A Namjin's Fanfiction
.
Kim Namjoon | Kim Seokjin
.
#RMusic.
Pernah berpikir tentang alasan dibalik lagu-lagu rekomendasi dari Rap Monster di Twitter?
.
.
.
.
.
Hello, August moon, where are the stars of the night?
You promised me too soon, 'cause it's been cloudy all night
And the weatherman said if you're not well, stay in bed
'Cause I've been feeling down and blue and it's cloudy in my head
Instead of going out to some restaurant, I stay home instead
But I'll be loving you, that's what I want to do
- Loving You (original version) by Michael Jackson
#RMusic on 16 Oktober 2015
.
...
"Kau terlihat kesal, hyung."
Namjoon membuka suara setelah sekitar dua puluh menit duduk manis di kursi meja makan, memperhatikan hyung-nya yang juga manis sedang berkutat di depan kompor dan menyajikan bahu lebar yang tampak nyaman untuk di sandari sebagai pemandangan indah bagi Namjoon.
"Jangan bicara sembarangan."
"Aku membicarakan apa yang aku lihat sejak kita sampai dorm tadi."
Ah, Kim Seokjin lupa bahwa laki-laki di belakangnya ini punya kepandaian berbicara di atas rata-rata. Ia kembali mengaduk sup dagingnya perlahan, memastikan garam dan gula yang tadi ia masukkan tercampur sempurna. Atau sebenarnya Seokjin hanya berusaha membuat dirinya terlihat sibuk sehingga tidak perlu membalas ucapan Namjoon tadi.
"Hyung, kau tidak sedang ingin aku melakukan hal yang seperti di drama-drama 'kan?"
Kali ini Seokjin menoleh ke belakang, alis tebalnya saling menyatu dan dahinya berkerut. Namjoon di buat gemas melihatnya. "Apa maksudmu?"
"Menghampirimu kesana, memeluk pinggangmu dari belakang, berbisik kata-kata manis tepat di telingamu hingga kau mau bercerita padaku agar suasana hatimu jadi lebih baik. Hyung, kau tahu sendiri aku bukan tipe pria seperti itu."
Seokjin di buat terbengong tampan, Namjoon tadi bicara seperti sedang melakukan part-nya di Cypher. Untung otak Seokjin sedang berjalan sangat baik saat ini hingga ia bisa mendapat point penting dari apa yang Namjoon ingin sampaikan.
Ia berdehem sekali sembari kembali menghadap masakannya di atas kompor. Diam-diam menyembunyikan wajahnya yang memerah dan jantung yang mulai berdetak kencang.
"Terlalu murahan, Namjoon. Tidak cocok dengan gaya berpacaran kita selama ini."
Namjoon tertawa dengan suara beratnya yang khas, Seokjin juga sudah pasti ikut tersenyum.
"Memang gaya berpacaran kita seperti apa?"
"Tidak tahu. Pikirkan saja sendiri, aku sibuk."
Kembali ke mood Seokjin yang buruk, tawa Namjoon berganti dengan sebuah decakan. Lebih baik sekarang sang dominan diam saja daripada salah satu benda di dekat Seokjin sana melayang kearahnya. Namjoon akan coba bicara saat masakan Seokjin sudah matang dan mereka akan makan malam berdua.
Iya, Kim Namjoon dan Kim Seokjin hanya berdua di dorm mereka yang terasa asing karena sepi (ingat Bangtan selalu identik dengan kegaduhannya). Member lain makan malam di luar, Yoongi yang bayar. Entah dalam rangka apa, yang pasti traktiran tidak boleh di tolak, begitu kata Taehyung.
Untuk membunuh rasa bosan menunggu masakan Seokjin matang, Namjoon pilih bermesraan dulu dengan kekasihnya yang lain. Itu musik. Namjoon sudah berhenti jadi playboy karena Seokjin saja sudah lebih dari cukup. Ia mengeluarkan ponsel dari saku jaket denimnya, menyambungkan earphone disana, lalu menyumpal kedua telinganya. Untuk lagu, ia sudah punya satu yang ingin didengarkan.
Loving You dari Michael Jackson.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak ada celotehan Hoseok yang berisik, atau perang kalimat dari Jimin dan Taehyung yang berebut makanan, atau Yoongi dengan bentakannya yang ampuh, atau tawa Jungkook saat melihat tingkah hyung-hyungnya. Makan malam mereka kali ini hanya diisi suara dentingan sendok dan sumpit yang beradu dengan mangkuk. Sebelumnya Namjoon sering berpikir bahwa suasana tenang seperti inilah yang ia butuhkan, tapi ternyata saat di jalani terasa aneh juga. Ia sudah sangat terbiasa dengan keributan yang menjadi ciri khas grupnya.
"Hyung.."
"Hmm."
"Aku selalu siap mendengarkan, asal kau tahu."
Kim Seokjin yang bad mood itu akan terlihat sangat jelas, bahkan Yoongi yang terbiasa tidak peduli pada apapun akan dengan mudah menyadarinya. Lalu disini Rap Monster dengan posisinya sebagai seorang leader yang di tuntut mudah peka akan member-membernya, disisi lain ia juga Namjoonie-nya seorang Kim Seokjin. Jadi mana mungkin ia tidak sadar dengan buruknya mood hyung tersayang.
Sebuah helaan nafas dari Seokjin, sebelum pandangan beralih sepenuhnya pada Namjoon yang duduk tepat di hadapannya. Semangkuk penuh sup daging sudah bersih ia habiskan.
"Aku tidak apa-apa, Namjoonie. Hanya mungkin terlalu sensitif."
"Seperti adikku jika sedang menstruasi?"
Seokjin menahan diri untuk tidak melempar sendok di genggamannya ke arah Namjoon.
"Terserah."
"Aku bercanda, hyung. Jangan marah."
Tadinya memang bercanda, tapi melihat reaksi Seokjin ia benar-benar jadi teringat adik perempuannya di Ilsan jika sedang dalam masa PMS.
"Kau mau mendengarkanku?"
"Tentu saja! Katakan apa yang mengganggumu malam ini."
Jeda sebentar dalam diam. Seokjin sedang berpikir lagi untuk benar-benar menceritakannya atau tidak, karena menurutnya sendiri sikapnya ini memang terlalu berlebihan. Beberapa kali ia mencuri pandang ke arah Namjoon yang masih menatapnya intens, menunggu jawaban. Lalu Seokjin akan mengalihkan lagi tatapannya ke arah lain.
"Seokjin hyung.."
Sungguh, Seokjin selalu lemah jika Namjoon sudah menyebut namanya seperti itu. Suara Namjoon seksi sekali, ya Tuhan!
"Sepertinya aku terlalu terbawa suasana peran di Bangtan."
"Peran?" Namjoon yang mengerutkan alisnya kali ini. Disingkirkan perlahan mangkuk kosong di hadapannya, ia melipat tangannya di atas meja, lalu tanpa sadar tubuhnya agak maju agar bisa semakin intens menatap Seokjin yang masih menolak melakukan kontak mata langsung dengannya.
Seokjin mengangguk pelan, "Kau tahu, sebagai seorang ibu, Namjoonie."
Yang lebih tinggi berkedip-kedip. Otak jeniusnya kali ini butuh waktu lebih lama untuk bisa mengerti maksud hyung-nya yang manis.
"Lalu?"
Kembali sebuah helaan nafas sebelum menjawab dengan lepas.
"Lalu aku merasa kecewa jika member lain menolak makan malam di dorm dan memilih makan di luar, seperti malam ini. Tadi sore Taehyung merengek padaku minta di buatkan sup daging untuk makan malam, dan sialnya tawaran Bulgogi gratis dari Yoongi membuat anak itu lupa dengan permintaannya. Karena itu aku kesal dan memilih tidak ikut bersama mereka. Aku terlalu berlebihan 'kan? Iya, itu sudah pasti."
Seokjin mengatur nafasnya setelah ucapannya berakhir, cepat juga tadi ia bicara, mungkin Namjoon harus mempertimbangkan posisinya untuk masuk rap line.
Selesai mengatur nafas, pandangannya bertemu langsung dengan Namjoon. Dimplenya muncul tanda sang leader tengah tersenyum.
"Eomma.." Gumaman dari Namjoon, Seokjin yang mendengarnya melotot lucu. Namjoon tertawa kecil.
"Apa-apaan.."
"Mom."
"Yak! Kim Namjoon!"
Seokjin tidak tahu kenapa ia merasa malu sekali mendengar dua kata itu di ucapkan Namjoon di situasi seperti sekarang. Namjoon tidak sedang mengejeknya, ia tahu itu dengan pasti. Tapi justru fakta bahwa Namjoon sedang dalam mode sungguh-sungguh yang membuat wajah Seokjin memerah.
"I love you."
Dan Kim Namjoon hanya butuh tiga kata untuk mengubah mood terburuk Seokjin menjadi dalam keadaan terbaik.
-END-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Lalu kenapa kau juga tidak ikut bersama mereka?"
"Menemani istriku yang sedang bad mood."
"F*ck you, Kim Namjoon!"
.
.
.
.
.
.
Well well well the swearing Princess is my favourite~
Btw, second fic of NamJin from meeeeeee holy shit this couple already got my full attention!
Oh ya aku baca semua review yang masuk di ff pertamaku tentang namjin, thanks a lot for those warm welcome. Dan aku memutuskan untuk buat ini sebagai balasan buat kalian semua namjin trash indo, semoga suka ^^
Last but not least, mind to give me your review again?
