Maafkan Ketidak Pekaanku
:Seventeen:
:Meanie and Other:
Dorm
"MWO?!" teriakkan melengking namun keras Mingyu terdengar hingga keluar, membuat Seungcheol harus membekap mulut sang King Visualnya Seventeen itu. Sedang namja berambut biru kelabu itu sendiri mencoba melepas bekapan sang hyung, dan menatap tajam namja manis bermata elang yang hanya menatapnya polos.
"Apa kurang jelas? Apa mau aku ulangi?" tanya namja manis tersebut, atau panggil saja ia Wonwoo. Salah satu rapper manis Seventeen dari Hip Hop unit.
"T-Tidak, aku masih cukup jelas mendengar permintaanmu tadi. T-tapi- k-kenapa-?" tanya Mingyu tak mengerti dengan pikiran kekasihnya, ia salah apa? Sampai-sampai sang kekasih manisnya lebih memilih bersama Jisoo dari pada dengannya. Dan ia merasa dejavu.
"A-KU HA-NYA MA-U JI-SOO HYUNG! Kau dengar itu, KIM MIN-GYU?!" tanya Wonwoo dengan nada penuh penekanan. Sedang Mingyu menelan ludahnya kelu.
"Tapi Jisoo hyung itu kekasih Jihoon hyung, Wonwoo hyung~" ujar Mingyu mencoba memberi pengertian. Wonwoo tetap memasang wajah tidak perduli.
"Aku hanya bilang mau, kan? Bukan selingkuh atau jatuh cinta? Lagipula di sini juga ada Jihoon. Lihat? Dia saja santai-santai saja aku ingin bersama kekasihnya!" jelas Wonwoo dengan nada marah. Mingyu menggeram rendah.
"Sebenarnya apa maumu, JEON WONWOO!" gertak Mingyu. Wonwoo yang tak siap digertak sang kekasih hanya diam. Jisoo yang jadi bahan perdebatan hanya diam berdiri di antara Junghan dan Soonyoung.
"Apa mereka akan baik-baik saja?" tanya Soonyoung khawatir, tepatnya khawatir pada Mingyu. Dua orang yang ia ajak bicara hanya mengangkat bahunya tak tahu.
"Apa kau tak merasa aneh dengan sikap Wonwoo akhir-akhir ini?" tanya Junghan berbisik. Jisoo yang memang lumayan dekat dengan Wonwoo agaknya sedikit paham kenapa Wonwoo bersikap aneh akhir-akhir ini. Tapi dia memilih diam untuk sementara ini. Tepatnya sampai Mingyu mau mencari tahu apa salahnya.
"Tanyakan saja pada yang bersangkutan!" ujar Jisoo pelan dan terkesan datar.
"EH?!" membuat Soonyoung dan Junghan terkejut mendengar nada bicara Jisoo yang tidak seperti biasanya.
"AKU MAUNYA JISOO HYUNG BUKAN KAU KIM MINGYU!" marah Wonwoo akhirnya. Para member Seventeen yang lain hanya bisa bungkam, bahkan sang leader, Choi Seungcheol. Dia angkat tangan dengan masalah Meanie ini.
"Ternyata Wonwoo hyung kalau marah mengerikan juga!" cerocos Seungkwan, dan berhasil membuat hyungdeulnya juga Hansol dan Chan menatapnya kesal.
"Jangan menambah masalah, Seungkwan!" ujar Jihoon datar. Yang diperingati hanya nyengir. Tanpa tahu bahwa sang hyung mungilnya itu sedang menahan marah.
"Hyung, kau tak mau melerai mereka?" tanya Jun pada Seungcheol, yang ditanya menggeleng pelan. Kemudian menatap Jisoo, orang yang diinginkan Wonwoo.
"Jisoo-ya, kau tak bisa kah melerai mereka?" tanya Seungcheol dengan nada memelas. Ia pusing sungguh! Pagi-pagi dihadiahi sebuah pertengkaran. Dan ini bukan yang pertama kalinya. Dulu saat masih pre-debut, Wonwoo marah dan bilang "Aku maunya Junhui hyung!" pada Mingyu, dan berhasil membuat sang King Visual saat itu stress. Lalu setelah debut, Adore U, pagi-pagi juga Mingyu berteriak tak terima karena Wonwoo lagi-lagi mengatakan, "Aku maunya Junghan hyung!" dan berhasil membuatnya sakit kepala. Masih ada lagi, saat peluncuran album Mansae, saat itu bukan pagi tapi tengah malam, Wonwoo lagi-lagi berteriak, namun bukan minta member, melainkan, "Mati saja sana, Kim Mingyu! Aku membencimu! Dasar manusia tiang tidak peka!" setelah itu Wonwoo masuk ke kamar Soonyoung dan menarik lengan si pemuda berjuluk 10:10 itu keluar, kemudian Wonwoo tidur dengan Jihoon. Nah sekarang?
'Aku heran, apa sebenarnya masalah mereka ini?' batin Seungcheol bingung.
Nampak Jisoo yang menghela nafas, ia maju untuk menengahi pertengkaran keduanya. Memang dirinya yang selalu menengahi pertengkaran Meanie couple ini, dan ia sudah terbiasa. Member lain was-was.
"Hati-hati hyung, Wonwoo hyung nampak sangat ingin menendang seseorang!" ujar maknae, Chan, mengingatkannya. Jisoo hanya tertawa pelan, mana berani Wonwoo menendangnya. Yang ada Mingyu yang akan ditendang Wonwoo.
"Kalau aku ditendangkan masih ada Minghao setidaknya. Iya kan, Minghao?" Minghao mendengus mendengar penuturan jenaka Jisoo.
"Terserah kau saja hyung!" ujarnya malas. Jisoo hanya terkekeh sesaat, kemudian ia menghela nafas kasar. Dengan beraninya ia menarik Wonwoo dalam pelukannya. Dan berhasil membuat Mingyu menatapnya seperti ingin mengulitinya hidup-hidup.
"Jangan ikut campur, Jisoo hyung!" geram Mingyu tertahan. Jisoo tertawa pelan. Yang lain menatap takjub.
'Dia masih bisa tertawa? Daebakk!' batin member lain, kecuali Jihoon tentunya.
'Dia menganggap ini main-main?!' batin Jihoon kesal.
"Kau tak dengar apa yang dikatakan kekasih manismu ini, Kim Mingyu? Bukankah ia tadi bilang maunya AKU?" tanya Jisoo dengan penekanan di kata "AKU". Mingyu menggeram rendah.
"Lepaskan dia sampai masalahku dengannya selesai hyung!" ujar Mingyu disertai geraman rendah. Entah mengapa Jisoo merasa ini menarik. Daripada pertengkaran biasanya.
"Wonwoo, kau maunya AKU atau MINGYU?" tanya Jisoo, Wonwoo hanya memeluk Jisoo lebih erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher namja bermarga Hong itu. Tanpa diketahui member lain bahkan Mingyu sendiri, bahwa namja Jeon itu menangis dalam diam.
"JEON WONWOO~" geram Mingyu tertahan. Jisoo yang tahu Mingyu benar-benar akan mengamuk, mengambil langkah mundur dan menatap tajam Mingyu.
"Kalau kau mau kekasihmu kembali padamu, cari tahu apa salahmu sampai kau benar-benar menemukannya, dan jangan temui dia sampai kau sadar, KIM MINGYU!" ucapan Jisoo yang dingin terdengar seperti sebuah ancaman bagi Mingyu, dia mengepalkan tangannya erat. Hingga buku-buku jemarinya memutih.
"Aku akan membawanya ke ruang latihan!" ujar Jisoo dingin. Ia sedang tak bersahabat dengan siapapun sekarang, mengetahui salah satu member favoritnya menangis, dan itu karena orang yang ia waspadai dari awal keduanya berpacaran.
BLAM!
Bantingan pintu yang cukup keras membuat semua member tersadar dan kompak mengambil nafas, mereka menahan nafas sejak tadi Jisoo melangkah ke arah Meanie.
"Jisoo hyung terdengar sangat marah dari nada bicaranya. Dingin sekali~" komentar Seokmin. Seungcheol dan Junghan sendiri juga heran, Jisoo yang dekat dengan mereka adalah orang yang ramah, dan murah senyum, tapi tadi? Itu tidak seperti Jisoo yang mereka kenal.
"Mingyu?" Jihoon mencoba menyentuh pundak Mingyu yang sejak tadi terdiam semenjak perkataan Jisoo mengancamnya. Namun, belum sempat pemuda mungil itu menyentuh pundak Mingyu, si empunya sudah berbalik menuju kamar dan membanting pintu cukup keras.
BLAM!
"YAK! KIM MINGYU! PINTU ITU MAHAL BODOH!" marah Seungcheol saat menyadari sudah dua pintu yang menjadi korban membernya. Jisoo dan Mingyu.
"Sepertinya dalam waktu lama kita tak bisa mendekati Jisoo dan Mingyu, aku rasa mendekati Wonwoo tak ada salahnya~" ujar Junghan mengambil kesimpulan.
"Tidak juga. Aku rasa jika kau yang mendekatinya, Wonwoo akan menatapmu tak senang, Junghan hyung~" ujar Jihoon dengan nada tak senang, sebelum pergi ke kamarnya.
"Tunggu! Jihoon-ah, kau tak apa Jisoo dengan Wonwoo?" tanya Jun memastikan.
"Aku rasa tak masalah~" Jihoon kembali berjalan santai menuju kamarnya, dengan memasukkan jemarinya ke dalam saku dan mengepal erat.
"Ada apa dengannya?" gumam Junghan bingung, semua menggeleng tak paham.
"Hahhh~" mereka kompak menghela nafas.
Practice Room
"Hiks hyung hiks" Wonwoo masih saja menangis, dan Jisoo masih tetap setia di sampingnya.
"Aku ambilkan air dulu!" namun belum sempat Jisoo berdiri, Wonwoo sudah menarik lengannya dan menggeleng.
"Aku tak butuh air hyung, aku baik-baik saja~" ujar Wonwoo pelan. Jisoo hanya bisa menghela nafas.
"Kau sudah keempat kalinya seperti ini, Wonwoo. Kau tak berniat sedikit melunak padanya? Memberinya toleransi karena ketidak pekaannya?" tanya Jisoo, Wonwoo menggeleng.
"Aku kira dia cukup pintar hyung. Hiks tapi tapi tapi-" Jisoo memeluk dongsaeng kurusnya itu, dan menenangkannya sebisanya.
'Sial kau Kim Mingyu!'
"Sudah jangan menangis lagi. Wajahmu jadi merah dan basah!" Jisoo mengambil tisu yang ada di sana dan membersihkan wajah Wonwoo dari air mata.
"Untuk saat ini jangan dekati dia dulu!" peringat Jisoo, Wonwoo mengangguk patuh.
'Ini sakit, Mingyu' batin Wonwoo.
Dorm
09.00 KST
Keesokan paginya, semua member masih tampak terlelap karena lelah, dan malas. Apalagi mengingat mereka tak akan ada jadwal dalam beberapa hari ke depan. Tapi sepertinya pagi ini sedikit berbeda. Karena kejadian kemarin, selama satu hari tak ada satu pun dari mereka yang berani mendekati Mingyu, atau bahkan Jisoo dan Jihoon juga Wonwoo. Ada sesuatu yang menahan mereka. Tapi setidaknya, Seungcheol masih bisa sedikit mengatasi.
Pagi ini, Wonwoo bangun terlebih dulu daripada member lainnya. Ia berjalan menuju dapur berniat mengambil air, namun kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang. Gelas yang ia pegang jatuh dan menimbulkan kegaduhan, bersamaan dengan Wonwoo yang tak sadarkan diri.
PRANG!
Semua member sontak terbangun bersamaan, termasuk Mingyu yang terkejut dengan suara gelas pecah. Soonyoung dan Seokmin yang bangun lebih dulu segera menuju dapur, namun-
"JEON WONWOOO!"
Jisoo dengan segera mengangkat bridal tubuh kurus Wonwoo. Dan berhasil membuahkan geraman dari Mingyu.
'Dia kehilangan berat badannya, tubuhnya terlampau ringan seperti wanita!' batin Jisoo khawatir. Namun, ketika melewati Mingyu dia menggumamkan cibiran.
"Hyung, kau-!" Jisoo menatap Mngyu dingin.
"Kau ingat ucapanku kan? Jangan dekati dia sampai kau mengetahui kesalahanmu! Sampai saat itu, Ia akan bersamaku!" Mingyu mengepalkan tangannya kuat.
"Seungcheol hyung, bisa kau panggilkan dokter. Dan Junghan-ya, bantu aku membuatkannya makanan!" dua orang yang ia mintai tolong mengangguk.
Mingyu hanya menatap kosong dengan tangan terkepal erat menahan amarah yang semakin memuncak.
'Apa maumu sebenarnya Jisoo hyung?!' batin Mingyu campur aduk, antara bingung, marah, kecewa, dan sebagainya. Seungkwan yang berada di sampingnya menepuk pundaknya prihatin.
"Akan lebih baik kalau kau segera menemukan kesalahanmu seperti kata Jisoo hyung, kalau kau masih mau bertemu dengan Wonwoo hyung. Dan kami bisa terbebas dari hawa neraka kalian berdua!" ujar Seungkwan. Jisoo yang melihat keduanya hanya menyeringai kecil.
Di dapur, hanya ada Junghan dan Jisoo saja. Member lain di ruang tengah, hanya Jihoon dan Chan yang merawat Wonwoo. Tadi uisanim bilang, namja manis itu hanya kelelahan dan terlalu banyak pikiran. Dan berhasil membuahkan geraman rendah dari Jisoo.
"Hei, apa kau tahu sesuatu, Jisoo-ya? Kau nampak menakutkan tahu!" ujar Junghan. Jisoo hanya menggumam.
"Jawab akuuu!" rengek Junghan. Jisoo menatap namja cantik di sampingnya.
"Kau pernah bertanya tentang sikap Wonwoo akhir-akhir ini kan?" Junghan mengangguk.
"Dan aku mengatakan supaya kau menanyakannya langsung pada orangnya, kan?" Junghan mengangguk lagi.
"Kau tahu siapa orang yang aku maksud tadi?" Junghan menggeleng.
"Mingyu!" jawab Jisoo datar, Junghan menatap heran.
"Kalau kau mengamati gerak-gerik Mingyu akhir-akhir ini, kau akan tahu jawabannya mengapa tingkah Wonwoo aneh!" jawab Jisoo. Junghan nampak mengingat-ingat apa saja yang dilakukan Mingyu akhir-akhir ini.
"Aku rasa normal-normal saja bukan dia?" tanya Junghan. Jisoo menggeleng pelan.
"Kau mengamati dari sisi mananya?" tanya Jisoo.
"Dari apa yang aku lihat, Jisoo-ya!" ujar Junghan.
"Kau tak lihat, akhir-akhir ini Mingyu dekat dengan siapa? Lebih sering bersama siapa? Lebih senang bersama siapa? Lebih bermanja pada siapa?" Junghan tertegun sejenak, dan bisa ia dengar bahwa namja bermarga Hong itu menahan amarah.
"Kau tahu dengan siapa dia akhir-akhir ini, kan?" Junghan terpekur sesaat.
"S-Soon-Soonyoung?" Jisoo menyeringai kecil.
"Ada lagi!" ujar Jisoo.
"S-Seung-kwan?" seringai Jisoo semakin menakutkan.
"Satu orang lagi!" ujar Jisoo. Junghan terbelalak sejenak.
"A-Aku?" Dan lengkap sudah seringai mengerikan Jisoo.
"Kau sadar itu. Dan kau pasti tahu apa jawaban dari pertanyaanmu itu, JUNGHAN!" ujar Jisoo penuh penekanan.
"T-Tunggu! A-a-aku bisa jelaskan!" Jisoo hanya bersiul pendek.
"Selesai!" Jisoo melangkah keluar dari dapur meninggalkan Junghan yang penuh dengan rasa bersalah. Setahu namja cantik itu, Jisoo adalah orang yang paling dekat dengan Wonwoo setelah Mingyu, dan lagi, namja dengan stage name Joshua itu adalah member yang akan melakukan apapun jika orang yang ia sayang terluka atau menangis.
"Oh tidak! Aku harus menjelaskan ini pada Mingyu!" Junghan keluar dari dapur dan menuju ruang tengah. Ia hanya menemukan Seokmin, Seungcheol, Hansol, Seungkwan, dan Soonyoung. Jun dan Minghao izin keluar tadi.
"Dimana Mingyu?" tanya Junghan panik.
"Kau kenapa sih, hyung? Kenapa panik sekali? Mingyu ada di kamar!" jawab Seungkwan.
"AH!" Junghan dengan segera melesat menuju kamar Mingyu.
"Ming- HEI?!" Junghan dikejutkan dengan Mingyu yang hendak memukul Jihoon.
"K-kenapa ada Jihoon di sini?" gumamnya. Hingga ia tersadar, Jihoon adalah satu-satunya member yang sejak beberapa hari lalu menjauhinya, Soonyoung dan Seungkwan. Kemarin juga Jihoon berbicara dengan nada datar pada Seungkwan.
'Apa Jihoon juga tahu?' batin Junghan.
"Apa yang kau lakukan di sini, hyung?" tanya Jihoon datar padanya. Sudah dua orang yang menatapnya datar dan berbicara dingin padanya. Jisoo dan Jihoon, ingatkan Junghan bahwa dua namja itu adalah sepasang kekasih yang sama-sama dekat dengan Wonwoo.
"A-aku-" perkataannya terpotong ketika seseorang menepuk pundaknya. Itu Jisoo.
"Lepaskan kekasihku, Mingyu!" titah Jisoo kalem, Mingyu hanya melepas tanpa memandang sepasang kekasih itu.
"Jika kau berniat memberi tahu Mingyu, aku tak akan memaafkanmu, hyung! Biarkan dia mencarinya sendiri sampai ia sadar diri!" ujar Jihoon, ia keluar sembari menyeret Junghan sekalian. Meninggalkan Mingyu yang menggeram rendah.
Dorm
01.00 KST
Mingyu terbangun dari tidurnya, insomnia tiba-tiba menyerangnya. Sejak kemarin ia tak bisa tidur tenang jika sang kekasih tak ada di sampingnya.
"Aku pergi keluar saja~" gumamnya. Kemudian ia mengambil jaket, topi, dan masker.
Ketika keluar kamar, ia mendapati suara tv yang menyala. Dia dekati arah tersebut dan menemukan Soonyoung dan Seungcheol yang belum tidur.
"Hyundeul belum tidur?" tanyanya pada keduanya.
"Oh, belum. Kami tak bsia tidur, kau mau kemana malam-malam begini Mingyu?" tanya Seungcheol.
"Jalan-jalan. Aku penat. Baiklah, aku pergi dulu!" Mingyu dengan segera pergi dari dormnya. Ia berjalan tak tentu arah, hingga akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang latihan. Mungkin menari atau rapp bisa sedikit mengurangi penatnya.
Lelah menari, ia mengambil ponselnya dan melihat-lihat akun media sosial khusus untuk Seventeen. Dan ketika matanya menatap foto dirinya yang seperti hendak mencium Soonyoung, matanya membelalak lebar karena terkejut, yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah ekspresi Wonwoo. Semakin ke bawah, dia semakin tak percaya dan merasa bersalah. Banyak momentnya bersama dengan Soonyoung, dan Seungkwan. Baru-baru ini banyak juga kebersamaannya dengan Junghan. Namun, ada satu foto editan yang membuatnya kesal, saat ia bersama Junghan di belakangnya itu ada member lain, tapi fans memotongnya, hanya memfokuskan padanya dan Junghan saja. Geraman rendah terdengar. Ia frustasi. Sangat sedikit momentnya bersama Wonwoo. Sejenak ia terpekur.
"J-jangan jangan-!" Mingyu berdiri dari tempatnya dan pergi keluar ruang latihan.
"Apa ini? Apa karena ini?" Mingyu kembali diam berlari, matanya melirik ponsel kembali. Dia tersenyum miris saat membaca komentar dari fans Meanie.
"Mengapa moment Wonwoo oppa dan Mingyu oppa sedikit ya?"
"Apa hanya aku saja yang berpikir kalau moment paling sering terlihat di MV itu antara Mingyu-Seungkwan?"
"Meanie kemana sih? Kenapa jarang banget?"
"Meaniee miss youuu~"
Dddrrrrt~ Ddrrrttt~
Mingyu dengan segera mengangkat telpon yang entah dari siapa itu. Dia terlalu malas melihat si penelpon.
"YAK! KAU DIMANA KIM MINGYU BABBO?!" Mingyu berani bersumpah bahwa gedang telinganya tadi berdengung kencang. Dia mencibir sesaat mendengar teriakkan Seungkwan dari arah telpon.
"Ada apa sih? Dan asal kau ingat, aku lebih tua darimu!" tanya dan marah Mingyu dengan nada malas. Sungguh, setelah mengetahui akar masalahnya, ia menjadi malas bicara dengan siapapun sekarang. Yang ia pikirkan saat ini adalah Wonwoo seorang.
"CEPAT PULANG BODOH! WONWOO HYUNG MENCARIMU! DIA MENANGIS SEKARANGG! CEPAT PULANG SEBELUM JIHOON HYUNG MEMBUNUHMU!" Mingyu tersentak sesaat, mengabaikan telinganya yang semakin berdengung karena teriakan tidak biasa Seungkwan.
"K-Kau bilang Wonwoo hyung mencariku?" terdengar dengusan sebal Seungkwan dari sana.
"Kau pulang atau tidak bertemu Wonwoo selamanya?" Mingyu memandang ponselnya sejenak. Ia yakin ini nomor Seungkwan, tapi kenapa bisa suara Jihoon mendominasinya? Apa ini efek dari teriakan Seungkwan? Masa bodoh.
"A-Aku pulang hyung, aku pulang!" setelah mematikan ponselnya ia berlari keluar gedung Pledis menuju dormnya.
Dorm
Jihoon dan Jisoo tengah menenangkan Wonwoo yang menangis dan mencari Mingyu. Demamnya belum turun, Wonwoo sekarang di antara sadar dan tidak.
"Hiks Mingyu Mingyu hiks" Jisoo menghela nafas pelan. Ia memberi kode pada Seokmin yang berdiri di depan pintu.
"Sudah datang?" Seokmin menggeleng.
"Sebentar lagi pasti datang, berhentilah menangis, Wonu-ya~" ujar Jisoo.
"Dia akan datang untukmu~" sambung Jihoon.
'Jika tidak, Kim Mingyu katakan selamat tinggal untuk Wonwoo-mu tersayang!' batin Jihoon.
Member lain yang berada di ruang tengah harap-harap cemas. Pasalnya sudah setengah jam sejak Seungkwan menelpon Mingyu, King Visual Seventeen itu tak kunjung datang.
"Aku menganttukk~" ujar Chan, namun dia tak bisa menutup matanya. Semua member pun sama, Seungcheol dan Soonyoung yang akan tidur saja jadi tak bisa tidur.
"Dia ini kemana sih?!" geram Junghan kesal juga.
"Aku kasihan pada Wonu hyung~" ujar Minghao.
BRAK!
Pintu dorm dibuka kasar oleh seorang namja tinggi yang berpenampilan 'rusuh'. Bagaimana tidak? Mingyu datang dengan celana bagian lutut yang sobek, sudut bibirnya yang terluka, telapak tangannya merah, dan nafasnya tersengal.
"YA TUHAN! HYUNG!" Hansol yang dekat dengan pintu dan melihat kondisi Mingyu pertama kali terkejut bukan main.
"OMO! Mingyu? Apa yang terjadi padamu?" tanya Jun shock melihat kondisi dongsaeng tiangnya itu.
"A-aku tak apa. Aku bisa mengurus lukaku nanti. Di mana Wonwoo hyung?" tanya Mingyu. Soonyoung menunjuk kamarnya dengan Jihoon. Tanpa babibu lagi, Mingyu langsung melesat menemui Wonwoo.
"WONWOO HYUNG!" Jihoon dan Jisoo dibuat kaget dengan teriakkan Mingyu. Wonwoo menoleh menatap Mingyu dengan mata merahnya.
"Hiks Mingyu Mingyu~" isaknya, Mingyu mendekat dan memeluk tubuh kurus hyung tersayangnya. Jihoon dan Jisoo mengamati Mingyu dari atas sampai bawah.
"OMO!" kaget keduanya. Namun, belum sempat keduanya memanggil Mingyu, namja itu memberi kode untuk meninggalkan dirinya dan sang kekasih berdua saja.
"Aku rasa tak masalah. Baiklah, kami memaafkanmu~" ujar Jisoo dan pergi dari sana menemui member lain bersama Jihoon.
"Sudah hyung, jangan menangis lagi, aku di sini~" ujar Mingyu menenangkan. Wonwoo memeluknya erat, takut kehilangan dongsaeng yang sangat ia cintai itu.
"Hiks" Mingyu mengusap lembut surai hitam Wonwoo.
"Sudah sudah, aku di sini~" Wonwoo mulai tenang. Ia menarik diri dari pelukan Mingyu dan menatap namja di hadapannya itu dari atas sampai bawah.
"OMO! Hiks Mingyu-ya, ini kenapa? Kau terluka? Hiks" tanya Wonwoo disela tangisnya. Mingyu tersenyum kecil.
"Tidak apa. Hanya luka kecil, aku baik-baik saja! Jangan khawatir~" Wonwoo menggeleng pelan. Dia menelusuri luka-luka tersebut. Mingyu hanya tersenyum kecil.
"Seokmin~" panggil Wonwoo serak pada namja yang ada di depan pintu.
"Apa hyung?" tanya Seokmin.
"Ambilkan obat luka dan plester ya?" Seokmin mengangguk dan dengan segera melesat mengambilkan barang yang diminta sang hyung, memberikannya pada Wonwoo, kemudian pergi dari sana meninggalkan pasangan Meanie.
"Kemarilah, aku akan mengobatimu!" ujar Wonwoo menarik lengan Mingyu yang sempat menjauh.
"Ash! A-appo~" rintih Mingyu. Wonwoo meringis kecil.
"Mian~ aku akan pelan!" sekitar lima menit kemudian Wonwoo selesai mengobati Mingyu.
"Selesai, chu~" sentuhan terakhirnya adalah ciuman lembut di bibir Mingyu, hanya sebentar.
"Hyung~" panggil Mingyu, Wonwoo hanya menatapnya.
"Maafkan aku hyung. Maaf karena aku kurang peka padamu, maafkan aku karena aku telah membuatmu cemburu tanpa sadar. Maaf karena aku terkesan mempermainkan perasaanmu, maaf karena aku melukaimu~" Wonwoo masih diam.
"Maafkan aku hyung, sungguh aku mencintaimu, menyayangimu, kau segalanya untukku hyung. Tapi maafkan aku. Kau selalu baik padaku, tapi aku secara tak langsung selalu menyakitimu. Maafkan aku sungguh!" Wonwoo terus diam, karena ia tahu, Mingyu belum selesai bicara.
"Aku marah padamu karena kau bilang ingin Jisoo hyung, tapi kau selalu diam saat aku bersama Soonyoung hyung atau Seungkwan. Kau takut kehilanganmu, tapi aku terkesan mempermainkan rasa takutmu, hyung. Sungguh aku minta maaf~" Wonwoo tersenyum kecil dan memeluk Mingyu erat.
"Tak masalah, aku memaafkanmu, kau sudah mengakui kesalahanmu. Aku hanya berharap kau lebih peka lagi. Aku juga minta maaf karena sempat marah padamu, aku minta maaf Mingyu-ya, saranghae~" Mingyu tersenyum kecil, ia melepas pelukan sang hyung padanya.
"Na do hyung, na do saranghae~" dan ciuman lembut itu terjadi.
"Tidurlah hyung, tubuhmu masih demam. Aku akan menemanimu~" Wonwoo mengangguk pelan, ia menyamankan posisinya di pelukan Mingyu.
"Cepat sembuh hyung, aku merindukanmu, aku menyayangimu, aku mencintaimu, chu~" dan perkataannya seperti lullaby tersendiri untuk Wonwoo.
Di luar sana, member lain mengerling senang.
"Akhirnyaaaa!" seru Seungcheol pelan.
"Ayo tidur! Aku mengantuk!" Soonyoung menarik Seokmin masuk ke kamar Seokmin dan tidur dalam pelukan sang kekasih.
"Ayo ayo!" Junghan mengikuti Seungcheol dan mereka tidur bersama.
"Semoga dia jauh lebih peka lagi~" doa Jihoon, Jisoo hanya mengangguk kecil.
"Ayo tidur sudah terlalu malam~" keduanya menuju kasur dan tidur saling memeluk.
"Ayo tidur, Boonon!" Hansol menarik kesal Seungkwan yang masih menikmati moment Meanie itu.
"Aish! Baiklah baiklah! ayo!" keduanya pun berjalan menuju kamar untuk tidur. Nah tersisa sang maknae yang kebingungan. Pasalnya Jun dan Minghao sudah sejak tadi pergi tidurnya, tepat sesudah Mingyu memeluk Wonwoo, keduanya langsung berjalan ke kamar dan tidur dengan tenang. Sedang Chan yang kebingungan, mendengus kesal dan masuk ke kamarnya kemudian tidur.
.
.
.
"Aku menyayangimu, aku mencintaimu, Kim Mingyu~"
.END 1.
hai hai author kembaliiii~
author lagi suka dengan couple rookie ini, mereka sweeetttt~
sepertinya selain uke!Kai dan Donghae, akan bertambah uke!Wonwoo
maafkan author untuk yang Hukuman Ala Kim Jongin belum bisa author lanjut. sebagai gantinya author beri ini. apalagi bentar lagi author ujian, maaf yaaa
author usahakan setelah ujian Hukuman Ala Kim Jongin update, karena sebetulnya itu ff tinggal 2 chap lagi.
Okay maafkan author sableng satu ini, pay pay^^
Don't forget to read and review this story, follow and fav too~ /big hug/
