DIBELAKANGKU

By: Garracu


Song by: PETERPAN

THIS IS A SONGFIC

WARNING: ANGST

(Fanfict kilat karena saya maso)


"Kau peluk aku sebelum membunuhku Tersenyum melihatku merenung melihatmu"
.

.

.

.

Rama yang terkejut melihat Uco telah membunuh Bejo dan hampir membunuhnya, Rama sebenarnya tidak ingin membunuh Uco, Rama bingung harus berbuat apa, buyar, dan akhirnya Rama tidak punya pilihan lagi, Rama harus membunuh Uco, walaupun itu pilihan yang membuat dadanya sakit.

Dengan cepat Rama menusuk Uco dengan Kerambit yang ia pengang, awalnya Rama berencana untuk tidak menusuk organ-organ vital, namun takdir berkata lain. Uco pun tertusuk dibagian organ vital, dalam.
yang membuat Rama tidak percaya, Ucok menusukan dirinya sendiri,
seakan-akan dirinya pantas mendapatkan itu.

Padahal Rama tidak menginkannya...

Namun ada sentuhan yang mengejudkan Rama.

Uco memeluknya. Tangis Rama pun Pecah...


.

.

.

.

.


"Kau menungguku menunggu ku terjatuh Setiap langkah tertuju setia dalam menunggu"

.

.

.

.

Entah apa yang diinginkan Uco, Rama sulit mengerti.

Rama disuruh minum, main perempuan, apa maksudnya? Uco selalu memberi perlakuan layaknya mereka teman, namun ketika Rama buka suara Uco selalu marah dan menganggapnya Jongos. Rama tahu Rama berada sebuah tugas, seperti berjalan di seutas benang yang kapan bisa putus dan hal itu bisa membunuhnya, namun sebagaimanapun Rama juga manusia yang bisa membaca situasi disekitarnya dan juga bisa merasakan perasaan di sekitarnya.


.

.

.

.

.


"Aku... menunggumu, menunggumu, menunggumu

Mati... Didepanku, didepanku, didepanku

Kau, peluk aku sebelum membunuhku

Tersenyum, melihatku...

Merenung melihatmu

Aku, menunggumu, menunggumu, menunggumu

Mati Didepanku, didepanku, didepanku..."

.

.

.

.

Rama tak tahu lagi apa itu akal sehat.

Entah sudah berapa lama ia tidak menggunakan akal sehat.

Membunuh ratusan orang tanpa berfikir, apakah mereka punya keluarga, teman, atau kerabat. Rama sudah lelah. Bagi Rama bersama Uco itu seperti membunuh psikisnya.

perlahan, namun pasti.

Rama hanya bisa menunggu dimana saat dia akan mati yang sebenarnya.


.

.

.

.

.


"Apa yang kau lakukan dibelakangku

Mengapa tak kau tunjukkan dihadapanku

Apa yang kau lakukan dibelakangku

Dibelakangku... dibelakangku... dibelakangku... Dibelakangku..."

.

.

.

.

Uco selalu meikirkan Rama.

Walau banyak masalah yang ia ciptakan dan hadapi, nama pemuda tersebut selalu terlintas dibenaknya.

Apa ada yang aneh dengannya?

Apakah ini curiga?

Firasat buruk?

atau.. perasaan yang lain?

Entahlah, Uco bukan tipe orang yang suka memikirkan orang yang tidak penting. namun nama pemuda itu selalu terbesik dibenaknya. Dan hal itu membuat Uco penasaran nyaris gila.


.

.

.

.

.


"Aku...

Menunggumu, menunggumu, menunggumu

Mati...

Didepanku, didepank, didepanku..."

.

.

.

.

Rama pun akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaannya, kapan ia mati yang sebenarnya? Jawabannya ada didepan matanya. Ketika Uco mati dipelukannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

FIN

/SAYA TEWAS/