chapter 1

Title : Perjalanan

genre : fantasy, adventure

rate : T aja dah masih bingung

Pairing : Naruhina and other pairing

disclaimer : Masashi Kishimoto

hai semua apa kabar nya ane baru neh dan coba2 bikin fanfic maaf kalau jelek dan mohon bimbingannya kritik dan saran yang membangun dibutuhkan,hehehe, cerita ini gaje jadi gomen jika sulit untuk dimengerti ,, terimakasih jika ada yang mau membaca maaf jika ada yang salah salah kata dan tulisan happy reading minna

summary :

naruto adalah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya karena penyakit mematikan, naruto sekarang tinggal bersama kakeknya yang gila bertarung bagaimana kah kehidupannya selanjutnya dan apakah naruto dapat mengungkap dari penyakit yang mematikan tersebut?

Naruto yang telah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya sejak ia kecil , ia sekarang tinggal dengan kakeknya yang gila bertarung, setiap hari bocah ini selalu mendapatkan latihan keras oleh kakeknya dengan istirahat yang sangat sedikit, walaupun begitu sang kakek sebenarnya sangat menyayangi cucunya itu. Sang kakek tak pernah mengizinkan cucunya itu melihat dunia luar, setiap kali ingin kabur selalu ketahuan oleh sang kakek. Namun sang kakek sebenarnya melakukan itu semata-mata untuk kepentingan cucunya.

Suatu hari sang kakek tidak ada di rumah, sedangkan cucunya itu sedang asyik berlatih, tiba- tiba ia mendengar suara sautan memanggil dirinya. Ternyata itu adalah sahabatnya yang pertama kali ia dapatkan, Sasuke terkenal pandai dan selalu punya akal untuk mendapatkan apa yang ia inginkan

"Naruto – Naruto ", sahut temannya itu dari balik pintu

"Oh, ia ada apa ?" jawab Naruto sembari membuka pintu

"Naruto kita ke karnaval yuk", ajak temannya itu sembari membawa tiketnya

"Karnaval? Maaf saya tidak bisa , saya harus berlatih", jawab Naruto dengan tegasnya

"tak apalah Naruto, sekali-kali kita pergi, lagi pula kakekmu tidak ada? Ia gak ?" sahut Sasuke yang terus meSasukeu Naruto

Akhirnya setelah mereka beberapa lama berdiskusi, akhirnya Naruto mau ikut dengan Sasuke. Ini adalah pertama kalinya Naruto keluar rumah, ia pun sangat gembira. Setelah berkemas mereka pergi dengan segera ke karnaval. Ia tak memperdulikan lagi apa yang nanti akan yang lakukan kakek kepadanya.

Suasana karnaval sangat raShion, banyak anak-anak maupun orang tua datang ke sana, semua terlihat sangat gembira tak terkecuali Naruto, inilah pengalaman yang pertama kalinya ia melihat keraShionan. Ia pun dengan riangnya berlari kesana kemari untuk melihat-lihat, banyak sekali permainan, makanan, dll.

"wow, meriah sekali ya , baru kali ini ku melihat banyak orang dengan berbagai raut wajah yang beragam, bagaimana menurutmu ?", sahut Naruto dengan riangnya.

"Yah, seperti biasa, sama seperti yang kemarin-kemarin", jawab Sasuke yang agak kecewa "bergembiralah, kau kan yang pertama kali mengajakku ke tempat ini, ayolah", jawab Naruto

"ya sudahlah, kita sudah capek-capek kemari, ayo kita mulai acaranya", seru Sasuke kembali bersemangat

Kedua anak itu sudah tidak lagi berkeluh kesah, mereka memulai acara mereka dengan senyuman, segala jenis perShionnan mereka Shionnkan sampai mereka benar-benar bosan, setelah capai mereka pun beristirahat sejenak. tak sadar ternyata hingga malam mereka bermain.

Ketika hendak mau pulang, tiba-tiba saja Sasuke mendengar teriakan seseorang dari kejauhan, mereka pun langsung pergi ketempat suara itu berada. Ternyata seseorang sedang dikejar-kejar oleh laki- laki bertubuh besar dengan tato ditangan kanannya serta bermuka beringas. Mereka ingin merampok orang itu, dengan sigap Naruto dan Sasuke segera menolong orang itu. Naruto mulai menyerang mereka dengan sangat cepat meskipun ia kecil, tetapi ia telah terbiasa hidup dalam pertarungan yang membuat ia dapat mengalahkan para pria bertato tersebut.

Sasuke pun dengan segera menolong orang yang memakai tudung tersebut. Tetapi seorang penjahat itu memanggil temannya yang lain yang berjaga-jaga dari kejauhan. Tanpa berfikir panjang lagi mereka pun lari dengan secepat mungkin menghindari amukan dari para perampok itu yang hampir lebih dari dua puluh orang itu.

"Haha, kita berhasil selamat dari kejaran mereka", sahut Sasuke yang terengah-engah

"Benar sekali, untung kita punya kesempatan untuk lari, kalo tidak habislah kita", jawab Naruto

"hhm, kau ini siapa, dan kenapa kau bisa dikejar oleh para pria bertato teresebut", tanya Naruto kepada orang yang bertudung itu

Namun orang bertudung itu pun tidak menjawab, ia pun berlari setelah diselamatkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada mereka berdua. Mereka saling bengong melihat kelakuan orang itu.

"Waduh ini orang tidak tau sopan santun apa, langsung pergi saja", berkatalah Sasuke dengan kesal

"mungkin dia merasa canggung dengan kita, kita kan tidak kenal dia", sahut Naruto dengan tenang

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk melupakan kejadian mereka alami, namun bagi Naruto hal tersebut merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi dirinya dan mereka pun pulang hampir larut malam, Naruto pun sampai lupa akan kakek yang telah menunggunya.

Sesampainya dirumah kakek bukan Shionn marahnya, ia pun langsung menyuruh Naruto mengepel semua ruangan rumah hanya dengan satu tangan dan berjalan dengan menggunakan tangannya. Hal tersebut dilakukan hingga esok hari, Naruto pun tidak mengeluh karena hukuman ini memang pantas ia dapatkan. Esok harinya setelah ia selesai dengan tugasnya, kakek meminta cucunya untuk menemuinya dikamarnya setelah Naruto selesai sarapan, namun Naruto marasa bingung dengan sikap kakek yang lain dari biasanya.

Tok-tok, Naruto pun mulai mengetuk pintu

"Masuklah cucuku, ada yang mau kakek bicarakan", sahut kakek

Ini pertama kalinya kakek membiarkan cucunya untuk masuk kedalam kamarnya. Terlihat di setiap sisi dinding lukisan –lukisan abstrak, disana terdapat tempat tidur yang sudah lama namun masih terawat, patung- patung menghiasi disetiap sudut kamar, terlihat kakek sedang berbaring ditempat tidurnya, Naruto pun kemudian mendekati kakeknya, terasa hawa akan kesunyian yang Naruto rasakan di dalam kamar kakek.

"Cu, kemarilah", sahut kakek perlahan

"Ia kek", jawab Naruto

"Ada yang mau kakek sampaikan cu, sebenarnya kamu masih mempunyai saudara, namun saudaramu itu jauh di seberang sana, pergilah kau kesana, kakek sudah tidak mampu lagi menjagamu", sahut kakek tertatih-tatih

"Kenapa kek, apa kakek tidak menyayangi ku lagi, jawab kek?", sahut Naruto

"Bukan begitu, maafkan kakek cu, kakek terserang penyakit mematikan, sekarang kakek tak dapat berbuat apa-apa lagi, berjanjilah cu pergilah kamu setelah berumur 18 tahun ya, ini ada alamat serta surat untuknya dari kakek, selamat tinggal dan jangan lupa gunakan ilmu yang kakek ajarkan selain untuk kebaikan ya cu ", jawab kakeknya

"Baik kek, cucumu ini akan menjalani wasiat kakek", sahut Naruto

Setelah kata-kata terakhir dari kakek, ia pun kemudian meninggal dunia. Naruto berjanji akan menepati janjinya itu dan berusaha untuk mencari jalan keluar untuk mencari penangkal penyakit mematikan itu, sejak saat itu ia pun terus berlatih dan berlatih setiap hari tanpa kenal lelah, kini ia sebatang kara di rumah itu. Ia pun mulai keluar rumah untuk mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhannya, ia tidak mau menggunakan uang kakek yang di tinggalkan untuknya.

Naruto kini berumur 16 tahun, Naruto pun mulai dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, Sasuke yang teman sebayanya setelah mendengar kabar ikut prihatin dan ia ikut membantu Naruto untuk memenuhi kebutuhannya, mereka melakukan apa saja dan membantu siapa aja, saat matahari mulai terbenam mulai mereka menghentikan kegiatannya.

Suatu hari ada sayembara untuk menjadi panglima di suatu negara, Sasuke yang tergiur pun mengikutinya, namun Naruto tidak mengikutinya karena telah berjanji untuk menemui saudaranya itu. Akhirnya perpisahan itu terjadi, Sasuke yang memenangkan sayembara akan pindah ke negri tersebut.

"Kau yakin akan pindah Sasuke, bagaimana dengan kehidupanmu disini", sahut Naruto

"Ini telah menjadi jalan yang ku tempuh , aku telah berjuang keras sampai dapat memenangkan sayembara ini, suatu hari kelak kita akan bertemu kembali, walaupun kita menjadi musuh sekalipun suatu saat nanti,tetapi kau tetap sahabatku", jawab Sasuke

"ya walaupun kita saling membunuh suatu saat nanti , kita akan terus menjadi sahabat, jangan ragu-ragu kawan kalo salah salah satu dari kita ada yang salah, oke", seru Naruto sembari mengangkat tangannya

"ya", jawab Sasuke juga mengangkat tangannya

Setelah salam perpisahan akhirnya mereka berpisah dengan keyakinan suatu saat dapat bertemu kembali. Mereka telah menentukan jalan hidup mereka masing-masing dan melepas semua untuk kemajuan di masa depan.

Semakin lama Naruto semakin dikenal warga sekitar, berkat kebaikan hatinya dan kekuatannya yang luar biasa, semua jurus yang kakek ajarkan telah ia kuasai, Naruto tak lagi malu untuk keluar rumah dan bertemu orang lain, akhirnya 2 tahun setelah itu ia telah mengumpulkan uang untuk pergi mengembara ke rumah saudaranya yang telah ia kumpulkan dari kecil, dan ia pun siap untuk melangkah

"Semua, saya pamit ya, maafkan saya apabila ada kesalahan yang saya perbuat," sahut Naruto kepada masyarakat sekitar

"iya nak, hati- hati ya nak", jawab warga sekitar

"kak nanti kapan- kapan berkunjung kemari ia, lili kan nanti kangen kepada kaka, kaka jangan lupakan lili ya",sahut anak kecil itu

"Yap, kakak tidakkan melupakan lili, kamu harus senyum ya", jawab Naruto

Perjalanan Naruto baru dimulai, ia akan menuju kota seri untuk dapat menuju kota lainnya, kota seri dikenal dengan tingkat kekerasan tinggi di antara daerah lain, sehingga jarang sekali orang berpergian, karena takut melewati daerah tersebut. Sehingga tak banyak orang yang mengetahui dunia luar dan tak tau bagaimana kondisi daerah lain selain daerahnya sendiri. Namun ada orang yang berani untuk pergi ke derah itu dan kabarnya ia tak pernah kembali ke daerah tempat asal tinggalnya.

Kini Naruto telah memulai perjalanannya, ia telah sampai di kota seri. Sama layaknya nama kota itu, semua tampak serupa, baik dari bangunannya, teksturnya, bentuknya, bahkan rumah-rumahnya pun ikut persis sama. Di kota ini merupakan kota yang pertama kali ia singgahi. setelah beberapa saat berjalan ia pun merasa lapar, dan ia memutuskan untuk mencari makanan.

Ia pun mencari tempat makan, sesat kemudian ia melihat anak kecil berlari menghampirinya, dengan bingung Naruto pun hanya terdiam melihat tingkah laku anak itu, beberapa menit kemudian terdengar suara kejauhan, mereka mengejar anak itu. Ternyata anak itu si pencuri kecil. Naruto pun ikut mengejarnya ingin mengetahui apa yang di curi anak itu.

Anak itu memang lihai, tidak ada yang dapat menemukan anak itu, akhirnya mereka menghentikan pengejaran. Naruto pun tidak dapat menemukan anak itu. Ia pun kembali mencari tempat makan, setelah beberapa lama berjalan, akhirnya ia telah menemukan tempat makan, tanpa ragu-ragu ia pun masuk

"permisi, apakah masih buka tempat makan ini?",tanya Naruto

"oh, ia, warung ini masih buka kak", jawab penjual

"Ng, adik bukannya yang tadi lari-lari ia kan", tanya Naruto sambil mengamati

"ah, bu bu bu kan saya, anda salah orang", jawab anak itu gemetaran

"tak apalah, jujur saja sama kakak, saya bukan orang jahat, janji nggak akan memberitahu siapapun, okeh, sahut Naruto

Akhirnya setelah beberapa saat, anak kecil itu tidak gemeteran lagi, dan ia mulai menceritakan apa yang terjadi dan mengapa ia berbuat demikian. Dari kisah anak kecil tersebut, Naruto mulai mengerti mengapa ia melakukannya, Naruto bertekad untuk membantu gadis itu melepaskan kedua orang tuanya yang disekap. Naruto sementara tinggal dikedai gadis kecil itu.

"dik, kakak minta jangan melakukan hal ini lagi ya, kaka akan membantu adik asalkan adik tidak mencuri lagi," sahut Naruto sembari tersenyum

"Benarkah? terima kasih ya kak, aku akan berusaha untuk tidak mencuri lagi,"jawab anak kecil itu

"Oh, ia siapa namamu dik," tanya Naruto, kenalkan saya Naruto dari negri seberang.

"nama saya Shion kak, salam kenal kak Naruto, jawab Shion sembari tersenyum manis

Setiap hari Shion tinggal dirumah kakeknya semenjak ayah dan ibunya disekap, namun ia tak terlihat begitu sedih di wajahnya terlihat cerah dan bersemangat didalam kesehariannya. Namun dibalik senyuman gadis itu tersimpan rasa takut dan khawatir akan kedua orang tuanya.

Pada suatu malam, saat malam bulan purnama, angin yang kunjung datang dan binatang–binatang pun tak ada yang bersuara, terasa kesunyian pada malam itu. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dan jeritan seseorang, Naruto pun terbangun dan mencari dimana suara itu berasal, ternyata Shion lah yang menjerit, ia bermimpi buruk pada malam itu. Raut wajahnya yag begitu ketakutan dan seluruh tubuhnya di basahi oleh keringat, ia pun segera memeluk Naruto yang berada disana.

"kenapa Shion, kau terlihat ketakutan sekali", tanya Naruto

"aku takut kak, aku benar-benar takut", jawab gadis itu gemetaran

"tak apa, ada kaka disini jangan takut, kakak akan menjaga Shion", jawab Naruto

Pada saat itu pula Shion tidak bisa tidur dengan lelap. Suatu hari ada seseorang pria yang memberitahukan tanaman obat yang mujarab untuk tidur lebih lelap, namun untuk mendapatkannya sungguh sulit.

Tanaman obat itu berada di puncak gunung itu. Namun hal tersebut tak sekalipun membuat Naruto gentar, ia pun berniat untuk mendapatkan tanaman obat tersebut. Keesokan harinya Naruto bersiap-siap untuk berangkat, awalnya Shion tidak setuju tetapi Naruto dapat meyakininya bahwa ia pulang dengan selamat. Ia pun bergegas dengan penuh semangat. Namun dalam hati Shion ia merasa firasat yang kurang baik, tapi ia yakin kalau Naruto pulang dengan sehat tanpa ada yang kurang. Kecurigaan Shion makin lama-lama makin menjadi, ia pun merasa aneh mengapa laki-laki yang memberitahukan tempat tanaman obat tersebut tidak meminta sesuatu sebagai imbalannya. Namun ia meyakinkan dirinya kalau firasatnya itu salah dan dia tak boleh berprasangka buruk oleh orang itu.

Perjalanan pun dimulai jalan demi jalan telah dilaluinya. Sesampainya disana ternyata tempat yang begitu sepi dari orang-orang dan jauh dari keramaian. Ia pun mendaki gunung itu dengan sangat cepat, akhirnya ia dapat sampai dengan selamat diatas sana. ada satu bunga yang berada dalam mulut gunung tersebut, dengan hati-hati Naruto pun dengan sigap mengambil bunga susah payah, akhirnya Naruto dapat mengambil bunga tersebut. ia pun turun gunung dengan sangat terburu-buru.

Namun sesampainya di bawah, hal yang tak teduga telah menanti dia. Sang perampok bertopeng mulai mengepung Naruto, ia pun tak tau mengapa ia di kepung demikian. akhirnya terjadilah suatu pertarungan, namun Naruto dengan mudahnya melibas mereka. Lalu ia pun mencopot salah satu topeng diantara mereka.

"Hai siapa yang menyuruhmu", tanya Naruto

"aku tidak tau, kami hanya dikirimi uang dan surat saja kami tidak tau siapa pengirimnya", jawab perampok itu agak ketakutan

Ternyata orang tersebut adalah orang yang memberitahukan tanaman obat tersebut, Naruto pun mulai merasa kebingungan ia pun merasa ada yang janggal dalam hal ini, akhirnya Naruto memutuskan untuk tidak memikirkan lagi dan buru-buru untuk kembali pulang.

tbc

sekian dulu chapter pertamanya gomen kalau jelek yau,, ane gak pandai deskripsiin orang atau sebagainya thanks for all :)