Pemuda berparas manis itu terus berlari tanpa arah. Kaki jenjangnya terus berlari melewati jalan yang sepi. Dadanya sesak karena harus dipaksa berlari, keringat pun mengucur membasahi wajah pucatnya, jelas ia sudah sangat kelelahan.

Dia sesekali mengengok kearah belakang, siluet itu masih mengikutinya dari belakang dan jaraknya semakin dekat dengannya. Dia jelas sangat ketakutan.

Tubuhnya tidak mempunyai energi lagi untuk terus berlari. Dia hanya ingin pulang kerumah kemudian tidur dikasur empuknya. Tapi harapannya pupus ketika melihat preman-preman yang ia yakini sebagai beta itu mulai berulah.

.

.

.

Bruk.

"Heh? Sudah lelah bermain-mainnya, cantik?"

Sehun, pemuda manis itu meringgis pelan.

Kedua lututnya luka akibat tersungkur di jalanan aspal, dan itu menyakitkan. Kepalanya menengok ke belakang, siluet tadi sudah berdiri menjulang dibelakangnya.

"Bau feromonmu benar-benar memikat sayang." Preman-preman itu pun tertawa.

Tangan nakal itu mulai menyentuh pipi gembul Sehun namun ia tepis dengan cepat. Dengan kaki yang bergetar Sehun pun berdiri kemudian menatap nyalang kearah preman yang berjumlah tiga orang itu.

"Aku mungkin memang omega, tapi aku tetaplah laki-laki."

Salah satu preman itu maju selangkah, Sehun mundur selangkah. "Ya, kau memang laki-laki. Tapi derajatmu berada dibawah kami semua." Dan mereka tertawa meremehkan.

Lagi.

Ketakutannya semakin bertambah sekarang.

Sehun benci dirinya. Jauh dilubuk hatinya dia membenci hidupnya sendiri. Tapi dia tidak pernah menyalahkan ayah dan ibunya, dia sangat menyayangi mereka. Sehun hanya merasa bahwa ini tidak adil.

Terlahir dengan paras yang cantik dan tubuh yang ringkih membuatnya begitu lemah. Apalagi menghadapi kenyataan bahwa dia berstatus sebagai omega, ya omega yang sangat langka. Sehun pernah menangis waktu itu.

Kenapa dia tidak terlahir sebagai anak perempuan saja?

Preman itu kemudian mendorong Sehun, sehingga pemuda manis itu jatuh terduduk. Dia menggigit bibir tipisnya, rasanya menyakitan.

Dia mendongak keatas, menatap bulan penuh diatas sana. Ini sangat gawat, ini adalah puncak masa in heat nya. Sehun kemudian menutup matanya.

'apakah ini adalah akhir untukku?'

Brugh! Brugh! Brugh!

Ketakutannya semakin bertambah besar saat Sehun mendengar suara saling adu hantam.

Air matanya sudah mengalir deras. Sehun tidak ingin mati sekarang.

"Pergilah sebelum aku membunuh kalian semua." Suaranya tenang namun penuh tetakan, Sehun merinding seketika.

Orang asing itu kemudian tertawa sinis. "Atau jika kalian memang ingin merasakan bagaimana dikoyak oleh kuku-kuku tajamku."

Kemudian terdengar suara langkah kaki yang sangat ribut kian menjauh.

'Apa preman-preman itu sudah pergi?'

Sehun berharap. Jelas ia sangat berharap bahwa orang asing didepannya ini adalah malaikat penolongnya.

Mata indahnya kemudian terbuka. Tubuhnya refleks kebelakang saat mengetahui orang asing itu tengah berjongkok sambil menatapnya dengan intens. Sehun mulai ketakutan lagi sekarang.

Pandangan orang asing itu menjadi melembuat ketika melihat reaksi Sehun.

"Tenang saja. Aku tidak akan menyakitimu." Orang ini berkata seakan mengerti akan pikiran Sehun dan kemudian tersenyum.

Sehun terkesima. Mulutnya sedikit terbuka dan ini jelas-jelas memalukan! Tapi orang asing didepannya benar-benar sangat tampan dan memukau.

Dari aromanya, ia yakini bahwa orang ini adalah seorang alpha kelas atas.

"Namamu, Oh Sehun?" tanya nya.

Sehun hanya mengangguk. Tidak merasa aneh darimana orang asing ini mengetahui namanya, tentu saja itu karena name tag nya terpasang jelas di dada kirinya.

Tangan pemuda asing ini terjulur kedepan mengusap air mata Sehun yang belum mengering. Astaga kenapa ia merasa sangat nyaman?!

"Namaku Luhan."

"Luhan." ulang Sehun

Luhan kemudian tertawa kecil. Sehun merona, kenapa tawanya saja sangat indah?!

"Sehun, aku berjanji akan selalu melindungimu. Tapi kita harus melakukan sesuatu terlebih dahulu untuk itu."

"Apa itu?" tanya Sehun dia jelas tak mengerti.

Oh Sehun tidak mengerti dengan dirinya sendiri, jelas sekali ia tidak mengetahui siapa pemuda asing didepannya ini –kecuali namanya- tapi ada yang aneh, sesuatu didalam dirinya seakan menariknya agar semakin mendekat dengan pemuda bernama Luhan ini.

"Kau harus menggigit leherku, begitu juga aku akan menggigit lehermu." Jawab Luhan.

"Dengan taringku?" Luhan hanya mengangguk. "Tapi itu akan sangat sakit untukmu." Tambah Sehun.

"Ya, begitu juga denganmu."

Luhan menuntun kedua tangan Sehun agar memeluk lehernya –untuk memudahkan Sehun ketika menggigit lehernya.

Sehun mulai mengalungkan kedua tangannya dileher Luhan. Kemudian ia mengeluarkan taringnya dan mendekatkan wajahnya yang sudah merona parah ke ceruk leher Luhan.

Sedangkan Luhan hanya menggigit bibir bawahnya ketika taring tajam Sehun merobek dagingnya.

Ia pun melakukan hal yang sama ketika Sehun selesai dengan lehernya.

Sehun memekik keras ketika taring Luhan mengoyak daging di ceruk lehernya. Ini sangat teramat sakit apalagi saat rasa panas menjalar di dalam tubuhnya. Dia sudah tidak tahan.

Luhan menenangkannya dengan cara mengusap rambut Sehun dengan sangat tulus, dia tidak ingin pemuda manis ini kesakitan.

Pandangan Sehun mulai memburam. Terakhir ia mengingat, Luhan berkata sesuatu padanya,

"Mulai sekarang dan seterusnya, kita akan terikat satu sama lain Sehun."

Dan pandangannya menggelap.

.

.

.

Mate © Bluelight-kun

Disclaimer : EXO milik agensi beserta orangtuanya, HanHun punya fans.

Warning : Yaoi, Typo(s), gak enak dlihat, A/B/O & werewolf!AU.

.

.

.

"Sehun, ayo bangun sayang. Ini sudah siang."

Suara lembut itu terdengar melalui gendang telinga Sehun yang masih terlelap. Ibunya menepuk nepuk pipi Sehun yang berisi. "Ayo nak, ibu ingin bertanya tentang pangeran tampan yang menolongmu kemarin."

Mata yang tadinya terpejam itu melek seketika saat mendengar 'pangeran tampan' dan 'kemarin' wajah Sehun memanas seketika.

Sehun langsung memeluk ibunya erat ketika sekelibat memori saat ia dikejar oleh preman-preman berwajah sangar itu.

"Ibu, aku takut."

Ibunya merasakan tubuh Sehun gemetar langsung mengelus punggungnya. "Jangan takut, ibu ada disini."

"Kemarin malam kau belum pulang, ayah dan ibu sangat khawatir. Kami tau bahwa kemarin malam itu merupakan puncak masa in heatmu dan kami takut kalau kalau sesuatu yang buruk terjadi padamu, bahkan ayahmu itu sempat akan menelpon polisi saking khawatirnya."

Wanita cantik itu tertawa kecil ditengah ceritaya. "Tapi pintu rumah kita diketuk oleh seseorang, dengan cepat kami berdua membukakannya."

Ibunya melirik Sehun sebentar. "Kau tau? Kami benar-benar terkejut saat itu. Kau datang dengan keadaan pingsan sedang digendong ala bridal oleh pemuda asing. Ayahmu bahkan akan melukai pemuda itu." Dia berhenti sebentar saat dirasa tubuh tidak gemetar lagi.

"Tapi dengan tenang dan cepat pemuda itu menjelaskan bahwa kau ditemukan tak sadarkan diri di halte bus dan tanpa pikir panjang langsung membawamu pulang saat itu juga."

Pemuda kelewat manis itu tersentak. Jadi Luhan benar-benar serius ingin melindunginya? Bahkan tidak mengatakan bahwa dia hampir saja diperkosa?!

Dia tidak tau apakah dia harus bersyukur karena Luhan memang melindunginya atau merasa bersalah karena telah membohongi ayah dan ibunya.

"Sehun, dengarkan ibu nak. Apa kau tidak meminum obat penahanmu itu? Feromonmu benar-benar wangi saat itu."

Anak itu hanya menggeleng.

"Jangan lakukan lagi sayang, kau beruntung karena ada orang baik yang bersedia menolongmu dengan tulus, tapi bagaimana jika tidak?"

"Maafkan aku bu, aku janji tidak akan mengulangnya lagi." Karena Luhan juga akan melindungiku.

.

.

.

Sehun melangkah masuk kedalam sekolah, dia benar-benar merasa sangat baik sekarang. Luka di kedua lututnya benar-benar sembuh, dan ia yakin bahwa Luhan telah menyembuhkannya.

Ngomong-ngomong, dia jadi merindukan Luhan. Meskipun rasanya aneh karena ia baru mengenal Luhan bahkan belum duapuluh empat jam. Wajah pucatnya menjadi sedikit merona sekarang dan sedang tersenyum manis. Sehun tidak sadar bahwa ia telah membuat iri anak perempuan karena kecantikan alaminya.

.

"Selamat pagi, Sehunnie." Itu Byun Baekhyun sahabatnya yang tak kalah manis dari Sehun yang ternyata lebih tua darinya.

"Pagi hyung." Jawab Sehun sambil tersenyum.

Seluruh penghuni kelas memekik tertahan seketika.

"Woah-woah! Sehun kita baru saja tersenyum!" Tao datang mempericuh suasana. Gaya bicaranya sudah seperti anak perempuan yang sedang berfangirl, tapi Tao itu juga sahabatnya.

"Man, apakah ini dibalik alasan mengapa anjing-anjingku mengompol di ranjangku tadi malam?" itu suara Jongin, sahabatnya kecilnya yang sangat menyebalkan tapi penuh perhatian, mate dari Kyungsoo sahabatnya juga yang kini tengah tersenyum simpul kepadanya.

"Berhubung moodku sedang baik, aku tidak akan memberimu hukuman dekil!" semuanya tertawa.

"Memangnya Sehunnie berani menghukum Jongin?" tanya Baekhyun. Sehun itu wajahnya memang datar, tapi dibalik wajahnya yang datar itu sesungguhnya Sehun perhatian luar biasa membuat orang baper seketika.

Sehun mengendikkan bahunya. "Bukan aku. Tapi Kyungsoo hyung."

Badan Sehun benar-benar terasa sangat kaku dan pegal, mungkin karena kejadian kemarin. Ia merenggangkan oto-otot lehernya sehingga tak sengaja leher jenjangnya yang tertupi kerah kini sedikit terlihat.

"Hunnie, boleh hyung pinjam –"

PRANG!

Semua kejadian cepat itu mengundang banyak tatapan penasaran dari penghuni kelas. Saat itu, Kyungsoo yang tengah membawa ponselnya tak sengaja menjatuhkannya sehingga menimbulkan suara yang cukup keras.

"Kyung –kenapa?" Jongin terlihat sangat panik melihat Kyungsoo yang sedang menatapnya dengan pandangan kosong.

Semua orang menatap Kyungsoo dengan penasaran, Sehun tersentak ketika matanya bersibobrok dengan mata bulat Kyungsoo. Sehingga perkataan Kyungsoo selanjutnya mengingatkannya pada kejadian kemarin malam bersama Luhan –

.

.

.

.

.

Mate nya?


A/N: ntah kenapa saya kepincut pengen bikin epep HanHun dengan werewolf!au, dan maafkan karena Sehun disini terlihat girly, itu tuntutan naskah, bung! XD lagian Sehun itu emang ultimate uke XDD

sepertinya untuk alpha, beta, omega sendiri readers udah pada tau artinya kan? ya kan? *maksa*

Istilah-istilah lain:

*In heat*: fase di mana hasrat biologis untuk berhubungan seks mulai menjadi-jadi dan sampai berada di luar kontrol diri.

*Mating*: proses perkawinan/penyatuan, sekaligus menandai satu sama lain sebagai /mate/.

*Mate*: pasangan resmi. Ketika seorang alpha menjadikan seorang omega sebagai /mate/-nya, maka bau/aroma omega tersebut sudah tercampur dengan aroma sang alpha, sehingga ia tidak akan didekati alpha lain.

*Feromon*: bau-bauan khas yang dihasilkan oleh masing-masing individu. Baunya akan lebih kuat di saat-saat tertentu, misal ketika A/B/O sedang mengalami fase /in heat/.

terakhir, semoga tertarik dengan cerita ini, jangan lupa read n repiu, jangan jadi silent readers *hikssu*