Main Cast : Kim Jongin,Oh Sehun
Yang lain menyusul.
Desclaimer:
Pure Milik saya,tapi Member EXO Milik Tuhan,SM-E dan orang tua mereka.
HAPPY READING!
Zona Yaoi—Klik back kalau tidak suka.
^_^\/iss(peace)
Judul : Awal Mula
Iris crimson dan madu saling menatap—ralat—mendelik seakan mata keduanya akan lepas dari tempatnya—sadar akan posisi mereka yang ekhem—cukup serius itu, keduanya saling mendorong dan melakukan gerakan seolah-olah sedang memuntahkan sesuatu dari mulut mereka dan berbarengan saling menuding dengan tak sopan dimasing-masing wajah mereka.
"SIALAN! Kau menciumku,Cookies"
"BRENGSEK! Kau yang menciumku,Cheese"
Dengan sigap siswa lainnya yang berada tepat disamping dua orang yang sebentar lagi akan—adu jotos—jika tidak dihentikan reflek menarik dua orang berbeda itu untuk saling berjauhan.
"sabar Jongin."bisik seseorang bermata bulat bening,suaranya melodius dengan ajaib membuat lelaki yang dipanggil Jongin mengganti raut iblisnya menjadi lebih tenang lalu melirik sipemilik suara melodius yang tingginya lebih pendek darinya"Mianhe,Dio-Hyung.Aku kelepasan mana sikembar sialan itu—gara-gara mereka ciu—ah sudahlah ayo pergi!"erang Jongin sambil menarik pemuda imut disampingnya untuk pergi meninggalkan medan perkara tadi.
Sedangkan pemuda lainnya bersurai pirang,dan berwajah datar memandang kepergian Jongin dengan dengusan jengkel lalu pergi begitu saja—diikuti oleh pemuda berwajah cantik dengan iris almond deer bening."Hunnie,sangat jarang melihatmu bisa berteriak dan berekspresi marah seperti itu."kata sipemilik mata rusa itu,sambil terkikik geli sedangkan sipirang hanya memandang pemilik mata rusa itu dengan malas dan sedikit delikan"bagaimana aku tidak berteriak—di-dia me-me—aissh pokoknya itu."ujarnya gusar menuai keringat sebiji jagung disisi wajah pemilik mata rusa itu.
Bayangkan dia harus berciuman didepan umum,banyak saksi dengan lelaki pula,dia tekankan lagi Lelaki,kawan. Hell,dia ingin mencukil mata para saksi itu satu-satu rasanya,sekaligus merobek bibir mereka yang malah bersorak ria melihat adegan tanpa sensor itu—sigh,benar-benar hari yang sial.
Ditambah Luhan yang malah woles-woles saja melihat adik kesayangannya disorakki begitu.
"mencium kau,begitu huh?"sahut si pemilik mata rusa atau pendeknya Xi Luhan dengan senyuman ganteng—uhukcantikuhuk—isengnya dengan satu alis naik turun secara absurd,sukses menghentikan raut Sehun yang tadi datar jadi memberengut—mmh, Imut. Luhan,pemuda 2 tahun lebih tua dari Sehun hanya terkekeh geli.
Luhan merasa wajar kenapa Sehun memasang wajah dongkol,siapa juga yang tidak kaget dua orang musuh bebuyutan,tiba-tiba harus berciuman atau tepatnya hanya sebuah kecelakaan dan penyebabnya adalah sikembar Rudolf orang asing yang bersekolah dikorea,anak-anak disini pun tahu kadar kejahilan 2 orang kembar itu.
"kalau kau mau marah jangan dengan si Cookies tapi dengan 2 kembar Rudolf,semuanyakan berawal dari mereka ?"hasut Luhan,setuju-setuju saja jika 2 kembar itu yang diberi tonjokan gratis oleh Sehun maklum—dia punya dendam pribadi dengan 2 manusia jahil bin cunguk itu.
Sehun terhenti sejenak,lalu memicingkan matanya curiga pada Hyungnya yang secantik malaikat itu"Kau tidak bermaksud menggunakanku sebagai senjata balas dendamkan,Hannie-ge?"
Luhan sedikit berjengit lalu tertawa gugup"HAHA"dengan tawa tak lazim,ia lalu berkata"ti-tidak kok"jawabnya,seratus persen kebohongan asli. Tentu Sehun diam saja,memilih berjalan kembali tidak mau berlama-lama disisi Luhan,salah-salah dia malah melampiaskan rasa dongkolnya kepada Luhan yang tak bersalah sama sekali.
"Eh,Hunnie!.Kau mau kemana?"pekik Luhan saat Sehun berjalan cepat dan meninggalkannya sendirian dikoridor sepi ini.
"kau kekelas saja,Hannie-ge aku ingin mendinginkan kepalaku yang terasa mau pecah!"Luhan menggeleng saja lalu berbalik pergi menuju kelas sesekali bibir ranumnya bersiul pelan dan berlari dengan langkah ceria,ciri khasnya.
# # #
Kelas dilaboratorium adalah salah satu dari sekian tempat yang benar-benar ingin dihindari Xi Sehun—jika bisa—alasannya simple tempat ini berbau tak sedap dan seolah menghalau oksigen yang masuk kedalamnya membuat ia benar-benar tak nyaman dan lagi ia sedang tak ada mood untuk sekedar mencongkel atau menyobek perut kodok buduk yang kini berada digenggamannya,atau menggerus ahk—memotong,pokoknya gitu!
ia sungguh masih terpuruk akibat kejadian yang tak terduga tadi bahkan sangat sulit untuk menentuk makanan yang disebut tahu ini digerus atau dibelah-belah,ya ampun masalah sepele ini kenapa begitu sulit? Kim Jongin Sialan,mati kau mati'benaknya memaki si pemilik Nama Kim Jongin,sedangkan tangannya sibuk menusuk-nusuk Tahu hingga tak beraturan.
Rautnya pun bercampur antara seperti orang yang sedang sembelit maupun tidak bisa BAB selama seminggu tak ada bedanya,pokoknya ia sedang dilanda rasa jengkel yang berlebihan terlebih memori—menyedihkan tadi pagi yang baginya adalah mimpi buruk—makin menambah raut mukanya tak karuan dan hal itu tak lepas dari penglihatan sahabat karibnya,Huang Zitao.
Sumpah rasanya ia ingin mencicang wajah angkuh itu—matanya berkilat-kilat dan kali ini korbannya pun tetap sama yakni Tahu.
"Kau—"dan Tao pun tak kuasa untuk tidak simpati kepada dirinya"—baik-baik saja,Hun?"pertanyaan itu terlontar dengan nada tak yakin,si penanya pun ragu apakah Sehun baik-baik saja apalagi dari raut wajahnya sudah menunjukan ia dalam keadaan terburuk.
Terlalu malas untuk menjawab karena wajahnya sudah menjelaskan segalanya ia pun menjawab"hmm"dengan suara ambigu,membuat si penanya mengernyit tak mengerti.
"apa arti hm itu? Dasar aneh,kalau boleh bicara jujur wajahmu benar-benar tidak enak dilihat kau tau?"Tao menaikan satu alisnya sembari memasang senyum geli kala melihat apa yang dilakukan sahabatnya pada garam yang kebetulan untuk apa ada dimeja itu"dan lagi—Hunnie sayang?"Tao tersenyum semakin lebar menyadari kebodohan temannya "—kita praktek membedah isi perut Kodok—bukannya menggerus Tahu."Tao tak kuasa menahan tawanya akan kerjapan bodoh tapi lucu dari sahabatnya.
"WHAT?"ia tertunduk lesu,"—aku benar-benar tidak suka kelas biologi!"ujarnya semakin lesu.
Sumpah deh,kegiatan campur-mencampur kelas biologi benar-benar tidak Ia sukai,ia lebih memilih melakukan aktivitas fisik dari pada mengeluarkan kemampuan otaknya dan berkerja keras untuk mendapatkan nilai merepotkan. "Perhatikan langkahnya bukankah dimejamu sudah terdapat kertas yang berisi langkah-langkah nya?"
Sehun mengangguk lemah karena tidak ingin nilainya merosot lagi jadi ia menuruti perintah sahabatnya untuk mengikuti tutor didalam kertas yang tertempel disisi mengambil Seekor Kodok Buduk—yang setengah hidup karena dibius,Sehun meringis teler sekali kodok buduk itu.
"Sehun,pastikan nilaimu mendekati sempurna kali ini."Guru Lee Donghae berwajah seganteng pangeran tapi sejahat Dementor doyan sekali menyiksa murid dan termasuk dirinya itu mengingatkan ia dengan nada muda yang menjadi salah satu faktor membuat dia benci sekali dengan kelas guru itu berada paling depan dan berada ditempat paling tinggi hingga seluruh kerjaan murid posisi siswa yang berada dibawah mirip seperti para pembokat,apalagi Sehun berada dibagian belakang . "Mejamu berantakan,ku kurangi 5 poin."imbuh Guru Lee Donghae dengan seringaian—keji Sehun berusaha untuk tidak melemparkan adonan—buburnya—Tahu yang tak bersalah tadi.
Seandainya saja guru itu seorang wanita berdada besar dengan body seindah lekuk gitar spanyol ia dengan senang hati mengikuti pelajaran sialan pada kenyataanya guru biologinya adalah seorang pria bertubuh atletis dengan tinggi 180 cm,berahang tegas dan masih muda.
Ia tidak mau mengakui pria itu memang tampan,dan tidak heran pria berusia 25 tahun itu memiliki banyak fans wanita disekolahan ini terlebih pria itu masih single.
Kalau saja pria itu tidak terus menganggu dan menganiaya dirinya dengan segala detensi—absurd—dari pria bagaimana Dia harus berenang kedalam lautan dangkal dimusim dingin—dimana detensi yang mengharuskan dirinya untuk mengambil rumput laut tersebut didalam lautan yang dingin,terlebih akibat berenang itu hampir saja dirinya menderita pneomia atau apalah itu jika pria itu terlambat sedikit saja tidak membawanya kerumah sakit—mungkin malam itu malam terakhirnya hidup didalam dunia Fana ini.
Sehun berusaha keras untuk tidak melemparkan tahu bubur—yang menjadi bekas pelampiasannya beberapa saat lalu .Antara sadar atau tidak ia memasuk cairan ditabungnya dengan cairan lainnya sembari matanya bergantian melihat lembaran penuntun itu dan hati-hati memasukan cairan terakhir,yang tertulis dengan tinta hitam dibagian paling akhir langkah-langkah tersebut.
Matanya membola,spontan ia melepaskan tabung itu dan terdengar suara pecahan kaca tabung yang berbenturan dengan dinginnya keramik lalu ia merasakan kepalanya pening dan hal terakhir yang ia rasakan adalah teriakan panik dari sahabatnya juga tatapan cemas berasal dari guru biologi tersebut.
.
.
.
"uukh..."
Sehun mengerjapkan matanya,sekali—dia mengatupkan matanya saat cahaya matahari mengusik matanya,"apa aku berada disurga?"tanyanya Hiperbola dan terlalu mendramastir,padahal jelas-jelas hidung mancungnya mencium bau obat-obatan yang menusuk hidung,lalu dengusan penuh ejekan mengalihkan dirinya dan Iapun meringis jengkel"sepertinya aku berada dineraka.."ucapnya semakin ngawur ketika mendapati wajah guru angkuh—bin tebar pesona adalah wajah pertama yang ia lihat.
"sepertinya ramuan ajaibmu berhasil membuat otak dibalik tempurungmu bergeser,Hunnie-chan~"
Mendengar namanya ditambahi embel-embel menggelikan tersebut mampu membuat darahnya mendidih dan berusaha keras untuk tidak—menampar wajah guru sialan—yang sialnya berwajah tampan,Shit.
"hahaha,ku rasa otak andalah yang bergeser ,dan mata anda yang sudah tua itu perlu kacamata karena tidak bisa membedakan Laki-laki dan perempuan."balas Sehun tak kalah sinis,hatinya dilabuhi rasa dongkol—apalagi guru itu malah tersenyum iseng minta ditabok.
"aku tidak salah lihat,kok!"ujar guru itu tersenyum tipis—seringaian mungkin lebih tepat,kemudian guru itu menambahkan"—malahan Hunnie-chan~,mataku benar-benar rabun jika menganggap dirimu—"memotong perkataanya,merasa geli ketika menemukan ekspresi harap-harap cemas diwajah remaja didepannya,lalu ia melanjutkan perkataanya"—sebagai seorang lelaki!"dia berusaha keras untuk tidak tertawa ketika wajah antusias itu berubah drastis—pucat pasi.
Ucapan yang terdengar santai dan sedikit dibumbui gelagat genit itu ditanggapi dengan reaksi berlebihan oleh Sehun,bahkan dia turun dan ranjang tidurnya—merapatkan diri ketembok terdekat,wajahnya mengkeruh dia bergidik ngeri"A-a-nda Gay?"
"tentu saja tidak.."jawab guru itu dengan nada bosan,dia melompati ranjang yang ditempati oleh Sehun beberapa saat lalu dan kini berjalan mendekat dengan amat pelan mendatangi Sehun yang berada dipojokan ruang.
Sehun mengelus dada dan tak lupa mengucapkan Hamdallah(?).
"tapi aku ini Sehun eem—Aaah,benar aku adalah Sehun fanatik,ohh tidak aku Gay hanya untukmu.Anak muda~"
Sehun terkesiap,ia semakin merapatkan diri kala guru itu berhasil memerangkap dirinya ditembok,padahal tubuh itu tak lebih tinggi darinya tapi Charisma Pria ini sangat kuat bahkan mampu menguncinya dan memandangnya dengan tatapan yang seolah-olah mampu menelanjangi bajunya,diam-diam dia menyumpah Kemana Tao disaat dia membutuhkan anak itu—Sehun berjanji akan menendang bokong anak itu jika bertemu'batinnya sadis.
Sedangkan diseberang sana,Nama sang empu yang disebutkan mendadak bersin-bersin lalu terpeleset—y-yah ternyata Tao menginjak kulit pisang—eeuh,keinginanmu telah terkabur lebih dahulu Xi Sehun-Chukaee.
"Fans anda akan kecewa jika anda seorang Gay,sir?"kata Sehun berusaha memberanikan dirinya dan berusaha mengatur degup jantungnya yang bertalu-talu,dan bergidik ketika nafas guru itu menyapu permukaan lehernya."kau tau,setengah—no-no-no bahkan Fansku itu adalah kumpulan yang berubah haluan menjadi seorang Fujoshi,dear."
"Fu-fu-fu"
"Fujoshi." menggenapkan dengan menyeringai semakin lebar ketika wajah remaja didepannya memerah sempurna,How cute.
"De-de"
"Dear" menggenapkan lagi,deru nafasnya semakin merapat pada leher jenjang milik Sehun.
CKLEK!
BRAK!
Melihat siapa yang membuka pintu itu dengan bantingan TAK ELIT—Spontan mata Sehun membola begitu juga dengan Donghae.
TBC
*Sudut kamar Author*
Annyeong saya Newbie disini,Mianhe sedikit Wordsnya' tidak berharap banyak sudikah memberikan kritik/saran pada kotak .Tidak menerima Flame apalagi yang tak beralasan.
ITUPUN KALAU ADA YANG SUDI NGASIH REVIEW. ^_^
Gomawo = Last Note : Tidak ada yang membahagiakan selain 'Review'dari para Readers.
