Squash

Tittle : Squash

Author : Byunperverthun

Cast : Oh Sehun, Kim Jongin (Kai), Kris Wu, Xi Luhan and other

Pair : Kaihun, Krishun, Kailu, Krislu

Genre : Romance, friendship and other

Rate : T

Warning : typo(s), BL, School-life, Yaoi.

Disclaimer : Cast yang pasti punya Tuhan YME, orang tuanya dan SM Ent.

Note: Cerita ini aku ambil dari komik milik Mayuko Yamabe yang judulnya Squash. Aku disini cuma mengganti nama,tempat,dll dan mengolah cerita ini dalam bentuk ff intinya ff ini kolaborasi dari komik Mayuko Yambe dan hasil pemikiran otak abal aku ehehe. Maaf ya kalo sedikit aneh soalnya ini ff pertama aku. So happy reading and enjoy it!

.

.

Author POV

Di kota Seoul terdapat sekolah menengah khusus namja yang bernama XOXO High School. Disekolah ini terdapat berbagai macam jenis namja(?) mulai dari yang tertampan, biasa saja, sampai yang tercantik pun ada disini. Sekolah ini bisa dibilang cukup luas. Gedungnya pun terdiri dari empat lantai. Lantai satu khusus untuk ruang guru, olahraga, lab, dan lain-lain. Lantai dua ditempati untuk kelas tiga. Lantai tiga untuk kelas dua dan lantai empat untuk kelas satu.

Oke cukup sampai disini perkenalan sekolahnya, mari kita lihat kedalam sebuah ruangan tepatnya dikelas XI-B, disana cukup sepi karena sedang berlangsungnya pelajaran, semua murid terlihat fokus memperhatikan pelajarannya namun salah seorang murid sedang asyik tenggelam dalam alam mimpinya alias tidur. Ya, ini sudah menjadi kebiasaan seorang Oh Sehun (namja yang yang sedang asyik tertidur) sejak tiga hari yang lalu.

Sehun POV

Aku tidak peduli apapun yang dikatakan orang tentang diriku, itu sudah cukup yang penting aku bahagia. Aku Oh Sehun murid kelas XI-B, namja cantik dan manis yang selalu terlihat ceria dan bahagia dikelas seperti tidak ada beban hidup yang ditanggung olehku dan menjalankan kehidupan sesuai kemauanku, itu adalah anggapan orang-orang disekitarku namun mereka semua salah. Sebenarnya aku adalah namja yang cukup tegar dalam mengahadapi kenyataan.

Aku memiliki seorang adik bernama Oh Hani. Saat ini keluargaku berada diambang perpecahan. Appa kabur dari rumah beberapa bulan yang lalu karena tidak sanggup membayar hutang-hutang yang dibuatnya karena selalu kalah dalam bermain judi. Eomma semakin hari semakin membenci appa, karena perbuatannya kami selalu dikejar-kejar oleh para penagih hutang.

Pletak.

Sebuah kapur mendarat mulus dikepalaku dan berhasil menggangguku dari tidur cantikku. Aku tidak menggubrisnya namun tiba-tiba suara teriakan sukses membuatku kaget dan langsung terbangun dari tidur cantikku.

"YAK. OH SEHUN! BEL ISTIRAHAT NANTI KERUANGAN BAPAK SEGERA.!"

Itu adalah teriakan dari Lee songsaenim, guru yang terkenal galak disekolah ini namun lagi-lagi aku tertidur saat mata pelajarannya.

"Ne.. songsaenim." Jawabku malas-malasan karena aku masih mengantuk.

Akhirnya aku tidak jadi tertidur karena teriakan guru evil tadi, aku mencibir dan mengutuknya yang sudah mengganggu tidur cantikku dengan teriakan cemprengnya. Namun tiba-tiba mataku menoleh kearah bangku yang berada dua baris didepan ku, well aku karena aku duduk paling belakang. Itu adalah tempat duduk pujaan hatiku yang sudah lama mengisi hatiku yang kosong ini..duh drama banget deh-_-"(oke abaikan).

Namanya Kim Jongin tapi dia biasa dipanggil Kai, aku juga tidak tahu darimana asal nama itu. Kai adalah namja tampan ya walawpun kulitnya agak sedikit hitam tapi tatapannya sukses membuatku jatuh dalam pesonanya. Oh Kai seandainya kau tahu isi hatiku ini huhuhu.. well aku gay karena menyukai sesama jenis tapi bukan hanya aku disini yang gay bahkan hampir seluruh siswa disini gay mungkin karena disini hanya ada namja makanya mereka semua gay, eh tapi aku kurang tahu juga sih karena ini hanya prinsipku saja hehe.

Kring….Kring….kring.

Bel tadi sukses membuatku tersadar dari lamunanku yang sedang memperhatikan Kai. Murid-murid dikelas langsung berhamburan keluar kelas karena ini jam istirahat. Ku lihat Kai yang bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar kelas diikuti dengan teman-temannya sambil bercanda dan tertawa. Seketika pandangan kami bertemu dan Kai tersenyum kearahku. Dadaku berdegup kencang dan aku langsung membalasnya dengan senyuman termanisku. Oh Tuhan betapa hangatnya senyuman seorang Kim Jongin.

Tiba-tiba sebuah suara mengganggu aktifitasku yang sedang memperhatikan Kai.

"Hey Sehun daritadi kau memperhatikan siapa sih? Bukannya fokus kepelajaran malah memperhatikan yang lain. Hidupmu ini kalau dikelas hanya tidur dan melamun saja ya. Pantas saja nilaimu menurun semua. Ckck." Tanya Luhan yang sedang merapikan buku sambil nyerocos kepadaku.

Luhan adalah teman sebangkuku yang sangat bawel tapi dia baik dan perhatian terhadapku dan ingat dia adalah primadona disekolahku karena dia namja paling cantik yang ada disekolahku, hampir semua siswa yang berstatus seme banyak yang menyukainya.

"Tadi aku hanya mengantuk bawel. Tapi kalau aku nanti tidur lagi bisa-bisa Lee songsaenim membentakku lagi makanya aku lebih milih melamun dari pada kena omelan si guru evil itu. Soal nilaiku yang menurun itu salahmu Luhan bawel." Jawabku sambil mempoutkan bibirku dan berlagak kesal.

"Heh apa kau bilang, nilaimu menurun salahku? Enak saja." Jawab Luhan kesal dan melayangkan tinjuan yang terlihat imut itu kelenganku.

"Aww.. Yak! Sakit tahu. Itu memang salahmu siapa suruh tidak memberikan ku contekan kemarin. Hehehe" Jawabku dengan cengiran yang langsung dihadiahkan tinjuan imut lagi dari Luhan.

Aku suka saat-saat seperti ini saat dimana aku bercanda dan tertawa dengan sahabatku. Hanya disekolah aku bisa tertawa dan merasa bahagia seperti ini. Karena dirumah aku hanya bisa menahan kesal dan murung.

End Sehun POV

Teng..Tong..Teng..Tong

"KEPADA OH SEHUN, DIHARAP KERUANG GURU DAN MENGHADAP LEE SONGSAENIM SEKARANG."

Sehun yang mendengar pengumuman tadi langsung menghentikan aksi Luhan yang-mari-meninju-lengan-Sehun. "Oh tidak Luhan mati aku. Aku lupa keruangan Lee songsaenim ottokhe?" Tanya Sehun gelagapan sambil menggigit jari layaknya anak kecil yang ketakutan.

"Dari pada kau gigit jari seperti bayi lebih baik kau segera keruangan Lee songsaenim sebelum hukumanmu ditambah Sehunie." Luhan mencoba menenangkan Sehun. Setelah Luhan berbicara seperti itu Sehun langsung berlari menuju ruangan guru yang berada dilantai paling bawah.

Sesampainya Sehun diruang guru dia langsung diminta memakai kardus yang diikat dengan tali yang bertuliskan 'Aku menyesal karena ketiduran selama 3 hari berturut-turut saat pelajaran Matematika.'

"Mwo? Lee songsaenim, apa-apaan ini?!"

"Sekarangkan hukuman seperti ini udah tidak jaman?!" Gerutu Sehun yang tidak terima dihukum seperti itu. 'Enak saja apa-apaan guru itu memberi hukuman seperti ini. Dia kira ini pelantikan siswa baru, pake kardus segala dasar orang tua' batin Sehun.

"Diam! Aku mau kau menggantung itu seharian penuh! Jangan banyak membantah!" Lee songsaenim membentak Sehun yang selalu menggerutu dan tidak menerima hukuman yang telah ia buat.

"Tapi ini kan membuktikan kalau pelajaran Lee songsaenim sangat membosankan makanya aku tertidur." Sehun menggerutu lagi namun kali ini suaranya agak dipelankan agar Lee songsaenim tidak mendengarnya, tapi sayang sekali pendengaran Lee songsaenim yang terlalu tajam dapat mendengarnya.

"Yak Oh Sehun! Jangan kurang ajar kau.!" Omel Lee songsaenim "Jika kau melepaskan kardus itu, aku akan panggil orang tuamu kesekolah!" Omel Lee songsaenim (lagi).

Namun omelan itu tidak dihiraukan oleh seorang Oh Sehun. "Mana mungkin mereka datang. Kedua orang tuaku sudah bercerai kok." Sehun menjawab dengan nada dinginnya dan berbalik hendak pergi dari ruangan yang ia anggap neraka itu. "Tunggu! Aku masih belum selesai bicara!" bentak Lee songsaenim untuk menahan Sehun agar tidak kabur dari hukumannya.

.

.

"Apa-apaan nih? Hahaha kamu dihukum ya sehun?! ahahaha" Ledek Chanyeol teman sekelas Sehun. "Ribut amat si bodoh ini ?!" Ucap Sehun dengan nada kesalnya. "Siapa yang bodoh, Hah?!" Omel Chanyeol pada Sehun namun dihiraukan saja oleh namja manis itu.

"Sehun" mendengar namanya dipanggil Sehun menoleh keasal suara tersebut dan ternyata Luhan lah yang memanggilnya.

"Kamu diapain aja sama Lee songsaenim?" tanya Luhan dengan nada cemasnya.

"Waah! Luhan, kau menghawatirkan aku ya?!" teriak Sehun sambil berlari kearah Luhan dan memeluk namja cantik itu dengan eratnya.

"Aaa…! Se…sehun lepaskan bodoh, aku bisa mati kalau kau memelukku seperti itu!" bentak luhan dengan napas yang tersengal-sengal akibat ulah Sehun.

"Sehun jangan seperti anak kecil, kasihan Luhan." Ujar Xiumin sambil menepuk-nepuk bahu Luhan untuk membantunya bernapas(?) "Kenapa tiap hari kamu gangguin Luhan terus sih?!" Ucap Baekhyun yang baru datang "Dia begitu manis, cantik dan sopan. Semua orang menyukainya." Ujar Suho yang datang bersama Baekhyun.

"Bodoh, justru karena dia penurut dan manis makanya aku suka mengerjainya." Ucap Sehun dengan cengiran jahilnya. Luhan yang dibicarakan seperti itu oleh Sehun dia langsung melakukan ritualnya terhadap Sehun yaitu mari-meninju-lengan-Sehun.

"Kalau dia seorang yeoja akan ku dandani dia seperti malaikat dan memasukkannya dalam kotak kaca dan kupajang dia." Ucap Sehun dengan penuh semangatnya. "Sehun kau benar-benar seorang iblis betina ya haha." Ucap Xiumin yang sekarang malah ikut meledek Luhan. Luhan yang dibicarakan seperti itu hanya mempoutkan bibirnya dengan imut dan semuanya pun tertawa kembali.

'Saat-saat sekolah seperti ini asalah saat-saat yang paling kusuka. Aku bisa mengobrol dan bercanda dengan teman-temanku. Tertawa dan membahas tentang apa saja.. kehidupan seperti ini adalah kehidupan yang paling membuatku bahagia…' ucap Sehun dalam hati.

.

.

Kring…Kring…Kring

Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas untuk pulang namun masih banyak siswa lain yang enggan untuk pulang karena jadwal piket atau hanya sekedar melepas penat karena belajar seharian.

"Sehun kamu masih mau beresin kelas ya? Perlu bantuan nggak?" tanya Suho yang sedang merapikan buku dan alat tulisnya kedalam tas. "Terima kasih. Jangan khawatir, aku bisa sendiri kok." Jawab Sehun yang sedang membersihkan papan tulis.

"Minggu ini bukan kamu yang piket kan? Kalau ngga kuat jangan dipaksakan" ucap Suho. Sehun berbalik badan dan menghadap Suho sambil mengepalkan tangannya keatas dan tidak lupa menyunggingkan senyum yang sangat lebar sehingga matanya yang kecil membentuk bulan sabit "Tidak masalah. Aku kuat kok hehe" jawab Sehun dengan penuh semangatnya. "Huh, yasudah kalau begitu aku pulang duluan ya paipai" ucap Suho sambil berjalan keluar kelas. "Oke hati-hati dijalan ya" Kata Sehun.

Ketika Sehun hendak pulang dan tidak sengaja berpapasan dengan Lee songsaenim dilorong kelas tiba-tiba Lee songsaenim melihat Sehun yang sudah melepaskan kardus alias hukuman yang diberikanya langsung membentak Sehun

"Yak Oh Sehun! Siapa yang suruh kardus itu dilepaskan, ayo pakai lagi."

"Ya ya aku pakai lagi!" ucap Sehun dan memakai kardus itu lagi.

'Huh dasar guru evil padahalkan ini sudah jam pulang sekolah' gerutu Sehun dalam hati sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Tiba-tiba matanya menangkap sosok seseorang yang sudah lama mengisi hatinya sedang mengunci loker. Ya, Kai namja tersebut.

Seketika pandangan Kai dan Sehun bertemu dan itu membuat jantung Sehun berdetak tak karuan sehingga membuat pipi tirusnya merona.

Sehun langsung menghampiri Kai dengan senyuman yang sangat manis terlukis diwajahnya.

"Hei Kai, kamu belum pulang? Nggak perlu balik ke kelas lagi semua udah ku bereskan. Kelas juga udah dikunci, beres deh pokoknya." Ujar Sehun yang masih belum menurunkan senyum termanisnya. "Terima kasih, aku juga baru selesai menyiram pot bunga." Jawab Kai tapi tiba-tiba pandangan Kai tertuju pada dada Sehun tepatnya pada kardus yang Sehun pakai,

"Sehun, kau masih memakai papan itu?" tanya Kai sambil menahan tawanya. Mendengar Kai bertanya seperti itu Sehun langsung melepaskan kardus itu dan melemparnya kebelakang, "Hukuman Lee songsaenim memang tidak bermutu ha..ha." jawab sehun sambil tertawa kikuk karena menahan malu akibat perbuatannya.

"Lagian kamu juga sih selalu tertidur saat pelajarannya.. ckck tau nggak anak-anak dikelas menjulukimu apa?" tanya Kai dan..

"Sleeping beauty?" jawab Sehun dengan cepatnya dan dan tersenyum lebar

'ck.. anak ini pede sekali' batin Kai,

"Bukan! Tapi polar bear si tukang hibernasi" Ucap Kai sambil berjalan dan mempercepat langkahnya, takut-takut Sehun akan meninjunya.

"Kau masih berani ngaku sleeping beauty lagi Sehun-ah? Tingkat ke pedean mu sangat tinggi ya" Ucap Kai sambil tersenyum kearah Sehun dan itu sukses membuat Sehun melayang

'Oh my god! Kai, wajahmu saat tersenyum benar-benar tampan apalagi saat kau tersenyum padaku.. oh senangnya hahaha' batin Sehun sambil tersenyum-senyum tidak jelas.

Sehun POV

Saat aku melewati lorong kelas, aku melihat disana seorang namja sedang dikerubungi oleh siswa-siswa yang lain. Ketika aku dan Kai mendekati kesana aku melihat ternyata itu si pangeran sekolah yang sedang tebar pesona dihadapan siswa lain.

"Hei Kris, ayo pulang." Kai mengajak si pangeran sekolah untuk pulang bersama.

"Eh Kai" Jawab Kris si pangeran sekolah itu.

Aku melihat kearah semua siswa yang mengerubungi Kris tadi 'kenapa semua matanya berbentuk hati? Ck aneh' batinku dalam hati.

"Kai-ah aku pulang dulu ya" ucap ku pada Kai sambil tersenyum manis tanpa memandang kearah si pangeran sekolah itu

"bye bye Kai-ah!"

"Sampai besok Sehun-ah hati-hati dijalan ya"

Oh tidak Kai tersenyum lagi ke arah ku! Kyaaa

Aku berjalan keluar sekolah tanpa menurunkan senyumanku. Oh indahnya hidup ini…

End Sehun POV

.

Author POV

Another side

"Hey Kai, barusan kamu ngobrol apa sama Oh Sehun?" tanya Kris, karena penasaran dengan Kai dan Sehun yang terlihat begitu akrab dan terlihat sangat bahagia.

"Ah, nggak ngobrol apa-apa."

"Jangan bohong! Ayo ngaku tadi ngobrolin apa?" tanya Kris sambil bergelayut di punggung Kai layaknya seekor anak Koala(?). kai bergidik ngeri dengan sahabatnya yang satu itu.

"Sudah kubilang, aku nggak ngobrol apa-apa" toh kenyataannya memang benar kan Sehun dan Kai tidak membicarakan apa-apa.

"Tapi kalian kelihatan senang, ayo cepat ceritakan."

"Ahh.. aku benar-benar nggak tahan denganmu, kenapa sih kau begitu memperhatikan Sehun?!" tanya Kai sambil berusaha melepaskan glayutan Kris pada tubuhnya, dia sekarang benar-benar tidak tahan dengan sahabatnya yang satu itu.

"Karena di dalam daftar hitamku, dia ada di urutan paling pertama." Jawab Kris sambil memainkan jari telunjuk dan ibu jarinya didagu layaknya orang yang sedang berfikir.

"Mwo?!" Sontak Kai langsung terkejut dengan jawaban Kris itu.

"Menurut instingku, Oh Sehun itu sinar matanya mencurigakan"

"Kenapa ya? Hm.. aku tidak habis pikir dengannya." Tanya Kris sambil memainkan jari-jarinya (lagi).

"Justru aku yang tidak habis pikir denganmu." Ucap Kai sambil berjalan menjauhi Kris, dia sudah tidak sanggup lagi meladeni sahabatnya yang aneh itu.

"Yak! Jangan kabur kau kkamjong. Ayo bilang apa yang kalian bicarakan?" tanya Kris sambil berlari mendekati Kai.

Tiba-tiba sekumpulan namja yang berstatus uke mendekati Kris sekedar bertanya kepada sang pangeran sekolah itu. "hey Kris, sudah mau pulang ya?" tanya salah seorang dari kumpulan namja tersebut.

"Iya. Bye" jawab Kris dengan tampang –sok- kerennya disertai wink yang sukses membuat kumpulan namja tadi mati berdiri(?)

"Kamu nggak capek berakting seperti itu terus Kris?" tanya Kai dengan tampang flat nya.

"Capek kenapa?"

"Justru aku seneng banget… hehe" Menjadi pujaan para namja dan yeoja, itulah arti dari hidup Kris.

SQUASH

" Hey kalian, dengerin ya! Ada hal yang sangat menjengkelkan nih." Ucap Luhan dengan penuh emosi pada teman-teman sekelasnya yang hampir semuanya namja berstatus uke tak terkecuali Sehun.

"Tadi aku dengar Chanyeol dkk sedang mengobrol"

"Katanya mereka ingin membagi namja-namja uke dikelas sesuai tampangnya menjadi level a, b, dan c."

"MWO?!" semua orang dikelas dibuat terkejut dengan perkataan Luhan tadi.

"Apa Chanyeol?!"

"Chanyeol ya biangnya?! Akan ku hajar dia!"

"Ayo kita kasih pelajaran padanya!"

Teman-temannya yang sudah naik darah berniat ingin menghabisi(?) Chanyeol, namun niat mereka harus diurungkan setelah mendengar ucapan Luhan lagi.

"Tidak usah marah, kita jangan mau kalah dong.. kita buat juga daftar-daftar mereka, kebetulan kan mereka sedang tidak ada di kelas."

"Nah ini level a, b, dan c –nya." ucap Luhan sambil menuliskan level-level yang akan mereka bagi untuk Chanyeol dkk.

"Chanyeol di level D aja!" pinta Sehun

"Tapi kan Cuma ada 3 level doang Sehunie." Ujar Luhan

"Kira-kira yang di level a siapa ya?" ucap Xiumin.

"KRIS!"

teriak spontan semua namja yang ada di ruang kelas tersebut kecuali Sehun, namja milky skin itu hanya berdecak sebal karena semua temannya memilih namja yang sangat sok tampan itu. Padahal lebih tampanan Kai dibandingkan dengan Kris, pikir Sehun.

"Wah rupanya Luhan juga pengagum Kris ya."

"Tapi… Kris itu benar-benar banyak sekali fansnya. Aku jadi tidak percaya diri" gumam Luhan.

Kris mengurungkan niatnya yang hendak masuk ke kelas ingin mengambil sesuatu yang tertinggal di laci mejanya karena terkejut dengan pembicaraan yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya lebih tepatnya teman-teman uke nya(?) dan lebih memilih menguping dibalik pintu.

"Menurut ku, Kris itu benar-benar sempurna. Tampan, sifatnya bagus, jago olahraga lagi.. dia bahkan ada fans club-nya, top abis deh! Kalau bagiku dia itu seperti pangeran." Kris yang berada dibalik pintu langsung tersenyum-senyum kagum pada dirinya mendengar penuturan Luhan tentang Kris.

"Masa sih Kris itu begitu sempurnanya?! Kalian tidak merasa sebel ya melihat dia?"

"Eh?" namja-namja dikelas dibuat bingung dengan pertanyaan Sehun tadi karena menurut mereka Kris itu memang sudah sangat sempurna.

"Aku sih selalu merasa senyuman seorang Kris itu sangat tawar dan jahat." Pernyataan Sehun tersebut sukses membuat Kris seperti tertimpa batu ber ton-ton.-poor Kris-

"Mwo? Jinjja?"

"Tidak mungkinlah."

"Aku malah merasa dia baik pada semua orang."

"Anio, dia pasti punya sisi lain." Sangkal Sehun sambil melambaikan tangan didepan wajahnya.

'Sisi lain apanya?! apa-apan orang itu seenaknya berkata senyumanku itu sangat tawar dan jahat, jelas-jelas senyumanku itu sangat keren dan sejuk.' gerutu Kris dalam hati.

"Jadi Sehun, namja level A-mu itu siapa?" semua teman Sehun sangat penasaran dengan jawaban yang akan diberikan oleh namja milky skin tersebut.

"Udah pasti Kim Jongin dong." Jawab Sehun dengan menampilkan semburat merah yang ada dipipi tirusnya.

Namja yang ada dibalik pintu kelas –Kris- dibuat terkejut dengan jawaban yang Sehun berikan. Namja milky skin itu benar-benar tidak pernah terpesona dengan Kris.

"MWO? KIM JONGIN?!"

"kenapa?! Tidak senang?!" ucap Sehun dengan kesal sambil mengangkat tangannya kepinggang dan mempoutkan bibirnya lucu.

"Bukan begitu.. hanya saja kami merasa Kim Jongin itu… Sangat Simple!"

"…-_-||"

"Itu karena dia selalu bersama Kris, makanya jadi kelihatan simple. Dia itu tidak Cuma baik, tapi juga sangat sangat sangat ramah. Sederhana itu paling bagus! Suatu saat, dengan tekadnya yang kukuh dan pendiriannya yang mantap, Kai pasti akan menjadi level A+. fighting Kai." bela Sehun sambil mengepalkan tangannya kedepan seperti membuat tinjuan.

"Begitu hebatnya kah?"

"Penilaian Sehun benar-benar aneh."

"Sehun itu dari kecil sudah begitu, dia suka namja sederhana dan bodoh yang tidak akan melukai orang lain dan binatang."

"Masukin Kai di level B aja."

"Yak! Kalian. Tunggu sebentar!" namun ucapan Aehun diabaikan oleh teman-temannya.

Kris POV

"Yak! Kalian. Tunggu sebentar!"

Hmm.. jadi selama ini si namja albino itu sudah menyukai Kai. Aku harus berbuat sesuatu kalau begitu…

.

.

TBC / DEL ?

GIMANA? ANEH YA?

MAAF KALAU FF INI ANEH SOALNYA INI FF PERTAMA AKU. AKU MASIH BELAJAR BIKIN FF DAN JADINYA ABSURD KAYAK GINI DEH HEHE.

KALAU MAU AKU LANJUTIN FF INI MOHON DI REVIEW YA KALAU GAK ADA YA TERPAKSA AKU DELETE FF INI

JADI SEMUANYA TERGANTUNG KALIAN

KRITIK DAN SARAN AKU TERIMA DENGAN SEPENUH HATI . TAPI JANGAN DI BASH SOALNYA AKU MASIH NEWBIE DALAM DUNIA PER FF-AN /APALAH INI-_-

SO, RNR PLEASE?

PPYEONG~~ /NGILANG/