Love Come So Easy

Chapter 1

HaeHyuk

Donghae Eunhyuk

BoysLove, Chaptered, MalexMale, typos.

this story is mine

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kalian tahu tidak, kudengar Donghae menemukan seorang pemuda di pinggiran kota kumuh daerah gwangju, dan ia membawa pulang pemuda itu kerumahnya." Ujar salah seorang dari mereka membuka pembicaraan di hadapan teman-temannya yang sekarang sedang berkumpul di salah satu tempat makan.

"Benarkah? Aku baru mendengarnya,"

"Iya, aku juga baru tahu darimu, apa itu benar? Seperti apa wajah pemuda yang ditemukan Donghae itu?"

"Apa sekarang pemuda itu tinggal dengan Donghae di rumahnya?"

Semua pertanyaan itu kontan saja terlontar dari semua orang yang duduk bersama disana.

"Oke tenang - tenang, akan ku jawab pertanyaan kalian semua guys.." Pemuda itu menjawab merespon reaksi ketiga orang teman yang berada di hadapannya.

"Pemuda itu katanya sangat polos bahkan tidak tahu apa-apa. Ya benar, Donghae membawanya pulang dan sekarang tinggal bersamanya. Kurasa Donghae menjadikan pemuda itu pasangannya hahaha..." Pemuda itu menjelaskan, merangkum semua pertanyaan yang tadi terlontar kepadanya dengan akhiran tertawa pelan di depan teman temannya.

"Wahh apa benar pemuda itu sangat polos dan tidak tahu apa - apa?"

"Kupikir jika memang pemuda itu polos bagus jika Donghae menjadikannya pasangan. Pasti akan cocok sekali mereka, apalagi jika pemuda itu juga memiliki wajah yang manis, yahh kalian semua tahu kan Donghae itu seperti tidak tertarik pada apapun selain pekerjaannya yg menumpuk itu." Kali ini temannya mengoceh sambil membayangannya.

"Bagaimana jika kita semua berkunjung ke rumah Donghae untuk melihatnya langsung? Kalian setuju?"

Pertanyaan itu meluncur dari salah satu mereka dan tentu saja di jawab dengan semangat kata "YA!"

.

.

.

oOHaeHyukOo

.

.

.

Hyukjae. Hanya Hyukjae namanya. Tapi ketika Donghae menemukannya dan membawa ikut serta pemuda ini pulang maka tersematlah marga di depan nama pemuda itu. Lee Hyukjae. Dari marga seorang Lee Donghae.

Sebenarnya, entah apa yang ada di pikiran Donghae ketika ia hanya sedang mengeksplor kota gwangju dengan teman - temannya melepas penat pekerjaan yang menggunung di hari libur, dengan membawa kamera kesayangannya, ia menyalurkan hobinya setiap pergi ke suatu tempat memotret setiap pemandangan.

Ketika ia yang tengah berjalan di pinggir kota sehabis membeli camilan untuknya dan teman - temannya nanti untuk perjalanan kembali ke seoul tanpa sengaja melihat yang ia kira sebuah gumpalan sampah atau batu yang terlihat dari jauh dan betapa terkejutnya ia ketika ia hampiri ternyata gumpalan itu adalah seorang pemuda yang tengah tersungkur di pinggir jalan trotoar dan lebih parahnya lagi tidak sadarkan diri.

Dengan tanpa pikir panjang lagi ia membawa pemuda itu ke rumah sakit terdekat dari sana setelah memastikan denyut nadi pemuda tersebut masih berdetak.

Setelah di lakukan pemeriksaan Dokter menyimpulkan bahwa pemuda itu hanya mengalami kelelahan, stress dan perut yang kosong, membuat Donghae bisa menghela napas lega.

Dan pada akhirnya itu membuat Donghae menunda kepulangannya ke seoul dan merelakan teman - temannya pulang terlebih dahulu dengan alasan masih ada yang harus ia lihat di sini.

Setelah pemuda itu sadar dan lebih membaik saat itulah Donghae mulai mengintrogasi dan menanyai pemuda itu yang menyebabkan Donghae tahu semuanya tentang pemuda itu dan membuatnya miris.

Pemuda itu tidak ada tempat tinggal, ia biasa tidur di halte atau di gang - gang kota besar ini, hanya sendiri tidak ada teman, tidak bisa makan karena tidak punya apa- apa. Membuat Donghae yang mendengarnya terenyuh dan pada akhirnya memutuskan untuk membawa serta pemuda itu pulang dan tinggal bersamanya di Seoul.

Setibanya ia dan Hyukjae di Seoul, Donghae langsung membawanya pulang ke apartmentnya.

Dan yang membuat Donghae tahu dan dapat kesimpulan saat itu juga adalah

Hyukjae seorang pemuda yang polos dan norak.

Ya polos dan norak karena pemuda ini memang tidak tahu apa - apa seperti seorang anak yang masih harus belajar hal- hal baru, harus di ajari ini dan itu.

.

.

.

oOHaeHyukOo

.

.

Setelah seminggu Hyukjae ada di apartment Donghae akhirnya Donghae memutuskan untuk memberi tahu keluarganya tentang Hyukjae dan dengan maksud ingin meminta saran dan bantuan sang Ibu serta kakaknya untuk mengurus Hyukjae.

Ketika ia memberi tahukan segalanya ke keluarganya, sang Ibu dan kakaknya menyambut Hyukjae hangat dan siap untuk membantunya, membuatnya tersenyum lega.

Di meja makan keluarganya setelah acara makan selesai sang ibu menyarankan jika Hyukjae sebaiknya di beri Marga agar di akui. Sang ibu menyarankan memberi marga Lee di depan nama Hyukjae

Dan di respon dengan perkataan polos Hyukjae,

"Berarti aku menjadi Lee Hyukjae, berarti aku adalah Istrinya Donghae karena aku ikut marga Donghae, benarkan bu? Iya aku yakin benar." Dan itu membuat Donghae melotot, sang ibu yang kaget, dan Donghwa kakak Donghae yang tertawa terbahak-bahak.

Setelah acara makan malam itu jika kalian tanya pada Hyukjae dia itu siapanya Lee Donghae maka Hyukjae akan menjawab degan segenap hati bahwa ia adalah istri seorang Lee Donghae.

Setelah acara makan dan pemberian marga kepada Hyukjae, sang ibu menyarankan agar Donghae dan Hyukjae tinggal dahulu untuk sementara di rumah keluarga, karena itu bisa membuat lebih efektif.

Jadi sang Ibu bisa mengajarkan Hyukjae apapun selama Donghae pergi bekerja. Daripada meraka tetap tinggal di apartment Donghae maka Hyukjae tidak akan bisa belajar dan melakukan apa- apa.

Selama lebih dari dua minggu tinggal di mansion Lee membuat Hyukjae banyak mengalami kemajuan karena ajaran sang ibu dan sedikit banyak bumbu- bumbu jahil dari Donghwa.

Hyukjae mulai bisa menggunakan benda benda elektronik di rumah, seperti kompor, televisi, setrika, mesin cuci, kulkas dan masih banyak lagi, ia juga sudah bisa memasak karena ajaran sang ibu, Ibu Donghae sepertinya benar - benar menyiapkan Hyukjae menjadi Istri yang baik bagi Donghae.hihihihii...

Juga di tambah dengan saran - saran dan perkataan Donghwa yang jahil membuat Hyukjae yang polos menurutinya saja ketika Donghwa mengajari "Istri yang baik setiap Suaminya pulang bekerja akan menyambutnya dengan memberi pelukan dan mencium tepat di bibir." Yang di balas anggukan semangat oleh Hyukjae.

Dan itu benar - benar di lakukan ketika tidak lama Donghae pulang membuka pintu dan masuk ke dalam mansion Lee langsung mendapat pelukan dan ciuman mesra tepat di bibir. Yang saat itu juga membuat Donghae Blank sesaat.

Dan itu menjadi kebiasaan bagi Hyukjae mulai saat itu untuk menyambut Donghae pulang bekerja.

Tiga hari setelah itu akhirnya Donghae membawa pulang Hyukjae kembali tinggal di apartementnya saja karena tidak ingin semakin meracuni otak polos Hyukjae dengan perkataan - perkataan jahil sang kakak, lagipula untuk urusan mengurus rumah tangga Hyukjae sudah bisa kok.

.

.

.

oOHaeHyukOo

.

.

.

Pagi hari yang cerah di hari minggu, libur membuat siapapun akan malas beranjak dari kasur benarkan?.

Donghae yang baru bangun merjapkan mata membiasakan dengan cahaya yang masuk, sambil sebelah tangannya meraba tempat di sampingnya menyimpulkan kalau Hyukjae sudah bangun dan sekarang mungkin ada di dapur.

Ah iya, ini juga salah satu akibat jahilnya Donghwa membuat Hyukjae merengek - rengek kalau suami istri harus tidur dalam satu kasur dan satu selimut. Tapi sepertinya Donghae tidak menyesali hasutan kakaknya itu ke Hyukjae.

Donghae memutuskan beranjak dari kasur dan menyusul Hyukjae ke depan, ughh... Karena sepertinya perutnya juga sudah lapar.

Hyukjae yang sedang menonton tv menoleh kebelakang tepat ke pintu kamarnya dan Donghae ketika suara pintu terdengar.

"Donghae kau sudah bangun, kau mau mandi dulu atau makan?" Hyukjae bertanya begitu Donghae sampai di depannya yang sedang duduk di sofa.

"Sepertinya aku mau sarapan dulu, aku lapar,"

"Emm... Kurasa kau makan sudah tidak bisa di sebut sarapan lagi hihii..." Jawab Hyukjae sambil terkikik.

"Memang jam berapa sekarang?" Donghae memandang Hyukjae yang masih terkikik geli.

"Jam sebelas, ini sudah hampir masuk makan siang haha..." Akhirnya Hyukjae tidak terkikik geli lagi melainkan benar - benar tertawa.

"Ahh.. berarti aku benar - benar bangun kesiangan."

"Baiklah aku siapkan dulu makanannya kau tunggu di meja makan sebentar ya," Dan setelahnya Hyukjae beranjak untuk berkutat kembali dengan dapur, membuat Donghae bisa memandang bagian belakang tubuh Hyukjae.

.

.

.

oOHaeHyukOo

.

.

.

Setelah makan siang dan sekaligus sarapan bagi Donghae, mereka melanjutkan menonton tv yang tadi sempat terhenti.

Dengan Hyukjae yang bersandar manja pada bahu Donghae di sampingnya dengan nyaman.

"Donghae aku juga ingin di ajak jalan - jalan seperti wanita itu, di ajak jalan oleh suaminya." Hyukjae berujar mengeluarkan permintaan sambil menunjuk ke arah serial tv yang sedang mereka tonton. Sebenarnya hanya Hyukjae saja yang fokus menonton serial drama picisan itu.

"Ah... Em...memang kau mau kemana?" Donghae bertanya dengan sedikit nada kecanggungan atau grogi, mungkin?

"Ah... Aku mau seperti wanita itu saja jalan- jalan ketaman, Donghwa Hyung bilang ke taman itu romantis, cocok untuk kita Suami-Istri, ya Donghae boleh kan?" Hyukjae berujar semangat sambil menggoyangkan lengan Donghae yang tadi ia sandari.

"Cih Donghwa Hyung benar - benar" Donghae bergumam menyerapah kepada Hyungnya yang benar - benar sudah mencuci otak polos Hyukjaenya (eh?)

"Donghaee... Ayooo kita pergi boleh yaa?" Hyukjae makin semangat mengguncang lengan Donghae karena masih belum mendapat respon.

"A-ah.. iya baiklah - baiklah kita pergi ketaman sore ini, oke?" Donghae menyetujui yang membuat Hyukjae kegirangan dan menghadiahkan Donghae pelukan dan ciuman di bibir.

"Yey... Terimakasih Donghae, muach muach" Hyukjae hanya terlalu senang dan memberikan kecupan berkali - kali di bibir Donghae, sedang Donghae benar - benar blank karena serangan ciuman itu.

Tapi sayang, acara lovey dovey itu harus terhenti ketika terdengar suara bel berbunyi.

Segera saja Hyukjae menghentikan kecupan ganasnya di bibir Donghae dan beranjak membuka pintu untuk melihat tamu yang datang.

"Biar aku saja yang buka pintunya" Hyukjae terkikik sebentar dengan respon Donghae yang hanya mengangguk kaku mengiyakan, mungkin masih kaget dengan serangan makhluk polos tapi ganas bertubi-tubi.

"Donghae kami- WOW!"

Setelah membuka pintu Hyukjae hanya bisa mengerjap polos menatap para tamu itu.

.

.

.

.

.

.

oOHaeHyukOo

.

.

.

.

Tbc

FF HaeHyuk baru dan berchapter

Minta sarannya jangan lupa..

Komentarnya apalagi itu harus yaa (*maksa) hahaha

Pokoknya sering ingetin sama doain biar idenya ada jadi bisa di lanjutin yaa

Hahaha