.

"Hn..." gumam Itachi sambil mengangguk pelan

Tak lama, seorang makhluk berambut panjang dengan jubah serba putih melenggang sambil mendorong sebuah gerobak bertuliskan 'Bakso Asoyyy Soyyy'. "Syo, baksyo... sooyyy... syo, baksyo... soyyy..." promosi orang berjubah putih tersebut. Uchiha yang mengidap penyakit incest kini terperanjat dan langsung berlari keluar teras dengan membawa mangkuk butut hadiah dari sabun detergen.

"Bang beli, bang!" teriak Sasuke.

"Bang sekalian main sama Ita, muaaachhh," genit Itachi berhasil membuahkan jitakan jitu Sasuke mendarat di kepalanya. Itachi kembali mengerucutkan bibirnya sembari memilin-milin rambutnya yang panjang.

"Khukhukhu..." kekeh sang penjual bakso sambil memutar haluan gerobaknya ke pekarangan rumah Uchiha.

"Neng, kok berani banget jualan malem-malem," tanya Sasuke ketika orang itu mendekat dan ternyata wajahnya lumayan cantik. Ingat! LUMAYAN CANTIK! *biasa aja keles

"Kenapa? Emangnya sallah? Iwh..." penjual bakso tersebut memasang wajah tidak suka.

"Cuma nanya, kok!" kali ini Itachi berujar. Membela adik tercintanya.

"Baunya, kok, aneh... bakso apa ini?" Sasuke menghirup kepulan asap ketika sang penjual membuka tutup pancinya dengan gemulai yang dibuat-buat.

"Ini bakso ular, dijamin maknyuss deh," jawab sang penjual yang belum diketahui kelaminnya. Mau dibilang cowok, orang ini rambutnya panjang juga lumayan cantik, apalagi pakaian yang dipakainya terlihat seperti jubah gaun. Kalau dikatakan cewek, naas sekali bahwa dadanya rata, suaranya juga terkesan agak berat. Apakah sang penjual ini banci?

"Berapa, bang/neng?" tanya ItaSasu bersamaan setelah menerima semangkuk bakso yang mangkuknya terlihat retak karena bahannya yang tidak tahan panas. Maklumlah, beginilah mangkuk hadiah dari sabun.

"Gak usah bayar, malam ini gratis buat kalian. Nih, ada hadiah dari akoh," begitu baik sekali penjual itu. Sudah menggratiskan pelanggan, memberi hadiah pula. Hadiah itu berbentuk persegi panjang dan senantiasa dibungkus kain kumal bau pesing. Sejenak Itachi dan Sasuke merenung menatap benda tersebut hingga tak sadar kalau mangkuk murahan mereka benar-benar pecah ketika diletakkan di lantai.

"Baik bener eneng, beneran nih, neng?" tanya Sasuke memastikan. Hatinya pun berdebar-debar seperti orang yang tengah jatuh cinta.

"Um..." penjual itu mengangguk mantap.

"Yaudah, makasih, ya, bang! Entar main lagi ke rumah Ita..." goda Itachi, kedipan mata mendarat membuat si penjual itu bergidik ngeri.

"Yaudah, akoh pulang." Orang misterius itu memutar kembali gerobaknya yang hampir roboh dimakan rayap.

Karena terlalu memperhatikan bonus berkain kumal tersebut, sang Uchiha bersaudara sampai tak memperhatikan kalau penjual tersebut pergi dengan melayang-layang diudara.

"Sasu, buka, donk!" pinta Itachi manja.

Tanpa diminta dua kali, Sasuke membuka bungkusan kumal layaknya keset kamar mandi tersebut dan menemukan sebuah papan keropos yang sangat mengejutkan hati mereka.

Isi papan itu...

Orochimaru bin/binti Orochiwati
Lahir: 28 Oktober 1995
Wafat: 18 Juni 2017

"Ini... bukannya nisan yang suka di kuburan?" sahut seorang gadis yang tiba-tiba muncul dengan pakaian hitam nan ketat. "Ja... Jadi Orochimaru-san meninggal saat hari ulang tahunku yang ke 15?" lanjutnya dengan suara lirih.

"Lho, Thor, napa lu masuk kedalam cerita, sih? Tugas lu ntu nulis, sana pulang! beresin akhir ceritanya mau gimana!" celoteh Sasuke sinis.

"Kenapa aku tidak tahu menahu?" keluhnya tak menghiraukan perkataan Sasuke.

"Napa, sih? Sendirinya yang nulis kok sendirinya yang ngeluh.." racau Sasuke kembali.

"Yaudah, aku pulang aja, ya! Ceritanya tamat aja!" gadis itu melenggang pergi.

"Lho... Lho... terus gimana akhirnya?" Sasuke mengejar sang author laknat.

"Akhirnya, si Itachi hamil gegara makan bakso, terus anaknya ular berkepala manusia," saran sang author dengan sadisnya.

SasuIta bersweatdrop ria.

FIN


Hanya sebuah FanFic lawas yang pernah saya update di facebook. Ini abstrak, saya tidak menjamin kerapihannya. Semoga terhibur! Silakan berikan ulasan kalian yang sangat berharga! Tanpa kalian sadari, saya akan tersenyum bahagia ketika ulasan kalian terpampang di kolom review. Terimakasih banyak!

Ishida Serubia, Minggu 1 Juli 2018