Unaware
Pair:
Kim Mingyu x Jeon Wonwoo
Status: Drabble
Rate: T
.
.
.
.
.
Unaware
"Wonu Hyuuunggg~ aku membuatkan makanan untukmuuuu~" ujar Mingyu penuh dengan nada gembira seraya menghampiri kekasihnya yang sedang duduk di salah satu kursi di taman belakang sekolah mereka.
Mingyu duduk merapat dengan Wonwoo kemudian membuka kotak yang dibawanya, "Lihat, lihat, aku membuatkanmu pancake."
Wonwoo memperhatikan isi kotak dengan mata menyipit, "Pancake apa ini?"
"Scallion pancake. Kau suka, kan?" ujar Mingyu kemudian dia menyuapkan potongan kecil pancake itu ke mulut Wonwoo.
Wonwoo mengunyah makanan dalam mulutnya dengan wajah datar.
"Enak, kan?" tanya Mingyu semangat.
"Hnn, enak."
Mingyu tersenyum lebar, "Kalau enak, ayo makan yang banyak." Mingyu menyodorkan sepasang sumpit untuk Wonwoo.
Wonwoo tersenyum kemudian mengambil sumpit yang disodorkan Mingyu. "Terima kasih."
.
.
.
.
.
.
.
"Yo! Mingyu! Kau sudah mau pulang?"
Mingyu menoleh ke arah seseorang yang baru saja berbicara padanya dan dia melihat Hansol, temannya di grup musik spesialisasi rap, tengah berjalan ke arahnya.
Mingyu mengangguk, "Aku harus belanja untuk makan malam."
Hansol berdecak, "Man, tinggal sendiri memang berat, huh? Kenapa kau tidak mengajak Wonu Hyungmu itu untuk tinggal bersama? Setidaknya kau memiliki teman di rumah."
"Wonu Hyung tidak mau. Dia bilang kita masih terlalu muda untuk tinggal bersama."
Hansol berdecak, "Wonu Hyungmu itu memang kaku ya. Wajahnya saja datar begitu." Hansol menepuk bahu Mingyu, "Sebenarnya apa yang membuatmu begitu mencintainya? Aku saja tidak mengerti apa menariknya Wonwoo Hyung."
Mingyu melirik Hansol dan pemuda blasteran itu langsung mengangkat kedua tangannya, "Wow, no offense, man. Aku hanya berbicara jujur."
Mingyu menghela napas pelan, sudah terbiasa mendengar pertanyaan itu seputar kekasihnya yang memang memiliki wajah yang 'unik'. "Wonwoo Hyung itu baik dan dia juga manis."
Hansol menaikkan sebelah alisnya, 'Manis?'
Mingyu melirik arlojinya, "Aku harus pergi sekarang."
Hansol menangkap lengan Mingyu dengan cepat sebelum pemuda itu beranjak dari hadapannya, "Hei, besok ulang tahunmu, kan? Kau akan mengadakan acara apa?"
Mingyu mengangkat bahunya, "Tidak ada acara apapun."
Hansol menggeleng pelan, "Kau ini, kalau begitu besok aku dan Seungkwan akan berkunjung ke apartemenmu." Hansol menatap Mingyu, "Kau tidak ada acara spesial bersama Wonwoo Hyung?"
Mingyu menggeleng, "Wonwoo Hyung itu cuek dan tidak peka. Mungkin dia lupa kalau besok aku ulang tahun. Tahun lalu saja dia baru ingat aku ulang tahun saat serombongan gadis mengucapkan selamat seraya menghujaniku dengan kado-kado dari mereka." ujar Mingyu sedih.
Hansol menepuk-nepuk bahu Mingyu, "Sabar, dude. Cinta memang buta."
.
.
.
.
.
.
Hari ini ulang tahun Mingyu dan dia memutuskan untuk tidak terlalu peduli, tadi pagi dia terbangun karena telepon dari orangtuanya yang bekerja di luar negeri, ibunya mengucapkan selamat padanya, dan ayahnya mengatakan kalau mereka sudah mengirimkan kado untuk Mingyu.
Mingyu menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan juga menyiapkan seragamnya sendiri. Dia sudah terbiasa hidup mandiri makanya dia terlihat santai saja menyiapkan segala kebutuhannya seorang diri. Mingyu membuka pintu apartemennya dengan tas yang sudah tersandang rapi di bahu, dia harus menjemput Wonu Hyungnya dulu sebelum berangkat ke sekolah.
Mingyu baru saja membuka pintunya dan dia tertegun saat melihat seseorang sedang berjongkok di depan pintu apartemennya seraya memeluk sebuah kantung kertas kecil. Sosok itu menunduk dalam jadi Mingyu tidak bisa melihat wajahnya, tapi Mingyu amat sangat familiar dengan postur tubuh dan rambut hitam itu, apalagi sosok itu juga mengenakan seragam yang sama dengannya.
Mingyu berjongkok di depan sosok tadi, "Wonu Hyung?"
Sosok itu, yang ternyata adalah Wonwoo, mendongak dan menatap Mingyu.
"Hyung apa yang.." Mingyu menangkup pipi Wonwoo dan tersentak, "Astaga, pipimu dingin! Sudah berapa lama kau berjongkok di sini?"
Wonwoo mengangkat bahunya acuh, "Entahlah, mungkin dari jam lima pagi?"
"Astaga, kenapa tidak masuk saja? Kau kan tahu password apartemenku, Hyung."
Wonwoo diam saja kemudian dia menyodorkan kantung yang dipegangnya ke Mingyu, "Untukmu."
Mingyu mengerutkan dahinya tapi tetap membuka kantung itu dan dia tertegun saat melihat sebuah syal wol berwarna abu-abu yang sama dengan warna rambutnya saat ini. "Ini.."
"Aku merajut itu sejak tiga bulan lalu. Maaf kalau jelek, aku belum ahli merajut." Wonwoo menunjuk syal di tangan Mingyu, "Syal itu hasil percobaan kelimaku dan satu-satunya yang berhasil." Wonwoo menatap Mingyu yang masih terpaku karena terkejut, "Selamat ulang tahun, Mingyu-ya.."
"Hyung.."
"Aku tidak tahu harus memberi kado apa untukmu. Aku sedang kesulitan uang belangkangan ini, makanya aku memutuskan untuk membuat syal saja karena biayanya tidak terlalu besar."
Mingyu tersenyum, ini adalah pertama kalinya Wonwoo begitu perhatian padanya, biasanya Wonwoo hanya berekspresi datar dan berbicara seperlunya saja pada Mingyu.
Mingyu menerjang Wonwoo dan memeluknya erat-erat, "Terima kasih, Wonu Hyung.."
Wonwoo tersenyum lebar, "Sama-sama. Aku senang kau suka dengan syalnya."
"Tentu saja aku suka. Aku tidak akan membenci apapun yang kau berikan padaku."
Wonwoo mengelus punggung Mingyu, "Mingyu, maaf kalau aku selalu bersikap dingin padamu. Itu kulakukan karena.."
Mingyu melepas pelukan mereka, "Karena?"
Wonwoo menggigit bibirnya, "Karena aku gugup, kau itu kekasih pertamaku dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dan bagaimana sebaiknya aku memperlakukanmu." Wonwoo menunduk, "Jadi.. maaf."
Walaupun samar karena tertutup rambut Wonwoo, Mingyu masih bisa melihat kalau wajah Wonwoo merona tipis. Mingyu tersenyum lebar dan memeluk Wonwoo, "Aigoo, imutnyaaa~"
Mingyu tidak peduli kalau orang lain berpikir kekasihnya itu datar, dingin, dan tidak peduli pada keadaan sekitar. Selama Wonu Hyungnya peduli padanya, bagi Mingyu itu sudah lebih dari cukup.
"Aku mencintaimu, Wonu Hyung. Terima kasih kadonya~"
"A-aku juga mencintaimu, Mingyu-ya.."
The End
.
.
.
.
.
Haaaaiiii~
Apa kabar semuanya? Aku newbie di bidang fanfiksi Seventeen jadi kuharap kalian mau menerimaku dengan baik. Hehehe ^^v
Belakangan ini aku sedang suka-sukanya dengan dedek-dedek Seventeen dan menurutku si 'Meanie couple' ini unyu luar biasa. Kemana-mana selalu bersama dan Mingyu juga terlihat sangat mengenal Wonwoo. Contohnya seperti waktu mereka bermain Mafia Game dan Wonwoo adalah mafianya, waktu itu cuma Mingyu yang menebak Wonwoo mafianya karena Mingyu bilang ekspresi Wonwoo aneh.
Duh, itu kan kesannya Mingyu mengenal Wonwoo dengan begitu baik sampai hal terkecil pun dia sadar. Padahal kan seperti yang kalian tahu sendiri, Wonwoo itu wajahnya datar sekali. Hahaha
Btw, ini kubuat untuk kado ulang tahun Mingyu (yang sudah amat sangat terlambat). Hehe
Habisnya Mingyu ini biasku di Seventeen, aku terpesona parah waktu lihat dia memakai kostum Dracula di fansign edisi spesial Halloween itu. Duh, dek Mingyu tampan sekali waktu itu *-*
.
.
.
.
P.S:
Bagi yang menunggu lanjutan ceritaku yang lain, harap sabar ya. Aku masih sibuk dengan tugas kuliah, ini pun kukerjakan di tengah-tengah waktuku mengerjakan tugas (dan tugasnya adalah menerjemahkan jurnal, astaga, kepalaku mau pecah T^T)
.
.
.
.
.
Oke, sampai ketemu nantiiii~
.
.
.
Review? XD
.
.
Thanks
