I am Ugly!

Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

.

.

.

Holla Minna! ( w) Akhirnya aku kesampaian bikin FF NaruHina! Maaf kalau mengecewakan NHL semua -_-

Cerita ini terinspirasi dari sebuah komik pendek -saya lupa judulnya- =.=)b

Oh.. Disini, karakter Hinata yang aku gunakan itu karakter Hinata RTN. Habis lebih greget(?) ._. Mungkin di Fict ini, Hinata seringkali bertingkah 'Manis' di depan laki-laki, Namun, Aslinya dia Agresif layaknya di RTN ( OwO)b Wakaru? Selebihnya baca aja deh ya ! XD

.

.

~Happy Reading minna!~

.

.

Surai pemuda dihadapannya itu menari bersama angin. Sang pemiliknya berbalik menghadap sang gadis. Tatapan tajam kini di alamatkan pada sang gadis.

.

.

"Jangan seenaknya saja...

.

.

...Jelek!"

.

.

Pemuda itu! Ya. Aku tidak akan pernah lupa.

.

.

Valentine tiga tahun lalu...

.

.

Kata-katanya itu telah merubahku...

.

.

Aku Hyuuga Hinata yang sekarang..

.

.

.

...Selalu dikelilingi oleh semuanya...

.

.

...Sebagai gadis yang paling cantik!

.

.

.

I am Ugly

.

Warning : OOC, Pasaran, Gaje, Miss-Typo, DLL

.

.

.

Pair : Namikaze Naruto and Hyuuga Hinata [ RTN ]

.

.

=Hinata's POV : ON=

.

"EHH?! Hinata, Jadi benar kau menolak Garra-Senpai anak kelas 2 itu?!" Pekikan tak percaya Sakura-Sahabatku- benar-benar bisa membuatku tuli seketika.

"Orang itu 'kan terkenal sekali! Jangan disia-siakan dong!" Tambah Ino-Sahabatku juga-

.

.

Aku mengambil dua buah gelas didapur dan lekas kembali keruang tamu. Tempat dimana kedua sahabatku berada.

.

.

"Habis aku tak tertarik sih! Jadi langsung ku tolak saja.." Jelasku sambil mengambil posisi duduk disebelah Sakura.

.

"Duhh! Sejak masuk SMA sudah berapa cowok sih yang kau tolak!?" Ino menangkupkan kedua tangannya di meja.

.

"Kau bisa tahan dia dulu 'kan?! Atau pakai cara yang lainnya kek!" Seru Sakura seraya menatapku penasaran.

.

.

Aku menghela nafas pelan. Sambil menuangkan air untuk kedua sahabatku ini aku menjawab "Aku tidak suka berbuat setengah-setengah!"

.

".. lagipula aku tak terburu nafsu kok. Sudahlah" Kembali kutuangkan air kedalam gelas Ino.

.

"Nah! silahkan" Sambil tersenyum manis, aku menyuguhkan air mineral pada mereka berdua. Ino dan Sakura malah menatapku dengan pandangan heran.

.

"Apa ini?" Tanya Ino dan Sakura kompak. Huh.

.

Tumben.

.

"Itu air putih." Jawabku polos. Well, Tak sepenuhnya polos sih, aku hanya malas berdebat dengan kedua sahabatku.

.

"Teman sendiri kok hanya diberi air! Kasih teh atau jus dong! Tega nyaaa!" Protes Sakura dengan nada manja.

.

.

"Kalian tidak tahu? Air mineral itu bagus untuk kecantikan! Katanya membuat metabolisme kita jadi bagus" Tanganku terulur untuk mengambil botol air mineral. Kemudian kuteguk liquid itu.

.

"Kau hanya beralasan, Hinata!" Ino ikut-ikutan protes. Aku hanya mendelikan bahuku. Sungguh aku malas berdebat hari ini!

.

Sakura melangkah menuju daun pintu kamarku. "Ditambah lagi.." belum sempat ia melanjutkan.

.

.

.

BRAAK!

.

.

...Sakura malah membuka pintu kamarku kasar. Aku dan Ino tentu saja melonjak kaget. Astaga gadis ini. Kekuatannya memang benar-benar seperti monster.

.

"...APA-APAAN KAMARMU INI, HINATA! KAMAR JELEK BEGINI TAK AKAN MEMBUAT ORANG LAIN BETAH, TAHU!" Jerit Sakura histeris. Ia menunjuk kesalah satu sudut kamarku. Yang disana terletak Poster Training, Rak buku berantakan yang isinya hanya buku tentang Diet dan kecantikan, Cermin, dan Alat-alat Fitness yang kubeli lewat iklan.

.

"Hobimu seperti apa sih?! Keterlaluan deh!" Setelah ini aku yakin ia akan mengoceh seperti Kaa-sanku.

.

Aku kembali meneguk air di botol mineral itu hingga habis. Kemudian aku mengusap ujung bibirku yang masih ada sisa butiran-butiran air. Aku memang menegak air itu secara buru-buru sih.

.

Aku meremas botol air yang telah kosong itu dan berkata dengan lantang. "Aku sudah mempertaruhkan nyawaku supaya aku bisa jadi cantik loh! Harus kulakukan dengan semagat!"

..

Sakura dan Ino saling bertatapan. Lalu keduanya menghela nafas. "Sesukamu lah, Hinata!" Mereka menyerah. Tentu saja. Aku ini orang yang keras kepala.

.

.

Selama tiga tahun aku terus menerus berlatih...

.

.

...Supaya bisa mendapatkan cinta yang indah...

.

...Tidak akan cukup hanya dengan rasa percaya diri dan kekuatan saja!

.


.

.

=Konoha High School ; Pulang sekolah=

Aku melangkah keluar gedung Konoha High School sambil bersenandung kecil. Hah~ Sekolah sudah sepi sekarang. Jelas saja! Ini kan sudaah jam 5 Sore. Cih.. Kenapa aku harus ikut piket segala sih? Membosankan.

.

.

Uap udara keluar dari bibir mungilku. Bbrrr.. Sore ini dingin sekali. Aku cepat-cepat merapatkan jaket yang kupakai. Cuaca bulan Desember memang mematikan ya? Oke itu Hiperbola. Aku mempercepat irama langkahku. Kemudian ku gosokkan kedua tanganku satu samalain. Fuh~ Sepertinya akan turun salju.

.

.

Aku harus segera pulang dan melatih otot perutku.

.

=Hinata's POV : OFF=


.

.

Semilir angin memainkan surai Indigo sang gadis ber-manik Lavender. Meski udara begitu dingin, Namun pesonanya sebagai Hyuuga Hinata tak hilang. Hinata terus melangkah tanpa sadar ada beberapa pasang mata yang kini tengah memperhatikannya dibalik semak-semak.

.

.

"Oy! Cewek yang itu 'kan? Hyuuga Hinata yang katanya cewe paling cantik di Konoha High School?!" Tanya seorang pemuda bertato segitiga terbalik dikedua belah pipi kepada temannya.

.

.

"Cantik sekali! Menurut perkiraanku, Tingginya 160 CM. Ukuran tubuhnya 84 - 58 - 88. Catat itu, Kiba!" Tanggap seorang pemuda beralis tebal pada temannya -Kiba-.

.

"Urrusai, Lee! Tanpa kau suruhpun sudah kulakukan!" Celetuk Kiba antusias..

.

"Oi! Apa pendapat mu, Naruto-kun?!" Tanya Lee sambil menyikut pelan lengan temannya yang ber-iris Shappire.

.

.

"Mustahil... Itu benar-benar Hinata...?" Gumam pemuda ber-iris shappire -Naruto- pelan.

.

.

=Normal POV : OFF=

.


.

=Hinata's POV : ON=

.

.

Aku berbalik. Menatap kebelakan dengan alis yang mengernyit. Cuma perasaanku saja...? Sepertinya daritadi ada yang terus memperhatikanku.

.

Aku menyelipkan Sebagian rambutku kebelakang telinga. Lalu mendelikan bahu. Sudahlah.. Mungkin hanya perasaanku saja.

.

.

Aku mulai berbalik pergi, Namun...

.

.

"Hei kau! Tunggu sebentar! Kau murid Konoha High School 'kan?" Teriak seseorang. Aku menoleh. Memastikan orang itu benar bertanya padaku. Dan ternyata benar dugaanku.

.

Dua orang pemuda menghampiriku. Yang satu berambut orange dan bertindik, Dan pemuda disebelahnya memakai masker hitam yang menyeramkan. Aku tidak mengenal mereka. Sepertinya mereka bukan siswa di sekolah yang sama denganku.

.

"Ada perlu apa?" Tanyaku Sopan. Hey! Aku tak mau memberikan kesan buruk saat pertama kali bertemu dengan para pria.

.

.

"Kami dari Akatsuki High School! Mau pergi bermain bersama kami tidak?" Tawar pemuda dengan masker menyeramkan.

.

Huh! Sepertinya mereka tukang main. Padahal cuaca nya dingin begini.

Kuberikan senyum minta maf. Pura-pura merasa bersalah. "Maaf.. Tapi aku sedang buru-buru!"

.

Aku melangkahkan kakiku melewati mereka berdua. Cih~ Apaan mereka itu! Mirip preman! Cuek! Cuekin saja!

.

.

GREP

.

.

Aku merasakan pergelangan tanganku ditarik. Aku berbalik. Pemuda bersurai Orange dan bertindik itu dengan lancangnya menyentuh lenganku. Keduanya mendekat kearahku. Menghalangiku pergi.

.

"Sebentar saja tak apa 'kan?" Bujuk Pria bermasker menyeramkan itu lagi.

.

Aku mencoba meredam emosiku. Jangan sampai sifat asliku keluar. "L-lepaskan aku!" Cicitku pelan.

.

"Bagaimana ya~ Hahaha" Tawa pemuda bertindik itu meledak.

.

=Dibalik semak-semak=

.

"Oy! Bahaya tuh! Naruto! Lee! Ayo tolong dia!"

.

"Tunggu!"

.

"Naruto? Kenapa..."

.

"Rekam saja terus.."

.

==== Kembali pada Hinata====

.

.

Aku sudah tak tahan lagi. Persetan dengan sikap manisku tadi. Mereka berdua sudah membuat emosiku terpancing.

.

"Oy kalian berdua!"

.

"Ada apa, Nona? Kau jadi 'kan bermain bersama kami?" Tanya Pria berambut Orange.

"..."

"..."

"..."

GREP

.

Kulepaskan genggaman tangan mereka ditanganku dengan kasar.

.

Mereka melonjak kaget. "Oy.. Beraninya ka..."

.

"Jangan nekat ya!" Kupelototi keduanya. Menghujam kedua pria itu dengan tatapan tajam. Tanda ketidaksukaanku dengan kehadiran mereka berdua.

.

Aku maju selangkah. Kedua pemuda itu mundur. Kulayangkan tatapan angkuh khas Hyuuga. "Mengganggu saja" Ujarku dingin.

.

.

DUAK! DUAK!

.

Kutendang keras tulang kering keduanya. Aku mendekat dengan tatapan yang masih garang. Aku menarik kerah pria bermasker itu dan...

.

.

"HEAH!" SYUNG~

.

Ku lempar dia sekuat tenaga. Si pria bermasker tersungkur. "K-kakuzu!" Pekik Pria bersurai Orange.

.

"Enyahlah kalian!" Perintahku sinis. Aku lalu berbalik. menjauh dari kedua pria yang tadi menggangguku.

.

.


Ekor mataku menangkap sesuatu yang bersinar disekitar semak-semakkan. Aku membalikan badan. Lalu memicingkan mata untuk melihat lebih jelas.

.

.

itu...

.

.

"Kamera?"

.

Berani sekali merekam tanpa se-izin ku! Aku menggulung lengan jaketku sampai siku. Hah! Aku panas sekarang. Kuhentakan kakiku keras. Lalu berjalan kearah semak dengan wajah se-horor mungkin.

.

"MAU APA KAU MENGAMBIL GAMBARKU? DASAR CABUL!" Jeritku emosi. Aku berlari lalu menyingkap semak-semak cepat. Kini kulihat sosok dua lelaki tengah menatapku dengan wajah pucat.

.

"L-Lee..."

.

"I-ini bukan salahku, Kiba.."

.

Nafasku memburu. Cih.. Masa bodoh kemana perginya Imej 'wanita tercantik' ku..

Kepalan tanganku terangkat. Bersiap menyerang dua tikus di hadapanku -Yang baru saja kudengar bernama Kiba dan Lee-.

.

.

Tep

.

Ada tangan lain yang menggenggam tanganku. Aku berbalik dengan wajah memerah karena kesal.

.

.

"Apa yang ka..."

.

.

Manik sappire itu...

.

.

Surai Blondenya..

.

.

Tanda lahir dikedua pipi itu...

.

.

Aku tersentak. Dia..

.

.

"..."

.

.

"..."

.

.

"Hinata?"

.

.

"N-Namikaze?" Seruku tak sadar.

.

.

"Sudah kuduga... Hinata ya..." Katanya sambil tersenyum lebar.

.

.

Aku membatu. Keringat dingin mengucur dari pelipisku.

.

"Naruto-kun? kau kenal dia?" Tanya teman Namikaze yang beralis tebal.

.

"..."

.

Tak mungkin!

.

Kenapa...?

.

Kenapa?!

.

.

.

Kukira aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi...

.

.

.

Namikaze Naruto..

.

.

..Kenanganku yang paling buruk di usia 15 tahun!

.

.

.

.

[[ TBC ]]

.

.

Keep or Delete? ._.

.

.

A/N : Wkwkwkwk -_- selesai juga. Bagaimana? Ini kali pertama aku membuat Fict NH -.- Padahal aku fans Berat NH, Tapi baru berani bikin Fict nya sekarang -_- Mungkin di Chapter ini Konfliknya belum jelas. Kalau banyak yang minta lanjutin Fict abal ini, Saya janji akan memperjelas Konfliknya .w.)v Akhir kata,

.

=MIND TO REVIEW?=