Tidak menyangka seseorang meninggalkan cerita di laptop-ku. Aku meng-upload cerita ini soalnya idenya ya… cukup buat aku penasaran (pingin Taz ngelanjutin cepat-cepat). Ini, sebenarnya curhatan dan kegalauan I don't care about Taz (beberapa hari lalu). Dia gila! Masa nyimpen cerita di laptop aku. Nah, begini, nih jadinya kalau si Taz lagi kumat: cerita sableng yang udah nggak jelas drama apaan hahaha.

So, daripada mubajir, terus disimpen sendiri, mending suguhin buat reader, XD.

Maaf Taz, aku nggak ijin. Kalau mau review aja, Taz. Biar comment sama cerita sendiri ;)


Kenapa manusia itu harus ditakdirkan menjadi makhluk sosial? Makhluk yang saling bergantung antara satu dengan lainnya? Ha-ah, kenapa Author bertanya seperti ini? Chk, seandainya manusia bukanlah makhluk sosial, dapat dipastikan Naruto tidaklah perlu berurusan dengan saudara kembarnya yang berjenis kelamin wanita.

Sebagai sesosok anak laki-laki yang mempunyai kembaran cewek tentu sangatlah merepotkan bagi Naruto. Terlebih, wajah Naruto dan wajah kembarannya terlalu mirip untuk dibedakan. Mending kalau sama tapi kembaran Naruto baik. Nah, ini? Kembaran Naruto yang bernama Kyuubi Uzumaki mempunyai sikap dan kesenangan yang sangat bertolak belakang dengan Naruto sendiri, contohnya saja: Kyuubi menyukai musik metal, sedangkan Naruto menyukai musik klasik. Kyuubi suka merusak barang, sedangkan Naruto suka merakit atau memperbaiki barang. Kyuubi suka bermain, sedangkan Naruto suka membaca buku. Kyuubi suka menonton laga action hingga thriller, Naruto suka menonton humor hingga drama, dan masih banyak lagi perbedaan di antara mereka. Bahkan, sampai selera makanan pun sangatlah beda (Kyuubi suka steak dengan harga yang sangat mahal, Naruto suka ramen Ichiraku).

Chk, chk, chk, rupanya, paras saja yang sama, tapi tingkah laku sangatlah bertolak belakang.

Lalu?

Yah, dari contoh perbedaan tersebut, dapat dilihat mana yang pasif dan mana yang aktif (Kyuubi aktif). Sehingga, kerap kali Naruto yang memang polos, baik hati, dan tidaklah sombong selalu mendapatkan perlakukan kurang ajar dari kembarannya. Alhasil, Naruto yang selalu terkina imbas dari keusilan Kyuubi. Namun, hal tersebut tidaklah berlangsung lama. Kenapa? Semenjak kedua orang tua Naruto berpisah, pada akhirnya, Naruto haruslah tinggal bersama ibunya, dan Kyuubi harus tinggal bersama ayahnya (nama marga mereka pun menjadi berbeda).

Baru pertama kali ada seseorang (Naruto) yang mengatakan jika hidup memang indah ketika orang tua berpisah. What? Ya, karena Naruto tidak perlu menerima olok-olokkan teman-temannya jika kalah dari Kyuubi. Naruto pun tidak perlu mengerjakan tugas rumah Kyuubi yang pemalasnya bisa melebihi kukang sekali pun. Namun, yang terpenting di antara itu semua: Naruto yang rajin tidak perlu menggantikan posisi Kyuubi di sekolah (menyamar) pada saat saudara ceweknya bolos sekolah dan mengancamnya dengan segala cara agar Naruto menggantikan posisinya di sekolah.

Intinya: Naruto kini bebas dari seorang Kyuubi Namikaze!

MERDEKA!

Awalnya~


Pernikahan vs saudara Idiot!

Disc: Masashi Kishimoto

Rat: M

Pairing: Mau kamu apa Saba?

Warn: Masih prologue jadi dikit, FemKyuu, Miss typo, Author lagi galau, cerita nggak jelas.

Pesan: CERITA INI KEPUNYAAN I DON'T CARE ABOUT TAZ, dan TIDAK DIPUBLIKASIKAN ATAS IJIN DARI YANG PUNYA HAHAHA.

Summ: ini bukanlah drama full house! Ini bukanlah drama percintaan rumah-rumahan. Ini adalah pernikahan sesungguhnya! Kebohongan, kakak edan, orang tua parah, kesempurnaan, dan kita seorang STRAIGHT.

Satu kata: lanjutin Taz! Aku suka makanya aku sengaja publish biar kamu ngambek, galau, terus buat cerita ini lagi! Hahaha. #iblis


Chapter 1: Prologue


"A—ayah! Untuk apa kau bersujud seperti ini?" Naruto Uzumaki menatap ayahnya dengan horror.

Jangan gila, dong! Masa ayah sujud sama anak?

Naruto memutar kedua bola matanya, kesal dengan tingkah ayahnya yang mulai nggak jelas ini.

Sudah cukup lama Naruto tidak bertemu ayahnya karena tempat tinggal dirinya dan ayahnya sangatlah jauh jaraknya (harus menyebrang benua). Naruto yang tinggal bersama ibunya di Benua Amerika terpaksa harus ke Konoha untuk menghadiri pesta pernikahan kakak perempuannya. Namun, dewi fortuna tidaklah pernah berpihak pada dirinya jika dia berurusan dengan Kyuubi Namikaze. Rupanya, kembaran Naruto yang notabene brandal dan sangatlah seenaknya kabur begitu saja; meninggalkan pesta pernikahannya yang sekitar 2-3 jam lagi akan dimulai.

Minato yang biasanya pria paling berwibawa megelengkan kepalanya dengan sangat keras kepala. Ia tidak mau berdiri dan berhenti memohon pada anak laki-lakinya sampai Naruto menyetujui permohonannya. Mhm… memangnya apa, sih, permohonan Minato sampai-sampai Naruto bersikap sekejam ini (tidak mengabulkan permintaan ayahnya, walaupun sudah bersujud seperti ini)? Dia memohon agar Naruto menggantikan posisi saudara perempuannya. Ia harus menikah dengan seorang pria. Ya, hanya seorang pria yang tidak jelas asal-usulnya darimana (bagi Naruto).

"Na—Naruto, ayah mohon. Jika, kau tidak menolong ayah untuk kali ini, maka akan ada 4400 orang yang akan menjadi pengangguran, dan kurang lebih 1100 keluarga yang tidak bisa makan dari pagi hingga pagi lagi," kata Minato yang menurut Naruto tidaklah lebay-lebay amat. Kenapa? Soalnya, Naruto tahu jika perusahaan ayahnya sedang dilanda krisis globalisasi, dan untuk menyelamatkan perusahaan, Minato terpaksa harus melakukan merger dengan Uchiha corp.,. Tetapi, Uchiha tidaklah semudah itu menyetujui keinginan Minato. Mereka akan melakukan merger dengan syarat: harus ada ikatan sangat erat di antara dua pihak agar menghindari tindakan kecurangan di antara dua perusahaan. Lalu, kedua perusahaan sepakat untuk menjalin ikatan tersebut haruslah ada pernikahan di antara pewaris perusahaan. Namun, akibat kedua orang keluarga Uchiha (katanya) hanya memiliki dua anak laki-laki, jadinya Kyuubi Namikaze-lah yang merupakan sebagai anak perempuan satu-satunya Minato yang akan di nikahkan dengan salah satu pewaris keluarga Uchiha.

"Ayah, kau gila! Apa kau tidak sadar, jika aku ini adalah seorang pria? Lalu, apa kau sa—sadar jika ini hanya akan membuat keadaan semakin kacau? Bagaimana jika mereka tahu? Oke, aku tahu jika media massa tidaklah pernah tahu siapa anak ayah karena ayah selalu merahasiakannya (menyuap mereka) demi privasi aku dan Kyuubi. Ta—tapi, suatu saat semua orang pasti tahu, ayah!" Naruto megelengkan kepala, tidak percaya jika ayahnya sama gilanya dengan kakaknya. Oh yeah! Sudah dapat dipastikan darimana sikap gila Kyuubi berasal. Bisa-bisanya orang itu lari ketika pernikahannya akan segera berlangsung. Sungguh edan orang itu!

Minato yang masih bersujud di depan Naruto memandang anaknya dengan nanar. "Ini semua akan berjalan dengan lancar asalkan kau tetap tutup mulut, dan tidak melakukan hal yang tidak-tidak dengan Uchiha," katanya, benar-benar yakin dengan pola pikir idiotnya. Mana ada pasangan suami-istri yang tidak akan bertindak 'tidak-tidak'? Sungguh tidak masuk akal!

Naruto menghela napas. Ia melipat kedua tangannya di depan dada sambil memandang ayahnya.

Sudah beberapa tahun ini hidup Naruto sungguh sempurna. Lulus cepat dengan nilai tertinggi di MIT, tampan, sangat pria (macho meskipun masuk ke dalam kategori cowok cantik), digandrungi para wanita, dan benar-benak makhluk yang bersosial tinggi (banyak teman). Namun, kesempurnaan tersebut sebentar lagi akan hancur karena lagi-lagi masalah kakaknya. Ya ampun! Apa yang harus dia lakukan? Membiarkan perusahaan ayahnya jatuh bangkrut karena terjadi penurunan saham, dan persaingan yang sangat tinggi? Atau membiarkan kesempurnaan yang dibangunnya dengan cukup lama secara perlahan mengikis, hingga habis?

You're so fucking damn it, Kyuubi Namikaze!

Naruto mengutuk Kyuubi hingga tujuh turunan.

"Baiklah. Tetapi, aku tidak akan pernah mau menolongmu jika ibu menghajarmu," kata Uzumaki, sehingga membuat Minato langsung bangkit dan memeluk pemuda di depannya dengan erat. Hiks, rupanya Naruto memang benar-benar anak yang sangat berbakti. Tidak seperti Kyuubi. Bisa-bisanya itu anak kabur dan meninggalkan dirinya di tengah-tengah kegilaan ini.

"Terima kasih, anakku," kata Minato, benar-benar terharu dengan sikap anaknya.

Mendengar perkataan ayahnya, Naruto hanya bisa menghela napas. "Iya," lirih Naruto. Ia benar-benar tidak percaya akan menyamar untuk kesekian kalinya menjadi Kyuubi. Jika dulu ia menyamar untuk memenuhi absensi Kyuubi di sekolah, kini dia menyamar untuk menggantikan Kyuubi menikah?

Tuhan, kapan kau akan mengambil nyawaku?

Naruto membatin, stress. Tidak tega untuk menduga-duga kemana masa depannya akan berlaju.

.

Selamat menempuh hidup baru, Naruto!

Tazmaniadevil

"Ini benar-benar gila! Kemana anakmu pergi, Mikoto?"

Fugaku tidak kuasa untuk bersikap panik, dan berjalan mondar-mandir—mengelilingi kamarnya, ketika Sasuke hanya sibuk membaca buku, dan Mikoto sibuk menangis sambil menghapus air matanya dengan sapu tangan.

"Tadi dia masih ada di dalam kamar, dan sekarang entah kemana," kata Mikoto sambil terisak tangis. Sehingga membuat Sasuke menaruh bukunya di atas meja, lalu mengelus pundak ibunya dengan penuh kasih sayang. "Sabar, bu!" Sasuke mencoba untuk menenangkan ibunya yang tampaknya sebentar lagi akan mati terkena serangan jantung karena kakaknya yang benar-benar idiot.

Fugaku menghela napas. Ia tidak boleh panik. Tidak boleh. Tidak boleh. Tidak boleh. "Tidak adakah orang yang melihat kemana kakakmu pergi, Sasuke?" tanyanya dengan nada yang benar-benar panik, sehingga suaranya bergetar dengan hebat. "Aku tidak percaya kakakmu bisa bertindak seperti ini," katanya. Lalu, ia menghela napas, seperti mencari sebuah ide. Ayolah, Fugaku! Kau pasti bisa keluar dari masalah ini, batinnya (mulai memaksakan diri untuk melakukan apapun agar masalah ini bisa selesai).

Tring!

Tiba-tiba sebuah sebuah ide gila atau cemerlang bagi Author muncul di otak jenius Fugaku.

Secara perlahan, Fugaku menatap Sasuke. Sehingga, membuat Uchiha bungsu yang sedang sibuk menenangkan ibunya langsung menatap Fugaku, tidak enak perasaan. "Sasuke…," katanya dengan nada yang benar-benar sangat manis, dan malah membuat Sasuke semakin tidak enak perasaan. "Bisakah kau membantu ayah?" tanya Fugaku, mulai gila.

"Bantu apa, yah?" tanya Sasuke dengan nada biasa walaupun hati sudah dag-dig-dug tidak karuan. Benar-benar nggak enak, nih, perasaan! Batin Sasuke. Awas aja kalau ayah bilang aneh-aneh, Aniki! Sasuke mulai mengutuk kakaknya hingga tujuh turunan jika permintaan ayahnya adalah permintaan gila!

"Bisakah kau menggantikan posisi kakakmu?"

JEDUAR!

Kepala Sasuke nyaris mau pecah.

Perkataan Fugaku cukup membuat Sasuke dan Mikoto menatap pemimpin perusahaan Uchiha dengan tatapan horror plus miris. Menggantikan Itachi untuk menikah? Astaga! Berarti itu menyalah gunakan prosedur perjanjian dengan perusahaan Namikaze? Kenapa? Soalnya, di dalam surat perjanjian, anak pertama dari keluarga Uchiha-lah yang akan menikah dengan anak dari perempuan Namikaze (Sasuke sudah mempunyai kekasih, sedangkah Itachi jomblo). Chk, jangan mentang-mentang dua saudara Uchiha jarang tampil di depan umum, dan sangat sulit diliput atau dikenal karena kemisteriusan mereka (mereka sekolah di sekolah khusus orang elite) sehingga Fugaku bisa menukar dengan seenak jidatnya posisi mereka.

"Ayah, aku tidak mungkin menikah dengan anak dari keluarga Namikaze. Aku sudah mempunyai kekasih, dan aku tidak. Mau. Menikah. Dengan. Orang. Tidak. Jelas," kata Sasuke dengan nada yang langsung sewot. Ini benar-benar gila. Ayahnya tahu dengan pasti jika dia telah memiliki kekasih. Gadis cantik, berkelas, dan merupakan seorang model dari keluarga Haruno (anak dari pemilik perusahaan Haruno) adalah tambatan hatinya. WTF? Apa kata kekasihnya jika dia menikah, dan berhianat? Sasuke bisa dikeluarkan dari gank-nya yang elite di sekolah.

Dengan ekspresi wajah tidak berdosa, Fugaku hanya mengangkat kedua bahunya. "Ayah, tidak peduli dengan kekasihmu. Ayah lebih peduli dengan undangan yang sudah tersebar kemana-mana. Jadi, ikuti keinginan ayah, atau kau benar-benar akan tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan teman-teman, dan terutama kekasihmu yang tercinta, Sasuke," ancam Fugaku, benar-benar tidak punya hati. Oh tidak! Fugaku yang sedang di dalam dilema memang paling bisa membuat orang-orang di sekelilingnya pusing tujuh keliling.

"Sayang, tidakkah ada cara yang le—

"Tidak!" Fugaku langsung memotong perkataan Mikoto. Ini istri kenapa mesti bertanya lagi? Jika dia mempunyai ide yang lebih baik, pasti akan menggunakan ide itu. Nah, ini? Nggak ada satupun ide yang muncul di kepala Fugaku (selain ide untuk mengorbankan Sasuke). Chk, seandainya Author tidak galau, seandainya para bodyguard tidak lalai menjaga Itachi, dan seandainya Itachi tidaklah jago bela diri, pasti hal ini tidak akan pernah terjadi.

Fugaku mengalihkan pandangannya dari Mikoto ke arah anak bungsunya yang kini sedang menatapnya dengan penuh emosi. "Jadi, bagaimana Sasuke? Kehidupan teman-temanmu dan kekasihmu, atau kehidupan dirimu-lah yang akan kau pilih?" tanya Fugaku, benar-benar sukses membuat Sasuke merasa benar-benar tertekan.

Sasuke meremas celananya. Ia benar-benar sangat murka. Kakaknya, dan semua orang yang berada di dalam ruangan ini memang brengsek!

"Iya, aku bersedia menggantikan kakak," Sasuke menjawab dengan singkat. Demi Haruno dan gank-nya dia tidak akan pernah mundur. Dia tidak akan pernah mengorbankan teman-teman, dan kekasihnya sebagaimanapun brengseknya dia.

Itulah Uchiha Sasuke, si emo yang benar-benar sangat sayang pada orang sekelilingnya.

Selamat menempuh hidup baru, Sasuke!

.

.

.

Astaga, apa yang akan terjadi? Apa benar Naruto yang straight akan menikah dan membohongi Sasuke yang straight juga? Jika, iya, apa yang akan terjadi dengan pernikahan gila tersebut? Kemana Itachi dan Kyuubi pergi? Sampai jumpa di chapter depan Saba.

Bersambung…


Titip, nih, Fic kebencian Taz sama kakak Taz. Kalau Taz lagi ngambek lagi, pinjem laptop buat ngetik ini (nggak aman ngetik di laptop sendiri, takut dibaca saudara). Terus, sebenarnya, ini gantinya cerita yang waktu itu Taz minta. Maaf gantinya jelek gini. Chapter depan aku panjangin Saba. Sabar, ya!

Chk, di saat ujian dan sedang bertengkar dengan kakak, fic ini turun. Aisssshhhh, pingin bejek-bejek, tuh kakak.

Salam simpen (jangan dihapus),

Taz.

Saba: GW PENASARAN! Waktu tadi siang baca, nih, fic terkesima hahahaha.

Silahkan review deh! Siapa tahu dia jadi galau terus shock ketika marah sama aku yang nge-upload seenaknya, dan pingin ngelanjutin, nih cerita!