A Simply Touch

pairing: taekook/vkook. taehyung/v x jungkook

disc: based on Japanese manga by Moegi Yuu. original work by Xiahtic4Cassie (check out hers on her profile: Xiahtic4Cassie!), my version is like a re-cycle with different characters(?)

warn: male slash. AU. boyxboy. psst, don't expect too much lol

notes: uhm, sebenernya karena aku suka sama karya si Xiahtic4Cassie atau biasa dipanggil Ele(?) *ps: she's my classmate kkk* jadi aku minta izin dia buat remake(?) salah satu epep dia yang castnya yunjae jadi taekook kkk tapi di sini mungkin aku tambah2in sedikit dan ga au buat semirip mungkin, soalnya tetep original work goes to Ele~! dan Moegi Yuu-sensei kkk

cek karya aslinya Ele yaa ;)

ok, here we go~!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

A Simply Touch

.

.

.

.

.

pt.I yay!

.

.

.

.

.

.

The sky goes on its darkest color right now.

Nampak seorang pemuda bersurai gelap melaju dengan sepedanya. Based on his frowning face, looks like he's gonna has a hard time afterwards.

Jeon Jungkook, seorang remaja berusia 18 tahun dengan bibirnya yang menyerupai sebuah lengkungan lucu dan noda khas remaja yang terkadang mengganggu wajah angelic miliknya. Menjabat sebagai mahasiswa tingkat awal dan tinggal bersama seorang pemuda yang sedari dulu setia mendampinginya, dalam hidupnya, baik keadaan suka maupun duka. Pemuda itu bernama Kim Taehyung.

Jungkook mempercepat kayuhan sepedanya begitu ia merasakan dinginnya embusan angin malam menembus kulitnya yang terbungkus dengan kain. Ia menyadari bahwa kali ini ia sudah melanggar jam malamnya. Ia menggeretakkan giginya dan menggigiti bibir bawahnya –like seriously, dia sudah resmi menjadi seorang mahasiswa dan jam malamnya adalah pukul 6?

Yeah, that was Kim Taehyung's judge.

Tak ada yang bisa melawan perkataan Taehyung, Jungkook tahu dan mengerti itu. Namun entah mengapa kali ini ia melanggar peraturan Taehyung.

"Aku benar-benar dalam masalah," gumamnya perlahan saat sepedanya sampai di depan sebuah rumah, ia beranjak turun dari sepeda dan mengendap-endap menuju kediamannya. Ia tuntun sepedanya lalu memasang standar dan kembali menggigiti bibir bawahnya.

Pandangannya tertuju pada sebuah bel yang terpampang indah tepat di hadapannya.

"Uh, aku bahkan terlalu takut untuk menekan bel," tepat ketika ia hendak menekan bel, tiba-tiba pintu rumahnya terbuka dan membuatnya terlonjak kaget.

"W-WUAH!"

Dari balik pintu sudah berdiri seorang pemuda bersurai gelap dan memiliki tatapan mematikan yang ditemani dengan senyuman khasnya. Jungkook hanya mengatur nafasnya dan menelan salivanya berat begitu beradu pandang dengan pemuda itu. Kim Taehyung.

"Kau tahu jam berapa sekarang?" senyuman Taehyung perlahan membuat bulu kuduk Jungkook merinding.

"A-aku.. Pulang,"

.

.

.

"Jadi, Jungkook, pukul berapa jam malammu?"

Taehyung, menjadi seorang gentleman–selain karena ia merasakan angin malam tidak baik untuk Jungkook, mempersilakan pemuda itu untuk masuk ke dalam dan menutup pintu depan namun tidak mengizinkannya untuk beranjak terlebih dahulu.

Jungkook masih takut untuk menatap langsung ke dalam kedua manik Taehyung, memilih untuk menunduk, "E-enam,"

"Dan jam berapa sekarang?"

"..Tujuh,"

"Ah, kau pasti berpikir bahwa jam enam dan jam tujuh itu sama, 'kan? Kemampuan berhitungmu itu membuatku kagum." ujar Taehyung lengkap dengan senyuman yang terulas di wajahnya. Senyuman yang selalu membuat Jungkook merasa tersengat sesuatu dalam dirinya.

Mendengar ucapan yang terkesan sarkastik, Jungkook mendecak, "Aku ini laki-laki dan sudah menjadi mahasiswa pula.. Jam malammu itu terkesan agak.." ujarnya sembari duduk bersimpuh di hadapan Taehyung yang juga sedang duduk di hadapannya sembari terus memasang wajah tersenyumnya yang aneh.

"Oh, kau sedang beralasan?"

"T-tapi, rumah ini berada terlalu jauh dari kampus! D-dan bahkan rumah ini terletak di puncak bukit!" protes Jungkook tak mau kalah dengan raut wajah layaknya anak kecil yang takut akan hukuman.

"Karena itu kubilang aku akan mengantarmu dengan mobil," ujar Taehyung tegas.

"T-tapi aneh jika masih diantar-jemput di usia segini. Aku pernah mengatakan ini sebelumnya, a-aku ingin punya surat izin mengemudiku sendiri, Taehyung."

"Tidak, Jungkook,"

"B-but, Tae–"

"Itu mustahil, Jungkook. Aku sudah bisa membayangkanmu lupa menginjak rem dan berakhir jatuh ke dalam jurang." ujar Taehyung sembari membayangkan Jungkook yang terlahir ceroboh dan gemar tersandung apapun di jalan dan menabrak pohon.

"U-uuh.." gerutu Jungkook lengkap dengan wajah kalah telak miliknya. Tanpa sadar ia meremas ujung bajunya–suatu kebiasaan bila dirinya sedang merasa kurang nyaman akan sesuatu.

Taehyung melenguskan embusan nafas kemudian kembali fokus pada sosok Jungkook, "Tak biasanya kau melanggar jam malam. Ada apa?"

Jungkook menggumamkan sesuatu sebelum akhirnya membuka suaranya untuk menjawab Taehyung, "..U-untuk ini.." Jungkook menyodorkan sebuah kantung kertas dengan motif bunga sakura dari dalam ranselnya kepada Taehyung. Taehyung menerima dan melihat ke dalam isinya. "Apa ini? Kue?"

Jungkook mengangguk sembari mendongakkan kepalanya menatap Taehyung, "Uhm, kau pernah bilang kalau kau menyukai kue dari toko itu jadi.." "Aku memang menyukainya, tapi bukankah toko itu selalu dipenuhi dengan pelanggan yang menyemut di sekelilingnya? Kau terlambat pulang karena mengantri untuk kue ini? Kenapa–"

"..." Jungkook merasakan kedua pipinya memanas mengalihkan pandangan ke arah lain. Entah mengapa ia merasakan sensasi dalam perutnya saat berhasil membuat usahanya menjadi worth it pada Taehyung.

Dan seperti dapat membaca pikiran Jungkook, Taehyung menyeringai pelan. "Oh, hari 'ulang tahun'-ku sepertinya hari ini, ya," ujarnya, "Maaf karena sudah terlalu keras padamu. Gomawo, Jungkook-ah." lanjutnya sembari mengelus surai hitam Jungkook.

Jungkook kembali merasakan panas di kedua pipinya selagi ia melirik pada sosok pemuda di hadapannya yang tengah mengelus rambutnya. Perlahan ujung bibirnya merekah menjadi sebuah senyuman.

"Tapi,"

Mendengar suara berat dan rendah milik Taehyung yang terkesan kontras, Jungkook mengangkat wajahnya kembali, "Tapi..?"

"Jika kau pulang terlalu larut dan berkeliaran di jalanan yang gelap kau tidak akan pernah tahu kemungkinan kau bisa saja bertemu dengan hantu." lanjut Taehyung dengan nada suaranya yang direndahkan dan terkesan mencekam.

Jungkook membeku seketika. Meskipun dirinya tidak terlalu terpengaruh dengan hal-hal yang berhubungan dengan hantu atau semacamnya–bahkan ia mengklaim bahwa ia mampu menonton film horror tanpa berpaling sedikit pun–tetap saja pada kenyataannya ia akan tetap merasa ketakutan bila ia harus bertemu dengan sesuatu itu.

"A-apa–"

"Saat matahari tenggelam dan malam datang apa kau tidak pernah merasa bergidik ketika sekelilingmu diselimuti oleh kegelapan yang muncul sedikit demi sedikit?" tanya Taehyung sembari menahan kekehannya melihat raut wajah Jungkook yang berubah perlahan, "Memang seharusnya kau merasa takut, Kook. Waktu senja sering disebut sebagai 'hour of disasters', itu ketika makhluk-makhluk jahat muncul dari peraduannya."

Wajah Jungkook memucat, "Ma-makhluk-makhluk jahat?" di dalam otaknya mulai terputar bayangan seperti hantu dan kawan-kawannya.

"Yep. Termasuk hantu-hantu yang biasa kau tonton itu, monster, zombie, atau apapun juga. Yang tidak bisa keluar dan berkeliaran di siang hari," ujar Taehyung lagi. "Lalu orang sepertimu.." Taehyung menjulurkan tangannya tanpa sepengetahuan Jungkook yang masih terpaku mendengar penuturan Taehyung dengan memucat seolah-olah nyawanya keluar dari dalam tubuhnya.

Dan Taehyung meletakkan kedua tangannya tepat ke atas pundak Jungkook lalu mengagetkannya.

"DOR!"

"GYAAAAAH!" Jungkook memekik histeris ketika tangan Taehyung tepat menepuk pundaknya.

Taehyung terkekeh pelan sembari menjauhkan tangannya dari Jungkook, "Seperti itu. Mereka mungkin akan mencoba untuk menakutimu."

Jungkook yang tersengal akibat tindakan Taehyung barusan berusaha menampik dan menampilkan reaksi yang tidak merasa takut, "Ce-ce-cerita seperti itu t-tidak membuatku takut sama sekali!" sanggahnya dengan tubuh yang gemetaran.

Taehyung semakin melebarkan smirk di wajahnya, "Benarkah? Lalu bagaimana dengan cerita ini? Jauh di dalam pegunungan tinggalah–"

"TIDAK, TERIMA KASIH." potong Jungkook dengan cepat sebelum Taehyung melanjutkan ceritanya. "Jika diteruskan kembalikan kue itu!" ancam Jungkook sembari berancang-ancang untuk merebut kembali kue yang ia berikan pada Taehyung beberapa menit lalu.

"Tsk, aku bukan orang yang akan mengembalikan apapun begitu aku menerimanya. Terima kasih sekali lagi, Jungkookie."

"Jangan panggil aku Jungkookie kau menyebalkan!"

.

.

.

.

.

.

.

.

tbc?

yup, sedikit perkenalan dan unyu2an taekook silakan dinikmati /dor

janji deh, part 2 bisa dipublish besok/lusa gaakan lama2 ;* /heart sign/

btw, happy birthday our cutie Park Jimin uwooooo /hearts hearts/ #BTSCHIMCHIMDAY

nanti sore mudah2an aku mau aplot samting spesial ultah jimjim yeaaay wkwk doakan(?)

critics/comments are warm welcomed, but please do not bash chara and or pairing, thx!

okedeh aku gamau bacot banyak, sampai ketemu lagiii seeyah!

psst, follow me on twitter: sugarnim ㅋㅋㅋ /shamelessly promoting/ /ganti username lol/

kindly do me the 3 big favors, favs/follow/review ;3 any critics/comments are warm welcomed & appreciated ;))

thank you ;3