FIC BARRRRRRRRRUUUUUUUUUUU….

WKWKWKWKWKWKWKWK….

INI ADALAH FIC BARU DARI SAYA YANG MERUPAKAN REALISASI DARI 15 RANCANGAN FIC BARU SEBELUM OFF.

SAYA JUGA MOHON DO'A DARI PARA READERS SEMOGA SAYA BISA DITERIMA KERJA DI PERUSAHAAN ENTAH APA DI SUATU TEMPAT DI INDONESIA.

SAYA SEDANG MEMINTA IZIN ORANG TUA UNTUK DIIZINKAN MERANTAU KE NEGERI ORANG YANG MASIH MERUPAKAN SATU LINGKUP NEGARA INDONESIA….

MOHON DO'ANYA YANG SEIKHLAS HATI DARI PARA READERS SEKALIAN…..

DAN HAPPY READING MINNA-SAN….. XDDDD

Summary : Petualangan Gaara mencari seorang gadis biasa untuk dijadikan pacar. Ia pun dikenalkan dengan seorang gadis oleh Sakura. Akankah gadis itu menjadi pelabuhan hati Gaara? Cekidot!

Pair : SasuSaku, Gaaxxx


Naruto by Masashi Kishimoto

Usual Girl? I Don't Think So by Kyra De Riddick aka YumeYume-Chan

Chapter 1

Awal


"Ohayou Gaara-kun!" sapa gadis manis berambut soft pink bernama Haruno Sakura saat mendapati seorang pemuda sebayanya tengah berdiri di depan gerbang rumahnya. Sangat jelas terlihat bila pemuda berambut merah bata bernama lengkap Sabaku No Gaara itu tengah menunggu gadis tersebut.

"Ohayou mo Sakura," si pemuda hanya menjawab sapaan penuh semangat si gadis dengan tiga kata.

Gadis manis itu hanya tersenyum maklum mendengar balasan singkat dari sahabat kecilnya sekaligus merupakan tetangganya itu. Ia sudah mafhum apa yang membuat sahabatnya membalas sapaannya dengan singkat dan nada tak bersemangat.

Jawabannya adalah karena hari ini adalah awal masuk sekolah setelah libur musim panas selama kurang lebih satu bulan. Dan hari-hari awal masuk sekolah itu berarti mimpi buruk tersendiri baginya.

Mengapa?

Sebab Sabaku No Gaara tidak tahu kejutan apa lagi yang akan menantinya di sekolah. Khekhekhekhekhe….

Rasanya Gaara dapat mendengar tawa iblis di sekitarnya. Yang jelas bukan dari Sakura.


"Mou, pagi-pagi jangan pasang wajah kusam begitu Gaara-kun. Nanti keberuntunganmu bisa hilang lho!" ucap Sakura mencoba menghibur sahabatnya itu.

Gaara yang mendengar ucapan tersebut hanya diam. Tak berminat untuk memberi respon apapun. "Eh, tapi aku penasaran, kira-kira kali ini 'mereka' akan berbuat apa lagi ya?" Sakura mengucapkannya dengan nada jahil.

Gaara pun hanya menghela napas pasrah.

"Tin! Tin!"

Suara klakson mobil mengalihkan fokus dua sahabat ini ke arah mobil sport hitam tersebut. Senyum Sakura semakin manis menyadari jemputannya sudah datang. Dengan segera ia mengambil tempat duduk di samping pengemudi, dan Gaara menyusulnya di kursi belakang.

"Ohayou!" sapa Sakura pada si pengemudi mobil dengan senyum manis yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Ohayou Sakura," balas si pengemudi. Lalu ia pun segera mengemudikan mobilnya menuju arah sekolah sekolah, Konoha International High School (KIHS).

"Jadi, sudah sampai di mana mentalmu hari ini, ketua OSIS?" si pengemudi mobil itu bertanya dengan nada datar, seolah ia sudah tahu jawaban dari pertanyaannya. Dan ia memang tahu.

"Entahlah."

Sesuai dugaannya. Ia pun memberi komentar atas status dari sang ketua OSIS berambut merah itu, "sudah kukatakan untuk bersikap tegas pada mereka, Sabaku."

"Arti 'tegas' bagimu dan bagiku itu berbeda UCHIHA," timpal bungsu Sabaku itu pada pemuda Uchiha yang tengah menyetir, "bagimu 'tegas' berarti berlidah tajam, bersikap sinis, dan kotor. Suatu hal yang haram untuk dilakukan oleh seorang ketua OSIS sepertiku."

"Lantas kau punya cara lain ketua OSIS bertahan? Heh!" sindir si bungsu Uchiha bernama lengkap Uchiha Sasuke itu.

'Ketua OSIS bertahan' merupakan ejekannya tersendiri untuk Gaara yang selama empat tahun berturut-turut menjadi ketua OSIS di sekolah yang sama. 'Sama' bukan berarti ia tidak pernah naik kelas. Hell no! seorang Gaara tidak pernah naik kelas. Ia adalah siswa yang masuk dalam peringkat lima besar teratas untuk tingkatannya. Namun belum mampu menyaingi Shikamaru, sang kakak kelas yang selalu saja mendapat nilai sempurna meskipun sering tertidur di setiap mata pelajaran.

Kembali ke makna kata 'sama' dalam fiksi ini. 'Sama' dalam fiksi ini maksudnya adalah sekolah SMP dan SMA mereka masih tergabung dalam satu lingkup Konoha Internasional High School (KIHS). Dan Gaara telah menjadi ketua OSIS sejak kelas dua SMP.

Sifatnya yang tenang dan bijaksana, serta semua program kerjanya yang hampir selalu terlaksana dengan baik membuat semua teman-teman dan juniornya sepakat untuk memilihnya sebagai ketua OSIS selama empat tahun berturut-turut. Mau percaya atau tidak, ketua OSIS SMP KIHS ingin menjadi muridnya, sayang ia menolaknya.

"Apa kau tidak bosan melihat pacar-pacarmu 'berkagebunshin' dan berkeliaran di seluruh sekolah?" tambah Uchiha bungsu itu.

"…."

"Sakura, siapa saja pacar 'ketua OSIS bertahan' kita sampai bulan lalu?" Tanya Sasuke pada Sakura yang sedari tadi hanya tersenyum kecil mendengar perdebatan duo pasangan Ketua-Wakil ini.

Ia pun mencoba mengingat-ngingat, lalu mulai menyebutkan satu persatu. "Awal masuk sekolah setelah libur tahun baru Shion kan? Yang berambut pirang dan bermata violet. Putri tunggal pengusaha tambang emas terbesar di Konoha."

"Awal masuk sekolah di tahun baru. Kau tentu ingat bagaimana kita harus menginspeksi para penggilamu yang mengecat rambut mereka dan memakai kontak lens aneh itu," ucap Sasuke mengingatkan.

"Tapi sama Shion putus tidak sampai sebulan. Terus jadian lagi sama Karin."

"Che, wig-wig dan kaca mata itu masih ada di gudang penyimpanan sampai sekarang."

"…."

"Terus Yakumo-chan."

"Sejak kapan klub lukis membludak anggotanya?"

"…."

"Terakhir Matsuri. Siswi kelas tiga SMP yang manis dan periang itu kan? Tapi bulan lalu dia sudah minta putus ya? Hehehe," Sakura tertawa iseng.

Dan sebelum Sasuke mengingatkannya, Gaara sudah menyela. "Anak SMA yang memakai seragam SMP dan mengecat rambut mereka. Setelah itu hampir melakukan bullying terhadap Matsuri."

"Bagus kau ingat," ucap Sasuke sinis.

"Jadi selain mengingatkan akan pacarku sampai bulan lalu, apa kau memiliki saran lain selain memintaku mengimplementasikan 'ketegasanmu' itu?" Tanya Gaara dengan kesinisan yang tidak kalah sinisnya(?)

Sasuke melirik Gaara dari balik kaca spionnya, lalu berujar, "cari saja gadis biasa untuk kau pacari."

"Maksudmu?" Gaara dan Sakura bertanya dengan kompak.

Mengabaikan Sakura, Sasuke berujar sinis pada Gaara. "Sejak kapan seorang Gaara menjadi bodoh?"

"Dan sejak kapan seorang Uchiha Sasuke sepertimu suka bertele-tele?" balas Gaara sengit. Tidak mau kalah.

Sejenak adu tatap melalui kaca spion berlangsung antara dua pemuda yang kontras ini. Sedangkan Sakura hanya bisa bersweatdrop ria melihat mereka.

"Sudahlah! Masalah ini tidak akan selesai kalau kalian berdua berdebat terus," ujar Sakura mencoba menjadi penengah.

"…."

"…."

"Haloooo! Masih ada Sasuke-kun dan Gaara-kun di sini?" sindir Sakura yang kesal karena diabaikan.

"Maksudku carilah gadis dari kalangan biasa untuk kau pacari," ucap Sasuke akhirnya. Tidak tega juga mengabaikan Sakura yang notabene adalah pacarnya.

Sakura yang sudah paham maksud Gaara hanya ber-oh ria, sedangkan Gaara mendelik kesal pada Sasuke yang dengan mudah mengucapkan kalimat tersebut. "Jadi kau mau aku mengobral diri di sekolah lain begitu?"

"Ck, apa sulitnya mencari di sekolah?" ujar Sasuke yang juga mulai kesal.

"Apa perlu aku mengingatkanmu bahwa 98% siswa di KIHS adalah anak-anak kelas atas, dan sisanya adalah para penerima beasiswa yang semuanya hampir lelaki. Karena tidak ada anak perempuan dari kalangan biasa yang mau sekolah di KIHS dengan alasan tidak mampu bersaing gaya dengan anak-anak kelas atas?"

"Tidak mungkin 'tidak ada' kan Sabaku? Meski hanya satu pasti ada."

"Che!"

"…."

"Ada!"

Suara Sakura yang berteriak girang membuat dua pemuda tampan ini member perhatian lebih padanya.

"Ada satu yang aku kenal," ucap Sakura menjelaskan maksudnya. "Dia benar-benar biasa. Mulai dari caranya berpakaian yang sangat standar sekolah sampai sikap dan nilai-nilainya juga sangat biasa. Tidak pernah di bawah, maupun terlalu tinggi di atas standar."

"Jadi, di mana anak rakun yang kehilangan induk ini bisa menemukannya Sakura?" Tanya Sasuke.

Sakura tertawa kecil mendengar panggilan Sasuke untuk Gaara, "hihi, nanti sore Gaara-kun datang saja ke kelasku di gedung B. Aku sebangku dengannya kok."

"See? You got it," ujar Sasuke pada Gaara yang hanya diam saja.

"Haven't 'got it' yet, Sasuke. Still 'try to get'."

"Tapi Sasuke-kun, kenapa harus gadis biasa?" pertanyaan ini membuat Sasuke gemas untuk menyentil dahi pacarnya yang terkadang lola itu.

"Apa kau pikir gadis-gadis itu mau mengubah penampilan mereka menjadi rakyat jelata?" ucap Sasuke menjelaskan.

"Oh, begitu?" Sakura lagi-lagi sweat drop mendengar ungkapan kasar sang kekasih. 'Rakyat jelata?'

"Siapa namanya Sakura?" Tanya Gaara tiba-tiba.

"Mikan."


TBC