Haunted by Izumi Akita Suzuki

Sumarry : Kegagalan akan menyelamatkan seseorang telah membuat Donatello kehilangan dirinya sendiri dan membuatnya merasa bahwa ia masih terjebak dalam 'mimpi buruk' yang ia alami beberapa tahun yang lalu.

Sets in 2k3 verse.

TMNT belongs to Peter Laird & Kevin Eastman, 2k3 verse belongs to 4Kids Entertainment and as always I only have the storyline of the fic

Warning for Minor Character Death and Schizophrenic!Donatello


Keempat saudara itu saling tatap ketika mereka mulai dikerebungi oleh para mob. Leonardo kemudian mengambil tindakan untuk segera membagi tugas mereka, bagaimanapun mereka tak bisa terus bersama – sama karena ada seorang anak kecil yang jadi incaran dari para mob tersebut, dan tentu saja ada yang perlu mengawasi anak kecil tersebut.

"Raph kau dan Don awasi anak itu! Biarkan aku dan Mikey yang menghadapi mereka yang disini."

Perkataan dari sang leader jelas direspon dengan anggukan oleh Raphael dan Donatello. Raphael sudah merasa benar – benar geram dengan kelakuan para mob tersebut karena ini bukanlah saat yang pertama mereka mengincar anak kecil ini. Ini sudah saat yang kedua, yang sesuai dugaan kalian anak kecil yang mereka berusaha selamatkan kali ini ialah Tyler- Sosok yang pernah diselamatkan oleh Raphael beberapa tahun yang lalu-. Raphael tentu saja langsung berlari dengan tergesa guna mengikuti langkah Tyler yang sebelumnya telah mereka suruh untuk melarikan diri.

"Ayolah Donnie-boy! Tak bisakah bergerak lebih cepat? Tyler butuh pertolongan kita!" kata Raphael yang benar – benar mulai mengkhawatirkan keadaan Tyler.

"Raph? Tidakkah kau lihat! Sebagian dari mereka mengejar kita…" Donatello menyahut dengan wajah yang tegang.

"I'm in ta fight! Kalau begitu aku serahkan Tyler padamu, jangan sampai dia terbawa oleh mereka!" kata Raphael yang langsung melemparkan Sai-nya kea rah para mob yang berdiri di depan Donatello. Tak lama setelahnya ia langsung memukul dan menendang para mob yang lainnya. Kemudian ia menatap Donatello dan membuat sang jenius menganggukan kepalanya.

Donatello terus berlari hingga ia memasuki gedung yang sudah terbakar. Ia yakin Tyler berada disini karena well dari hasil pindaian pengikut jejak yang ia miliki ia melihat bahwa Tyler ada di sekitar sini. Ia terus mengikuti langkah yang ditunjukkan oleh gadget -nya dan taklah butuh waktu yang lama untuk menemukan sosok Tyler. Ketika ia berhasil menemukan sosok itu ia segera menghampirinya.

"Okay, setidaknya sekarang kita aman. Kita akan keluar dari bangunan ini sebentar lagi."

Tyler hanya mengangguk dalam kepanikan karena bagaimana berada di gedung yang tengah terbakar terdengar mengerikan bukan? Apalagi kau diincar oleh para mob yang entah mau melakukan apa padamu.

Sementara itu di luar gedung masih terjadi pertarungang sengit. Michelangelo yang tiba – tiba menabrak Raphael tentu saja kaget. Bagaimanapun tadi Raphael diperintahkan untuk mengawasi Tyler bersama dengan Donatello. Michelangelo memandang kakaknya tersebut dengan bingung.

" Uhh Raph? Bukannya seharusnya kau mengawasi Tyler bersama Donnie?"

"Shell, Mikey! These bozo ain't let us ta move! Jadi aku memutuskan bahwa aku harus melawan mereka, dan kubiarkan Don mengawasi Tyler."

Pada saat Raph dan Mikey berbicara pada satu sama lain ada seorang mob yang berusaha mencuri kesempatan. Namun, sebelum sang mob berhasil menyerang mereka berdua Leonardo sudah mengalahkan mob.

"Harusnya kalian lebih fokus! W-wait Raph apa yang kau lakukan disini? Bukannya seharusnya kau ikut bersama Donnie untuk mengawasi Tyler?" Leonardo berujar seraya menatap bingung Raphael.

"Lupakan itu O' Fearless Leader. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah menghadapi mereka!" kata Raphael yang kembali fokus kepada para mob yang berusaha menyerang mereka.

Di lain tempat Donatello dan Tyler berusaha melarikan diri dari gedung yang keadaan terbakarnya makin parah itu. Namun, perjalanan mereka tak berjalan mulus karena ternyata salah satu dari mob tersebut berhasil memasuki gedung itu.

"Kau ingin menyelamatkan anak kecil itu, freak?" sang mob berujar dengan nada yang bersifat melecehkan.

"Tetaplah di belakangku." Kata Donatello seraya meraih bo miliknya.

Donatello dengan cepat menggerakkan bo miliknya untuk mengenai sang mob tersebut. Sang mob berhasil menghindar untuk beberapa kali. Donatello terlalu serius dalam menghadapi mob tersebut sampai ia mendengar teriakan dari Tyler…

"SELAMATKAN AKU!"

"Hah?" Donatello menatap ke arah belakang dan mendapati Tyler sudah tak ada di belakangnya. Namun, ia melihat sebuah bayangan melintasi jendela dan bayangan itu jelas membawa Tyler. Donatello tentu saja mengacuhkan mob yang tadi sempat di lawan oleh dirinya dan memutuskan untuk mengejar Tyler.

"Serang dia sekarang. Misi kita hanya untuk menculik anak kecil itu." Kata sang mob yang tadi sempat dilawan oleh Donatello.

Yang berikutnya terjadi adalah tampak banyak bagian dari mob menyerang Donatello. Tentu saja hal itu membuat Donatello tak berhasil mengejar Tyler dan hal ini membuatnya benar – benar merasa bersalah. Bukankah kalau ia gagal menyelamatkan Tyler ia benar – benar telah gagal kali ini? Donatello membiarkan dirinya larut dalam emosi sehingga ia yang biasanya bersifat tenang dan damai secara tiba – tiba menjadi brutal dan anarkis. Ia menghabisi hampir semua orang yang ada di sana, dan beberapa sisanya segera berlari ketakutan. Donatello menatap jendela dimana Tyler dibawa kabur. Ia segera mengambil pemindai jejak yang ia miliki namun sayangnya jejak Tyler tak lagi terdeteksi disana. Ia gagal, ia gagal untuk melindungi seorang yang tak bersalah. Ia duduk bersujud dengan latar belakang kobaran api yang membakar gedung tersebut.

"TYLER! MAAFKAN AKU!"

Ia berteriak bak orang kesetanan dan teriakan milik Donatello tersebut terdengar sampai ke tempat dimana saudara – saudaranya bertempur. Mereka saling tatap dan kemudian mengangguk, mereka memutuskan meninggalkan para mob yang sepertinya sudah tak lagi memiliki nafsu untuk bertarung. Mereka memutuskan untuk mencari dimanakah Donatello dan mencari tau apakah yang terjadi pada saudara mereka tersebut.

Ketika mereka sampai di depan gedung yang terbakar itu mereka saling tatap, ketika mereka mendapati beberapa mayat dari para mob yang tampaknya belum lama ini tewas.

"Uh.. Kenapa ini kelihatannya akan menyeramkan?" Michelangelo mengangkat suaranya di tengah suasana tegang yang menerpa saudara – saudaranya.

"Donnie.. tak mungkin bukan Donnie-boy melakukan semua ini? Dia bukanlah orang yang anarkis sepertiku!" kata Raphael yang masih tak percaya dengan banyaknya mayat yang mereka lewati.

"Don… Donnie… Donatello, apakah kau disini?" Leonardo memilih tak menanggapi perkataan Michelangelo dan Raphael. Ia memutuskan untuk fokus mencari dimana adik tertuanya berada.

"Aku telah gagal… Aku tak bisa menyelamatkan Tyler… Aku juga telah membunuh banyak orang." Suara isakan yang bisa diidentifikasi sebagai milik Donatello terdengar jelas di telinga para saudaranya.

"Apakah dengan semua ini aku masih pantas untuk hidup?" suara isakan itu terdengar makin jelas.

Ketiga saudara Donatellopun akhirnya mengikuti sumber suara tersebut dan betapa terkejutnya mereka karena mereka telah menemukan sosok Donatello berada dalam keadaan pingsan. Mereka saling tatap…

"Well, ada baiknya kita segera bawa dia pulang." Kata Leo yang ditanggapi oleh anggukan dari para saudaranya


Donatello's PoV

Aku mulai membuka mataku, ha-ah mungkin terkadang benar bahwa melukai dirimu sendiri bisa sedikit menenangkan pikiranmu. Aku menatap ke sekitarku, baiklah tak ada yang aneh dan aku benar – benar berterimakasih akan itu. Aku ada dalam kediamanku yang tenang dan damai dan sekarang pertanyaan yang melintas di kepalaku adalah dimana semua saudaraku dan Master Splinter? Ah, mungkin mereka sedang tertidur. Aku kemudian melirik jam yang berada tak jauh dariku pukul 2 pagi. Jelas saja mereka pasti sedang tertidur. Aku memutuskan untuk kembali meletakkan kepalaku pada bantal dan berusaha tertidur. Kuharap esok hari tak ada hal buruk yang akan terjadi padaku, maksudku aku tak lagi mengalami kegagalan seperti yang terjadi kemarin lagi.

Aku memejamkan mataku dan berusaha tertidur. Namun, mengapa rasanya sulit sekali dan ketika aku hampir berhasil tertidur. Aku justru mendapati diriku berada di dimensi mimpi burukku yang dulu itu. Dimana aku melihat kematian semua saudaraku. Jujur saja bahkan walau tiga tahun telah berlalu sejak peristiwa itu aku masih tak mau bercerita pada siapapun dalam keluargaku. Well, yang tahu soal mimpi buruk itu sampai sekarang hanyalah Leatherhead… karena aku tak melihat kematiannya di mimpi buruk itu. Aku merasakan diriku tertarik lagi ke mimpi buruk itu, aku kembali menatap saudara – saudaraku yamg bukanlah saudara – saudaraku. Aku membulatkan mataku tak percaya. Aku melihat Leo, Leo! Tapi Dia bukan Leonardo yang ada denganku, dia Leonardo yang ada dalam mimpi burukku itu! Dia yang nampak seperti orang buta, ia mengguncangku dengan pelan dan menyapaku

"Well, kau sudah bangun Don?"

AKu menggelengkan kepalaku. Tak mungkin! Leo yang ada dalam mimpi burukku sudah tewas! Tak mungkin dia bangkit lagi! Akupun menatapnya dengan tatapan kosong..

"L-Leo? T-tak mungkin! Kau sudah dibunuh oleh Karai!"

Leonardo tampak tersenyum bagiku. Jadi aku dipermainkan oleh hantu Leo dari mimpi burukku itu? AH! Tidak ini mengerikan! Setelahnya aku hanya melihatnya berlalu entah kemana. Sungguh ini benar – benar mengerikan, aku dipermainkan oleh hantu dari mimpi burukku sendiri…


Normal's PoV

"Well, kau sudah bangun Don?" Leonardo yang baru saja bangun dari tidurnya memutuskan untuk segera mengecek keadaan adiknya tersebut. Namun Leonardo justru dikejutkan oleh respon yang diberikan oleh Donatello.

Respon yang pertama Donatello berikan adalah menggelengkan kepalanya. Padahal, Donatello hanya akn memberikan gelengan kepala jika ia tak mempercayai sesuatu yang terjadi. Bagi Leonardo itu adalah hal yang aneh, setidaknya semua yang terjadi masihlah masuk akal kan? Lalu kenapa Donatello menunjukkan eksperesi tidak percaya?

"L-Leo? T-tak mungkin! Kau sudah dibunuh oleh Karai!"

Leonardo membelakkan matanya mendengar respon yang kedua dari adiknya. Ia dibunuh oleh Karai? Apa yang terjadi? Leonardo memandang Donatello dengan ragu. Apakah kegagalan menyelamatkan Tyler kemarin telah membuat Donatello kehilangan akal sehatnya? Ia masih menatap Donatello dengan tidak percaya. Kemudian Leo meninggalkan Donatello dan memutuskan untuk bertanya pada Master Splinter karena ia tahu bahwa Master Splinter tentunya lebih bisa memahami apa yang terjadi pada Donatello.

TBC

A/N : OK! Ichan balik ke fandom ini (lagi), soalnya Ichan pengen walau sepi. Ichan abis mimpi begini sih beberapa minggu yang lalu akhirnya ke pikiranlah buat fanfic ini. Well yang tanya Tyler itu siapa… Tyler itu bocah yang ditolongiin Raphael pada di 'Raph and Cub', terus cerita ini memuat refrensi dari fanfic Ichan yang berjudul 'The Only One' (dikit doang sih tanpa baca itu juga bisa nyambung kok). Lalu cerita ini bakal agak muter – muter karena apa yang ada di kepalanya Donnie beda ama kenyataan (namanya aja skizo) jadi well dalam cerita bakal selalu ada dua sudut pandnag. Ichan berdoa semoga reader gak bingung X"D. Ah ya kalau ada yang sempet lewat Ichan minta review ya!