Cast
EXO Members, BAP Members
Genre:
Supranatural, Fantasy, Friendship, Romance (?), etc.
Rate:
T (maybe)
#
Sheldon Peter Lankton Presents
Please review after reading this story… ^^
#
#
# Di sebuah hutan di daerah Seoul#
Buukk..bukk..sraaakk..buukkk
"Luhan! Tunggu! Jangan lari!" teriak seorang namja tinggi berambut blonde mengejar seekor serigala besar bewarna abu-abu.
"pergilah!"
#
Luhan pov
Aku berlari sekuat tenaga menghindari namja tinggi yang mengejarku. Aku memang seorang manusia serigala, begitu juga dengan namja yang mengejarku, Oh Sehun. Aku menghindar darinya karena aku sangat kesal padanya.
Bagaimana tidak? Setiap aku berteman pada manusia maka dengan cepat dia membunuh orang itu, dengan alasan Kris yang menyuruhnya. Padahal jelas-jelas Kris tidak tau apa-apa tentang kedekatanku dengan manusia. Hanya saja dia menjaga saudara-saudaranya dari pemburu serigala, Matoki warrior yang belum di ketahui keberadaannya.
"Lu! Tunggu! Aku bisa jelaskan!" teriak Sehun sambil terus mengejarku
"tidak ada yang ingin aku dengar dari kau…huwaaa!" aku langsung terjatuh dari gunung, jatuh ke jurang lebih tepatnya.
"Luhan!" teriak Sehun
#
#Keesokan harinya#
Aku terbangun dari tidurku lebih tepatnya pingsan. Namun sebuah pemandangan asing aku alami. Aku berada di sebuah kamar yang memang sangat nyaman, tidak gelap, suram, dan terlihat mengerikan malah terlihat sangat terang, bersih, penuh kedamaian. Aku yakin aku bukan berada di rumahku.
Aku hendak turun dari ranjang tempat aku tidur. Namun aku masih merasakan sakit di pinggangku, anehnya aku shirtless dan terdapat perban di daerah perutku
"sakit sekali" keluhku
"hyeong sudah bangun?"
Terdengar suara orang dari arah pintu kamar. Aku pun melihat seseorang itu. ternyata seorang namja tinggi, berambut pirang berjambul, membawa nampan berisi roti dan susu.
"i…iya…aku sudah bangun" jawabku. Dia langsung berjalan mendekatiku duduk di tepi kasur, aku sedikit mundur menjauh. dia memberikan nampan yang ia bawa padaku
"makanlah hyeong, maaf aku tidak punya persediaan daging, jadi aku hanya membuat roti isi selai kacang" kata namja itu
"kenapa dia berkata seperti itu? apa karena…" batinku. "bolehkah aku meminjam kaca?" tanyaku
"hyeong mau berkaca? Kenapa? apa karena heran aku tau hyeong bukan manusia biasa?" tanyanya
Aku langsung panic, aku takut kalau dia adalah Matoki, karena Matoki bisa mengetahui bahwa Exo adalah serigala tanpa bertatap mata.
"aku temukan hyeong di hutan dan tampaknya hyeong terjatuh dari tebing. Saat aku membawa hyeong kemari aku menemukan beberapa bulu serigala di jaket hyeong. Makanya aku berkata seperti itu, lagi pula warna mata hyeong berbeda" kata namja itu
"kenapa kau bisa menyimpulkan hal itu dengan bukti sedikit itu?" tanyaku
"karena aku suka membaca semua hal tentang makhluk mitologi, werewolf, vampire, gumiho, phoenix, dragon, dan lain-lain"
"siapa namamu?" tanyaku. "panggil saja aku Zelo. Bagaimana dengan hyeong?". "aku…Luhan"
"nama yang bagus" ucapnya sambil tersenyum. Entah kenapa melihat senyumannya membuatku nyaman, padahal baru pertama kali aku bertemu dengannya.
"kau tinggal dengan siapa, Zelo?" dia langsung menunduk setelah aku bertanya. "aku tinggal sendirian, ayahku sudah lama meninggal bersama kakakku karena diterkam seekor serigala tak jauh dari tempat aku menemukan hyeong. Ibuku pindah ke Amerika dan tinggal dengan kekasih barunya. Tapi dia selalu memberikan uang bulanan untukku. Walaupun rumah sebesar ini sudah aku miliki" jawab Zelo
"kau…sekolah?". "aku sudah kuliah, tapi umurku masih 17 tahun. Aku melompat kelas karena prestasiku" jawabnya
"baguslah… tapi aku harus pergi"
"tolong Luhan hyeong tinggal di sini. aku tidak punya siapa-siapa lagi di sini. hyeong mengingatkanku pada kakakku" kata Zelo sambil menunduk
Aku sedih saat dia berkata seperti itu. Aku tau apa yang ia inginkan. Seorang kakak untuk menjaganya.
"baiklah, karena kau sudah menolongku, aku akan tinggal di sini, menemanimu. Anggap saja aku ini hyeongmu sendiri" mendengar perkataanku dia langsung tersenyum dan menunjukkan wajah cerianya.
"hyeong serius? Terima kasih hyeong!" serunya sambil berdiri lalu melompat-lompat layaknya anak kecil.
"ohh iya, kalau kau tinggal di sini sendiri, apa kau tidak merasa bosan?" Zelo menggelengkan kepalanya."aku ikut komunitas freestyle dance, yang biasa beraktifitas di pinggir jalan. Yaa tujuannya untuk amal sih" jawabnya.
Aku salut dengannya, anak semuda dia memiliki jiwa sosial yang sangat besar. Pikirannya lebih dewasa dari yang aku kira.
#
#
Author pov
#Di kediaman kelompok Exo#
Semua tampak bingung dan panic setelah Sehun mengatakan Luhan menghilang. Dan semua orang di sana menyalahkan Sehun atas kejadian hilangnya Luhan.
"kau harus tanggung jawab, Hun!" seru Baekhyun
"bahaya kalau sampai Luhan di temukan Matoki!" seru Kyungsoo
"apa hanya aku sendiri yang harus mencari Xiaolu?" tanya Sehun
"bodoh! Itu adalah hukuman untukmu karena membuat Luhan lari dari sini" kata Chanyeol
"dasar serigala macam apa kau, berpikir sependek itu" sindir Tao
"heh! Aku tidak sepolos kau ya… aku lebih berjiwa dewasa di banding kau!" seru Sehun
"sudah cukup! Hun! Jangan bentak Tao seperti itu" seru Kris. Sehun hanya nyengir kesal lalu pergi
"semoga Luhan tidak di temukan oleh Matoki" kata Chanyeol
"Suho, Baekhyun, Kyungsoo, Xiumin. tolong kau cari keberadaan Luhan. Aku yakin dia berada di kota Seoul" kata Kris
"baiklah" jawab keempat namja tersebut.
#
#
#Di rumah Zelo#
"hyeong, aku pergi kuliah dulu ya. Jaga diri baik-baik" kata Zelo
"tenang, aku akan jaga diri baik-baik" jawab Luhan
"aku akan pulang cepat, hyeong!" seru Zelo langsung keluar dari rumah dan pergi dengan motor sport hitam miliknya.
#
Luhan pov
Setelah aku memastikan Zelo telah pergi, aku melihat ke sekeliling ruang keluarga di rumah Zelo. Rumah seluas, sebesar, dan semewah ini hanya ditempati seorang anak remaja saja? Aku melihat foto keluarga yang terpajang, foto Zelo dengan kedua orang tuanya dan kakaknya… Joong ki?
"jadi Jungki hyeong adalah kakaknya. Pantas saja saat melihat Zelo aku teringat pada Jungki. Andai saja aku tidak berteman dekat dengan Jungki. Mungkin Sehun tidak membunuhnya dan ayahnya, lalu membuat Zelo kesepian" pikirku
#
#
Flashback
"Lu.. tolong kau gantikan aku menjaga adikku ya" kata Jungki
"hyeong! Bertahanlah, kau harus kuat, kau manusia serigala yang paling kuat hyeong"
Jungki menggelengkan kepalanya
"aku sudah pernah menggunakan sebagian kekuatanku untuk menyelamatkan adikku dari Chanyeol. Aku tidak seperti dulu lagi"
"apa aku bisa menjaganya?"
"tentu saja, aku yakin kau bisa, dan mungkin dia bisa melepaskanmu dari Sehun"
Flashback End
#
#
Masa lalu yang sangat menyedihkan. Tapi apa boleh buat, Zelo bukanlah Jungki, Zelo adalah manusia remaja bertampang polos dan baik, tidak mungkin aku tinggalkan dia sendirian. Sementara ini aku akan tinggal di sini, semoga saudara-saudaraku dan couple mereka tidak menemukanku maupun Zelo.
Aku melihat jam dinding di atas perapian. Pukul 11.00, waktunya aku masak untuk makan siang. Aku bergegas ke dapur untuk memasak
#
#Di Seoul International University#
"Zelo, ayo kita ke rumah Yongguk" ajak Himchan
"maaf hyeong, tapi aku harus bergegas pulang" jawab Zelo
"untuk apa? kau kan tinggal sendirian" kata Daehyun
"iya, tapi aku hari ini sangat lelah, kemarin aku terlalu banyak kegiatan di komunitas" jawab Zelo
"kau sih, ikut komunitas amal. Kenapa tidak club di sini saja? Kan ada aku" kata Jongup
"tidak, karena aku lebih suka dengan mereka. Sampai jumpa hyeong" pamit Zelo langsung pergi.
#
Di perjalanan pulang, Zelo sepertinya sedang memikirkan keadaan Luhan di rumah. Hingga ia tidak sadar ada seseorang yang menyebrang. Zelo langsung mengerem dadakan motornya hingga motornya jumping belakang. Sedangkan orang yang menyebrang tadi hanya berdiri diam di depan Zelo.
"hyeong tidak papa?" tanya Zelo langsung turun dari motornya dan menolong namja yang menyebrang tadi, untung saja jalan rumah Zelo sepi. Karena memang rumah Zelo sedikit terasing dekat dengan hutan terlarang tempat beberapa makhluk mistis tinggal.
"aku tidak papa. Mianhae, mengagetkanmu" kata namja itu.
"harusnya aku yang minta maaf, karena hampir menabrak hyeong. Hyeong yakin tidak papa?" tanya Zelo."tidak, tidak papa" jawab namja itu.
"baiklah kalau begitu hyeong, oh iya aku Zelo. Rumahku ada di dekat pintu masuk hutan terlarang, kapan-kapan mampir ya hyeong. Oh iya nama hyeong siapa?" tanya Zelo
"Do Kyungsoo, panggil saja Kyungsoo" jawab namja itu. "baiklah Kyungsoo hyeong, aku permisi dulu. Hati-hati di jalan ya" kata Zelo langsung menaiki motornya
"kau juga Zelo" kata Kyungsoo. Zelo langsung pergi, sedangkan Kyungsoo masih berdiri di tempatnya sambil tersenyum melihat Zelo yang tengah pergi meninggalkannya, kemudian pergi menghilang begitu saja.
#
Setibanya di rumah, Zelo langsung masuk ke dalam. "aku pulang!"seru Zelo.
Suasana hening saat itu. Zelo langsung mencari Luhan di mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar kakaknya kamar mandi, tapi nihil. Luhan tidak ada di sana.
"hyeong! Hyeong dimana?" tanya Zelo dengan perasaan khawatir.
Brrukkk…
Zelo langsung berlari ke arah ruang makan, dan ternyata…Luhan ada di sana sedang tertidur. Dan suara itu adalah kotak tisu yang tak sengaja tersampar oleh tangan Luhan.
"hyeong….bangun…kalau mau tidur di kamar saja" kata Zelo sambil mengelus kepala Luhan. Membuat Luhan menggeliat dan terbangun.
"unnn? Ohh…kau sudah pulang?" tanya Luhan yang terbangun dan reflek mengucek kedua matanya.
"hyeong kalau mengantuk tidur di kamar saja" kata Zelo. "tidak, aku hanya kelelahan karena memasak untuk makan siang kita berdua" kata Luhan.
"seharusnya hyeong istirahat, karena hyeong belum sembuh benar" kata Zelo.
"tapi aku kan werewolf, Zelo. Aku cepat sembuh" sangkal Luhan
Buukk….
"Zelo! Sakit!" seru Luhan setelah punggung bawahnya mendapat tapak Buddha dari Zelo.
"nah hyeong bohong. Hyeong belum sembuh" kata Zelo
#
Luhan pov
Itu adalah hal yang sedikit membuatku malu tapi menyenangkan, aku ketiduran di meja makan, dan Zelo membangunkanku. Berbeda dengan Sehun yang selalu membangunkanku dengan kasar, Zelo mengelus rambutku dan berkata dengan lembut, tak jauh beda dengan Jungki.
Akhirnya dia duduk di hadapanku. Mengambil sayuran dan sedikit ragu dengan daging di piring
"ini daging apa hyeong?" tanyanya
"rusa…" jawabku
"hyeong berburu yah? Kan hyeong belum sembuh, pantas saja hyeong ketiduran tadi" ucapnya. Aku langsung diam karena dia memang sangat khawatir denganku.
"lain kali jangan seperti itu ya hyeong!" serunya lalu mengambil beberapa daging rusa. Sedangkan aku masih diam mematung.
"ayo hyeong makan, aku sedikit canggung kalau hyeong tidak makan bersamaku" katanya. Aku langsung mengambil beberapa daging dan satu sayur, sepotong wortel saja lalu memakannya bersama nasi hangat yang mulai dingin.
"masakan hyeong enak. Hyeong belajar masak dari mana?" tanya Zelo
"couple saudaraku, Kyungsoo" jawabku sontak membuatnya tersedak. "kau tidak papa?" Zelo langsung meminum segelas air putih yang ada di dekatnya lalu mengatur nafas.
"Do Kyungsoo kah?" tanyanya. Aku mengangguk tapi aku juga bingung kenapa dia tau.
"tadi aku bertemu dengannya saat perjalanan pulang, aku hampir menabraknya. Untung saja tidak menabrak sama sekali. Dia tampak baik dan ramah" kata Zelo
"ohhh.." gumamku. Aku berpikir Zelo hanya menilai dari luar saja. Padahal kenyataannya Kyungsoo itu termasuk orang yang brutal, kalau saja dia tau Zelo menyembunyikanku di sini, bisa-bisa Zelo di bunuhnya.
"iyaa….begitulah. ohh iya apa benar Song Joong Ki itu kakakmu?" tanyaku. Zelo langsung mengangguk lalu bercerita kalau Jungki bukanlah kakak kandungnya, Zelo adalah anak tunggal, sedangkan Jungki adalah manusia serigala yang di temukan ayahnya saat Jungki terjebak di jebakan babi hutan saat berusia sama dengannya. Tapi Zelo sangat menyayangi sang kakak, walau terkadang Jungki bisa melukainya di saat jiwa serigalanya muncul.
Kenapa Zelo tampak tidak takut pada manusia serigala? Karena ayahnya memiliki pekerjaan sampingan menjadi petugas penyelamat hutan terlarang, bersama Jungki dan tetangganya, Yoon Shi Yoon sebelum mereka bertiga tewas. Dan Zelo harus melakukan tugas itu juga sebagai penerus ayahnya.
"apa kau bisa menjadi forest rescue?" tanyaku. Dia menggelengkan kepalanya. "aku terlalu sibuk dengan kegiatan di kota di banding di sini. tapi setiap malam bulan purnama aku menyempatkan diri ke hutan" jawabnya
"kau tau Matoki Warrior?" tanyaku. Zelo langsung menatapku, tatapan yang mengatakan 'kenapa menanyakan itu?'.
"apakah kau tau?" Zelo mengangguk setelah aku bertanya lagi. "komunitas pemburu werewolf kan? Aku tau itu hyeong. Orang misterius berjubah hitam dengan menggunakan topeng kelinci bermasker, dan membawa senjata" jawabnya.
"apakah mereka masih ada?". "tidak tau, mereka sudah lama bersembunyi. Memang ada apa?" tanya Zelo.
"kau harus berhati-hati, mereka berbahaya. Apalagi kau hanya sendirian" kata Luhan.
"aku tidak sendirian….selama hyeong ada di sini" kata Zelo. Jantungku langsung berdetak cepat mendengar perkataan Zelo. Sebesar itu kah keinginannya agar aku tinggal bersama dia?
"hyeong, tinggal denganku selamanya ya? Aku mohon" kata Zelo. Aku diam seribu bahasa. Aku bingung harus menjawab apa. aku takut kalau aku tinggal dengan Zelo selamanya bahkan sampai mencintainya. Apa yang akan Sehun lakukan pada Zelo? Di sisi lain aku harus menepati janjiku pada kakaknya.
Selamanya? Apa yang Zelo maksud dengan kata 'selamanya'? apa mungkin….
"hey! Hyeong jangan diam saja" kata Zelo. "ehh? i..iya akan kuusahakan" jawabku terpaksa.
"emm..aku sudah kenyang, hyeong sudah selesai makan?" aku mengangguk. Kemudian dia mengambil mangkuk di depanku dan peralatan makan lainnya lalu ke dapur untuk mencuci semuanya. Tapi sebelumnya ia memasukkan sayuran dan segala macam ke kulkas dari paper bag yang ia bawa.
Aku melihat Zelo tepatnya punggung Zelo saat dia sibuk mencuci piring. Aku merasa dialah orang yang harusnya jadi first loveku bukan Sehun. Anak remaja berusia 17 tahun yang sangat ramah, baik, mandiri, dan berjiwa sosial yang besar. Melihat punggungnya saja aku merasa ingin memeluknya. Tapi terlalu frontal, baru hari ini bertemu, tidak mungkin langsung begitu.
Aku pergi ke ruang tengah untuk menonton acara televisi yang sepertinya tak asing. Headline news….
Ditemukan sebuah mayat seorang namja tidak wajar pagi tadi di dekat peternakan kuda. Mayat tersebut memiliki mata merah dan memiliki kuku yang panjang. Di duga dia tewas setelah mengalami dehidrasi akut dan telah tewas 2 jam sebelum di temukan, tidak jelas penyebab korban mengalami dehidrasi, namun pihak kepolisian menemukan sebuah peluru bius di leher korban. Untuk itu kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Sekian terima kasih
"Matoki…" gumamku.
"ada apa hyeong?" tanya Zelo
"tidak papa, aku hanya melihat berita saja, heran kenapa ada yang membunuh orang di dekat kandang kuda" jawabku. "kandang kuda? Peternakan kuda milik tuan Park?" tanya Zelo.
"entahlah, aku tidak tau. Kemarilah, ada film bagus" aku mengayunkan tanganku dengan maksud mengajak Zelo menonton bersama. Ia pun mendekatiku lalu duduk di sebelahku dan menyandarkan kepalanya di pundakku. Membuat jantungku berdetak cepat
#
#
Author pov
#Di suatu tempat di daerah Seoul#
11 orang misterius dengan jubah hitam dan topeng kelinci tengah berkumpul dan salah satu dari mereka duduk di sebuah singgahsana.
"namja itu bukanlah Exo. Dia hanya penghuni lain. Dia Gumiho bukan werewolf" kata namja yang duduk di singgahsana.
"keberadaan Exo sulit di cari, dan hutan terlarang itu terlalu luas" kata namja bertopeng kelinci dengan masker putih.
"apa perlu kita mencari anggota keduabelas yang tau tentang Exo?" tanya namja bertopeng kelinci dengan warna abu-abu
"lebih baik kalian cari dulu jejak Exo. Kalau memang ada campur tangan dengan seseorang. Kalian urus orang itu" kata namja yang duduk tadi langsung berdiri
"baik…" jawab 10 namja lainnya dengan serempak
#
Luhan pov
Jam sudah menunjuk pukul 7.00 PM, waktunya untuk makan malam. Karena menonton film tadi tak terasa sudah jam segitu. Zelo langsung ke dapur. Aku mengikutinya.
"aku makan malam tidak dengan nasi atau apa. tapi aku memakan cemilan" kata Zelo mengambil panci dan di isi dengan air, mengambil beberapa brokoli dan wortel, membersihkan sayuran itu lalu di potong potong dan di rebus. Setelah matang, Zelo meniriskannya dan meletakkan sayuran-sayuran itu di mangkuk, lalu mengambil sebuah garpu.
"mau hyeong?" tawarnya. Aku melihat brokoli dan wortel. Tadi saja saat aku makan aku memaksa untuk makan sayur. Sekarang aku di sodori semangkuk full sayuran. Aku sedikit mual melihat sayur hijau dan orange itu.
"aku tau hyeong itu suka daging. Tapi sayuran bagus untuk tubuh" kata Zelo langsung menancapkan garpunya pada sepotong brokoli, meletakkan mangkuknya. Dan memegang badanku
"mau ngapain kau?" tanyaku. Ternyata Zelo memaksaku untuk memakan sepotong brokoli yang ada di garpunya. Garpu yang ia pegang sudah ada di depanku, aku menutup mulutku dan menahan tangan Zelo.
"Zelo! Aku tidak suka!" seruku. Ternyata dia memang lebih cerdas dariku. Ia menginjak kakiku kuat-kuat, reflek tanganku membebaskan tangannya. Dan aku berteriak kesakitan, saat itu pula sepotong brokoli masuk ke mulutku.
"kunyah hyeong, terus di telan" kata Zelo sambil menahan rahang bawahku agar tidak memuntahkan brokoli itu. terpaksa aku mengunyahnya pelan-pelan lalu menelannya. Ekspresi wajahku menunjukkan rasa tidak enak. Zelo hanya tertawa melihatku.
"hyeong mau makan apa?" tanya Zelo. "kalo boleh dan kalo ada aku ingin domba" jawabku. "ohh lamb? Tunggu ya hyeong" kata Zelo sambil membuka kulkasnya dan mengeluarkan sepiring daging domba.
Menggiurkan sekali melihat daging yang terlihat segar itu, seperti domba yang baru saja di sembelih, dikuliti lalu dagingnya di potong dan di bawa pulang oleh Zelo. aku langsung merebut piring daging itu dari Zelo. Hendak memakan mentah-mentah daging itu. namun jitakan mendarat di kepalaku. Zelo langsung merebut piring itu lagi.
"makanlah setelah matang, ini masih mentah" kata Zelo. "aku sudah lapar" rengekku. "itu… makan sayur itu saja dulu" ucapnya. "tidak, aku mau itu…" rengekku sambil menunjuk piring yang Zelo pegang.
Zelo langsung menaruh piring itu ke meja yang ada di belakangnya. Aku berusaha mengambil namun di halang oleh Zelo. Reflek aku mendorong Zelo ke samping namun karena dia memegang bajuku, aku juga ikut jatuh dan menimpanya.
Kami berdua saling menatap. Dan tiba-tiba Zelo tertawa
"hyeong seperti anak kecil, hyeong kan sudah besar" katanya. Entah aku kerasukan apa jari telunjuk kananku menyentuh bibir Zelo. Dan Zelo terdiam.
Aku sangat tidak kuat melihat namja bertampang polos di hadapanku. Aku merasa aku jatuh cinta padanya, sangat
"hyeong…"gumamnya. Aku tidak mendengarkan gumamannya, tanpa sadar aku mencium bibirnya. Dia tampak terkejut, namun tak ada perlawanan darinya dan tak ada balasan darinya juga. Dia hanya diam mematung, mungkin karena saking kagetnya.
Tapi inilah sifatku suka membuat orang terkejut. Aku langsung berdiri lalu membantu Zelo berdiri. Pipinya sudah merona merah.
"kenapa hyeong lakukan itu? padahal hyeong bilang sendiri agar aku menganggap hyeong sebagai kakak sendiri, bukan…"
"tapi aku menganggapmu lain Zelo" aku memutus perkataannya. Dia pun diam, lalu beralih memasak lamb.
Beberapa menit kemudian dia selesai masak, dan meletakkan steak lambnya di piring bersih, lalu memberikannya padaku. Setelah aku menerima steak itu, dia langsung berlalu sambil membawa semangkuk sayuran yang ia rebus tadi
Aku pun keluar dari dapur, untuk menyusulnya. Dan kulihat Zelo tengah duduk di ruang tengah sambil menonton film a werewolf boy. Aku pun mendekatinya lalu duduk di sebelahnya. Dia sangat terfokus dengan film itu.
Aku tidak ingin menganggu keseriusannya jadi aku sibuk memakan steak yang aku bawa.
"film itu adalah film kesukaan kakak. Setelah melihat film ini pada tengah malam, pasti dia mengajakku ke hutan" kata Zelo. Aktivitasku terhenti lalu ku letakkan piring yang aku pegang ke meja.
"apa kau tidak pernah di ikuti oleh seorang serigala menakutkan?" tanyaku. "pernah, tapi bukan wujud serigala, melainkan seorang namja. Dia tinggi berwajah imut tapi suaranya bass, kata Jungki hyeong. dia adalah Chanyeol, dia tidak akan kuat melihat manusia hidup di depannya" kata Zelo.
"kau hampir di mangsanya?" Zelo mengangguk lalu dia menggulung lengan bajunya. Aku terkejut melihat bekas cakaran yang begitu jelas
"padahal aku tercakar oleh Chanyeol sudah 7 tahun yang lalu. Tapi bekas ini tidak pernah menghilang seperti memoriku tentang kematian Jungki hyeong dan ayah" kata Zelo
"kau dendam pada Chanyeol?"
"tidak, aku tidak pernah dendam pada siapapun, dendam itu tidak baik, hanya membuat diri sendiri terluka. Aku juga tidak dendam pada sang serigala yang membunuh ayah dan kakakku. Bahkan kalau saja serigala itu adalah hyeong. aku tidak akan balas dendam. Karena itu adalah hal yang sia-sia" kata Zelo
Zelo, kau…. kau memang anak yang baik.
#
Setelah makan, Aku langsung pergi menuju kamar yang aku tempati. Aku berbaring di atas ranjang sambil menatap langit-langit, memikirkan apa yang akan terjadi jika Kris dan yang lain tau keberadaanku. Di tambah Matoki datang… apa yang akan terjadi pada Zelo?
Kenapa aku memikirkan anak itu terus sih?
"hyeong, apa hyeong tidur lagi?"
Mendengar suara itu aku sempat terdiam, sampai pintu kamarku sedikit terbuka, aku langsung pura-pura tidur.
#
Author pov
Zelo masuk ke kamar Luhan, dan melihat Luhan sudah tidur. Zelo langsung pergi ke balkon kamar Luhan alias kamar Jungki. Membawa sebuah bunga lily putih dan meletakkannya di meja yang berada di balkon.
"Jungki hyeong, sekarang aku tidak sendiri lagi. Ada Luhan hyeong sekarang. Dia sepertimu, dia baik dan peduli padaku. Kalau saja dia kembali ke klannya, apa yang akan terjadi padaku? Hyeong, apa boleh aku melarang Luhan hyeong kembali ke hutan? Apakah itu tindakan yang kejam?" kata Zelo sambil melihat foto Jungki bersama dirinya.
Mendengar perkataan Zelo, Luhan langsung menangis. Ia benar-benar tidak tega pada Zelo. Luhan merasa sesak di dadanya. Dan isakan mulai terdengar dari mulutnya. Zelo yang terkejut langsung menoleh ke arah Luhan yang tidur memunggunginya.
Zelo langsung mendekati Luhan, lalu mengelus rambut Luhan. Tiba-tiba, Luhan berbalik dan menarik Zelo lalu memeluknya.
"aku tidak akan pergi darimu, Zelo. Aku janji" kata Luhan
"hyeong…?! Hyeong mendengar pembicaraanku pada kakak?" tanya Zelo
"aku mendengar semua perkataanmu pada imajinasimu itu. makanya aku menangis" jawab Luhan
Zelo tersenyum lalu memejamkan matanya, tertidur di pelukan Luhan.
#
Luhan pov
#Keesokan harinya#
"Zelo…bangun"
Aku membangunkan Zelo yang tertidur di ranjang kamarku. Tapi tidak menunjukkan reaksi. Aku goyangkan badannya tetap saja tidak ada reaksi. Aku panic dan memeriksa nafasnya. Tak ada nafas?
Aku panic bukan main. Aku mondar-mandir kebingungan. Sampai terdengar cekikikan seseorang, aku pun menatap Zelo. Zelo menahan tawa sekuat tenaga lalu bangun.
"kau menipuku?" tanyaku kesal. "mianhae hyeong, hyeong lucu saat panic" jawabnya. "dasar kau itu…!" Seruku langsung loncat ke ranjang lalu menggelitik Zelo. Zelo terus tertawa kegelian.
"hyeong!..hahaha…lepasin…hahaha...perutku sudah sakit…hahaha" serunya di selingi tawaan.
"cukup hyeong, ada yang ingin aku tanyakan" kata Zelo. Aku berhenti lalu duduk di sebelahnya.
"di rumah hyeong, hyeong tinggal dengan siapa saja?" tanya Zelo. "aku tinggal dengan 11 namja lain. 5 diantaranya adalah saudaraku 6 lainnya adalah couple kami" jawabku.
"apa aku kejam, memisahkan hyeong dengan couple hyeong?" tanya Zelo. Aku tersenyum miris dan menggelengkan kepala. "justru aku berterima kasih padamu, Zelo. Kalau saja tidak ada kau, mungkin hidupku tidak sebahagia ini" jawabku.
"bolehkah aku tau ada apa dengan hyeong dan couple hyeong?" tanya Zelo. "Sehun….dia itu namja yang emosional, siapa saja yang dekat denganku akan terancam olehnya. Kris, Kai, Baekhyun, Xiumin, dan Suho sampai menyerah untuk membantu hubunganku dengan Sehun. Aku ingin mengakhirinya, dan menganggap Sehun sebagai adikku saja. Tapi itu sulit, aku harus menemukan penggantinya" jawabku panjang lebar. Sedangkan Zelo hanya menatapku dengan wajah polosnya tak lupa mulutnya terbuka sedikit.
"aku mengerti hyeong, suatu hari nanti hyeong akan menemukan orang itu" kata Zelo sambil mengacak rambutku.
"dasar kau ini, aku kan lebih tua darimu kenapa kau seperti itu padaku?" tanya Luhan. "wajah hyeong imut sih, jadi gak ketahuan kalau sebenarnya hyeong sudah…tua" kata Zelo. "enak aja aku tua, umurku masih 23 tahun" sangkalku.
"itukan umur manusia hyeong, bagaimana dengan umur werewolf hyeong? pasti 100 tahun lebih deh" kata Zelo. "enak saja" kesalku. "kalau misalnya hyeong adalah anak kedua, berarti kakaknya hyeong umurnya berapa ya…200 tahun ke atas ya? Bagaimana wajahnya ya" kata Zelo mulai mengkhayal.
Tokkk
"aishh, hyeong…sakit" keluh Zelo. "kau sih berpikiran aneh-aneh" jawabku. "tapi aku benarkan hyeong sudah tua" Aku semakin gemas dengan Zelo, sindiran Zelo memang sangat menusuk, tapi memang itu kenyataan dan kalau Zelo yang mengatakannya rasanya itu hal yang lucu. Aku langsung menggelitiknya lagi sebagai hukuman. Dia tidak berhenti tertawa sampai ambruk, kali ini aku di atasnya.
"ssshhh…hyeong sudah cukup, perutku sudah sakit" kata Zelo. Aku diam dan hanya menatap wajah Zelo, wajah polos Zelo.
"hyeong, mata hyeong menjadi merah… hyeong tidak papa?" tanyanya.
"kau manis sekali, Zelo" jawabku. Zelo terkejut, rona merah muncul di pipinya.
"Zelo, aku sudah menemukan orang itu…dia adalah….kau" ujarku. Kali ini Zelo sedikit tersenyum, tapi senyumannya sulit di artikan.
Tingg….. Tonggg
Aktivitasku dan Zelo terhenti mendengar suara bel pintu. aku langsung turun dari ranjang. Zelo juga dan langsung keluar kamar
"hyeong tunggu di sini, jangan keluar ya" kata Zelo lalu menutup pintu kamar.
#
Dari dalam kamar aku mendengar suara beberapa namja termasuk Zelo.
"Zelo, mianhae kita datang mendadak"
"tidak papa, Himchan hyeong"
"suasananya tampak sepi"
"yaa….kan aku tinggal sendirian"
Aku begitu penasaran dengan orang-orang yang datang. Memang sifat beberapa manusia serigala adalah rasa penasaran yang tinggi. Akhirnya aku membuka pintu kamarku dan keluar. Untung saja kamarku ada di lantai 2 dan aku bisa melihat ruang tengah dari dekat kamarku.
Aku melihat 2 namja asing sedang duduk bersama Zelo. Salah satu dari 2 namja itu tiba-tiba melihatku. Sontak aku langsung kembali ke kamarku.
"ada apa Himchan hyeong?" tanya Zelo
"aku melihat ada orang di lantai 2" jawab Himchan
"mungkin hanya halusinasi hyeong saja" kata Zelo
"begitu, baiklah. Jongup ayo kita pulang" kata Himchan
"baik…kita pergi dulu ya Zelo. Jaga dirimu baik-baik" kata Jongup
#
Aku duduk termenung di atas ranjang. Aku bodoh, kenapa harus keluar kamar. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka, aku melihat ke arah pintu, ternyata Zelo yang masuk.
"tenang hyeong, mereka sudah pulang" kata Zelo
"mereka siapa?" tanyaku. "Himchan hyeong dan Jongup hyeong. mereka teman kampusku" jawab Zelo.
"oww….. mianhae Zelo, aku melanggar perintahmu" Zelo tersenyum dan mengelus kepalaku. Inilah tindakan Zelo yang mulai aku sukai, mengelus kepalaku.
"tidak papa, aku sudah tau sifat hyeong, aku mengatakan itu, agar mereka tidak tau kalau hyeong ada di sini" kata Zelo.
Kenapa dia menyembunyikanku? Bukan memberitahukan aku ada bersamanya, apa mungkin dia tidak mau aku diketahui oleh siapapun?
"kalau hyeong ketahuan oleh mereka, mungkin saja hyeong tidak akan tinggal di sini lagi" kata Zelo. Aku terkejut dan bingung kenapa tiba-tiba Zelo berkata seperti itu, apa mungkin 2 temannya itu adalah Matoki generasi 2? Yaa…generasi pertamanya adalah orang tua mereka tapi sudah kami bunuh satu per satu.
"sudah lupakan saja hyeong, hyeong akan aman di sini" kata Zelo. "kau tidak masuk kuliah?" tanyaku. "tidak, hari ini aku tidak ada kuliah" jawabnya.
"oh iya hyeong, apa hyeong serius dengan ucapan hyeong tadi? Apa mungkin seorang werewolf menyukai manusia biasa?" tanya Zelo.
"aku serius, dan itu mungkin saja terjadi, contohnya Chanyeol, dia dulu sedikit liar, karena baru saja menjadi werewolf setelah menjadi couple Baekhyun. dia itu dulunya manusia sepertimu" jawabku.
"tapi aku…." Belum selesai Zelo berbicara, aku menutup mulutnya dengan sebuah ciuman, kali ini dia tidak terkejut, malah langsung melingkarkan tangannya ke leherku. Ia reflek membuka mulutnya, memberi jalan lidahku untuk mengabsen gigi ratanya dan lain-lain.
"emm…hyeong…jangan…mendorongku.." perkataanya tidak terdengar jelas karena kami masih bertautan. Ia pun terbaring di ranjangku. Aku melepas tautan kami, menatap wajahnya.
"maukah kau menjadi milikku, Zelo?" tanyaku. Zelo mengangguk dan tersenyum. Aku melanjutkan aktivitasku dengan Zelo.
#
#
Pukul 03.30 PM
Aku keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutku dengan handuk, aku melihat Zelo masih tertidur pulas di ranjangku, wajah damai saat dia tidur benar-benar menenangkan hati.
Namja yang belum pernah tersentuh oleh siapapun, kini menjadi milikku, dan akan aku usahakan dia tidak di ganggu oleh orang lain maupun serigala lain.
Aku langsung keluar kamar, dan pergi menuju ruang tengah, aku melihat acara televisi yang bagiku bagus. Beberapa menit kemudian, seseorang turun dari lantai 2, dia adalah Zelo. Kali ini ia menggunakan jamper, skateboard dan topi.
"hyeong aku mau pergi ke komunitas, hyeong mau ikut?" tanyanya. "tidak, aku di rumah saja" jawabku.
"baiklah, kalau ada sesuatu, hubungi aku ya hyeong, oh iya, nanti malam bulan purnama, hyeong mau ikut ke hutan?" tanyanya lagi. Aku menatap matanya.
"baiklah, nanti malam aku ikut denganmu" jawabku. "sampai jumpa hyeong" pamitnya langsung keluar rumah dan pergi
#
#
To Be Continued
#
#
