Hola Minna…
Semoga gak ada bosennya ya dengan fic saya yang gaje, ancur, berantakan, gak beres dan sebagainya ini. Sekali lagi maaf malah bikin fic baru, saya lagi kena WB dadakan. Gak ada imajinasi sama sekali buat nerusin fic yang ada. Kayaknya butuh Spongebob nih!
.
DISCLAIMER : TITE KUBO
.
CREDIT FIC BY : Voidy
.
WARNING : OOCness(parah, banget, kelewatan, gak ketolongan), AU, Misstypo(eksis mulu, gak mau absen!), Gaje, Ide pasaran, Mudah ketebak, Membosankan!
.
Attention : Fic ini hanyalah fiksi belaka, apalagi terdapat kesamaan di dalam fic ini di fic lain atau cerita lain dalam bentuk apapun, itu sama sekali tidak disengaja. Mohon maaf kalau terjadi kekeliruan dalam pembuatan fic ini. Semua yang ada di sini cuma fiksi yang iseng.
.
.
.
Sejak Rukia resmi menjadi kucing peliharaan milik si Tuan Werewolf itu, hari-hari bersama pria berambut orange itu selalu dipenuhi warna berbeda. Setidaknya, Rukia mulai cukup menerima kebiasaan barunya.
Tidak ada lagi baju mewah.
Tidak ada lagi makanan mahal.
Tidak ada lagi majikan tertampannya dulu.
Yang ada hanyalah seorang pria yang kini… bagaimana mengatakannya?
Dan kehidupan baru kucing cantik bernama Rukia―nama pemberian Ichigo―dimulai.
.
.
.
*KIN*
.
.
-Yarn
Hari ini setelah memberikan sarapan berupa sosis dan telur mata sapi goreng―sepertinya sudah jadi makanan kebangsaan―pria berambut biru itu meninggalkan Rukia sendirian di rumahnya seperti biasa. Rukia tak pernah tahu apa saja yang dilakukan oleh majikan barunya itu di luar. Sekali lagi Ichigo melarangnya untuk keluar dari rumahnya. Ancaman soal manusia biasa yang bila menemukan spesies seperti Rukia ini, pasti akan dibunuh. Tentu saja kucing cantik ini ketakutan soal itu.
Setelah mengusap kepala Rukia sebentar, Ichigo pergi dan mengunci pintu rumahnya. Biasanya selama menunggu tuannya pergi Rukia akan duduk manis di sofa atau tidur di bawah meja makan.
Tapi kali ini, mata ungu kelabunya menangkap sesuatu aneh berbentuk bulat berwarna ungu yang tergeletak di atas lemari yang tingginya hanya setinggi tubuh mungil Rukia. Benda aneh itu memiliki tali yang begitu tipis yang terjulur ke bawah.
Penasaran, Rukia mencoba berjinjit untuk menggapai benda bulat aneh itu. Rukia terus berusaha berjinjit sampai dapat. Tapi akhirnya tetap tidak dapat juga. Karena kesal, Rukia mengeong keras dan menendang kaki lemari itu. Tentu saja kakinya langsung terasa sakit hingga membuat kucing berwujud manusia ini menangis.
Tapi sisi baiknya, benda bulat itu akhirnya jatuh berguling ke bawah. Mengabaikan rasa sakitnya, Rukia terlonjak girang bukan main karena akhirnya benda bulat itu jatuh juga.
Tapi anehnya, ketika Rukia berusaha untuk memainkan benda bulat itu, ternyata benda itu adalah kumpulan tali tipis yang digulung jadi satu. Karena bentuknya seperti bola, Rukia memainkan bola itu mengelilingi tubuhnya. Sialnya, ujung tali tipis itu malah tersangkut di atas rambutnya. Rukia mencoba mengambil tali itu, tapi karena gerakannya salah, dia malah berputar hingga benang itu mengelilingi seluruh tubuhnya.
Saat Rukia sadar, ternyata dirinya sudah terbalut seluruh tali tipis itu.
"MIAAWW! Hiksss!" jerit Rukia.
Bagaimana dia bisa melepaskan semua benang yang terlanjur belilit di tubuhnya.
"Rukia? Kau dimana? Aku sudah pulang."
Rukia cepat-cepat menghapus air matanya karena senang tuannya sudah pulang. Sambil berlarian merengek pada tuan orangenya itu, Rukia menangis karena tubuhnya sudah terlilit benang.
"Astaga Rukia?! Apa yang terjadi padamu?" kata Ichigo terkejut bukan main. Kenapa kucingnya sudah jadi mumi dadakan ini? Kucingnya menangis minta dilepaskan dari semua benang yang melilit di tubuhnya.
"Miaaww… hiks… miaaww…" rengek Rukia sambil menunjuk lilitan benang itu.
Tapi bukannya melepaskan, Ichigo malah tertawa tertahan melihat kelakuan bodoh kucingnya ini. Rukia bertambah jadi menangisnya karena Ichigo tak kunjung melepaskan benang bodoh ini. Akhirnya karena kesal, Rukia mencakar wajah Ichigo.
"Aww! Baiklah kulepaskan! Ini kan salahmu sendiri!" gerutu Ichigo yang akhirnya mengambil gunting untuk melepaskan benang-benang itu.
Setelah benangnya lepas, Rukia berhenti menangis dan tersenyum ke arah Ichigo.
"Kalau ada maunya saja kau jadi baik padaku…" sindir Ichigo.
Mengerti arti kata majikannya itu Rukia cemberut lalu melompat ke pangkuan Ichigo. Tentu saja si majikan terkejut bukan main. Rukia menjilat pipi kanan Ichigo seraya tersenyum manis.
"Rukia… kau―"
KRIIUUKK…
Rukia tersenyum manis sambil berwajah memohon. Seolah mengatakan lewat wajahnya itu kalau sebenarnya dia lapar.
"Benarkah kataku."
.
.
*KIN*
.
.
TBC
.
.
Holaa minaa… kyaaa!
Ini first drabble saya sih eehhehe, ada yang sadar sama ide chap ini?
Ya itu idenya saya udah lama pengen banget! Saya kepincut sama art-nya duongvjp yang gambarnya Rukia jadi kucing dan main-main sama benang jadi kelilit sama dia deh. Eheheh lucu banget gambarnya itu!
Karena itu, saya bikin drabble aja dari fic-nya neechan yang The Lone Werewolf's New Cat itu.
Jadi setting-nya di sini, setelah Ruki mulai nerima Ichi dan bersedia tinggal sama Ichi eheheh. Saya sih fokusnya Cuma sama hari-hari mereka aja. Jadi mungkin drabblenya bakal panjang dan banyak eheheh yang mau nyumbang ide boleh kok! Saya sukaa sekali ehehe
Jadi… kira-kira ada yang mau lanjut gak fic ini? Atau kita hapus aja karena ngebosenin?
Jaa Nee!
