Persona 4 : Do You Still Love Me?

Author's note: Ini Fic ketiga saya yang mungkin agaknya cukup menyimpang dari dua fic saya sebelumnya (dan sorry kalo jelek sebelumnya^^)...Silahkan enjoy dan review serta masukan dipersilahkan....anggap saja rumah sendiri jangan malu-malu -lha?-

Rated : T

Summary: Bertahun-tahun telah berlalu sejak kejadian itu dan mereka telah menikah...akan tetapi....apakah perasaan itu tetap sama seperti dulu?

Category: Romance/Drama

Disclaimer: PERSONA 4 punya Atlus


BAB 1

THE LAST NOTE

.

17 Maret 2025

Senja telah tenggelam di ufuk timur saat aku menatap dari balik jendela kamar sembari menulis buku harian ini. Mungkin ini adalah buku harian terakhir yang kutulis, ya yang terakhir...mungkin sesudahnya aku tidak akan menulis lagi karena sungguh aku sudah sangat tidak tahan dengan semua ini..

Suara sekawanan burung yang terbang melintasi langit kala sore hari itu mengalihkan perhatian Yukiko Amagi yang kini terduduk di depan meja riasnya dengan wajah murung untuk sejenak sebelum kembali menulis di buku hariannya itu.

Aku memiliki seorang suami yang seorang insinyur.

Aku mencintai sifatnya yang alami dan menyukai perasaan hangat

yang muncul dihatiku ketika aku bersandar di bahunya.

Dia selalu melindungiku...menjagaku

Tetapi...

Setelah lima tahun masa pernikahan,

Harus kuakui....

Aku mulai merasa lelah

Alasan-alasanku untuk mencintainya dahulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Dengan enggan ia lantas menatap ke arah beberapa foto-foto antara dirinya dengan Souji dulu yang terpampang di dekatnya...dari masa-masa dirinya masih SMA..kuliah....dan dari beberapa event lain seperti pada saat mereka berdua mendatangi pernikahan Yosuke dengan Chie, Kanji dengan Naoto dan Teddie dengan Rise.

"Senangnya jika aku bisa kembali pada masa-masa itu..." ujarnya dalam hati.

Buku Harianku tersayang

Kau pasti tahu.

Aku adalah seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus.

Aku merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen.

Tetapi semua itu tidak pernah aku dapatkan pada dirinya.

Suamiku jauh berbeda dari yang aku harapkan.

Rasa sensitif-nya kurang

Dengan sedih, ia memandangi foto pernikahan dirinya dengan Souji yang terpajang di dindin kamar yang bewarna putih. Hal ini lantas membuatnya berpikir.

"Sudah 5 tahun....."

Sungguh kini ia tidak menyangka jika senyumannya dulu akan berubah menjadi keputusasaan seperti ini.

Masih jelas dalam benaknya waktu itu, bagaimana ketika mereka berkenalan saat mereka masih duduk di bangku sekolah Yasogami High School, berpisah dan terpaksa melakukan hubungan jarak jauh....dan bagaimana juga jerih payahnya dulu agar bisa kuliah di kampus yang sama dengannya di Tokyo hingga berlanjut pada pernikahannya. Ia tidak pernah bisa lupa bagaimana canggungnya Souji ketika melamarnya dulu dan bagaimana pula Souji membantunya keluar dari masalah waris-mewarisi penginapan dulu. Sungguh saat-saat itu adalah saat yang sangat romantis dan penuh makna, ingin rasanya ia tersenyum.....

Tetapi....itu dulu......

"Aku sadar betul, Souji...dari dalam lubuk hatimu yang paling dalam kau pasti kecewa padaku yang tidak bisa memiliki anak...." ujarnya dengan lirih...begitu lirih. "Aku tahu bagaimana kau sangat menginginkan seorang anak sebagaimana yang kini dimiliki oleh Yosuke dengan Chie, Kanji dengan Naoto dan Rise dengan Teddie..."

Dengan enggan wanita berbando merah itu menghentikan laju bolpoinnya untuk sejenak.

"Sudahlah, Yukiko....jangan terlalu dipikirkan...semua ini bukan salahmu..." kenang Yukiko pada ucapan Souji padanya ketika dirinya mendapat vonis mandul dari dokter beberapa tahun lalu.

"Kamu sudah berubah Souji...seharusnya aku sadar....seharusnya aku minta kau menceraikan-ku saja waktu itu..."

Tubuhnya gemetar karena emosi....ingatan akan perubahan sikap Souji sejak saat itu kini berputar di dalam kepalanya bersamaan dengan air mata yang mulai menggenang dan jatuh membasahi lembaran kertas catatan buku harian yang ada di hadapannya...melunturkan tinta hitam yang bertuliskan kalimat terakhir yang agak sulit dibaca.

Ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapanku akan cinta yang ideal..

Akulah penyebab semua ini

Mungkin inilah jalan terbaik.....


The Author sez:

Yak....dengan ini saya katakan saya kembali untuk sesaat (karena rupanya cari ide buat 2 crita saya yang laen tuh susah -ditonjok-)....saya ngepost crita yang ini dulu karena kepikiran pas gak sengaja browsing2 kaskus trus nemuin satu post yang nge-inspirasi saya buat nulis ni cerita (ampun gan, jangan bata ane -kaskus language mode:on-)...maap ya kalo terlalu berbau sangat-sangat sinetron...dan mohon review serta masukannya -puppy eyes- (bagi yang gak kuat liat puppy eyes saya, disediakan kantong hitam di ruang sebelah ^^)

'Till the next chapt