I,Sie,Uns
.
Seventeen Couple
With another cast
.
WARN!BoyxBoy
.
SoonHoon –
Pukul 11 siang, berarti saat ini adalah waktu istirahat kedua! Bel sekolah yang paling dicintai oleh para siswa siswi dipelosok dunia ini. Kebanyakan dari mereka yang mendengar bel dengan tidak tahu malunya langsung merapihkan alat alat tulis yang berserakan dimeja dan menggandeng tas sekolah mereka sambil berjalan kekelas selanjutnya.
Loh kok kelasnya pindah?
Sekolah mereka ini menerapkan sistem moving class. Yaitu pertukaran kelas. Setiap 2 jam pelajaran para murid harus langsung bergegas membereskan barang mereka dan berjalan menuju kelas selanjutnya. Kenapa? Karena mereka hanya memiliki waktu 5 menit untuk bertukar tempat dengan kelas lainnya.
Nah, setelah ini kelas Jihoon akan mendapatkan mata pelajaran sains dan mendapatkan jadwal kelas di ruang Fisika lantai 3. Mau tak mau pun Jihoon harus merelakan sedikit dari waktu istirhatnya untuk pepindahan kelas yang melelahkan karena ia harus menaiki beberapa anak tangga untuk sampai dilantai 3. Lelah? Itu sih sudah biasa bagi Jihoon. Setiap 2 jam sekali naik turun tangga dari lantai 3 ke lantai satu dari lantai satu ke lantai dua dan begitu pn seterusnya. Mereka semua sudah kebal.
Saat ini Jihoon tengah mendudukan dirinya dikoridor lantai 3 didepan ruang Fisika yang sialnya dikunci oleh guru sainsnya yang blasteran itu. Pria mungil itu meregangkan tubuhnya lucu sambil bersender ditembok koridor yang berwarna cokelat. Setelah merasa ototnya sedikit mengendur, dia bangun dan berlompat lompat girang mengajak ketiga temannya untuk segera pergi kekantin.
"Hey ayolah kita makaaan." Ucapnya bersemangat. Jimin menganggukan kepalanya. Pria imut itu berjalan duluan meninggalkan Jihoon dan dua teman lainnya.
.
.
Jam jamnya istirahat memang sangat menguras kesabaran. Mereka harus rela berdesak desakan untuk menunggui makanan yang mereka beli matang. Jihoon sih sangat menghindari hal tersebut, jadi dia memilih untuk membeli makanan kecil dan air mineral di koperasi sekolah.
Jihoon menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri, memperhatikan keadaan sekitar untuk memastikan keamanan wilayahnya saat ini. Setelah merasa wilayahnya aman dan sedikit terkendali, Jihoon berjalan kearah lemari pendingin minuman didekat rak rak makanan ringan. Dia berjongkok imut dan mengambil botol air mineral yang berada dibarisan paling belakang. Katanya sih karena yang paling belakang itu yang paling dingin. Jihoon sedikit kesulitan ketika mengambil botol mineral tersebut, dia harus sangat berhati hati agar tidak menyenggol botol-botol lainnya. Setelah berhasil dia pun tersenyum kecil dan bergegas menutup pintu lemari pendingin.
Ketika tangan mungilnya ingin menutup pintu lemari pendingin, sebuah tangan besar masuk dari sela sela dan mengejutkan Jihoon. Dia menoleh terkejut kearah sang empunya tangan dan tertegun sejenak sebelum memalingkan wajahnya dengan cepat ketika mata mereka saling bertatapan. Jihoon baru menutup pintu lemari pendingin ketika tangan itu sudah menghilang dari dalamnya dan menghilang juga dari sisinya. Dengan persaan campur aduk Jihoon berjalan ke kasir untuk membayar air minum yang dibelinya.
"Loh ga jadi beli makanan?" tanya Kyungsoo. Pria bermata bulat yang lucu itu menunjuk tangan Jihoon yang hanya menggenggam sebuah botol minuman. "Gajadi, aku lagi blank." Balas Jihoon. "Kenapa? Kok bisa?"
"Dia ada disebelahku tadi."
Jimin menolehkan kepalanya terkejut, bibirnya membulat lucu, "Wah iya? Ih kamu gabilang! Kenapasih bilangnya telat terus." Jihoon hanya menunjukkan cengiran khasnya. "Cowoknya kaya gimana sih? Eh dia kakak kelas? Eh adik kelas ya? Aku lupa." Kali ini Dongjin yang bertanya. Jihoon menggelengkan kepalanya, "Dia temen seangkatan tau." Balasnya kemudian dia menolehkan kepalanya kebelakang.
Loh itukan...
Jantung Jihoon berpacu lebih cepat. Wajahnya mengeluarkan semburat merah samar dan dia pun sibuk dengan kemerah merahan imut disekitar wajahnya. "Jihoon? Hey? Kau sakit?" Dongjin mengibas ngibaskan tangannya didepan wajah Jihoon. Jihoon mengerjapkan mata sipitnya sesekali dan langsung berjalan cepat menuju lantai 3 meninggalkan 3 temannya yang berjalan melambat keheranan.
"Kemarin kamu pulang bareng dia.. dia ga kesambet apa apa kan?"
"Untungnya sih engga.. dia sehat."
.
FIN
.
author's corner
hehe
haiiiiiii
kaliankalian im comeback with new soonhoon fanfiction hwhwhw
maaf ya pendek ini hanya sekedar shortfic doang sih wkwk niatnya ini mau jadi kumpulan shortfic seventeen gitu. ntar bakal ada otp otp lainnya dan kalian bisa req cuma.. maafkan saya ya hehe saya hanya dapat membuat fanfiksi dengan cast yang sreg dengan saya aja. maafin ya misalnya kalian mau saya buat ff seunghan, saya gabisa huhu karena saya gadapet feelnya sama sekali. saya dapetnya malah JiHan : ((((( myane ya
well, sebenernya ini ff di chap iniberdasarkan pengalaman real saya. dan saya disini sebagai Jihoon yang jatuh cinta pada teman seangkatan. bedanya kalau dikehidupan real, saya hehe istilahnya mah ngeceng adik kelas gitu hwhw. tapi disini saya buatnya seangkatan karena Jihoon Soonyoung itu lebih tua Soonyoung hwhw.
dan di chpater chapter depan bakal ada ff ff lain entah itu berdasarkan imajinasi saya atau pengalaman pribadi saya gitu.
okedeh
reviewwwwwww!
ps: bagian omake adalah 100% hasil pemikiran/khayalan saya. saya tidak tahu apa yang dia rasakan makanya saya membuat omake berdasarkan imajinasi saya bukan kenyataan.
OMAKE
"Soonyoung! Cowokmu lagi jongkok tuh!"
Soonyoung menolehkan kepalanya kearah koperasi. Disana dia memang menemukan sosok pria imut yang sedang berjongkok lucu untuk mengambil minuman. Dengan senyuman tipisnya dia berjalan mendekati pria itu dan berpura pura akan mengambil minuman. Dia berdiri sebentar dibelakang pria itu, dan ketika pria imut itu akan berdiri ia segera memasukkan lengannya kedalam lemari pendingin dan mengambil minuman isotonik.
Soonyoung hampir saja terawa kencang ketika melihat ekspresi terkejut pria imut yang tangan kanannya memegang sebotol air mineral dan tangan kirinya memegang gagang pintu. Sebisa mungkin dia menahan tawanya agar tidak pecah saat itu juga. Dan tak sengaja mata mereka bertemu. Dengan jarak sedekat ini dia dapat melihat mata mungil milik pria didepannya ini yang berbinar terkejut. Imut sekali batinnya. Tak mau berlama-lama, dia pun segera berjalan meninggalkan pria itu untuk membayar minuman miliknya dikasir.
Ketika dia mendekati kerumunan teman temannya, Seungcheol menepuk bahunya dan tertawa keras. "Modusmu mantap." Ucapnya lalu berlalu sambil terkekeh kekeh kecil. Soonyoung mendengus, lalu dia pun berjalan mengikuti Seungcheol yang sialnya berada dikelas yang sama dengannya. "Thanks, modusku selalu mantap asal kau mau tahu." dan kali ini Soonyoung lah yang menepuk bahu Seungcheol sambil tertawa.
