Reason Why Divorce Often Occurs

Chapter 1

"Ne Namie-chan, menikahlah denganku…"

Namie mengernyitkan dahinya sedikit, seakan dia merasa ada sesuatu mengerikan sedang masuk dalam pikirannya. Ia berharap bahwa hal itu hanya imajinasinya namun sepertinya hal itu tetap datang.

"Namie-chan, aku serius.. lagipula dengan umurmu yang sekarang bukankah sudah cukup dan bahkan lebih dari cukup untuk menikah"

Namie benar-benar tidak ingin menjawab ucapan bosnya namun dia mengerti betul, bosnya itu tidak akan berhenti sebelum mendapatkan yang diinginkannya

" memang benar, dan pastinya bukan denganmu.. apa kau tidak memikirkan perasaan Heiwajima Shizuo dengan tawaranmu ini.."

"oh berhentilah Namie, aku ingin muntahhanya dengan mendengar nama itu.. kau jangan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan."

Memang, sang pencinta manusia itu juga memiliki kelemahan di dalam hobinya sendiri. Hanya karena seorang pria bernama Heiwajima Shizuo yang tidak dapat mengenai sasaran dengan tepat dengan kekuatannya yang tidak masuk akal. Izaya menganggap pria itu sebagai sebuah gangguan yang benar-benar mengganggu.

"…."

"bagaimanapun kau mencintainya, tidak mungkin kau ingin menikahinya kan? Kupikir kau sendiri sudah tahu hal itu, tentang bagaimana hasil hubungan antar saudara dan.."

"karena itu sudah kubilang kan, mungkin aku akan menikah dan bukan dengan Seiji, namun yang pasti juga bukan denganmu"

Baginya, menikah bukanlah sesuatu yang sulit. Dengan wajah serta intelegensinya, Namie bisa saja memilih pria yang ingin dinikahinya, namun dengan catatan hubungan yang normal. Meski begitu ia tidak pernah serius mencintai pria yang mencintainya karena perhatiannya hanya tertuju pada adik laki-lakinya yang hanya memanfaatkannya walau Namie sendiri sudah tahu. Karena itu, seumur hidup, ia hanya berpacaran dua kali di umurnya yang sudah menginjak 25 tahun ini. Yang pertama saat SMA dan saat kuliah. Seperti yang sudah ditebak, dengan alasan tertentu ia melakukan hal ini. Namun yang paling kentara ialah masa pacarannya waktu kuliah, apalagi kalau bukan untuk Seiji, Seiji, Seiji dan perusahaan farmasinya.

"lalu dengan siapa Namie-chan? Sepengamatanku, kau tidak berhubungan dengan siapapapun di waktu-waktu ini"

"kupikir kau tidak membayarku untuk mengamati aktivitasku"

"buhh, jika kau pikir aku mengajakmu menikah itu bukan berarti kau harus serius menanggapinya Namie, anggap saja sebagai sebuah formalitas.. seperti yang sudah kukatakan tadi, wanita seumuranmu sudah cukup untuk menikah. Kau tidak berpikir untuk melihat masa depanmu dengan Seiji kan? Ayolah, adikmu juga pasti akan sedikit-sedikit kembali padamu jika dia sudah tahu bahwa kakaknya sudah menjadi normal, satu-satunya cara adalah dengan berhubungan dengan pria selain dia"

"lalu seandainya caramu tidak berhasil?"

Izaya menyeringai, meskipun masih panjang tampaknya caranya sedikit-sedikit mulai berhasil. Bukannya dia benar-benar mencintai Namie namun dia menganggap bahwa wanita itu paling pantas untuk ada disisinya. Sebagai seorang yang mencintai manusia secara umum, dia juga seorang pria. Dia melihat bahwa Namie itu sangat cantik dan juga kemampuan intelegensinya diatas rata-rata, sayang sekali jika hal tersebut disia-siakan untuk mengejar adik bodohnya yang sudah pasti tidak akan pernah didapatkannya. Dia pun juga tak selamanya 21 tahun(muda) untuk mempunyai kepribadian seperti ini.