Udah berapa lama ea saia tidak kesini ;) Udah-udah, ga usah nangis dan muji-muji saya gitu ah. Apa? Sangat cinta? Sangat kangen saya sampe rasanya dunia kalian hancur ketika saya hiatus? Apa? Mau saya lamar? Dibazooka*
-uwu-
Hetalia (c) Himaruya Hidekaz
Twisn (c) dance in storm
Setting : AU, Gakuen
Standard warning applied
-uwu-
Dalam pandangan pertama, orang selalu bilang aku dan saudaraku adalah kembar identik.
Itu tidak berlebihan—malahan aku selalu memakluminya. Kami memang memiliki perawakan yang sangat sama. Warna rambut, warna mata, tinggi, berat badan, bahkan panjang rambut! Jika aku tidak memiliki preferensi fashion yang berbeda dengan saudaraku, pastilah kalian tak akan mampu membedakan kami.
"Astaga kuno sekali sih tatanan rambut lo. Ini abad 21! Kayaknya cuma elo yang masih mau kepang belah tengah gitu. Ih."
"Kamu keluar-masuk salon juga akan membuat rambutmu rusak."
"Yang penting trendy dan kekinian. Lo mah, liat, kayak style jaman Bapak Ibu baru pacaran."
"Kamu seharusnya bisa menggunakan uangmu untuk hal lain-"
"Ok, shut it, will y'? Jika kau mulai menceramahiku, ok, kalah kalah."
Ya, bukan sekali dua kali kami berdebat mengenai tatanan rambut kami. Jika bukan karena dia yang sering menggonta-ganti warna dan tatanan rambutnya, dan jika aku tidak terlalu menyukai dengan gaya rambut simpel seperti kepang dua atau kuncir kuda, maka kalian tak akan bisa membedakan kami.
Oh ya, dan juga kebiasaanku untuk mengajarkannya hidup hemat sedangkan dia yang sepertinya mudah sekali mengeluarkan uang semudah ia menarik napas.
"Tidak. Lo pokoknya harus pakai baju itu.
"Astaga bagaimana kau mungkin memintaku untuk menunjukkan seluruh punggungku begini?"
"This is what being sexy means! Kita akan ke pesta dimana akan ada banyak pemuda anak kolega Bapak, dan lo mau datang pakai daster begitu?"
"Ini dress!"
"Whatever... yang jelas tidak akan cowo yang minat ama elo, yakin deh."
"Aku tidak peduli. Ini acara pesta pembukaan perusahaan baru Bapak, bukan pesta mencari pasangan hidup seperti Cinderella."
… Dan fashion kami, juga bagai bumi dan langit. Well, tapi apa yang salah dengan pakaianku? Dia bisa mengatakan semua hal tentang menjadi seksi, kekinian, menarik, tapi blus, atasan lengan panjang, dan rok di bawah lutut tetap menarik bagiku.
"Astaga perempuan itu make-up-nya tebal sekali."
"Yang itu?"
"Ya."
"Hei, itu normal. Jangan berlebihan. Itu bahkan menurutku natural."
"Tidak, dia tampak sangat mencolok."
"Oh ayolah, sebagai seseorang yang hanya memakai bedak dan lipgloss,how could you judge?"
Dan hal lain, dia memiliki peralatan make-up begitu banyak hingga ia memiliki lemari kecil khusus untuk menyimpannya. Toner, bedak, eyeshadow, eyeliner, foundation, you name it, she has it all. Aku hanya tidak memahami saudaraku. Maksudku, bukankah orang-orang sering bilang kecantikan alami itu lebih baik? Make-up seperti topeng, dan aku tidak menyukainya.
Itu boros, dan aku lebih menyukai menggunakan uangku untuk membeli buku.
Kami kembar identik, hanya saja perdebaan kami dalam merias diri, membuat kalian bisa dengan mudah menebak mana aku dan mana saudaraku.
Selain semua hal ini, perbedaan kami juga terletak dalam banyak hal. Tidak terhitung. Dia yang ceria, positif, dan selalu berusaha dan berhasil menjadi pusat perhatian. Sedangkan aku yang lebih memilih ketenangan, kesendirian, dan sama sekali tidak ingin diperhatikan. Dia yang suka mengkoleksi sepatu, aku lebih mengeluarkan uangku untuk buku. Dia yang menyukai warna-warna cerah, sedangkan aku lebih memilih warna-warna netral. Dia yang menyukai Pop, sedangkan aku jazz. Dia yang lebih menyukai Tom Felton, sedangkan aku mengidolakan Albert Einstein seumur hidupku.
Atau perbedaan lain: dia yang sudah memiliki pacar: seorang laki-laki tinggi, pirang, bermata hijau.
Sedangkan aku...
Apalah dayaku yang hanya bisa membayangkan 'sosok itu' tiap pembicaraan seperti ini muncul. Boro-boro pacaran, berdiri kurang dari lima meter darinya saja aku takut aku akan pingsan.
Dan pasti, 'dia' mana tahu aku ada, hidup, dan bernapas di dunia ini.
Terlepas dari semua itu, kami memiliki satu kesamaan.
Kami, Annesia Kusnapaharani dan Kirana Kusnaparani, pernah jatuh cinta pada orang yang sama.
PROLOG ENDS
Bacot corner: Hayooo, siapa yang bisa nebak siapa pacar si kembar? uwu Atau 'mantan cinta lama' mereka? Uwu
Lanjut engga eaaaaaaaahhhh?
ps: Aslinya Absurdities itu belum tamat, kurang 1 chapter lagi. Saya usahakan update dalam waktu dekat. UDAH AH JANGAN NANGIS TERHARU GITU berisik*
