Soulmates

Mereka hidup di dunia yang membingungkan. Dimana segalanya diatur oleh takdir yang rasa-rasanya agak keterlaluan mempermainkan hidupnya.

Itu sih menurut Baekhyun.

Harinya yang cerah mendadak buruk karena lagi-lagi Kyungsoo dan Luhan (temannya yang super menyebalkan) merecokinya dengan topik yang sama. Belum lagi dengan nada bicara yang agak ditinggikan karena gemas.

'Baek, kau harus menemukan belahan jiwamu!'

"Memangnya kenapa harus?" Baekhyun bertanya kesal.

Mereka bertindak seolah belahan jiwa itu kunci mobil yang bisa ditemukan di sela-sela lipatan sofa.

Bahkan kunci dilipatan sofa itu sulit ditemukan!

Mereka hidup dimana belahan jiwa saling berbagi rasa sakit. Kau akan merasakan 3 dari per 10 rasa sakit belahan jiwamu. Dan sahabat Baekhyun dengan mata O.O 24/7 merasakannya dengan Jongin.

Kyungsoo menemukan Jongin saat pria dengan surai coklat itu terkena lemparan keras bola di wajah.

Jongin tidak apa-apa. Semula rasanya sakit sekali, tapi sakitnya sedikit berkurang, tepat saat ia melihat Kyungsoo jatuh dihadapannya.

Kyungsoo pingsan.

Mereka jatuh cinta pada pandangan pertama lalu setelah 7 tahun pacaran, memutuskan untuk menikah tahun lalu.

Jika tidak saling merasa sakit, mereka akan hidup dimana belahan jiwa bisa saling membaca pikiran. 24/7 tapi harus dengan konsentrasi penuh, hingga kadang mereka tak sadar telah tidak menghiraukan orang lain disekitar mereka.

Seperti Luhan misalnya, yang menemukan Sehun saat mereka masih SMA, tepat dua minggu setelah Kyungsoo bertemu Jongin. Setiap saat saling bertatap mata tanpa ucapan sedikitpun. Lalu tiba-tiba tertawa tanpa ada satu orangpun yang tau hal lucu apa yang mereka tertawakan.

Persis seperti orang gila.

Kedua pasien rumah sakit jiwa yang kabur itu juga jatuh cinta pada pandangan pertama. Memutuskan untuk menikah setahun sebelum Kyungsoo. Baekhyun bahkan sudah diberikan satu keponakan lucu bernama Oh Haowen yang baru berusia satu tahun.

"Kau bisa jadi perjaka tua Baek."

Kyungsoo berpendapat. Laki-laki Do itu sedang mengandung 8 bulan (hamil tua). Sedang dalam hati yang baik karena sedang menunggu lahiran anak pertama. Laki-laki itu duduk dengan nyaman bersandar dikasurnya dengan bantal besar dikepala tempat tidur menyangga badannya yang kecil.

Baekhyun memutar mata malas sebagai respon. "Ucapanmu terlalu klise."

"Iya, tapi tak tua termakan waktu. Kalau kau itu bisa tua Baek." Yang menanggapi malah Luhan, yang baru saja menidurkan Haowen di sisi kasur Kyungsoo yang lain.

"Umur-mu sudah dua puluh lima—"

"—dua empat!" Koreksi Baekhyun jengkel. "Dan dua empat itu bukannya sudah, tapi baru. Oke? Kalian saja yang terburu-buru menikah." Lanjutnya sebelum memasukkan anggur kedalam mulutnya. Sementara Luhan dan Kyungsoo hanya menghela nafas. Tidak tau lagi harus apa.

Keduanya memilih bungkam karena memang bukan salah Baekhyun sih. Baekhyun juga pasti ingin bertemu dengan belahan jiwanya, waktu saja yang bersikap tidak adil dengan membiarkan Baekhyun menunggu bertahun-tahun.

Atau memang karena Tuhan lupa menuliskan siapa takdirnya sehingga Baekhyun akan terus sendiri sampai patrick bisa berenang.

Hingga akhirnya Baekhyun bertemu orang aneh itu. Ditoko buku balai kota.

Namanya Chanyeol. Lengkapnya Park Chanyeol. Pria tinggi yang dulu saat SMA pernah menjadi pasangannya untuk praktikum biologi tentang anatomi.

Tapi alih alih membedah katak diatas meja, pria itu malah menggores lengannya dengan sengaja. Baekhyun serius melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Chanyeol sengaja menggores tangannya sendiri!

Kan aneh sekali. Baekhyun malah menyangka Chanyeol itu seorang masokis. Lihat saja! Pria itu baru saja menyakiti diri sendiri tapi dia tidak terlihat kesakitan sedikitpun. Hanya menatap Baekhyun dengan tatapan yang aneh.

Setelah insiden itu Chanyeol tak lagi Baekhyun temui dimanapun. Katanya pria itu pindah ke kota lain.

Dan mereka tidak bertemu lagi hingga sekarang.

Sebenarnya Baekhyun sedikit tidak yakin. Chanyeol tidak terlihat sekeren ini sebelumnya. Dan apa-apaan itu perban ditangan kanannya?

Kenapa pria ini selalu terluka?

Maka demi memastikan Baekhyun tidak salah orang, laki-laki itu menatap Chanyeol dengan seksama.

Yang juga sedang menatapnya.

Hingga suara itu tiba-tiba terdengar didalam kepala Baekhyun.

"Akhirnya aku menemukanmu, Baekhyun."

Apa? Baekhyun membatin. Memastikan itu bukan suara Chanyeol yang ia dengar barusan. Tapi pria yang sudah berada didepannya itu malah menatapnya dengan pandangan heran.

Hingga Chanyeol tersadar sesuatu.

"Kau bisa membaca pikiranku?"

Dan tangan kanan Baekhyun yang tiba-tiba nyeri tak tertahankan padahal sebelumnya ia baik-baik saja.

Atensinya ia alihkan pada Chanyeol yang sepertinya juga menyadari kejanggalan ini.

"Kau?!"

Dan Chanyeol memeluk Baekhyun dalam keterkejutan yang luar biasa.

Baekhyun bahkan tak berusaha mengelak dan membiarkan saja Chanyeol bergumam di telinganya. Baekhyun terpaku tanpa tau maksud pria jangkung itu apa.

"Akhirnya Baek, akhirnya."

.

ehe maaf kembali dengan ini tapi ensconsed nya digantoong. Sengaja kok sengaja*jambak* ehehe sibooq dan mentoq. wkwk

ini aja di usahain disela-sela paper yeay. Ku senang. Semoga kalian juga! Semangaaat