Pilihan
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rated : T
Pair: Sasuke U – Sakura H
.
.
.
.
.
Chapter 1
~OoO~
Pagi ini, mentari terbit dengan cerahnya. Menyinari seluruh pelosok bumi dan memberikan kehangatan bagi semua mahluk hidup. Burung-burung pun mulai bernyanyi riang. Melantunkan melodi menyambut pagi yang cerah di musim semi ini.
Seorang gadis berjalan santai menuju sekolah barunya. Ini masih jam 6.30, sedangkan kelas dimulai pukul 7.30. Masih ada sejam lagi untuk dirinya sedikit bersantai di sekolalah barunya.
Matanya yang sewarna batu Emerald itu menjelajahi setiap pemandangan disekitarnya. Bunga-bunga Sakura berguguran dengan indahnya, membuatnya terkikik saat salah satu kelopak Sakura jatuh tepat di kepalanya.
'Hhhhh, Jadi ini yang namanya Konoha? Indah sekali… Coba saja aku dari dulu tinggal disini, mungkin aku tidak akan pernah tinggal di Amerika lagi. Hihihihi, bunga Sakura ini persis seperti warna rambutku.' batinnya senang.
Sakura Haruno, itulah namanya. Gadis cantik dengan warna rambut sewarna dengan Sakura ini memang sejak lahir tinggal di Amerika. Menjad seorang blasteran memang membuatnya senang. Ayahnya merupakan seorang pengusaha sukses kelahiran Amerika, sedangkan ibunya merupakan seorang wanita karir berkebangsaan Jepang, yang saat itu tinggal di Amerika untuk merantau.
"Yah.. Jepang memang indah seperti yang dikatakan Mommy. Semoga saja aku mendapat teman yang baik disini." Ucapnya sambil memasuki sekolah barunya, Konoha Akademi High School.
.
.
~OoO~
.
.
Konoha Akademi High School adalah sekolah terbaik di Jepang saat ini. Gedungnya yang luas serta fasilitas yang memadai membuat semua murid merasa dimanjakan akan semua kelebihan KAHS. Apalagi guru-guru yang mengajar di sini semuanya lulusan S3, sudah tentu professional. Tapi yang namanya sekolah, pastilah ada istilah 'Kelas Ribut' jika jam pelajaran sedang kosong. Seperti di kelas XI A-1.
"Eh, eh, kudengar ada murid baru di sekolah kita. Ahhh.. semoga saja laki-laki." Ujar gadis pirang sambil tersenyum aneh.
"Memang kalau laki-laki kenapa? Ahh.. kau pasti mengharapkan dia seorang yang tampan dan nantinya akan kau jadikan gebetanmu, ya kan?" sahut seorang gadis berambut coklat yang dicepol dua itu sengit.
"Hehehehehe, begitulah Tenten." Gadis yang dipanggil Tenten itu hanya mendengus kesal. Mempunyai teman yang notabene merupakan seorang playgirl itu susah juga ya?
"Lalu Sai mau kau apakan, Ino?"
"Tentu saja aku putu— " kata Ino terhenti akibat deheman dari seorang gadis rambut pirang yang dikuncir empat. Nampaknya ia baru datang dan langsung disuguhi oleh pertengkaran kedua teman baiknya itu.
"Kudengar dia dari Amerika dan dia seorang perempuan, Ino-chan~" ujarnya sambil melirik Ino jahil. Sedangkan Ino hanya mendengus pasrah, mungkin sekarang bukan hoki-nya.
Baru saja Tenten hendak tertawa, teriakan seorang siswa menghentikannya. " Hei, Kakashi-sensei datang!" Teriaknya sambil masuk ke dalan kelas, sontak saja para murid kembali ketempat duduknya masing-masing.
"Ohayou, anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru, tentunya kalian sudah tau kan? Nah, Haruno silakan masuk." Semua mata langsung tertuju pada seorang gadis yang baru saja memasuki kelas.
Wajahnya cantik seperti orang barat pada umnya, rambut merah mudanya terlihat sangat halus dan terawat. Apalagi matanya yang berwarna hijau jernih itu, membuat setiap orang yang menatapnya menjadi terpukau karena pesonanya yang sungguh menawan. Kulitnya pun putih, bahkan sekilas terlihat seperti poselin. Benar-benar cantik.
"Selamat pagi, teman-teman. Perkenalkan, namaku Haruno Sakura pindahan dari Amerika. Aku baru 2 bulan disini dan baru sekarang mulai bersekolah karena selama 2 bulan itu aku belajar bahasa Jepang. Jadi, mohon maaf bila ada kata yang tidak aku mengerti. Salam kenal" Sakura tersenyum pada semua orang. Membuat kelas yang tadinya hening menjadi berisik kembali.
"Wah.. Kau cantik sekali. Sudah punya pacar belum?" kata salah satu siswa memulai sesi bertanya.
"Rumahnya dimana?"
"Minta nomer hp dong.." dan sederet pertanyaan lainnya yang membuat kelas menjadi semakin ricuh. Tapi, nampaknya ada satu orang yang terlihat tidak tertarik sama sekali akan kehadiran murid baru yang memukau itu. Ia malah asik mencorat coret buku miliknya dan lebih memilih menikmati kehebohan teman-temannya.
"Ekhm, sudah-sudah. Nanti saja mulai perkenalannya setelah istirahat dan Haruno kau boleh duduk disamping Sasuke. Sasuke angkat tanganmu" Sasuke mengangkat tangannya malas, sedangkan Sakura tersenyum senang karena ia duduk disamping pemuda yang menarik perhatiannya. "Baik, sekarang buka buku paket kalian!" lanjutnya dengan tegas, sontak saja semua murid kaget dan langsung membuka buku mereka tanpa terkecuali.
.
.
~OoO~
.
.
'Kringgggggggg' bel pertanda jam istirahat mulai berkumandang. Murid-murid mulai bersemangat keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang keroncongan. Dan, yahhhhh kantin pun berubah menjadi pembagian sembako seperti di pengungsian, berisik dan sesak.
"Hai Sakura, kau tidak ke kantin?" Tanya Ino pada Sakura yang saat itu sedang merapikan buku-buku miliknya.
'BLETAK'
"Hei! Kenapa kau menjitakku, Temari?!" kata Ino sengit. Biasanya, Narutolah yang selalu dijitaknya, kini malah ia yang dijitak Temari. Huh, kualat deh jadinya.
"Perkenalkan diri dulu Ino, baru mengajaknya ke kantin. Seperti tidak tau sopan-santun saja," cibir Tenten. Sedangkan Temari memberikan senyuman penuh kemenangan miliknya dan membuat Ino semakin naik pitam seperti kebakaran jenggot (?)
"Ehm, Sakura, perkenalkan namaku Tenten, dan yang rambut pirang ini namanya Ino sedangkan yang di kuncir empat itu namanya Temari. Kau tidak ke kantin? Kita bisa makan bersama,"
"E-eh? Boleh juga," balas Sakura sambil tersenyum. Dan ketiga gadis cantik itu pun pergi ke kantin bersama-sama.
"Kita duduk dimana, Ino?" Tanya Sakura saat tiba di kantin dan melihat seluruh tempat duduk penuh oleh murid-murid yang kelaparan.
"Emm, kita duduk di sana saja" jawab Ino sambil menunjuk tempat paling pojok sana yang ditempati oleh empat orang siswa.
Ino dan yang lainnya menuju tempat duduk disamping keempat laki-laki itu. "Boleh kami duduk disini? Tempat yang lain penuh," kata Ino halus.
"Tentu saja," jawab pemuda berambut hitam klimis sambil tersenyum, membiarkan ketiga gadis itu duduk.
"Terimakasih,"
"Em, Ino siapa dia?" Tanya pemuda rambut pirang sambil melirik seorang gadis cantik antic yang duduk disebelah Ino.
"Oh, dia ini Sakura. Murid baru dikelasku, nah Sakura perkenalkan mereka ini merupakan pangeran paling tampan dan idola di sekolah ini. Itu yang berambut kuning namanya Naruto—" Naruto tersenyum menatap Sakura dan melambaikan tangannya semangat
"— yang berambut hitam klimis itu Sai. Dia.. ekhm.. pacarku" ujar Ino bersemu merah. Sementara Tenten tersenyum jahil menatap Ino, sepertinya ia punya kunci untuk menggoda Ino lagi.
"— Yang berambut coklat itu Neji, pacarnya Tenten. Sedangkan yang berambut hitam emo itu Sasuke, sekelas dengan kita. Sementara tiga lainnya, di kelas sebelah." Sakura hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Yap, teman baru sekolah baru.
'Yah.. orang-orang disini baik semua. Aku jadi semakin senang saja, aku tidak mendapat masalah disini' batin Sakura tersenyum. Sementara semua temannya sedang sibuk dengan hidangan masing-masing, kecuali pemuda rambut emo itu yang sedari tadi menatapnya. Sakura balas menatapnya dan tersenyum manis, membuat pipi Sasuke memerah seketika.
'Sial! Dia manis sekali. T-tunggu, manis?' Sasuke menggeleng-gelengkan kepalanya menghilangkan pikiran anehnya tadi. Tidak mungkin kan dia menyukai Sakura?
Drrrrrr,,drrr,,drrr. Tiba-tiba ponsel Sasuke berdering, dan Sasuke segera mengangkatnya.
"Ada apa?"
"Em, Sasuke-kun bisa temani aku sore ini?" Tanya seseorang diseberang sana dengan lembut.
"Memangnya ada apa?" Sasuke mengisyaratkan pada teman-temannya untuk pergi sebentar dan langsung disetujui oleh Naruto.
"T-tidak, aku hanya ingin membeli beberapa buku yang kuperlukan. Tidak apa-apa kan, Sasuke-kun?"
"Hn, tunggu aku jam 3 di rumahmu, Hinata. Aku akan menjemputmu."
"Baik, arigato Sasuke-kun" dan sambungan telpon pun terputus. Sasuke segera menuju ke kantin, tempat teman-temannya menunggu.
"Telpon dari siapa, Teme?" Tanya Naruto begitu Sasuke tiba di kantin.
"Hn, Hinata" jawab Sasuke datar seperti biasa. Naruto hanya ber'ohh' menjawabnya. Sementara Sakura memandang Sasuke dengan tatapan yang sulit diartikan.
'Kenapa rasanya sesak sekali mendengar Sasuke menyebut nama wanita lain? Apakah aku menyukai Sasuke? Dan siapa itu Hinata? Pacar Sasuke kah? Ughh, rasanya aku ingin menangis saja,' batin Sakura. Matanya sudah mulai berkaca-kaca dan siap menumpahkan isinya. Sebelum itu terjadi, Sakura segera berlari meninggalkan teman-temannya yang menatap bingung dirinya. Sasuke yang melihatnya pun juga bingung, dan ia berinisiatif untuk mengikuti gadis itu.
Sasuke segera berlari menyusul Sakura, dan kembali membuat bengong teman-temannya untuk kedua kalinya.
"Apa sebenarnya hubungan Sasuke dengan Sakura? Sejak tadi aku lihat mereka saling mencuri pandang," tanya Temari menatap teman-temannya bingung.
Sedangkan yang lain hanya menganggak bahu tidak tau dan kembali melanjutkan makan mereka. Sepertinya mereka tidak begitu memperdulikan masalah tadi, membuat Temari yang merasa diacuhkan menjadi geram.
"Sudahlah Temari, sebaiknya kau makan dulu. Masalah itu, bisa kita tanyakan nanti pada Sasuke dan Sakura" ujar Tenten mencoba menenangkan Temari. Akhirnya Temari tenang juga dan mulai memakan hidangannya meskipun masih merasa sedikit kesal.
.
.
.
.
~OoO~
.
.
.
.
TBC
A/N
Ini fic multichip keduaku setelah sebelumnya fic yang berjudul 'Wisdom For Love' di delete sama adek aku. Disini, aku membuat Sakura menjadi gadis yang –ekhm- sedikit cengeng. Sedangkan Hinata, aku buat dia menjadi sedikit antagonis, dan Sasuke emmm,, dia itu disini menjadi agak plin-plan gitu. Maaf kalau banyak chara disini yang OOC, tapi ini semua untuk kelanjutan ceritanya. Jadi, bersediakan untuk meriview?
Salam hangat,
Ratih-chan
