Okaeri

Author: SheilaLuv

Disclaimer: Naruto adalah properti Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam karakter-karakternya sejenak.

Summary: Misi dan Hinata. Dia selalu pergi karena faktor yang pertama, namun senantiasa kembali karena faktor yang kedua. NejiHinata drabble.


-

Berlari, menanjak, mendaki, nafas memburu tanpa henti.

Berkelit, menyerang, menerjang, pantang puas sampai lawan sepenuhnya tumbang.

Efisien dalam menjalankan misi dan sigap menyusun strategi, begitulah Neji di mata para penduduk Konoha.

Misi adalah media yang absah untuk berlaga, namun ketika stamina telah mencapai titik nadir, Neji selalu mendapati dirinya mengangankan proteksi kediaman keluarga Hyuuga.

Di sanalah peraduannya berada. Di sanalah penyembuhan luka-luka berlangsung di tengah lembayung senja. Dan di sanalah sesosok gadis remaja ramping menanti dengan segaris senyum tentatif namun tulus. Di sanalah Hinata berdiam, figurnya memancarkan kedamaian yang bisu.

Neji menghargai indahnya keheningan. Penghantar makna bukan hanya suara. Mereka cukup membiarkan dua pasang mata berbahasa. Desir angin bertransformasi menjadi simfoni penggiring, dan Neji melemaskan otot-ototnya yang kaku, diiringi bunyi lonceng angin yang berdenting nyaring.

Dua mug teh hijau hangat dan balutan perban panjang. Jemari langsing menyapu permukaan dahinya, menyibak rambut hitamnya yang acapkali luruh terurai. Sentuhan yang hati-hati, penuh perhitungan, dan sarat presisi. Harum dedaunan dan rerumputan. Rasa pahit yang bercampur dengan aroma segar teh kembali menajamkan indranya. Dan Hinata, yang duduk tenang di sampingnya, memandang ke kejauhan. Rona langit yang membara terpantul di beningnya bola matanya. Syahdu.

Neji menghela nafas, berdialog dengan pribadi yang sejak dulu telah mendiami inti hatinya.

Ayah, aku bersumpah untuk melindungi gadis ini. Kali ini dengan keinginanku sendiri. Bersamanya, akan kutemukan kebebasan.

Dengan kelelahan yang kini telah sirna, Neji menatap objek afeksinya dan berkata,"Terima kasih untuk tehnya, Hinata-sama."

Wajah Hinata melembut, sorot matanya teduh namun khidmat.

Neji tahu, untuk mengecap momen sesakral ini, sesulit apapun misi yang harus dihadapinya, dia pasti akan selalu menemukan kekuatan untuk kembali pulang, demi menemui sang tambatan hati di penghujung hari.

-


Author's Note: Senang rasanya bisa kembali ke fandom Naruto! Salam kenal buat semua author yang aktif menulis di sini. Meskipun saya biasa menulis di fandom Death Note, namun Naruto pun selalu menarik untuk didalami.

Tanggapan, saran, maupun kritik yang konstruktif diterima dengan senang hati via review. Terima kasih atas kesediaannya membaca, ya.

SheilaLuv