Disclaimer : Assassin Creed dan segalanya kecuali OC dan RHG bukan punya ku!

Warning : OOC dan OOT bertebaran di kalangan para Assassin, Fandom laen nyangsang, EYD yang di kacaukan, Typo everywhere, Yaoi pairing mungkin terselip karena sesuai dengan nama Author ea *Plak

Assassin's Teacher on Reha Heroes Gakuen. (AToRHG)


Teacher Nota and Another stuff..

Fisika : Malika (Ipa 2, 4) Destian (Ipa 1, 3)

Biologi : Windy (Ipa 2, 3) Rebecca (Ipa 1,4)

Kimia : Alex

Matematika : Taiga

Sosiologi : Malik (Ips 1, 4, Bahasa 1) Marijane (Ips 2, 3, Bahasa 2)

Ekonomi : Drony

Geografi : Reha (Ips 3) Edward (Ips 1,2,4)

Sejarah : Yuki (Bahasa, Ipa) Arno (Ips)

TIK : Kokonoe.

Tata boga : Ragna.

Seni Rupa : Leonardo (Ipa) Rachel (Ips) Momota (Bahasa)

Seni Musik : Miku

PKN : Noel (Ipa, Ips) Jin (Bahasa)

Bahasa Inggris : Jacob (Ips) Evie (Ipa, bahasa)

Bahasa Indonesia : Della (Ips) Connor (Ipa, Bahasa)

Sastra Itali (Bahasa only) : Ezio

Sastra Arab (Ipa, Ips) : Altair

Olahraga : Chris (IPS, Bahasa) Desmond (Ipa)

Bahasa Jepang : Yamagi

Baru dibilangin udah ada Fandom nyasar, banyak pula.

Udah yuk.. Mulai aja.


Chapter 1 : Random Activity


Suatu pagi hari yang indah, burung-burung berkicau, bunga-bungan bermekara, langit cerah, dan matahari mulai muncul dari ufuk timur (udah mirip cerpen blom nyak?)

Suasana di RHG masih sangat lah tentram kecuali, di asrama murid laki-lakinya yang emang udah kebiasaan rusuh dari jaman bahala. Sementara, asrama perempuannya masih adem-ayem. Banyangin aja, Asrama laki-laki dari setengah lima aja udah ada yang namanya alaram yang siap bangunin semua siswa laki-laki.

GONG!

"Bangun Oi! udah pagi!" seru seorang siswa berambut coklat dengan mata merah, yang membuat semua orang terbangun karena dia memukul sebuah gong. Iya, gong! Kalo panci sih normal, lah ini gong beneran gede pula. Siapa lagi kalau bukan anak paling rusuh, gila, sableng, batu, tapi hebatnya pinter.

Udahlah ngapain bahas murid sih, itukan urusan RHG. sekarang, ke para gurunya.

Altair melihat kesamping mejanya ternyata kosong melompong. Biasanya meja itu diisi sama Sahabat, Temen, Ayang, Mbeb (ok, lupakan dua hal itu! hanya bercanda) Malik Al-Syaf si guru Sosio yang di cap killer sama anak bahasa. Tapi, hari ini kok kosong, ada apa gerangan?

"Lah? ini Malik kemana?" tanya Altair ke Desmond yang biasanya duduk di sebelah kanan meja Malik.

"Lu nggak tau? Malik ruang kerjanya pindah ke perpus, karena bakalan ada guru baru pagi ini." jawab Desmond datar sambil makan sarapan dia.

"guru baru? siapa lagi?" ya bayangin aja, mereka semua baru ngajar kurang dari seminggu, udah ada guru baru lagi.

"Mana gue tau, tunggu si Reha dulu. Biasanya dia yang suka bawa guru baru kesi-"

"Pagi All!" Seru Reha sambil membuka (baca : banting) pintu.

"Pintu jangan di banting oi! inget terakhir kali pintunya copot karena lu banting!" sembur Chirs yang merupakan guru lama di RHG.

"Ehehe... Maaf, jadi.. hari ini bakalan ada guru baru dateng lagi!" sahut Reha.

"Hee.. guru baru lagi.."

"Nah, silahkan masuk!" Seorang yang memakai jaket hitam, bertudung hitam, mata biru es tajam, dan menggunakan jas di balik jaketnya.

Bruuuuuuh!

Desmond menyemburkan teh anget yang dia minum lewat muluntnya (sebagian nyangsang ke hidung). Ketika, melihat siapa guru baru itu. Ternyata itu adalah..

"Alex Mercer Salam kenal.."

'NG.. NGAPAIN SI BEGO ITU DATENG KESINI DA.. DAN GODDAMMIT! SEBELAH GUE LAGI, KENAPA HARUS TERJADI SAMA GUE SIH' jerit Desmond dalam hati dan mukanya berubah warnanya menjadi merah padam.

"Dezmund? kau tak apa?" tanya Ezio yang sedang sibuk maen game di HP-nya ketika melihat muka sang cucu(?) jadi merah padam. "kau sakit?"

"Tidak! aku tidak apa-apa! A.. aku perlu ke toilet dulu."

"Dia kenapa?" tanya Evie bingung melihat Desmond langsung kabur ke toilet.

"Entahlah.. Mana gue tau..."


Ayo kita skip beberapa saat kelas Ips 2..


"Eh, kawan-kawan.. mana tadi, gue denger suara absurd di toilet guru laki-laki." ucap Dhita di depan beberapa temannya.

"Hah? Lu make toilet belakang ya?" tanya Anisa sweatdrop.

"iya, karena gue males lewat depan ruang guru."

"Suara kayak gimana?" tanya Ghia.

"emang nggak terlalu rame sih.. hanya aja, kayak suara orang ngedesah gitu deh." jawab Dhita watados yang sukses membuat semua orang di kelas kicep bahkan Marijane yang baru masuk aja langsung sweatdrop bahkan, ikutan kicep dan jawdrop mendengar itu.

"Eh! ada Bu Mari oi!" semuanya langsung berhamburan ke tempat duduknya. Setelah memberi salam Marijane menanyakan hal yang barusan Dhita ceritakan.

"Saya sengaja pake toilet belakang karena mau BAB, tapi nggak jadi, pas balik saya denger ada orang ngedesah di toilet guru laki-laki, bu!" jelas Dhita.

"Tapi, kamu nggak ngintipkan?" tanya Marijane.

"Nggak lah, saya nggak kayak si Iris bu! kalo ngedenger orang ngedesah terutama laki-laki langsung klepek-klepek!" balas Dhita, di kelas bahasa 1 Iris langsung bersin.

'Desmond tadi ke toilet tanpa alasan dan itu lama banget, trus si guru baru juga ke toilet setelah perkenalan diri. apa jangan-jangan mereka... Ah, masa.. nggak mungkin ah!' batin Marijane.

Sementara itu Desmond..


Lapangan, Olahraga, IPA 4


"Pak, Encok?" tanya Eudo ketika melihat Desmond sedang mengurut pinggangnya.

"Ng.. Nggak kok!" balas Desmond, dia mencoba berdiri tapi, tiba-tiba pinggangnya nyeri lagi.

'Lain kali... jangan di toilet atau sekolah lagi..' keluhnya dalam hati.


Kelas IPS 1...


Well, mungkin pacaran itu hal yang biasa terjadi di kalangan anak remaja. Terutama, anak SMA. Tapi, kalo pacarannya mojok berduaan di kelas pas nggak ada guru sih agak aneh emang, tapi yang anehnya lagi kalo yang kayak gitu masalahnya laki sama laki. Iya! laki sama laki! Kalo laki perempuan sih ok, lah ini laki sama laki.

Sebut saja namanya Red, anak paling bandung (Badung bego!) sekelas, tapi, guru-guru nggak ada yang keberatan sama tingkah dia karena blom kelewat batas, dan juga nilai dia juga diatas rata-rata. Cuman ya gitu anaknya sableng, belok, sadis, plus batu.

Sementara pacarnya, Revan Sharps, malah nyante-nyate aja. Biarpun dia juga lagi serius ngerjain tugas dari pak Malik karena bisa-bisa kena hantam buku Filosofi dunia setebel kurang lebih 360 halaman yang entah dia dapet dari mana dan kuat juga dia bawa buku setebel itu pake satu tangan. *plak

Yah, biarpun kadang dia kesel juga sih ditempel sang uhukSemeuhuk karena dia lagi ngerjain tugas ngeselin bin banyak. Tapi, percuma aja, yang ada dia malah makin di templok si Bego (baca : Red) itu. Temen-temen kelasnya juga malah yang ada ngatain dia 'Tsundere' biarpun itu emang sifat asli dia sih. Ya, tapi bantuin dikit kek!

"Ih! Sana apa lagi ngerjain tugas juga! Ribet lu!" usir Revan.

"Nggak!"

Revan ingin sekali menimpuk kepala si bego ini dengan sebuah tempat pensil yang sudah di isi dengan jarum pentul. Apa perlu dia melakukannya sekarang?

"Uhuk! Semuanya kembali! Dan Red, jangan keseringan seperti itu di sekolah." perintah Taiga yang merupakan wali kelas mereka, sekaligus penyandang guru ter-killer se RHG, karena dengan teganya membedakan KKM pelajaran dia dengan seluruh mata pelajaran (KKM improsibru, 85 buat IPS dan Bahasa, dan 90 buat IPA). Ya, kalo pelajarannya gampang sih ok, lah ini udah killer... MTK pula! Mau apa lu, ngelawan dia? di jamin lari seluruh lapangan olahraga 20 kali, push up 55 kali, tugas ditambah 3 kali lipat, bersihin koridor sekolah 3 bulan, atau kena SP 3 plus skors 2 minggu.

"Nah, sekarang saya ingin mengubah tempat duduk kalian semua dan ini akan bertahan sampai semester depan." ucap Taiga dan dia mengeluarkan tempat undian. "Maju dan ambil kertas lalu baca, dimana dan dengan dengan siapa kalian duduk."

'Mudah-mudahan dapet yang enakan..' batin Revan.


beberapa menit kemudian...

'Iya sih, gue dapet yang enak karena deket orang pinter dan di pojok.. Tapi.. Nggak sama si Bego ini juga kali!' pekik Revan karena sekarang dia duduk sama Red dan sempet di 'cie-cie' in sama satu kelas, bahkan sampe tuh guru juga ikutan pula.


Kelas IPA 3...


Altair Ibn-La'Ahad merupakan guru sastra Arab satu-satunya dia RHG. Apalagi tuh sastra Arab juga baru. Dan juga, cara ngajarinnya dia ngebut pake banget kayak nggak ada Remnya sama sekali. Baru kurang dari seminggu satu bab udah selesai. Dia juga punya beberapa gelar, misalnya 'guru paling tertutup', 'muka ajaib', 'Gubat "Guru batu", bahkan, sampai di beri julukan 'UJ' eh.. 'Uke', sama sekumpulan anak sableng yang merupakan sekumpulan Fujo dan Fudan se-HG.

Tapi, apa salahnya ketika dia memasuki kelas yang adem ayem kayak IPS 3 dan 2 atau IPA 1 dan 4. Tapi, ketika dia masuk kelas rusuh kayak IPS 1 dan 4 atau IPA 2 dan 3. pasti bakalan beda orangnya. Bayangin aja sendiri.

"Hari ini, kalian ngerjain yang bapak tulis dipapan tulis, trus Artiin ke bahasa indonesia, lalu apalkan pake artinya juga."

"HUAAAAAPAAAAAAAAAAH!?" jerit Anak IPS 4.

Setelah pelajaran bahasa Indonesia dari Connor yang dipuja-puja sama semua murid sebagai 'Best Teacha' Evah!' selesai, kelas langsung rusuh karena kosong. Semenit kemudian, Altair muncul dengan Misdirection dia dan baru disadari semua murid ketika dia menepuk tangannya.

'Sejak kapan dia disitu!?' pekik semua murid bersamaan.

"Ehm! Jadi, karena kita selesai bab satu kemarin.. Kalian.. Ulangan hari ini! Dan Bapak mau nggak ada yang Remed! Jadi, belajar dari sekarang! Bapak kau keluar dulu!" Perintah Altair.

1...

2...

Ti-

"KUUUUUUUUUAAAAMPREEEEEETTTT!" jerit semua murid IPA 3 secara bersamaan.

"ANJRIIIIIIIIIIIITT!" teriak Reo sambil kayang diatas meja.

"KAMPRETNO! ANJASING! SUE WEKEWERKEWER TUH GUBAT!" umpat Yakasha yang lagi cekek-cekekan sama Trace.

"Udah jangan berisik! belajar! Bapak tinggal dulu!" Altair keluar ruangan dan semuanya langsung diem ditempat. Mereka mau aja sih nyontek kalo ulangan mendadak tapi, tau sendiri kalo Altair itu 'Mata Elang'. Nyontek yang ada mereka bakalan di ruqiyah sama digantung di belakang kelas kali.

"Tuh guru Awsome Twosome Three- eh.. keceplosan, Kurang Asem banget dah." keluh Drew.


Tipe-Tipe Guru..


Tipe Normal

"Selamat pagi semuanya." sapa Connor ketika masuk ke kelas IPA 1.

"Pagi pak!"

"Apa tugasnya sudah selesai?"

"Sudah pak!" semuanya mengangkat buku mereka masing-masing.

"Baiklah, kumpulkan didepan."

Tipe dilayanin muridnya.

"Pagi semuanya." sapa Rebecca ketika masuk ke kelas IPA 1

"Pagi bu!"

"Udah sarapan?" tanya Siti.

"Ah, belum karena tumben ibu tadi kesiangan bangunnya jadi lupa sarapan."

"Yaudah, ibu ke kantin dulu aja makan, tugas buat kita jangan lupa, dan ntar makan bu Rebecca kita yang bayar." kata Toni.

"Kalian nggak keberatan?"

"Nggak, silahkan bu!"

"Terima kasih!"


Tipe bikin kelas rapi dalam sedetik.


Kelas bahasa 1 masih dalam keadaan rusuh tingkat tinggi karena anak perempuannya pada main kuda tomprok sementara, anak laki-lakinya malah ngegossip. (Kayaknya kebalik deh..)

Tiba-tiba, pintu kelas dibuka oleh Malik karena sekarang jam pelajaran Sosio, dan ajaibnya..

"Halo semuanya.."

"Hai pak..."

Krik.. Krik..

Kelas yang awalnya rusuh, berantakan, dan kacau.. Langsung rapi, bersih, kinclong, adem, ayem, tanpa ada sesentipun meja digerakan.

Tipe gurunya yang rusuh (?)

"Ahoy semuanya, kalian baik-baik saja!" Seru Edward si guru Assassin Bajak laut di kelas IPS 2.

"Yak, kami baik-baik saja kok pa-"

Boooooom

Tembok sebelah kanan baru saja hancur dan terdapat sebuah portal yang mengeluarkan prajurit tengkorak dan sebuah ruangan daru menara di balik portal.

"Ah~ Semuanyan keluarkan senjata kaliaaaaaaaAaaaaan! sekarang!" seru Edward setelah memasang hoodienya lagi dan mengeluarkan senjatanya.

'ini.. kita mau sekolah apa CSD sih..' gumam semuanya sweatdrop.


Tipe Gurunya Break dance (Guru macam apapula ini)


Murid yang break dance dikelas pasti udah biasakan, nah gimana kalau gurunya yang malah ngebreak dance bareng murid pula.

Kelas IPS 3 lagi pada rame-ramenya karena guru dan nggak ada dan di depan kelas dijadikan panggung dadakan. Ada yang goyang ngebor, goyang ngecor, goyang dombret, sampai goyangin seluruh anggota badan (?)

Padahal lagu yang mereka setel itu A Cruel Angel Thesis.. Pantesan cuk!

Tapi, semuanya berubah ketika Jacob Frye guru bahasa inggris mereka masuk dan langsung break dane di tengah lingkaran murid. Iya! Jacob dia ngebreak dance ditengah sambil di sorakin murid-murid.

"Ayo! Ada yang mau lawan nggak?" tanya Jacob kemudian, Jacky maju kedepan dan langsung break dance balasan.

"Oh! Nantangin bapak kau ya!"

"Hmph, saya nggak akan kalah sama bapak biarpun bapak itu guru!" Cela Jacky. "Nisha! Musiknya!"

Nisha kemudian mengganti musiknya menjadi Systemathic Love dan mereka mulai saling balas membalas break dance mereka.

"Jacky! Jacky!"

"Pak Jacob keren! Pak Jacob bisa!"


Tipe kena Pair sama murid sableng (baca : Fujo dan Fudan)


Desmond sedang melewati ruang kelas bahasa 2 sampai dia tak sengaja mendengar percakap anak bahasa yang tak jauh darinya.

"Eh, lu udah liat Doujin barunya Iris?"

"Wah, dia udah ngeluarin baru lagi?"

"Ih, Doujin apa tuh?"

'Doujin? semacam komik kah?' karena penasaran di mendekati mereka tapi, tidak di ketahui oleh anak-anak sableng itu.

"Kamu Fujo juga?"

"Iya, udah lama sih... Eh, Tora kamu Fudan?"

"Iya, udah lama sih."

'Eh.. mereka pasti yang suka sama perhumuan itu deh.' gumam Desmond.

"Kalian suka sama pair siapa?"

"hmm.. aku sukanya oh, Pak Altair sama Pak Ezio nge-seme pak Desmond."

Jleb!

"Kalau aku, sukanya.. Pak Altair dijadiin uke sama pak Malik."

WTF!

"Kalau aku lagi suka sama pair baru sekolah kita, Pak Alex sama Pak Desmond. Katanya pak Desmond itu ukenya pak Alex udah lama loh, tapi, semuanya nggak tau."

Jleb! Jleb!

Kemudian..

"Dia kenapa?" Tanya Noel bingung.

"Meneketehe..." jawab Yamagi sweatdrop.


To be Continue...


A/N : Well, Fic ini ditulis karena kegajean dari kepala Author segala karena gabut dengan kehidupan sekolahnya aja...