Spesial (c) Fujimoriin
BoBoiBoy (c) Animonsta Studios, a.k.a Monsta.
Drabble. Only Pair. No Yaoi/Shounen-ai. Pendek. RIP Tata bahasa.
Kedai cokelat milik pria berumur itu tak nampak terlalu ramai meski ada banyak orang di sana. Kawanan anak-anak super pun berada di sana, seperti biasanya. Namun seorang memisahkan diri. Yang dikenal di kalangan fans dengan julukan 'landak ungu'. Duduk di sudut meja meratapi cangkir cokelat panasnya yang mulai dingin.
Helaan napasnya terdengar berat nampak seperti seorang nestapa yang tengah dirundung cobaan terberat seumur hidupnya. Dia hanya mendramatisir, tenang saja. Toh nestapa macam apa yang hendak menimpa bocah pintar, tampan (dan berani) sepertinya?
Tiba-tiba saja dia tersentak. Sebuah tangan melambai tepat di depan hidungnya. Wajahnya mendongak, didapatinya raut penuh tanya dari cucu pemilik kedai yang ia singgahi ini.
"Kenapa kau ini, Fang?"
Fang memasang wajah datar. "Apa?"
"Katakan saja. Tidak baik menyimpan kegundahan sendiri. Nanti jantungan."
Apa hubungannya.. Lantas Fang menatap cangkir es cokelat di hadapannya. Entah muncul angin darimana tindakannya ini. "Boboiboy.."
Yang dipanggilnya Boboiboy hanya menjawab dengan dengusan kecil.
"Aku.. Rasanya tahun baru ini tidak spesial.."
"Apa?"
"Ya—"
"Kau mau hot choco spesial Tok Aba yang baru?"
"Ha?"
" Ish kenapa tidak bilang dari tadi.."
Fang poker face. Boboiboy melenggang pergi sambil berkata setengah berteriak padanya. "Tunggu. Akan segera aku buatkan. Jangan lupa bayar, ya!"
"Jangan lupa bayar, ya!"
"Jangan lupa bayar, ya!"
"Jangan lupa bayar, ya!"
Sial—kata-kata itu mengingatkan Fang pada dosa lama. Hutangnya pada Tok Aba. Ini pasti karena berteman dengan Gopal yang banyak hutang.
Fin /?
A/N : Spesial edisi imlek :'33333 /MANANYA/ Maaf saya galau. Nggak niat /dikepret/ Sepintas prompt lewat tanpa kepikiran buat sambungannya :')))))) /tawa bejat/ Sial. Lawak nggak lawak ya sudahlah. Baper nggak baper terserah /apa/ Salahkan tangan saya yang gerak sendiri sampai endingnya kayak begni /kabur/
Sincerely,
Fujimoriiin.
