Baekhyun pov

"Bisakah oppa berhenti menjadi seperti seorang penguntit " aku menghentakkan kakiku kesal dan membuka pintu kamarku dengan kasar

"Tidak, baek kau harus sadar siapa yang sedang kau pacari saat ini . Bagaimana mungkin kau menerima laki-laki seperti Daehyun hah ? Putuskan dia sekarang " teriak Chanyeol kasar dari depan pintu

Aku memutar bola mataku malas, topik ini lagi

Apa yang salah dengan aku yang mempunyai pacar ?

Pacarku Jung Daehyun adalah laki-laki populer dikampusku setelah Oppaku tentunya Park Chanyeol

Mereka mempunyai hubungan yang kurang baik bukan karena mereka saling adu popularitas ,oh yang benar saja Oppaku bukan tipe orang yang seperti itu. Dia adalah laki-laki yang dingin dan irit bicara jadi kepopularitasan itu bukan hal penting untukknya. Hubungan mereka memburuk disaat oppa tau aku menerima Dae sebagai pacarku. Alasannya masuk akal sebenarnya oppa tidak suka karena aku dengan bodohnya menerima Dae yang notabennya adalah pemain wanita, tapi heii aku menyukainya dan dia berjanji akan merubah tabiat jeleknya itu sebelum aku menerimanya dulu.

Lalu apa yang salah ?

Dan oh perkenalkan namaku Park Baekhyun aku si gadis pendiam dan tidak sepopuler oppaku tentu saja . Karena aku tidak suka menjadi bahan perhatian banyak orang tapi semua berubah ketika dengan tidak bersalahnya Chanyeol oppa secara terang-terangan menunjukkan jika aku ini adalah adiknya. Huhh ... bukan sesuatu yang patut di banggakan tentu saja karena aku harus rela menjadi kejar-kejaran para wanita pemujannya hanya untuk menarik perhatian oppaku saja . Menyebalkan

Ayah dan ibu kami telah bercerai saat aku masih duduk di sekolah menengah. Mereka memiliki karir mereka sendiri hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah karena cekcok disetiap harinya hanya karena ayah ingin ibu fokus pada keluarga tapi ibu adalah orang yang keras kepala dia menitih karirnya dari sebelum menikah dengan ayah, dia seorang desainer ternama dan yeah cukup sulit untuknya meninggalkan itu semua.

Aku dan oppa sedih tentu saja tapi kami tahu akan jauh lebih menyakitkan bagi kami dan orangtua kami jika hubungan seperti itu harus dipertahankan.

"Ayo ke bawah dan kita makan aku sudah memesan makanan kesukaanmu "

Aku melangkah dengan malas menuju ruang makan. Aku sungguh kelaparan ngomong-ngomong karena Chanyeol oppa tidak membiarkanku untuk sekedar makan siang bersama Dae tadi.

"Kau mau kimchi ? "

" Mau sampai kapan oppa akan memperlakukanku seperti ini ? " aku menatap datar padanya saat sudah mendudukkan pantatku disepan meja makan

"Memperlakukanmu yang seperti apa ? " jawabnya santai

"Seperti ini . Seolah aku masih seorang bocah tk yang perlu diawasi 24jam" protesku

Dia mengedikkan bahu acuh sebelum dengan santainya menjawab " Maybe, Forever ? "

Mataku melotot tajam dan aku sudah siap akan melempar sendok yang ada ditanganku jika saja dia tidak melanjutkan kalimatnya

" Ayah menitipkanmu padaku dan ibu disini tapi ibu sedang berada diluar negeri dan kau.. " dia menunjuk wajahku dengan sumpit yang ada ditangannya "kau hanya bersamaku disini itu artinya kau adalah sepenuhnya tanggugjawabkh Park Baekhyun"

"Oh ayolah oppa .. Daehyun tidak seburuk itu " selaku cepat

" Tidak seburuk itu katamu ? Dengan predikan pemain wanita kau bilang tidak dia tidak seburuk itu ? " Decihnya

"Terserahmu saja oppa"

Dan aku akan selalu kalah jika berdebat dengannya.

Baekhyun pov end

~ 우리 ~

Siang ini Baekhyun harus rela menunggu Chanyeol berlatih basket dengan timnya karena Chanyeol bilang dia tidak mengijinkan dirinya pulang bersama Daehyun. Baekhyun tak henti-hentinya berdecih jijik tidak suka pada segerombolan perempuan yang rela berpanas-panasan hanya untuk melihat seorang Park Chanyeol bermain basket . Apa hebatnya itu , ya meskipun Baekhyun akui dengan wajah tampan dan badan yang bisa dibilang sempurna yang dimiliki Oppanya ity tidak heran jika banyak perempuan yang rela bertekuk lutut dihadapannya.

Chanyeol yang melihat Baekhyun ogah-ogahan menunggunya itupun dengan cepat berpamitan pada teman-temannya untuk pulang terlebih dulu .

"Lelah hm ? " Chanyeol memyempatkan mengusak poni Baekhyun sebelum duduk disamping gadis mungil itu

Baekhyun mendengus pelan " Seperti yang oppa lihat "

Chanyeol terkekeh kecil mendengar gerutuan adik kesayangannya itu.

" Apa kau tidak lelah ? Kau sudah harus menyelesaikan skripsimu tapi masih saja menyempatkan diri bermain basket seperti ini "

Chanyeol memutar badannya menyamping kearah baekhyun "Baekhyun ini hanya sekedar hobi dan hei apa kau mau melihatku botak dengan terus memikirkan skripsi "

"Ohh ayolah oppa kau adalah mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kesayangan para profesor disini jadi tidak mungkin kepala oppa akan botak hanya dengan menyelesaikan skrispsi itu " Baekhyun memutar bola matanya malas

Chanyeol tak bisa menahan tawanya karena kalimat sindiran Baekhyun.

Chanyeol kemudian mengalungkan lengannya pada pundak sikecil dengan tangannya yang sibuk mengusak helaian rambut sikecil .

"Ya...!!!! Keringatmu menempel padaku oppa " Baekhyun mendorong badan Chanyeol hingga Chanyeol terjatuh dari kursi tempat mereka duduk. Alih-alih marah Chanyeol justru tertawa terbahak-bahak dan pemandangan itu tak luput dari berpasang-pasang mata perempuan yang memperhatikan mereka sejak tadi.

Dan mereka semua hanya bisa berdecak iri .Park Chanyeol mahasiswa tampan dan berprestasi yang terkenal dingin dan irit bicara itu hanya bisa tertawa lepas dengan hal-hal kecil yang dilakukan gadis mungil pendiam itu , Park Baekhyun adiknya.

TBC

Heii heii ...

Segini dulu ya hehe

Syudah mentokkk uwuu~

Makasih buat review n dukungannya

Sampai jumpa d chap depan juga mohon kritik dan sarannya

Gomawoo~