Kamichama Karin – Kamichama Karin chu
Give me all your love

Hoshiko shigenoi-chan
(ほしこ しげのい)

Warning: Saya aja sebenernya gak tau apa yang saya tulis :D :D
just enjoy to read and enjoy to review! :P.
Buat rating, saya kurang tau yah.. XD *nggak mengakui*

"Nona! Nona Karin..!" Teriak seorang laki-laki yang menggunakan jas hitam dari belakang. "Nani?" Tanya Karin dengan ketus. "Nona serius ingin pindah?" Tanya laki-laki itu. "Iya! Sudah jangan tanya-tanya lagi, lagipula ini urusanku, aku sudah SMA! Jangan pernah menyangkut pautkan urusan ini dengan cici dan haha!" Bentak Karin kepada Maidnya, Kyuu-san. "Baiklah nona Karin.." Jawab Kyuu-chan dengan sopan sembari membungkukkan badannya.

Let me introduce my self, Aku adalah seseorang yang menuntut sebuah kesempurnaan karena aku adalah seseorang yang sempurna. Aku mengizinkan seorang laki-laki untuk mengajakku berkencan, asalkan Ia harus mau berlutut kepadaku. Ya, aku Hanazono Karin. Selain terkenal dengan kecantikannya, aku juga terkenal sebagai wanita yang serba bisa dan perfect. Jadi, boleh saja aku membanggakan diriku, selagi tidak ada yang bisa menandingiku. Wajar saja, di SMA ku yang sebelumnya aku memiliki banyak fans laki-laki. Dan hari ini aku berniat untuk pindah ke sekolah yang 90% berisi laki-laki, ya itu adalah sekolah yang cocok untukku.

Kemudian beberapa fansku datang menghampiriku

"Ratu Karin jahat! Apa benar ratu mau pindah sekolah? Aku masih ingin berada di samping ratu.."

"Iya ratu! Ratu jahat sekali.." Kata fans-fans ku yang sedang bertekuk lutut dihadapanku.

"Apabila kau masih menginginkanku, ikutilah aku hingga ke ujung dunia" Kataku dengan ketus.

"Baiklah ratu, aku akan mengikutimu walau hingga ke ujung dunia!" Teriak salah satu fansku diikuti dengan sorakan fans-fans lainnya.

Tap tap tap tap…

Suara langkah kakiku yang memenuhi sudut-sudut lorong sekolah. Mungkin aku berangkat 15 menit sebelum bel aku sudah bisa membayangkan betapa banyaknya laki-laki yang akan berlutut dihadapanku.
terlihat seseorang berdiri di depan jendela sembari menguap. Ia kemudian memanggilku.
"Hei, kamu! Bisa kesini sebentar?" Katanya.

Aku terkejut. Selama ini tidak ada laki-laki yang pernah memanggilku dengan sebutan kamu, mereka semua pasti langsung melting melihatku lewat dan memujaku dengan sebutan 'nona'-lah, 'ratu'-lah, dan lain-lain.

"Nani?" tanyaku dengan cuek.

Ia kemudian mendekatiku dan menyentuh kepalaku, hingga kening ku bersentuhan dengan dagunya.

"Resleting rokmu terbuka tuh!. Lain-kali hati-hati ya!" Katanya dengan cuek sembari meninggalkanku yang tampak membatu.

'Apa?! Dia memanggilku hanya untuk memberitahu hal macam itu?!' batinku.

"Hei! Tunggu sebentar!" Kataku sembari mengejarnya. Ia menoleh dan menghentikan langkahnya.

"Kau memanggilku hanya karena hal itu?" tanyaku

"Iya" Jawabnya pendek

"Tidak ada yang lain?" Selidik ku lagi

"Tidak, Sudah ya.." Jawabnya sembari meninggalkanku.

"Hei! Aku HANAZONO KARIN memerintahkanmu untuk berlutut dihadapanku sekarang juga, karena kau telah berlaku seenaknya kepadaku! Berlutut sekarang jugaa!" Perintahku pada laki-laki itu sembari mengacungkan jari telunjuk dan jempolku di depan mukanya.

"Berlutut kepadamu? Buat apa?" Tanyanya dengan cuek.

"Berlutut sekarang juga atau aku yang akan membuatmu bertekuk lutut padaku?!" Ancamku.

Ia kemudian tertawa. "Coba saja kalau kau bisa.." Katanya berbisik ditelingaku kemudian Ia pun pergi.

'What the hell?! Selama ini tidak pernah ada laki-laki yang memperlakukanku seperti itu! Mereka pasti langsung berlutut kepadaku!' Batinku sembari sedikit memaki laki-laki tadi.

"Wah, dia cantik sekali?" Bisik beberapa anak laki-laki yang lewat di depanku. Mereka semua berhenti dengan jarak beberapa langkah dari tempatku berdiri. Kemudian mereka berlalu begitu saja, mungkin mereka pagi ini masih ingin berlatih basket, karena kulihat mereka sudah siap menggunakan baju basket.

'ah, sudahlah, nanti mereka juga akan takhluk dengan sendirinya..' Kataku dalam hati. Aku kemudian segera mencari kelasku yang sekarang sudah mulai dipenuhi oleh anak-anak yang masuk.

Tak lama kemudian Bel sekolah pun berbunyi, dan Sensei pun masuk ke dalam kelas.

"Ohayou minna.. Sekarang bapak akan mempekenalkan 'perempuan pertama' yang masuk kedalam kelas kita". Kata Sensei

"Karin, silahkan maju.." Sambung sensei. Aku membungkukkan badanku sebagai ucapan terimakasih kepada sensei.

"Ohayou minna, Hajimemashite! Watashi wa Hanazono Karin desu. Douzo yoroshiku ne~!" Kataku sembari memasang pose andalanku, yaitu pose yang dapat menundukkan semua orang di kelas ini.

"Gyaa! Nona Karin cantik sekali~ Aku ingin menjadi pacarmuu" Kata seseorang yang tiba-tiba 'terbang' dari dalam gerombolan laki-laki yang ada si kelas.

PLAKK!
Tentu saja aku menamparnya seperti seekor serangga yang mengganggu, karena Ia sudah pasti tak se-level- denganku.

"Semuanya, berdiri!" Perintahku kepada seisi kelas, dan seisi kelas pun berdiri dengan bodohnya!

"Aku adalah HANAZONO KARIN, memerintahkan kalian semua untuk tunduk dihadapanku, jika kau menyukaiku maka berlututlah di depanku dan aku akan mempertimbangkan kalian semua, sebab aku adalah RATU YANG SEMPURNA!" Kataku tak lupa dengan tanganku yang kujulurkan kedepan dengan jari jempol dan telunjuk yang diberdirikan.
Kemudian seisi kelas langsung berlutut kepadaku, tetapi...
"Maaf, saya terlambat.." Kata seseorang yang kemudian masuk dengan masih menguap.

Melihat seisi kelas sedang berlutut Ia dengan santainya bertanya, "Lho, ada apa ini?"

"Kamuu!" Kataku dengan geram.

"Lho, kamu siapa?" Tanya pemuda itu dengan santainya.

"Ugh!, kamu! Aku adalah RATU HANAZONO KARIN!" Jawabku dengan lantang.

"umm, hanazono.. hanazono..., Ah! Yang tadi pagi itu ya?" Katanya

"Hei, berani sekali kau, siapa namamu?" Tanyaku semakin geram.

"Namaku Kujyou Kazune" Jawab Kazune pendek.

"Hey, KUJYOU KAZUNE aku HANAZONO KARIN memerintahkanmu untuk berlutut dihadapanku, SEKARANG!" Kataku.

Ia hanya diam dan melewatiku begitu saja.

Aku mulai geram dengan tingkahnya, dan ingin menamparnya, tetapi aku tidak bisa melakukan itu di hadapan fansku dan juga harga diriku yang sangat tinggi. Tiba-tiba aku memiliki sebuah ide! Yaitu untuk bertanding dengannya! Ia tak mungkin mengalahkanku, Si ratu Hanazono Karin yang begitu sempurna ini!

.

.
sayangnya…

.

Ternyata aku berhasil di takhlukkan olehnya!