I'm not your Princess, I'm your Queen
Scorpius Malfoy berjalan sendirian. Menutupi wajahnya dengan Scarf. Menatap Albus dan Rose yang berjalan berdua di hadapannya. Sarung tangan menutupi tangannya yang pucat. Tapi tiba-tiba, seolah semua yang ada di dekatnya melayang. Pandangannya menjadi kabur dan tubuhnya terbenam di salju. Dia mendengar jeritan Rose, dan dia tak ingat apa-apa lagi.
Mata abu-abu itu perlahan-lahan terbuka. Hangat. Sekelilingnya hangat… Cahaya remang-remang. Tunggu dulu. Siapa itu di sampingnya? "Oh Scorp! Akhirnya kau sadar! Aku mulai khawatir…" Suara yang sangat dikenali Scorpius tiba-tiba terdengar.
"Rose?" Ia berkata lemah. Berusaha bangun.
"Eits, tidak boleh. Kamu harus istirahat, begitu tadi pesan Madam Pomfrey. Apa yang kau rasakan, Scorpius? Kau tidak apa-apa?" Rose bertanya lembut. Tangannya menggenggam tangan Scorpius.
"Ah, tidak apa-apa. Tapi bagaimana dengan Albus? Kau harusnya sedang menemaninya bukan?" Scorp meminum air putih yang disediakan Madam Pomfrey di samping ranjangnya.
"Oh, Albus... Kami putus, Scorp... Tadi, karena aku membawamu kesini dan dia cemburu..."
"Kemudian? Kau menyesal putus dengannya?" Scorpius mengelus tangan Rose. Rose tersenyum, menggeleng. "Err... Rose, aku ingin bicara sesuatu denganmu... Aku bukanlah model orang yang romantis, sama seperti ayahku, aku juga tidak bisa ngegombal atau apapun, namun aku ingin mengatakannya sekarang, sebelum terlambat... Erggh... Aku menyukaimu, sangat menyukaimu..." Scorpius tidak berniat mengatakannya segamblang itu. Namun mulutnya sendiri yang berucap...
"Tanganmu dingin sekali, Scorp... Ada apa denganmu?" Rose tersenyum. Dia menarik kerah baju Scorpius. "Cium aku Scorp... Aku bukanlah putrimu, aku adalah ratumu, dan kau adalah rajaku, jadi cium aku Scorpius..." Bibirnya bersentuhan dengan Scorpius. Scorpius merasakan lembutnya bibir Rose. Hatinya berbunga-bunga.
Sreegg... Pintu sayap rumah sakit dibuka. Albus, Harry, dan Draco masuk. Dilanjutkan oleh Madam Pomfrey dan Ron.
"Scorp?"
"Rosie?"
Wajah Draco dan Ron berubah total, mereka melihat sekilas adegan ciuman pertama Scorpius dan Rose. Harry berbisik kepada Draco,
"Itulah yang dilakukan oleh Albus ketika ia pacaran dengan Rose, seperti yang dilakukan Scorp kecil anakmu." Draco tertawa, menepuk pundak Harry. Ron menyeret Rose.
"Hey Scorpius..." Harry menepuk puncak bocah berambut putih yang pucat itu. "Profesor Dumbledore pernah berkata, 'menjadi muda dan...'" kata-katanya terpotong.
"'merasakan pahit manisnya cinta' ya betul Harry." Draco menepuk-nepuk bahu anaknya. 2 pria itu tertawa. Scorpius menunduk, tak berani menatap wajah ayahnya.
Ron dan Draco berjabat tangan. "Oke, untuk kedamaian warga sihir..." Harry tertawa terbahak-bahak.
Sementara Ron memberikan ceramah panjang lebar kepada Rose, Harry, Albus, Draco, dan Scorpus sedang mengobrol. (sebenarnya hanya Harry dan Draco). "Aku tak pernah menyangka, keponakanku akan menikah dengan anak musuh besarku, sekaligus teman baikku!"
Rose sementara itu wajahnya merona, melirik rajanya, bukan pangerannya, rajanya, Scorpius Malfoy.
-The end- Geje? Pasti, gak suka? Bilang aja ^_^ aku biar introspeksi :)
