Saranghaeyo Eomma, Appa!
Cast :
# Cho Kyuhyun as Choi Kyuhyun
# Kim Kibum as Choi Kibum
# Choi Siwon as Choi Siwon
# Leeteuk as Leeteuk (Choi's Neighbour)
# Lee Sungmin as Lee Sungmin (Leeteuk's Daughter)
Disclaimer : Para cast sepenuhnya milik Tuhan Yang Maha Esa, kecuali Kyuhyun yang sepenuhnya milik saya! Kekekekke~~
Warning : GS (as always) / Typo(s) / abal / aneh / cerita pasaran
Genre : Family / hurt/comfort / angst
Summary : Keluarga adalah segalanya, keluarga merupakan sebuah pelita di kala kegelapan datang menerpa. Keluarga adalah sebuah rumah, tempat kita berlindung dan kembali. Namun bagaimana jika takdir telah dikodratkan untuk menguji ketegaran hati manusia melalui keluarga? Akankah Kyuhyun mampu menjalani kehidupannya? Story about Siwon!Appa, Kibum!Eomma, Kyu!kid/GS
.
.
~~(^_^)~~ THE STORY IS BEGIN!
"Eomma~, hiikksss…" Seorang bocah kecil terlihat tengah berlari mendekati sesosok yeoja yang nampak sedang menggoyangkan spatula di atas wajan dengan beberapa bahan makanan di dalamnya. Wangi harum makanan menguar jelas, menusuk tiap hidung siapa saja yang tak sengaja mengendusnya.
Sang yeoja yang dipanggil dengan sebutan 'Eomma' itupun menolehkan wajahnya ke asal suara "Kyunnie? Waeyo chagi?"
"Eomma~ Hikss." Sang namja kecil yang baru berusia 4 tahun itupun segera berlari memeluk sang Eomma. Kibum mematikan kompor yang masih menyala, kemudian merundukkan tubuhnya, mensejajarkan dengan tubuh mungil namja bersurai brunette ikalnya itu. Kemudian memeluknya.
"Waeyo chagi?"
"Eomma, tangan Kyunnie beldalah." Ucap Kyuhyun, bocah kecil bersurai brunette itu seraya melepaskan pelukannya pada Kibum, yeoja dengan apron biru yang dipanggilnya dengan sebutan 'Eomma'.
"Berdarah? Sini coba eomma lihat."
Kyuhyun mengulurkan tangannya yang mengeluarkan cairan kental berwarna merah.
"Cakit eomma~ Hikss." Ucapnya disertai isakan kecil.
"Kenapa bisa berdarah chagi? Kamu tahan sebentar yaa~."
"Tadi Kyu lagi main lobot-lobotan, telus kena….eh?" Kyuhyun menghentikan ucapannya, kala merasakan sapuan lembut bibir cherry Kibum –sang Umma- pada jarinya yang berdarah.
"Eh..? Kenapa di hicap Eomma?" Tanya Kyuhyun dengan alis yang mengernyit.
Kibum melepaskan hisapan bibirnya pada darah yang mengalir di jemari mungil anak semata wayangnya, kemudian meniupnya lembut, membuat Kyuhyun semakin mengernyitkan alisnya.
"Eomma~~"
Seulas senyum tipis terpahat jelas di bibir mungil Kibum, tangannya beranjak mengelus surai coklat anak tersayangnya. "Ini adalah cara yang efektif untuk menyembuhkan lukamu chagi~"
"Makcud eomma? Kemalin di cekolah, Kyunnie ngeliat temen Kyunnie jatoh, telus beldalah, dan ibu gulu ngasih dia cailan walna melah gitu, katanya cupaya gak inpeksi. Kok eomma malah ngicep dalah Kyunnie?"
"Cara ini lebih manjur Kyunnie, tuh coba lihat tanganmu, udah gak berdarah kan?" Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada jari mungilnya, kemudian tersenyum.
"Iya, udah gak beldalah eomma." Ujarnya dengan semangat tinggi, membuat Kibum mencubit lembut pipi bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak itu.
"Kamu tau gak kenapa eomma ngelakuin hal itu?"
Kyuhyun menggeleng seraya mengerjapkan mata onyxnya lucu.
"Eomma ngisep darah Kyunnie, supaya jika nanti Kyunnie kekurangan darah, Kyunnie bisa ambil darah Eomma, kan darah Kyunnie ada di Eomma." Seulas senyum terukir di bibir cherry pink Kibum, membuat Kyuhyun langsung menghamburkan tubuh mungilnya, memeluk Eomma tercintanya.
"Saranghaeyo Eomma." Ucap Kyuhyun tepat di telinga Kibum, membuat jemari Kibum mengelus lembut punggung mungil sang bocah berusia 4 tahun itu.
"Nado chagi~ cha! Sekarang Kyunnie lanjutin mainnya yaa, sebentar lagi Appa pulang~ Eomma mau masak dulu." Kibum menggendong tubuh mungil Kyuhyun, lalu beranjak menuju ruang tamu. Saat wajahnya terangkat, sesosok namja berperawakan tinggi dengan dimple smile khasnya terlihat tengah melipat kedua tangannya di dada. Saat pandangan mereka bertemu, Siwon tersenyum, membuat Kibum membalas dengan senyuman serupa.
"Kau sudah pulang?" Tanya Kibum membuat Kyuhyun menolehkan wajahnya.
"Appa!" Kyuhyun menurunkan tubuhnya dari gendongan sang Eomma dengan semangat tinggi, kemudian berlari menuju Siwon, sang Appa tercintanya.
Siwon terlihat berjongkok, sesaat sebelum Kyuhyun sampai. Kemudian merentangkan kedua tangan panjangnya, seolah mengundang Kyuhyun untuk masuk ke dalam dekapan hangatnya.
"Kyunnie kenapa matanya bengkak? Habis menangis lagi, eoh?" Tanya Siwon saat Kyuhyun sudah berada dalam gendongannya.
"Tadi tangan Kyunnie beldalah Appa, tapi cekalang udah cembuh kok." Jawab Kyuhyun, kemudian tersenyum lebar, menampilkan deretan gigi mungil rapihnya.
"Lain kali, Kyunnie harus hati-hati, ne? jangan sampai berdarah lagi."
"Ne Appa."
"Hmm, bagaimana kalau kita bertanding main game?" Ajak Siwon yang segera dibalas Kyuhyun dengan anggukan mantap.
"Cha! Pasti hari ini Appa yang akan menang." Siwon mengangkat Kyuhyun ke atas pundaknya.
"Andwae! Kyunnie gak pelnah kalah. Appa pasti kalah lagi!"
Kibum tersenyum tipis melihat tingkah menggemaskan anak dan suami tercintanya. Iapun melanjutkan kembali acara memasaknya yang sempat tertunda.
~~(^_^)~~ Saranghaeyo Umma, Appa
"Haaahhh… benelkan Appa, Appa pacti kalah ngelawan Kyunnie~" Ucap seorang namja kecil berambut ikal kecoklatan itu dengan tingkat kepercayaan diri luar biasa, membuat Siwon, namja tinggi yang masih terbalut kemeja kantor itu mengukirkan senyuman, melihat tingkah lucu Kyuhyun, anaknya. Saat ini mereka tengah merebahkan tubuh di atas karpet depan televisi.
Sebelumnya, mereka bertarung memainkan games tinju sebuah Play Station, sambil menunggu makan malam siap. Ya, seperti inilah kebiasaan di rumah keluarga kecil Choi. Sang Appa, Choi Siwon, selalu menyempatkan waktunya untu bermain games dengan anak semata wayangnya, tanpa memperhatikan kondisi tubuhnya sendiri yang bahkan belum melepas kemeja kantor dan belu mandi.
"Appa sengaja mengalah tau." Ujar namja berlesung pipi itu tak mau kalah.
"Ih, Appa macih ngelak juga, dali dulu Appa kan gak pelnah menang ngelawan Kyunnie." Balas bocah kecil itu seraya mengerucutkan bibirnya lucu.
"Hahaha,, iya iya, Appa memang gak pernah menang ngelawan Kyunnie. Kyunnie itu anak yang sangat- sangat pintar." Ucap Siwon seraya mengelus lembut surai coklat Kyuhyun, anak kesayangannya. Tak lama kemudian, ia merengkuh tubuh aegyanya ke dalam dekapan hangatnya.
"Appa~~" Lirih Kyuhyun pelan.
"Hmm?"
"Boleh Kyu nanya sesuatu?"
Siwon sedikit merenggangkan pelukannya, kemudian obsidiannya memandang manik onyx Kyuhyun yang dikerjapkan lucu, membuatnya sangat gemas. Iapun beranjak menggerakkan tangannya, guna mencubit pelan pipi chubby Kyuhyun.
"Bertanya apa, hmm?"
"Tapi Appa jangan malah yaa?"
"Loh, kenapa harus marah?" Siwon sedikit mengernyitkan kedua alisnya, melihat Kyuhyun tertunduk seraya memainkan jemari tangannya.
"Hmm…ituuuu…"
"Itu? Itu apa Kyunnie?"
"Tapi ini peltanyaan plibadi ya Appa. Kyunnie janji deh, Kyunnie gak bakal bilang siapa-siapa, tapi Appa halus jawab jujul!"
Siwon kembali lebih mendekatkan tubuhnya pada Kyuhyun, membuat Kyuhyun turut bergerak mendekati wajah sang Appa.
"Mau nanya apa sih?" Siwon nampak sudah tak sabar rupanya. Sedikit geregetan melihat Kyuhyun yang nampak mengulur waktu.
"Cini Kyunnie bicikin!"
Siwonpun mendekatkan telinganya pada bibir Kyuhyun.
"Appa belum cukul bulu ketek yaa?"
Pertanyaan Kyuhyun sontak membuat Siwon membulatkan matanya.
"Hey, kamu tau darimana Appa belum cukur bulu ketek, eoh? Kenapa bertanya seperti itu? Pertanyaan macam apa itu?" Kening namja dengan bibir joker tipis itu terlihat mengkerut mendengar pertanyaan aneh dari buah hatinya.
"Abisnya Appa bau cih, biacanya kalo Appa udah cukul bulu ketek itu, ketek Appa bakalan wangi, tapi cekalang, ketek Appa bau. Kyunnie males deh nyium bau ketek Appa." Jawab bocah kecil itu dengan wajah tanpa dosanya, membuat semburat merah terlukis jelas di wajah Siwon. Bau ketek, eoh?
"Hey, siapa suruh kamu nyium bau ketek Appa, eoh?"
"Gak ada yang nyuluh, tapi emang kecium Appa.. Iuuwwhh." Kyuhyun memasang tampang jijiknya, membuat Siwon memutar otak untuk membalas perilaku anak tersayangnya ini. Siwonpun mendekatkan tubuhnya, kemudian menggerakkan tangannya, menggeletik tubuh namja kecil di sebelahnya, membuat namja kecil tersebut tertawa terbahak-bahak seraya menggerak-gerakkan tubuhnya.
"Hahhahaha, Appa~~ Geli Appa…hahahhaha… cudaaahh…cudaahhh Appaa~~" Pinta Kyuhyun pada Siwon , yang masih saja melakukan aksinya.
"Hahahha, rasakan pembalasan Appa!"
"Appa~~ cudaaahh Appa… Geliii.. Kyunnie nye…hahha..nyelaah Appa~"
Melihat semburat merah yang terlukis jelas di wajah Kyuhyun, Siwonpun menghentikan aksinya.
"Makanya jangan songong sama Appa!" Ucap Siwon tegas, membuat Kyuhyun kembali tertawa lebar.
"Ahahahaha.. Appa belum cukul bulu ketek, Weee." Kyuhyun beranjak bangkit dari tidurnya setelah menjulurkan lidah mungilnya ke arah sang Appa. Melihat hal itu, Siwon tak tinggal diam, ia tarik tangan Kyuhyun hingga bocah berumur 4 tahun itu kembali terbaring.
"Ahh..Appa.."
Tanpa butuh waktu lama, Siwon membawa Kyuhyun ke dalam dekapannya. Namun dekapan kali ini berbeda, sangat berbeda. Kyuhyun di sekap tepat di bawah ketek Siwon, membuat kedua tangan Kyuhyun tertangkup pada hidung dan mulutnya.
"Appa.. BAAUUU!" Teriak Kyuhyun sekencang mungkin.
"Lalalala~~ Rasakan! Mantap kan Kyunnie wanginya?" Ejek Siwon tanpa melepaskan dekapan hangat wajah Kyuhyun di ketiaknya.
"APPA!"
"Hey, ada apa ini ?" Suara lembut seorang yeoja berperawakan tinggi semampai masih dengan apron biru yang dikenakannya, menginterupsi kegiatan Appa dan aegya yang tengah bercanda seru di ruang santai depan televisi.
"Eomma~~" Melihat Appanya yang sedikit lengah, Kyuhyun beranjak dari posisinya, melepaskan tubuhnya dari dekapan hangat Siwon di keteknya. Lalu berlari menuju ke arah Kibum –yeoja yang masih menggunakan apron- yang tengah membawa beberapa piring berisi makanan lezat hasil karyanya.
"Hey, hati-hati Kyunnie~~ Eomma bawa piring, nanti piringnya jatuh." Ucap Kibum, seraya meletakkan piring-piring itu di atas meja makan yang terletak tak jauh dari ruang santai.
"Eomma, Kenapa cih Eomma mau cama Appa?" Tanya Kyuhyun.
"Eh..?" Kibum sedikit kaget mendengar pertanyaan Kyuhyun. Membuat keningnya mengernyit sejurus kemudian.
"Waeyo Kyunnie?" Kibum merendahkan tubuhnya, mensejajarkan dengan tinggi tubuh namja kecil di hadapannya.
"Appa kan jalang cukul bulu ketek! Eomma mau aja cama Appa,, Ihhh.."
Ucapan Kyuhyun sontak membuat Siwon bangkit dari tidurnya. Ia berlari mencoba mengejar Kyuhyun yang berusaha menghindarinya.
"Awaasss kamuu anak naakkaalll! Mulut ember."
"Biarin, Weee."
"Sudah-sudah, Ayooo makan! Jangan seperti anak kecil… ini bukan taman bermain!" Ucapan Kibum sama sekali tak diperdulikan oleh sepasang appa dan aegya itu, membuat Kibum sedikit geram.
"Baiklah, jika dalam hitungan ke-3, kalian tidak duduk di tempat masing-masing, Eomma akan memberikan makanan ini pada tetangga sebelah!" Kali ini ucapan Kibum membuat Kyuhyun dan Siwon menghentikan langkahnya. Untuk beberapa saat mereka saling memandang.
"satu…."
"Dua…."
"Ti….."
"KYAAAA~~~"
~~(^_^)~~ SARANGHAEYO EOMMA, APPA
Minggu pagi ini nampak terlihat cerah, secerah hati bocah kecil dengan manik onyxnya yang tengah duduk di bangku belakang mobil Audi hitam milik Siwon –sang Appa dari namja kecil tersebut-. Bagaimana tidak? Hari ini mereka –Siwon, Kibum dan Kyuhyun- berencana untuk berjalan-jalan ke puncak. Sedari tadi, pandangan kedua bola obsidian Kyuhyun tak pernah lepas dari kaca jendela mobil. Memandangi tiap deretan pohon-pohon besar yang dilalui.
Sesekali ia bersenandung kecil, menyuarakan keceriaan hatinyaa saat ini. Saat kebosanan melandanya, ia menolehkan wajahnya ke depan, dilihatnya sang Eomma, yang tengah menyuapi Siwon –sang Appa- yang sedang menyetir dengan sebuah roti isi.
"Eomma, Kyunnie juga mau."
Mendengar rengekan lucu itu, Kibum menolehkan wajahnya.
"Bukannya Kyunnie tadi sudah makan?"Tanya Kibum tanpa menghentikan kegiatannya, menyuapi suaminya.
"Tapi Kyunnie mau dicuapin cama Eomma juga." Rengek Kyuhyun seraya menyilangkan kedua tangannya ke depan dada. Bibirnya mengerucut lucu, membuat Kibum dan Siwon tertawa melihatnya.
"Nanti kalau sudah sampai ke puncak gunungnya, Eomma suapi ya chagi."
"Huh.." Kyuhyun nampak melihat wajah Appanya yang tengah tersenyum lucu melihatnya dari pantulan kaca spion dalam mobil. Otaknya berputar, semakin terasah untuk menyusun sebuah rencana. Selama ini ia tak pernah kalah dari Appanya. Dan sebuah idepun terlintas di otak jenisnya. Perlahan ia menggerakkan tubuhnya, mendekati kursi pengemudi, kemudian menjinjit dan menggerakkan tangannya ke wajah Siwon yang tengah menyetir.
"Rasakan Appa." Kyuhyun menutup kedua mata Siwon dengan kedua tangan mungilnya, membuat Kibum membulatkan matanya.
"Kyunnie, apa yang kau lakukan?"
Kyuhyun menoleh ke arah sang Eomma. "Lagian Appa tadi telcenyum ngeliat Kyunnie kalah. Kyunnie kan gak pelnah kalah dapet pelhatian dali Eomma."
Siwon nampak menggeliatkan tubuhnya, tanpa menyadari kaki kanannya yang masih menginjak pedal gas.
"Kyunnie, lepas!" titah Siwon.
Kibum mendekati tubuh Kyuhyun kemudian berusaha melepaskan tangan mungil Kyuhyun dari mata Siwon.
"Kyunnie, ini bahaya!" Ucapnya dengan nada sedikit kasar, membuat Kyuhyun terlonjak, kemudian melepaskan tangannya dari mata sang Appa. Mata onyxnya terlihat membulat kala melihat sebuah mobil sedan hitam yang tengah melaju kencang dari arah berlawanan namun pada jalur yang sama.
"APPA AWAAASSS!" teriaknya sontak membuat Kibum dan Siwon membulatkan matanyaa..
"WONNIE."
Siwon membanting setir mobilnya ke arah kiri, tanpa melepaskan injakan pedal gas yang semakin memperkencang laju mobilnya. Dengan segera, ia injak pedal rem dengan kuat.
CKIIITTTTTTT
BRAAAAKKKKK
Dan mobil itupun menabrak sebuah pembatas jalan dengan sangat kencang, tanpa dapat dihindari. Karena guncangan yang terlalu keras, membuat pembatas jalan itu roboh. Dan mobil bermerek Audi hitam itupun meluncur, melewati batas aman jalan menuju puncak gunung. Masuk ke dalam jurang terjal di bawahnya.
Siwon segera menggerakkan tubuhnya, memeluk Kibum dan Kyuhyun. Berusaha melindungi mereka dari benturan keras yang pasti akan diterimanya. Kibum dan Kyuhyun sama-sama memejamkan matanya, tangan mereka saling tertaut satu sama lain. Degup jantung begitu cepat berdentam tak karuan. Peluh mengalir indah, membasahi wajah, menandakan seberapa besar rasa takut yang melanda. Mereka sama-sama berdoa agar Tuhan masih melindungi nyawa mereka.
Dan ke-3 tubuh itupun terhempas. Terguncang ke sana kemari. Terbentur sudut sudut mobil.
"Appa, Eomma…" Lirih Kyuhyun.
Siwon terlihat semakin mengeratkan pelukannya, berusaha melindungi kedua orang yang sangat dicintainya. Tak diperdulikannya rasa sakit yang kian sangat mendera punggungnya. Hingga pada akhirnya, mobil itu berhenti berguncang karena telah sampai ke tempat akhir tujuannya. Sebuah jurang terjal. Sesaat sebelum terhenti, sebuah benturan kasar menyapa punggung dan kepala Siwon, membuat matanya membulat sesaat, kemudian terkatup setelahnya.
Kyuhyun masih dalam kesadarannya, ia dapat merasakan darah segar yang mengalir dari tangannya. Pandangannya teralih ke arah Eommanya yang sudah mengatupkan matanya erat dengan kaki yang terlihat mengucurkan darah. Sedangkan Siwon? Dia juga terlihat sudah tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir deras dari punggung dan kepalanya akibat hantaman keras.
Air mata secara tiba-tiba mengucur deras dari kedua manik onyx bocah yang masih cadel dalam berbicara itu. Melihat kondisi mengenaskan Appa dan Eommanya.
"Hikkss.. Ap—pa .. Eo—Eomma…" Dengan susah payah, bocah bersurai brunette itu menggerakkan tangannya. Berusaha menggapai jemari Appa dan Eommanya.
Setelah tujuannya terpenuhi, kepalanya berdenyut pusing. Semuanya seolah berputar. Ia berusaha menjaga pandangannya, namun hasilnya nihil. Secara perlahan cahaya itu berkurang, dan matanyapun turut mengatup erat.
~~(^_^)~~ Saranghaeyo Umma, Appa
"Appaa! Hiiikkssss Appaaaa…. Bangun Appaaaa!" Suara rintihan luar biasa menyayat hati itupun terdengar sangat memilukan. Membuat siapa saja yang mendengarnya, termasuk Leeteuk dan Lee Sungmin anaknya yang merupakan tetangga dari keluarga Choi itupun merasa tersayat hatinya.
Sesosok tubuh berperawakan tinggi nampak terbujur kaku tak berdaya di atas sebuah ranjang rumah sakit dengan sehelai kain putih panjang yang menutupi sebagian tubuhnya, sebatas dada. Air mata tak henti-hentinya mengalir dari kedua obsidian mungil itu. Dengan tenaga yang ia punya, ia merengkuh tubuh namja tinggi yang terbaring di hadapannya.
"Appa..! Hiksss.. buka matanya Appa! Appa jangan tinggalin Kyunnie! Kyunnie mohon Appa.. BANGUUNNN!" Suara itupun semakin terdengar memilukan. Tubuh bocah berusia 4 tahun itu terlihat bergetar, sambil senantiasa merengkuh tubuh Siwon, appanya yang sudah tak mengalunkan nafasnya barang sedikitpun. Air mata meluncur indah membasahi pipinya. Matanya terlihat memerah, menandakan kesedihan dan kepiluan luar biasa.
"Appa…! Kyunniee mohooonnn, bangunlaahhh… Appa jangan tidul cepelti ini! Kyunnie takuuuttt.. Appa, ayoo kita main games lagii! Katanya malam ini Appa mau ngajak Kyunie main games… Bangun Appa. Ayo kita pulang!" Kyuhyun mengguncang tubuh tak berdaya di hadapannya. Leeteuk –yeoja paruh baya yang merupakan tetangganya- yang melihatnya, segera merengkuh tubuh mungil itu, kemudian menggendongnya.
"Ssstttt Kyunnie, Kyunnie harus sabar yaaa.. Kyunnie gak boleh kaya gini! Nanti Appa sedih kalo ngeliat Kyunnie nangis kaya gini!" Ucap Leeteuk seraya mengelus lembut punggung bocah mungil tersebut.
Kyuhyun terlihat menggeliat, berusaha turun dari pelukan lembut Leeteuk.
"Lepacin Kyunnie! Kyunnie mau Appa!"
"Ssstttt, Appa sudah tenang Kyunnie, Kyunnie gak boleh gangguin Appa, ne?" Leeteuk berusaha mengeratkan gendongannya (?). Namun Kyuhyun tak tinggal diam, ia masih meronta-ronta meminta di lepaskan.
"Eomma, lepaskan saja Kyunnienya." Ucap Sungmin, yeoja berumur 7 tahun, yang merupakan anak dari Leeteuk. Matanya terlihat berkaca, melihat bocah kecil yang bahkan masih menginjak umur 4 tahun itu menangis tersedu, meratapi kepergian Appa tercintanya.
Perlahan Leeteukpun menurunkan Kyuhyun dari gendongannya. Setelah turun, Kyuhyun segera berlari kembali mendekati tubuh sang Appa dengan bibir yang nampak sudah mulai membiru.
"Appa~~ jangan tinggalin Kyunnie! Nanti Eomma cama ciapa? Appaa… hikkssss.. Apppaaaaa…"
"Appa~~ Tolooonngg Appa! Kyunniee Mohooonn.. Hikkssss… banguuunnn..Appa… Tolooonnggg… Bangun Appaaaa~" Suara parau itu mengalun semakin keras. Urat-urat halus terlihat jelas di lehernya, kala ia berteriak memanggil Appanya.
"APPA! BANGUUUNNN! Hiksss…"
Sungmin melangkahkan kakinya, mendekati sosok namja kecil di hadapannya. Tangannya terulur mengelus lembut punggung bocah kecil yang terbalut pakaian rumah sakit itu.
"Kyunnie~ Jika Kyunnie terus menangis seperti ini, nanti Appa marah loh."
Mendengar hal itu, Kyuhyun menolehkan wajahnya. Memandang manik foxy Sungmin dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"APPA! BAANGGGUUUNNN!BANGGUUUNN APPA!" teriakan bocah kecil itu semakin keras dengan tangan yang terus mengguncang-guncang tubuh tak bernyawa Appanya dengan tak kalah keras.
"Kyunnie~" Sungmin menghentikan hal yang dilakukan Kyuhyun, kemudian merengkuh tubuh kecil itu lembut, mencoba sedikit menenangkannya.
"Hikssss.. Tadi kata Noona, kalo Kyunnie telus belteliak cepelti ini, Appa akan malah. Kalo Appa malah, Appa akan bangun telus ngejal-ngejal Kyunnie…hikksss… jadi Kyunnie mau Appa malahh.."
Sungmin tersentak mendengar ucapan yang baru saja terlontar dari mulut Kyuhyun, hatinya mencelos mendengarnya. Ia berusaha kembali memutar otak untuk menemukan kalimat yang tepat agar Kyuhyun bisa mengerti.
"Tapi Kyunnie~"
"Hikksss.. Appaaa.. Noona,, Appa gak boleh pelgi!" Tangis Kyuhyun semakin kencang di dalam dekapan Sungmin, membuat Leeteuk turut merengkuh tubuh mungil itu.
"Kyunnie harus kuat, Kyunnie kan masih punya Eomma. Kyunnie harus berdoa ya buat Appa! Appa pasti bangga punya anak kaya Kyunnie~" Ucap Leeteuk lembut.
"Tapii…"
"Kyunnie gak boleh cengeng, nanti Appa Kyunnie sedih. Kyunnie mau Appa Kyunnie sedih, eoh?" tanya Sungmin.
Mendengar pertanyaan itu, Kyuhyun menggelengkan kepalanya kasar, ia menatap Sungmin dan Leeteuk bergantian dengan mata memerah dan jejak-jejak air mata di pipinya, membuat Sungmin dan Leeteuk mengukir sebuah senyuman.
"Kalo gitu, Kyunnie harus tegar yaa!" Sungmin menggerakkan tangannya, menghapus jejak-jejak air mata yang mengalir dengan indah membasahi pipi chubby namja kecil tersebut.
"Kyunnie harus tegar, ya?" Kali ini Leeteuk yang berucap. Kedua tangannya mencengkram lembut bahu namja bersurai coklat itu.
Kyuhyun menganggukkan kepalanya tanda setuju, sejurus kemudian.
.
.
"Appa~ Kyunnie janji, Kyunnie akan jagain Eomma. Acal Appa janji, Appa akan bahagia yaa di cana.." Suara parau bocah kecil bermata onyx itu terdengar sangat pilu. Bocah kecil itu beranjak naik ke ranjang tempat Siwon berbaring. Kemudian menciumi wajah sang Appa lembut dengan sangat tulus dan penuh cinta.. mulai dari..
Dahi ..
Kedua alis yang terbentang bak kepakan sayap malaikat
Kedua manik yang terkatup oleh pelupuk indah, yang dahulu selalu memancarkan sinar kasih sayang untuknya…
Hidung mancung yang selalu digesekkan pada wajah chubbynya..
Dan terakhir, Bibir joker tipis yang selalu menyapa wajah Kyuhyun saat pulang dari kantor dan saat Kyuhyun bangun tidur.
Kyuhyun memandang sendu wajah Appanya yang terlihat memucat.
"Appa~ bahagia ya di cana… Kyunnie akan celalu doain Appa.. Tunggu Kyunnie cama Eomma, ne? Nanti Kyunnie nyucul Appa. Tapi Appa halus janji, kalo Kyunnie udah nyucul Appa, nanti kita main games lagi ya Appa. Appa banyak-banyak belatih di cana, bial nanti kalo Kyunnie udah dateng, Appa bica menang lawan Kyunnie."
"saranghaeyo Appa."
Ciuman terakhir mendarat pada pipi Sang Appa yang sudah mulai teras dingin.
~~(^_^)~~ SARANGHAEYO UMMA, APPA
"Eomma~" suara parau namja kecil berumur 4 tahun itu sama sekali tak membuat Kibum, yeoja yang dipanggil dengan sebutan 'Eomma' menolehkan wajahnya.
Kibum masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Ia di vonis lumpuh oleh dokter. Membuatnya merasakan sakit yang amat dalam. Di tambah lagi dengan kabar meninggalnya suami tercintanya, semakin membuatnya merasakan kehilangan dan kepiluan yang teramat sangat. Karena kondisinya yang tak memungkinkan, membuatnya tak bisa melihat wajah suami yang telah meminangnya 5 tahun yang lalu. Suami yang sangat dicintainya. Kekasih semasa SMA-nya.
Pandangannya terarah lurus ke atas langit-langit kamar, dengan air mata yang tak pernah berhenti mengalir di kedua sudut manik indahnya.
"Eomma~" bulir bening turut mengalir dari manik onyx milik Kyuhun, namja kecil yang tengah terduduk di pinggir ranjang Kibum.
Perlahan tubuh mungil Kyuhyun tergerak, merengkuh tubuh lemah Kibum yang terlihat berangsur kurus.
"Maafin Kyunnie Eomma." Lirih bocah kecil tersebut, membuat air mata yang mengalir di kedua sudut manik Kibum semakin deras. Iapun tak lagi dapat menahan isakan yang memaksa keluar dari bibirnya.
"hikssss.. Wonnie…"
"Eomma~~hikksss.." Kyuhyunpun turut mengeluarkan isakannya. Menambah kesan pilu yang menguar antara keduanya.
~~(^_^)~~ Saranghaeyo Umma, Appa
Sudah hampir sebulan Kibum dirawat di rumah sakit. Kondisinya tak kunjung membaik, membuat Kyuhyun semakin terlihat menderita karenanya. Beruntunglah Tuhan masih berbaik hati pada bocah kecil itu, mengirimkan 2 malaikatnya pada Kyuhyun. Leeteuk dan Sungmin, yang selalu setia menjaga Kibum yang masih terbaring di tempatnya.
Tabungan Siwon dan Kibum sudah menipis. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar pengobatan Kibum tidaklah sedikit. Mereka sudah menjual barang-barang mahal yang Kibum punya, seperti perhiasan, mobil, bahkan sepeda gunungpun sudah terjual untuk menutupi biaya perawatan Kibum. Leeteukpun turut membantu dengan memberikan sedikit hasil keuntungan toko kecilnya.
Pihak rumah sakit memutuskan untuk menghentikan perawatan besok pagi, karena biaya yang tak sanggup dibayarkan. Hey, kemana Nenek dan Kakek Kyuhyun? Kibum adalah anak yatim piatu, saat menikah dengan Siwon, hubungannya sama sekali tak direstui oleh kedua orangtua Siwon. Membuat mereka harus menikah tanpa sepengetahuan orang tua Siwon. Siwonpun kabur dari rumahnya yang terletak di Seoul dan pindah ke daerah Gyeongju, tempat mereka tinggal selama ini.
Siwon dapat menghidupi Kibum dan Kyuhyun karena bekerja di sebuah cabang perusahaan besar di daerah tersebut sebagai manager. Dan sekarang? Mereka sama sekali tak punya topangan hidup lagi.
"Kyunnie akan jagain dan ngelawat Eomma di lumah." Ujar bocah kecil berambut brunette itu mantap, membuat kedua orang di hadapannya –Leeteuk dan Sungmin- mengernyitkan alisnya.
"Tapi Kyunnie, Kyunnie kan masih kecil, biarkan Eomma di titipkan di panti jompo, agar ada orang yang merawatnya di sana. Nanti biayanya, biar Ahjumma yang bayar." Ucapan Leeteuk sontak membuat Kyuhyun merasa sedikit geram.
"Panti jompo itu kan Cuma buat olang-olang yang cudah tua. Eomma Kyunnie belum tua, jadi Kyunnie yang akan melawatnya." Ucap Kyuhyun mantap.
"Tapi Kyunnie~.."
"Kyunnie gak mau tahu, Kyunnie yang akan ngelawat Eomma."
"Bagaimana bisa Kyunnie ngerawat Eomma,hmm?" tanya Sungmin.
"Kyunnie bica, dan Kyunnie juga akan bekelja."
"MWO?" ucap Leeteuk dan Sungmin bersamaan. Mata mereka sama-sama membulat mendengar penuturan spontan Kyuhyun. Hey, bocah sekecil itu. Bocah yang bahkan masih berumur 4 tahun, sudah mengerti arti 'bekerja?'. Bahkan berbicarapun belum benar.
"Leeteuk Ahjumma, bialkan Kyunnie bekelja di tempat Ahjumma, ne?"
"MWOOO?"
.
.
Bagaimanakah perjuangan bocah sekecil itu bekerja dan merawat Eommanya yang divonis 'lumpuh?'
.
.
TBC or DELETE?
A/N : Sebenernya mau bikin OneShoot, tapi kayanya terlalu panjang, jadi Cherry niat buat bikin TwoShoot. Itupun tergantung dari respon readersnya juga sih, kalo pada mau tau kelanjutannya, silahkan review ep-ep ini, ne? kekekke~~ Entah kenapa aku pengen banget bikin ep-ep dengan genre family seperti ini, biarpun ada death chara.. maafin Cherry ya abang Kuda.. #bow#.. Mungkin masih terbawa suasana kangen (T_T) .. cerita ini pasaran pake banget juga sih, jadi kalo gak ada respon ya Cherry ngerti ^^ wkwkwk..
Oya, kalo ada yang nanya, kenapa selalu Kyuhyun yang jadi cast utamanya? Jawabannya simple, Karena Cherry sangat mencintai dia, sangat sangat sangat mencintai dia ^^ jadi dia selalu jadi tokoh utama di ep-ep Cherry. okey deh segitu aja cuap-cuapnya.. yang berniat lanjut, tolong tekan tombol di bawah ini ^^
Sign,
^Cherry^
KLIK
Review?
