GATE!
Disclaimer : Mashashi Kishimoto-sensei & Ichie Ishibumi-sensei
Rated : M
Genre(s) : Fantasy, Advnture, Action, Isekai, Semi-politic.
Warning : OOC, AU, Typo.
Basic Inspiration : Gate jietai & Kurobas
Note : Alur lambat dan tidak terlalu mengikuti cannon (Naruto dan DxD). Konoha yang beta gambarkan di sini seperti di gen Boruto.
Summary : sebuah gerbang yang disebut Gate tiba-tiba muncul di Desa Konoha. Itu adalah sebuah gerbang yang menghubungkan Desa Konoha dengan dunia fantasi yang bernama underworld. Sementara itu, Naruto yang merupakan Ketua Anbu ditugaskan untuk menelusuri dunia baru itu bersama para ninja generasi kejaiban.
.
Prolog
Bagian 1 : Gate!
.
Konohagakure.
Itu merupakan sebuah kata yang merujuk pada salah satu desa besar di elemental nations. Tak terhitung jumlah desa dengan kemampuan menakjubaknnya, Konohagakure akan selalu berada pada posisi teratas.
Hal itu bisa dibuktikan pada saat perang dunia ninja berlangsung, saat ke empat desa besar menyatakan perang dan menautkan Desa Konoha kedalamnya. Itu sebenarnya hanyalah siasat belaka, apa yang sebenarnya bahwa ke empat desa sudah berkoalisi untuk tujuan ambisi yang sama.
Ambisi itu muncul akibat ketakutan. Tanpa terror yang melanda, mereka para desa militer lain menyadari bahwasana mereka sudah tertinggal jauh dengan Konoha. Ketakutan itu muncul dengan berkembang pesatnya pesaing mereka hingga di tahap dimana mereka tak lagi pada posisi sejajar dengan sebutan 5 Desa Besar.
Itu merupakan saat yang mana Konoha mampu memajukan struktur ekonomi dengan pesat. Sehingga menambah daya sekor pembangunan desa ketahap yang lebih luas dan pengembangan teknologi yang sudah berada diluar nalar ke empat desa.
Proses penyatuan dan penyepahaman menjadi alasan mengapa ini semua bisa terjadi. Waktu dan kekuatan hanyalah masalah kedua, yang bisa dikesampingkan sejenak. Bagaimana bisa Konoha berada diatas, adalah mereka harus berisap untuk meloncat. Itu adalah sebuah frasa yang diungkapkan seorang tokoh.
Dan itu memang benar adanya.
Itu semua bisa disebut tujuan. Yang mana bahwa sebuah posisi yang dapat membuat individu dan kelompok klan saling memiliki keterkaitan untuk menuju suatu tempat yang diimpikan bersama. Dari ide sana, munculah sosok yang menjadi tokoh revolusioner yang mewujudkannya.
Dia yang mampu membuat semua golongan menjadi satu dengan visi dan misi yang sama demi masa depan yang mereka impikan. Sebuah masa depan yang mana langit bisa mereka lihat dengan indah, tanpa mengkhawatirkan bahwa mereka akan melakukan peperangan lagi.
Dan tokoh itu adalah sosok Kage pertama, Hashirama Senju. Dia merupakan ketua klan saat dimana peperangan antar klan masih berlangsung. Namun gagasan serta usahanya demi sebuah perdamaian akan selalu dikenang kelak dimasa depan.
Dia adalah Kage yang mampu menyatukan berbagai klan hingga elemen masyarakat lain untuk membentuk sebuah pemerintahan dan strukur itu bernama Desa Konohagakure. Dengan Hashirama sendiri yang menjadi Kage pertama sekaligus dimulainya era baru bagi para ninja.
Semenjak itu desa lain menyadari eksistensi baru yang mungkin akan mengancam mereka dimasa mendatang. Dan mulai saat itu, tidak ada alasan lain selain mereka mulai menyerang Konoha agar keseimbangan yang mereka susun dapat tetap berjalan. Keseimbangan dengan konsep yang menganggap semua rata, tanpa adanya kesenjangan yang membuat kekhawatiran dimasa mendatang.
Namun aliansi itu hanyalah tampak sekumpulan anak yang iri jika tak dibelikan mainan. Dihadapan mereka, itu adalah sebuah desa dengan kekuatan nasionalisme yang tinggi. Kekuatan militer yang kuat dengan banyak klan pengguna kekkei genkai luar bisa telah siap berbaris di tanah Konoha.
Itu belum terhitung dihadapan mereka ada seorang kage titisan para dewa dengan kekuatan mutlak tak terkalahkan. Sang Kage, Hashirama Senju. Dengan kekuatannya bak dewa pembawa kedamaian serta kehancuran, melawan Konoha adalah sebuah kesalahan fatal meskipun ke empat desa bersatu.
Hanya ada satu kata untuk menggambarkannya, kekalahan.
Bukan tak mungkin untuk menghancurkan aliansi itu dalam sekali peperangan. Karena pada dasarnya memang Konoha terlahir sebagai kekuatan militer ninja yang kuat, baik ninja maupun struktur ekonomi dan orang-orang yang mendiaminya.
Sejak saat itu, ke empat desa besar sudah tak lagi melakukan penyerangan. Karena pada hakikatnya mereka telah dihempaskan dengan kuat dan memalukan. Hal yang mereka pikirkan saat ini adalah menjalin pertemanan sebaik mungkin dengan Konoha atau mereka akan kembali merasakan kekalahan yang begitu memalukan.
Namun dibawah generasi saat ini yaitu Hokage ke emapat, atau Yondaime Hokage. Pada masa ini, Konoha benar-benar mengalami peningkatan segala bidang hanya dalam kurun waktu dua dekade. Dia bernama Minato Namikaze atau dunia luas mengenalnya dengan julukan kiroi senko, si kilat kuning.
Pada masa itu perdamaian terasa begitu nyata setelah perjanjian damai dan kemajuan bersama dibuat. Perjanjian itu berlandaskan aliansi antara kelima desa besar dan mengakhiri segala bentuk ketakutan yang ada.
Dibawah kepemimpinannya, Konoha mampu berada ditingkat yang lebih tinggi lagi dimana teknologi mampu berkembang pesat. Selain itu, Konoha telah memiliki predikat baik hingga banyak yang ingin berada dalam naungannya. Inilah mungkin yang menjadi tujuan sang Yondaime Hokage untuk melakukan pemekaran daerah.
Pada akhirnya, Konoha menggambarkan sebuah desa dengan kekuatan militer ninja terkuat.
Sebuah desa dengan generasi prodigy yang bermunculan. Dan generasi ini bernama Kiseki no Sedai atau generasi keajaiban. Ini merujuk kepada 12 ninja dengan kemampuan yang luar biasa. Seorang ninja yang lahir diantara klan elit di Konoha, klan dengan kemampuan khas masing-masing.
Dan generasi ini merupakan generasi keajaiban, yang mana setiap klan melahrikan para prodigy bersamaan. Tentu hal ini bertolak belakang dengan anggapan dulu bahwa hanya ada satu prodigy dalam kurun satu generasi. Namun kini seolah memutus mitos, generasi Kiseki no Sedai merupakan ninja yang berasal dari masing-masing klan ternama.
Tolak ukur kekuatan mereka adalah setara sebuah desa ninja jika mereka Kiseki no Sedai bertarung. Ini tidak berlebihan mengingat mereka adalah sosok prodigy, dan jumlah mereka adalah sebanyak 12 dengan kemampuan luar biasa yang merata.
Karena kekuatan mengerikan inilah, Kiseki no Sedai hanya bergerak dibawah komando Yondaime Hokage. Ini merupakan tim bentukan Hokage yang mana memiliki kekuasaan diatas Anbu. Kerena pada dasarnya memang Kiseki no Sedai adalah tim tak terkalahkan dan siap untuk melakukan misi apapun dan sesulit apapun itu.
Jika ada pada tim Kiseki no Sedai, maka presentase misi sukses nol persen maka akan berubah menjadi seratus apabila mereka yang menanganinya. Ini cukup untuk memperlihatkan bagaimana mereka beraksi sebagai seorang ninja didikan langsung seorang Hokage.
Dan Kiseki no Sedai merupakan ninja siap tempur dengan segala misi. Mereka adalah ninja masa depan dengan prospek kekuatan dan kepintaran strategi diluar batas ninja biasa. Selain itu, mereka adalah ninja dengan loyalitas paling tinggi diantara ninja yang lain.
Diantara hal mengejutkan semua itu, para Kiseki no Sedai masihlah berada dalam umur 17 tahun. Itu adalah masa dimana mereka masih berpikir secara labil, namun berbanding terbalik jika menyangkut Kiseki no Sedai. Mereka adalah ninja diatas High Jounin baik kekuatan maupun pemikiran.
Dengan kata lain, Kiseki no Sedai merupakan tim dengan kekuatan menakjubkan dan yang paling mendominasi baik sekarang hingga beberapa dekade mendatang tanpa ada presentase pengganggu yang akan menghalangi sinar mereka.
.
.
.
Ia adalah Naruto, pemuda berumur 18 tahun dengan asal klan Uzumaki khas rambut merahnya.
Ia sendiri berperawakan layaknya pemuda seusianya, yang membedakan hanya tampilan visual yang ia pakai. Itu adalah seragam lengkap Anbu dengan topeng yang menggantung di punggungnya. Alasan mengapa ia tak memakainya karena memang ia sedang tak melakukan misi.
Sementara wajah topeng itu tampak mengambil bentuk mirip rubah dengan warna putih sebagai coraknya. Sementara setelan lain ialah armor yang ia kenakan, itu tampak masih berupa standar Anbu dengan warna putih abu-abu dengan pelindung di kedua tangannya. Sementara tanto pendek terlihat menyamping di punggungnya tepat di balik topengnya.
Semua yang ia kenakan merupakan pakaian khas Anbu Konoha pada umumnya. Ini sudah memperlihatkan bahwa ia adalah seorang Anbu. Hal lain yang cukup mengejutkan ialah dia merupakan wakil kapten Anbu.
Memang diusianya yang sudah menginjak 18 tahun bukanlah hal istimewa untuk ia pegang. Terutama para kapten terdahulu yang bahkan sudah memiliki kedudukan lebih tinggi darinya dengan umur yang lebih muda pula. Sebab itulah ia akan berusaha sebaik mungkin untuk mengejar ketertinggalannya.
Seperti saat ini dimana ia sedang menghabiskan waktu untuk mengecek beberapa dokumen yang harus ia rekap sebelum menyerahkannya secara tertulis pada Hokage. Ini merupakan prosedur yang penting dalam pelaksanaan tugas Anbu. Tak perduli tugas membunuh atau mengawal, setelah tugas selesai sudah menjadi kewajiban untuk melapor.
Namun karena Hokage merupakan sosok yang penting, maka tidak menjadi prioritas baginya yang hanya seorang Anbu memberi laporan langsung. Lebih baik jika ia membuat rekap dan menyerahkannya dalam bentuk tertulis. Ini adalah prosedur bagi Anbu untuk melapor tanpa mengganggu Hokage, terkecuali jika itu misi khusus maka laporan langsung sangat dibutuhkan.
Ia sendiri melakukan ini semata untuk membuatnya pantas menyandang kedudukan sebagai wakil kapten Anbu. Itu merupakan tanggung jawabnya setelah posisi ini ia tempati dari milik Itachi-senpai. Hal itu bisa terjadi sebab Itachi yang dulu dipromosikan menjadi kapten Anbu dan ia yang bertugas menggantikannya.
Ia sebenarnya enggan melakukannya, namun berkat Itachi kini ia harus menempati posisi ini. ia sebenarnya hanya merasa tak pantas menempatinya, itu sebab banyak Anbu yang tampak pantas dari dirinya untuk posisi ini. namun apa daya, jika ini yang terbaik maka ia hanya perlu menerimanya dan melakukan tugas miliknya sebaik mungkin untuk Konoha.
Hari ini markas Anbu tampak sepi, begitupun ruangan miliknya yang tampak senyap tanpa suara. Ruangan itu hanya berisi satu meja dengan di depannya tanpa ada apapun kecuali beberapa lembar kertas yang sedang ia kerjakan.
Ini hal yang biasa sebab memang anggota lain tengah cuti, sementara sisanya sedang melakukan penjagaan di perbatasan hutan Shi no mori. Praktis hanya ia yang berada di sini sendirian, karena memang itu tugas dari wakil kapten Anbu yang tidak memiliki divisi untuk tugas.
Itu sendiri karena ia bukan Anbu spesialis intrograsi, analisis, sergap tempur maupun spionase. Melainkan ia adalah Anbu yang memiliki kemampuan spesialis dalam melakukan penyelamatan dan pengawalan. Sepanjang pelatihannya memang ia menguasai bidang itu saja.
Mungkin sebab itu pula ia tidak mendapat posisi digaris depan barisan Anbu Konoha, melainkan berada pada barisan belakang sebagai back up. Itu memang bukan hal yang menyenangkan baginya. Dengan itu ia tak bisa untuk setidaknya melakukan misi yang lebih pantas untuk kelas Anbu bersama yang lainnya.
Tapi memang ia harus sadar bahwa memang kekuatannya tak terlalu dibutuhkan digaris depan. Ia bukanlah seorang prodigy di Konoha, jangankan prodigy… nama kedua orang tuanya saja ia tak tahu siapa mereka. Itu karena memang ia sudah hidup tanpa mereka, ia hanya hidup bersama Hiruzen-jiji, orang yang berbaik hati mau menolongnya.
Hanya beliaulah ia masih bisa merasakan arti keluarga. Dan berkat Sandaime lah ia bisa memiliki kekuatan sebagai seorang wakil kapten, meskipun kekuatannya tak bisa dibandingkan dengan para prodigy bertajub Kiseki no Sedai yang tengah populer di Konoha.
Hal pertama setelah ia bertemu tim khusus bentukan Hokage itu adalah luar biasa. Ia sendiri tak menyangka bahwa mereka para generasi keajaiban memiliki aura ninja yang mematikan seolah memancarkan arti sejati dari ninja. Itupun hanya dari aura yang mereka keluarkan, belum dari bagaimana kekuatan mereka saat bertempur.
Namun seroang ninja yang penuh pengalaman sudah dapat mengetahui tingkat kekuatan seseorang hanya dengan bagaimana ia menatap dan aura yang dikeluarkannya. Dari siti ia paham bahwa Kiseki no Sedai bukanlah sebuah julukan belaka.
Mungkin satu battalion penuh Anbu berpengalaman belum tentu mampu menahan setengah dari jumlah mereka. Ia pikir memang seperi itulah seharusnya barisan utama ninja Konoha yang ditakuti. Sekarang ia harus percaya bahwa kekuatan Konoha setengah darinya merupakan berada ditangan para Kiseki no Sedai.
Anbu adalah divisi yang melakukan misi rahasia dengan arahan langsung Hokage. Namun posisi ini serasa berpindah pada tangan Kiseki no Sedai. Namun kebalikan dari mereka adalah Anbu bekerja secara hati-hati dan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun, karena sebab itulah Anbu selalu identik dengan topeng.
Itu dimaksudkan untuk menghindari terbongkarnya identitas, dan dari situ akan membocorkan informasi. Hal yang menjadi kebanggan Anbu adalah mereka bergerak dalam balik layar, tanpa ada informasi yang bocor. Ini merupakan sebuah aturan khusus yang selalu ditekankan pada Anbu.
Namun berbanding terbalik dengan Kiseki no Sedai, mereka adalah sekolompok aktor utama yang muncul tanpa memprioritasakan kebocoran informasi. Itu sebab mereka selalu mendapatkan hasil misi sukses tanpa sekalaipun kegagalan. Tentunya berbeda dengan Anbu yang memiliki presentase kegagalan.
Ia menggeleng pelan hingga surai merah jabriknya tampak lebih berantakan. Ia pikir itu bukan hal penting yang harus ia pikirkan saat ini. Ada hal lain yang harus Naruto sendiri kerjakan sebagai wakil kapten Anbu.
Mungkin ia melembur kembali sebelum suara pintu terbuka membuat perhatiannya teralihkan sejenak. Dari sana ia melihat sosok pemuda yang lebih tua darinya dengan rompi khas Anbu tanpa topeng yang dipakai. Rambut serta raut wajahnya sudah membuat ia mengenal sosok itu, apalagi memang ia sudah bersama pemuda itu bertahun-tahun.
"lama tak bertemu Itachi-senpai."
Itachi mendengus, mungkin Naruto tak menyadari bahwa mereka baru saja tak bertemu hanya dalam waktu 12 jam kurang.
"Naruto, mungkin cuti akan menjadi misimu selanjutnya! Ingatanmu sedikit terganggu mengenai hal itu."
Komentar itu membuat Naruto menatap Itachi dengan sorot matanya yang bingung. Itu sebab setahunya ia tak memiliki masalah dengan ingatannya.
"Aku tidak mengerti apa maksud senpai. Namun, aku tidak membutuhkan cuti, apalagi Anbu sedang dalam kegiatan sibuk. Aku tidak bisa meninggalkan posisi ini."
Itachi sedikit meringis, ia bisa melihat wakil yang ia pilih menjadi Anbu tampak begitu workaholic saat bekerja. Apalagi dengan sorot matanya yang memancarkan semangat yang tinggi saat mengatakannya.
Namun, memang sebab itulah Itachi merekomendasikan Naruto sebagai wakilnya. Hal yang tidak terlalu dimiliki oleh Anbu lain, apalagi selain mental bekerjanya yang tinggi. Naruto adalah ninja yang begitu gigih dalam semua tugas yang dibebankan padanya, hingga Itachi pikir bahwa posisi ini cocok untuk dia.
Itu mungkin sebab Naruto sudah berada dibawah didikan mantan Hokage, Sandaime-sama. Kesamaan antara keduanya adalah mereka berdua gigih dan memiliki semangat api Konoha yang tinggi. Apalagi julukan The Proffessor tampak menurun pada Naruto yang menggemari dengan pengetahuan ninja yang luas.
Bahkan itu bisa disetarakan dengan anggota salah satu Kiseki no Sedai yang memiliki pengetahuan luas dan IQ yang tinngi. Sifatnya mungkin sedikit sembrono, namun Naruto adalah sosok ninja yang dapat diandalkan lebih darinya sendiri.
Itachi terkekeh… itu karena mungkin ia tidak memperhitungkan satu hal. Tidak lain bahwa Naruto merupakan seorang pekerja keras hingga ruangan miliknya serasa menjadi rumah baginya. Itachi sendiri bahkan sampai lupa, kapan terakhir kali wakilnya ini pulang kerumah.
Sebagai seorang pemimpin kepada bawahannya, Itachi tentu tak ingin membuat bawahannya gila bekerja seperti ini. Memang itu adalah hal terbilang bagus, mengingat ninja Konoha memang terkenal sebagai ninja yang gigih dan perfeksionis, terutama untuk Anbu. Namun sebagai sosok pemimpin yang baik, sudah seharusnya ia member Naruto cuti sebagai liburannya.
Namun alih-alih menerimanya,Itachi harus menelan ludah sebab Naruto benar-benar keras kepala dan hanya menginginkan agar pekerjaannya dapat berjalan dengan baik. Apakah dia tidak memikirkan kesehatannya? Sejujurnya Itachi sendiri hanya mengetahui jika Naruto dapat lepas dari pekerjaanya jika itu menyangkut misi ataupun kebutuhan tubuh.
Selain itu, Itachi sendiri tak pernah melihat pemuda ini menikmai masa mudanya.
"Sebagai atasanmu, aku akan merekomendasikanmu mengambil cuti. Kau tahu sendiri kan, sangat tidak mengenakkan melihat bagaimana anak buahnya bekerja keras tanpa istirahat. Itu bisa merusak reputasiku sebagai ketua Anbu!"
Itachi sedikit berbohong. Apa yang ia katakana sebenarnya bukanlah hal yang nyata, itu hanyalah akal-akalannya saja. Siapa yang tak tahu bahwa sebenarnya semenjak Itachi menjadi ketua Anbu, ia merasa bahwa tugasnya terlampau mudah begitu saja. Ia merasa hanya melakukan tugas yang Hokage ucapkan, setelah itu semua sudah dipegang oleh Naruto ketika ia menjelaskannya atau jika Naruto menemaninya menghadap Hokage.
Bagi Itachi itu sedikit terasa aneh. Rasanya seperti ia baru mendapat tugas, lalu belum saja ia kerjakan tugas itu sudah didahului dan dikerjakan oleh Naruto. Lalu yang ia lakukan hanyalah menjadi eksekutor. Tugas pembagian tim dan misi, menyusun informasi, strategi, laporan harian dan lain sebagainya itu dikerjakan oleh Naruto seorang.
Itu sebenarnya menaikkan pamornya. Itachi dapat mendengar jelas bahwa namanya sebagai ketua Anbu melejit berkat kerja kerasnya dalam divisi Anbu. Banyak yang mengatakan bahwa ia merupakan prodigy Uchiha, itu menggembirakan namun juga tidak mengenakkan. Seharusnya yang menjadi pamor adalah Naruto sendiri. Tanpa bantuannya Itachi, tidak.. tanpa bantuannya Anbu tidak akan mampu melaksanakan tugasnya sebaik ini.
Itu semua berkat pemikirannya dalam memimpin. Sekilas memang Naruto tampak bodoh dan ceroboh, namun sesungguhnya Itachi tak mampu untuk memahami jalan pikiran Naruto yang terlewat brilian. Mungkin saja jika Naruto tak lahir saat Kiseki no Sedai ada, bisa saja Naruto mendapat gelar prodigy. Atau bahkan lebih dari sekedar prodigy. Loyalitasnya, kegigihannya dan jalan pemikirannya membuat Naruto menjadi ninja yang berbahaya.
Namun sifat buruknya yang Itachi tahu adalah bahwa Naruto selalu menganggap dirinya tak pantas dan selalu berada disorot bayangan. Itu cukup membuat Itachi kesal karena bawahannya yang tak ingin medndapat pengakuan, namun memang itu juga membuat Itachi bangga bagaimana wakilnya tidak gila popularitas.
Padahal pada zaman ini, menjadi ninja dapat menaikkan pamor seseorang. Dan baru kali ini Itachi bisa melihat seseorang yang menolak semua itu demi Konoha. Dan hal lain adalah bahwa divisi Anbu juga memiliki pemikiran seperti Naruto. Entah Itachi tak tahu apa yang sudah Naruto lakukan pada mereka hingga divisi Anbu memiliki semangat melebihi sebelumnya.
Ini semua semakin menguatkan insting Itachi bahwa, Naruto adalah ninja paling berbahaya denga kemampuannya dalam membentuk ninja sejati. Dan Itachi sendiri tak tahu bagaimana Naruto melakukan pelatihannya, tapi melihat bagaimana para Anbu yang tampak begitu loyal dan siap mati membuatnya bergidik ngeri.
"Senpai yang sepertinya lebih membutuhkan cuti daripada aku."
Suara Naruto membuat Itachi tersadar dari pemikirannya mengenai wakil Anbu miliknya ini. mungkin Itachi sudah banyak melamun saat berbicara dengan Naruto. Namun memang setiap kali ia bertatap dengan Naruto, Itachi tak pernah bisa berhenti mengaguminya.
"Hn… itu mungkin saja, namun aku rasa itu tak perlu. Sebagai ketua Anbu aku memiliki kehendak untuk cuti atau tidak. Dan sekarang aku tidak menginginkannya."
Ia tersenyum, Naruto kembali menuju pada fokusnya untuk menulis tinta itu pada lembaran kertas laporan. Meskipun sedang menulis, ia sendiri masih menyempatkan waktu untuk mengobrol dengan Itachi yang berdiri di depan mejanya.
"Apa tugas senpai berat? Jika iya aku akan mengurangi lagi porsi jadwal senpai pekan ini."
Itachi buru-buru membalasnya begitu ia mendengar ucapan Naruto. Sebegitu susahkah ia menjalankan misi sebagai ketua Anbu? Sebenarnya tidak.
"Hn, Itu tidak perlu. Lakukan saja seperti biasa!"
Jujur saja, sebenarnya Itachi sendiri tidak banyak melakukan pekerjaan sebagai ketua Anbu selain melakukan rapat dan misi mata-mata. Selebihnya itu sudah dikerjakan oleh Naruto, terkecuali meyangkut public yang mana itu bisa membuat nama Naruto mendadak terkenal.
Apa yang sebenarnya Itachi keluhkan justru dijawab dengan mudah oleh Naruto.
Tugas Anbu akan aku ambil alih, senpai fokus saja pada misi rahasia dari Hokage. Ini semua demi keamanan Hokage dan desa. Ini adalah hal yang mutlak kan senpai? Bahwa kemajuan dan keamanan desa adalah nomor satu.
Sebenarnya tugas rahasia Hokage hanyalah melindungin keluarganya. Dan itu terlampau mudah baginya, sebab terpilihnya Itachi tak lain karena kemampuannya sebagai prodigy Uchiha yang sudah terkenal kemampuannya.
Dan kini Itachi tak paham bagaimana jalan pemikiran pemuda bersurai merah ini. tugasnya yang akan dikurangi? Apakah Naruto berniat mengakuisisi tugasnya sebagai Anbu dan melindungi keluarga Hokage? Jika iya maka sudah dipastikan Itachi akan menganggur dan status ninja miliknya patut dipertanyakan.
"Tapi jika senpai sampai kelelahan aku tidak bisa membiarkannya. Selanjutnya aku akan mencari pengganti yang cocok untuk senpai. Dan aku akan mewakili senpai saat rapat selanjutnya."
Naruto menatap tanpa rasa bersalah pada Itachi. Ia mengabaikan bahwa Itachi sudah tampak bingung dengan kewarasannya sebagai ninja.
"Hn, itu tidak perlu. Jangan rubah apapun jika tidak ingin mendapat hukuman dariku."
Itachi mengucapkannya dengan dingin serta sorot matanya yang tajam, Itachi berharap dengan begini dia tidak akan mengalami kehilangan misinya. Dan benar saja, Naruto tampak langsung mengangguk begitu saja.
"Baiklah tapi jika tak memungkinkan aku akan tetap merubahnya!"
"Tidak, itu tidak perlu wakil kapten Anbu, Naruto-san!"
"Ini semua demi Konoha, senpai. Aku tidak akan memikirkan bahwa senpai adalah ketua Anbu. Aku juga memiliki kewenangan sebagai wakil untuk membimbing senpai. Terutama jika itu menyangkut misi yang diberikan Hokage. Hal sekecil apapun tidak bisa dilewatkan jika itu mengurangi presentase kegagalan misi. Jika itu terjadi terjadi nama Anbu akan menjadi memalukan."
Itachi menghela napas dalam hatinya. Jika Naruto sudah berbicara mengenai demi Konoha, maka lebih baik baginya untuk menurut saja. Karena itu semua memang benar adanya dan Itachi sendiri tidak bisa menolaknya.
"Hn… Baiklah lakukan sesukamu jika itu memang yang terbaik!"
Naruto mengangguk meski sorot matanya tak lepas dari kertas yang ia tulis.
"Sebenarnya aku sedikit butuh bantuan…"
Itachi mulai kembali berbicara. Tujuannya kemari adalah pembicaraan ini karena ini adalah pembicaraan yang utama. Jika sebelumnya Itachi gagal untuk membuat Naruto cuti, maka kali ini ia memiliki ide yang cukup untuk membuat ninja pekerja keras ini menikmati liburannya.
"Apa ini menyangkut Anbu?"
Itachi kian senang saat melihat bagaimana Naruto mulai tertarik dengan menatapnya dan menghentikan sejenak aktivitas menulisnya.
"Ya begitulah, ini menyangkut misi yang sangat penting dan aku sedang tidak bisa untuk melakukannya."
"Misi?"
Naruto mengulang kata yang Itachi katakan. Dari sana sepertinya Itachi berhasil melakukan apa yang ia inginkan mengenai wakil kaptennya.
"Hn, ini tentang misi melindungi keluarga Hokage."
Gesture tubuh Naruto mulai berubah dan itu cukup untuk membuat Itachi tersenyum dalam hatinya. Sebagai atasan yang baik, tentunya ia harus meluangkan pekerjaan agar bawahannya mendapatkan waktu cuti dan berlibur. Namun berbeda dengan Naruto yang hanya akan terus bekerja pun hingga pekerjaan itu tidak ada Naruto tetap akan menyibukkan dirinya.
Dan kini Itachi mempunyai ide yang cukup bagus untuk membuat wakil kaptennya berlibur meski bukan dikata idenya memenuhi criteria berlibur. Tapi setidaknya idenya kali ini akan membuat sosok pemuda bersurai merah di depannya itu akan terbebas sebentar dari tugas Anbu yang dibebankan padanya.
"memangnya ada apa dengan hal itu?"
"Aku ingin kau menggantikan posisiku sebagai Anbu yang melindungi keluarga Hokage!"
.
.
Festival hanabi itu biasa dirayakan pada saat hari peringatan Konoha. Pada saat itu akan ada banyak warna-warni berbagai bentuk kembang api menghiasi malam yang ramai.
Itu biasanya diadakan pada distrik A.
Di Konoha ada dua distrik yang berdiri di atasnya, satu diantaranya memiliki nama Distrik A yang notabene merupakan pusat dari Desa Konohagakure berada. Ini bisa dilihat dari bertempatnya gedung Hokage dan merupakan perumahan bagi klan elit di Konoha serta masyarakat asli tinggal. Ini merupakan distrik awal berdirinya Desa Konohagakure.
Sementara di atas bukit di mana monument Hokage berada, tampak gedung-gedung tinggi yang menjulang. Itu merupakan Distrik B yang mana berdiri untuk pusat ekonomi berlangsung. Distrik ini merupakan distrik dengan kemajuan teknologi yang lebih maju. Banyak ditemukan gedung-gedung setinggi 100 meter dengan besi sebagai penyangganya.
Itu merupakan wilayah pemekaran dari Konoha, serta merupakan tempat dimana proses ekonomi modern dan pengembangan iptek berlangsung. Gedung berkilat cahaya terang yang di dalamnya ada berbagai bentuk hiburan dan kebutuhan.
Tampak perpaduan yang menakjubkan dari bagaimana Distrik A yang merupakan simbol Konoha dan Distrik B sebagai pusat ekonomi. Dan keduanya terbatas oleh monument Hokage yang menjulang menambah kesan menakjubkan pada Konoha.
Ini semua merupakan usaha para Kage…
Sementara itu, Naruto. Ia tampak mengenakan pakaian kasual dengan baju merah dan celana panjang hitam serta syal orange yang melingkar di lehernya. Meskipun ia sedang tampak bersantai namun itu hanyalah kamuflase belaka.
Ia adalah seorang Anbu yang memiliki prinsip kehati-hatian. Dibalik pemilihan warna ia memiliki tujuan bahwa warna baju yang ia kenakan akan mampu membuatnya membaur dengan cahaya dan dalam kerumunan yang ada. Sementara dibalik baju lengan panjang sebenarnya menghalangi sebuah fuin penyimpanan di kedua lengannya. Sementara syal yang ia pakai, itu murni karena Naruto merasa kedinginan dengan cuaca mala mini.
Ia sendiri sebenarnya enggan untuk melakukan hal ini menggantikan Itachi. Namun karena jika ini adalah misi maka ia haru melakukannya. Sekarang ia hanya harus fokus menatap putri dari Yondaime Hokage.
Dia tampak seperti remaja gadis lainnya. Umurnya mungkin hampir sama dengannya. Yang menjadi cirri khas anak Hokage itu adalah rambut kuning cerah yang diikat dua. Itu merupakan warna yang cukup mencolok karena sebagian besar orang-orang memiliki garis keturunan berwarna hitam atau coklat.
Hal yang menarik lainnya adalah bahwa gadis itu sangat hyper sekali. Jujur saja bahkan ia sampai bolak-balik kesana dan kemari untuk mengikutinya. Jika saja ini bukan sebab misi, maka Naruto sudah menyerah untuk mengikuti setiap langkah gadis itu.
Selain itu, ia sedikit terkejut saat pertama kali mengetahui bahwa gadis itu memiliki konotasi kata yang hampir mirip dengan namanya. Jika ia bernama Naruto, maka putri Hokage itu memiliki nama Naruko Namikaze. Itu adalah sebuah nama yang hampir mirip dengannya.
Tapi biarpun Naruko adalah anak seorang Hokage, ia bisa mengetahui bahwa Naruko bukanlah seorang ninja dan tak memiliki kemampuan sebagaimana ninja pada umumnya. Itu dikarenakan Naruko tak memiliki aliran chakra yang cukup.
Itu adalah kasus yang mana hampir mirip dengannya. Ia hanya memiliki sedikit chakra dalam tubuhnya. Jika ninja biasa memiliki 100, maka ia sendiri hanya memiliki setengah dari jumlah keseluruhan chakra ninja biasa. Itu hanya mampu membuatnya mengeluarkan jutsu rank A sebanyak tiga kali sebelum ia pingsan.
Sebab itu Naruto tak terlalu sering menguasai jutsu yang mengeluarkan chakra berlebih. Hal yang ia pelajari tak lain merupakan taijutsu dan seni berpedang. Kedua kemampuan itu sebenarnya jarang diminati ninja untuk mereka kuasai. Itu dikarenakan mereka lebih menyukai jutsu elemen dan kekkei genkai yang ada dalam darah mereka.
Itu memang seperti sebuah kelemahan, namun bagi Naruto, tentnya kelemahan itu memiliki arti dari keberadaannya. 10 tahun bagi ia untuk mempelajari seni pedang atau disebut Kenjutsu dan seni bela diri atau taijutsu, hingga ia berada ditahap dimana ia mampu membuat sebilah pedang layaknya tangan ketiga.
Itu adalah mengenainya. Ia juga tahu bahwa Naruko juga mempunyai hal lain yang membuatnya mampu dipandang sebagai seorang putrid Hokage. Dan hal itu merupakan kemampuan berpikirnya. Naruko adalah sosok yang pintar, bahkan dia merupakan seorang ilmuwan yang pandai dalam teknologi dan diusinya yang sekarang Naruko bergabung dengan tim riset Konoha.
Itu adalah sebuah tim yang bergerak dibidang perkembangan teknologi di Distrik B.
Naruto menggeleng pelan,ia mengalihkan lamunan miliknya yang mulai mengambil alih kesadaran. Namun sebelum itu terjadi ia sudah tersadar saat Naruko mulai memasuki toko yang lain.
Di sepanjang jalan utama menuju kantor Hokage tampak banyak toko yang buka dengan berbagai hiasan. Itu semua terlihat sangat ramai dengan orang-orang yang berlalu lalang. Ini adalah hal wajar mengingat festival hanya ada sehari dalam waktu setahun.
Bahkan melalui pengelihatannya Naruto paham jika Naruko juga antusias dengan hal ini. itu terlihat bagaimana gadis itu selalu masuk kedalam stan atau toko yang berjejer disepanjang jalan utama Konoha yang memang memiliki lebar lebih luas daripada jalan biasanya.
Lampu-lampu yang yang berasal dari lentera menghiasi stan yang buka. Sekarang masih pukul 8 malam, sementara festival akan dimulai dengan kembang api pukul 10 malam, itu berarti masih ada dua jam untuk menunggu. Dan Naruto heran, bagaimana bisa Naruko menunggu selama ini dan berangkat awal sekali.
Namun melihat gadis itu yang tampak senang, ia sadar bahwa ia saja yang sedang merasa bosan. Naruto pikir apa karena hal inilah Itachi menolak misi hari ini? tentunya senpai sebelumnya juga mengalami ini tahun kemarin, sebab itu mungkin Itachi menyuruh dirinya untuk menggantikan.
Dan ia mendesah kesal akan hal itu.
Ia sendiri merasa kesal karena sedari tadi ia harus mengikuti Naruko berputar-putar tanpa henti selama dua jam lebih. Dan itu sepertinya akan berlangsung selama lebih dari dua jam lagi. memang aneh jika harus mengawalnya dengan cara menguntit, mungkin akan terasa sedikit menyenangkan apabila ia bisa berjalan bersama.
Naruto menggeleng pelan, apa yang sudah ia pikirkan adalah hal yang mustahil.
Deg!
Tiada apapun kilatan cahaya petir yang membutakan mata muncul begitu saja, hingga membuat ia menutup kelopak matanya. Lalu dari sana terdengar suara petir yang menyambar serasa tepat di depannya. itu cukup untuk membuat telinga siapapun sakit.
Asap mengepul, dan dari sana muncul sebuah hal yang sulit dipercaya.
Dari ketiadaan gerbang itu muncul begitu saja di persimpangan jalan yang luas. Ia menatapnya tajam, sejak kapan gerbang itu ada? Hal yang tidak bisa dipercaya adalah semua itu muncul begitu saja tanpa ia sadari sebelumnya.
Menarik perhatiannya begitu saja, gerbang itu memiliki 3 pilar masing-masing sisi dengan tinggi lebih dari 20 meter. Itu Nampak seperti gerbang istana tanpa pintu dengan kegelapan yang hitam di dalamnya, tanpa ia tahu ada apa di dalamnya.
Sama hal dengannya, orang-orang yang berkumpul pun juga mengalami hal yang sama.
Satu ungkapan maka, ini adalah hal yang benar-benar tidak bisa dipercaya.
Apakah ini serangan? Jika iya seharusnya maka kekkai pelindung yang ada di Konoha dapat menahannya. Itu adalah sistem otomatis dari radar udara yang akan aktif bila ada sebuah chakra besar mendekat, terutama untuk jutsu yang dilancarkan dari jarak jauh. Namun kini, dihdapannya Nampak gerbang besar yang tiba-tiba muncul begitu saja.
Ini gawat.
Ia merasakan sesuatu yang membuatnya merasa bahwa akan aada sesuatu yang gawat dari dalam sana. Ini semacam energy lain yang terasa begitu kuat dan gelap,seperti sebuah kebalikan chakra. Dan apapun itu, ia merasa bahwa sesuatu yang besar akan terjadi.
Gggrrrrr….
Sebuah geraman yang ganas membuat Naruto tersadar sembari mencari keberadaan Naruko. Insting miliknya mengatakan bahwa ini akan menyebabkan hal yang gawat. Dan itu bisa dibuktikan melalui insting dan suara geraman itu.
NINGEENNN
Itu adalah sebuah teriakan keputusasaan, selanjutnya hal yang terjadi adalah kepanikan. Orang-orang yang masih sanggup mentalnya mulai berlarian menjauh. Sementara yang tak kuat mulai terduduk simpuh ditanah. Itu disebabkan oleh makhluk yang keluar dari dalam gerbang.
Minotaur itu setinggi 3 meter lebih dengan tubuh berotot serta dua bilah kapak kembar di kedua tangannya. Sorot matanya merah tajam dengan kilatan napsu membunuh yang tinggi, bahkan hanya dengan hela napas hidungnya mampu membuat siapapun lari ketakutan.
Dan makhluk itulah yang keluar dari gerbang.
Pandangan Naruto menajam. Insting miliknya mulai bekerja dengan cepat. Ia meraih bahu seorang pria setengah baya yang masih terpaku dengan apa yang telah terjadi. "cepat lari dari sini!"
begitulah teriaknya… namun itu agaknya terlambat. Makhluk besar itu memiliki kecepatan yang luar biasa seperti mencerminkan bentuk tubuhnya yang memang besar berotot.
Kepala.
Perut.
Tangan.
Leher.
Satu persatu orang yang ada di sana mulai terpotong anggota tubuhnya tanpa mereka sadari. Berlangsung dengan cepat, bahkan mereka tak sampai berteriak kesakitan. Dan yang terjadi saat ini adalah darah yang ada di mana-mana.
Naruto berlari sebelum memasang sebuah segel dan mengucapkan 'kai'. Itu adalah segel yang membuat pakaian yang dikenakannya berubah menjadi khas Anbu saat kepulan asap mereda. Ia langsung membuat segel kembali, itu seperti rangkaian gerakan tangan secara teratur dan diakhiri dengan menggumamkan nama jutsunya.
Kage Bunshin
Dua kembaran tubuh miliknya muncul dari balik bayangan. "Lakukan tugas kalian, aku akan menahan makhluk itu." ucap Naruto pada bunshin miliknya yang mengangguk paham tanpa ia beri arahan yang lebih jelas lagi.
Mereka mulai berpencar, satu diantaranya menuju Naruko dan sisanya memberi peringatan dengan letupan flare merah yang berarti serangan musuh.
Naruto meraih pedang miliknya, ia mulai berlari menembus udara hingga kecepatan miliknya susah diikuti oleh gerakan mata. Bahkan ia bisa melihat sorot mata makhluk yang menyerangnya tampak membola kaget saat ia sudah berada di depannya.
Kaminari no jutsu
Dan setelah itu, hanya ada potongan tubuh Minotaur yang ada.
.
.
.
Dua jam setelah insiden itu membuat Konoha sedikit heboh. Itu karena baru kali pertama ada seseorang yang mampu menyerang hingga sedalam ini.
Namun itu tidak bertahan lama karena makhluk itu hanya berjumlah satu dan sudah ia sendiri selesaikan. Meskipun makhluk itu memiliki bentuk yang mengerikan, otak miliknya seperti tak digunakan. Dalam sekali serangpun makhluk itu sudah mati. Jika dihitung mungkin kekuatannya hanya sebatas low chunin.
Sementara untuk festival tampaknya itu akan dibatalkan mengingat ada korban jiwa dan kerusakan yang terjadi akibat insiden ini. Untuk gerbang itu sendiri sudah dikelilingi oleh kekkai yang cukup kuat untuk menahan sebuah jutsu rank-s. jadi itu tidak perlu dikhawatirkan sekarang meski lokasi gerbang itu sudah dikosongkan sejauh 1 kilometer serta beberapa Anbu yang ia tugaskan.
Beberapa Anbu yang bertugas memiliki kekuatan setara Jounin, untuk menghadapi makhluk itu sekali lag, ia rasa sudah cukup. Jika memang tidak memungkinkan beberapa Anbu yang ia perintahkan sudah memasang beberapa peledak di dinding gerbang itu.
Itu hanya untuk keadaan genting, maka ia hanya perlu menunggu keputusan Hokage untuk menghancurkannya. Naruto rasa, ini sudah cukup untuk antisipasi darurat, untuk lebih lanjut mungkin ia akan membuat rancangan mengenai beberapa fuinjutsu yang bisa diterapkan sebagai jebakan.
Sementara ia sekarang sedang berada di ruangan yang luas dengan meja melingkar di mana ini merupakan ruangan khusus yang ada di dalam gedung Hokage.
Jika dihitung maka jumlah jarinya tidak akan cukup untuk mewakilinya.
"Jadi bisa kita mulai… sekarang jelaskan Naruto, makhluk apa yang mengamuk di desa dan dari mana gerbang itu muncul?"
Naruto mengangguk, ia berdiri dari kursinya sembari menatap semua orang yang juga tengah memandangnya. Mereka adalah masing-masing ketua 12 klan utama di Konoha. 3 tetua Desa Konoha. Dan beberapa orang lain yang memiliki kekuasaan di Konoha.
"Sebenarnya saya sendiri tidak bisa memastikan. Makhluk apa dan darimana gerbang itu muncul."
Mendengar jawabannya beberapa orang mulai memperlihatkan mimic mereka yang akan menyerukan sesuatu. Namun sebelum mereka mengatakannya Naruto kembali mendahuluinya.
"… Namun dari yang saya tahu saat bertarung dengan makhluk itu. Mereka mengatakan jika dia itu adalah… Iblis!"
.
.
.
Continue.
.
.
.
Note : Mohon Maaf jika terkesan aneh! Saya mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. see you next chap yang masih akan melanjutkan prolog, ataukah harus saya skip? Kurasa lebih baik tidak karena saya sudah selesai menulisnya :p
