Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Candy © Ren Calter
WARNING!
Sho-Ai | Short fic | Typo bertebaran | EYD berantakan
Don't Like Don't Read
RnR?
Not flame, please
"Atsushi, buat apa permen sebanyak itu?" tanya sang kapten begitu melihat Murasakibara yang datang membawa sekantong penuh permen di dekapannya.
"Uwaah, Murasacchi baik deh-ssu. Tumben-tumbenan mau bagi-bagi permen sama kita." Ekor Kise langsung berkibas-kibas begitu mendapati beberapa permen diletakkan di mejanya.
Beberapa butir juga dibagikan ke anggota Kiseki no Sedai yang tersisa. "Aku hanya ingin membagikannya pada kalian."
"Terima kasih, Murasakibara-kun."
"Bukankah ada banyak rasa, Atsushi?"
"Ada rasa buah, makanan, dan masih banyak lagi-nanodayo." Midorima melahap rasa apel.
"Ada rasa darah, nggak?"
"Aominecchi serem,ah! Kayak vampir aja." Dua bungkus telah kosong, masuk ke rongga mulut Kise.
"Katanya ada banyak rasa, kan bisa saja pabriknya produksi rasa kayak gitu." Jemari berkulit gelap itu memilah-milah permen yang akan dipilihnya.
Dengan pelan, Akashi memasukkan sebutir ke mulutnya "hm..enak juga."
"Kalau kalian mau lagi, ambil saja." Murasakibara telah memakan permen kelimanya.
Akashi, Kise, Midorima, dan Murasakibara tengah sibuk memilih-milih rasa.
Kuroko mengamati bungkus permennya.
"Kenapa, Tetsu? Rasa apa itu?"
"Aku tidak tau, Aomine-kun. Tidak ada tulisannya."
"Coba makan saja."
Dilahapnya permen misterius tadi.
"…"
"Bagaimana?" tanya Aomine begitu melihat raut wajah Kuroko yang berubah.
"R-rasanya..masam sekali.." dahi Kuroko berkerut, menahan rasa asam permen.
"Benarkah?"
Permennya telah berpindah ke mulut lain. Kuroko hanya terdiam.
"Kenapa Kurochin?" Pemuda paling tinggi itu langsung duduk di sebelah Kuroko.
"Aomine-kun, mengambil permenku…" jawabnya sedikit shock.
"Permennya masih banyak, kok. Ambil saja."
"Aomine-kun, mengambil…permenku.." Murasakibara hanya terbingung dengan perkataan Kuroko.
Di sebrang bangku Kuroko, Aomine hanya tersenyum.
'Masam…'
